Jowonews

Masjid Kelenteng Salatiga, Gambaran Akulturasi Budaya dan Toleransi

Masjid Kelenteng Salatiga merupakan masjid bernuansa kelenteng dengan warna merah menyala. Masjid ini penuh dengan ornamen China, sehingga membuat masjid ini kian menarik.

Melewati Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga akan ada bangunan yang menarik perhatian karena warnanya yang sangat mencolok, selain itu juga bentuk bangunan yang unik selintas terlihat seperti kelenteng tempat ibadah warga Tionghoa. Namun jika diperhatikan lebih dekat, dan membaca papan nama bertuliskan Masjid Klenteng (Masteng) yang menjadi penjelas bahwa bangunan tersebut adalah Masjid tempat ibadah umat Islam.

Masjid Kelenteng berlokasi di Jalan Abiyoso No. 14 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Pengelola masjid ini, Cholid Mawardi mengatakan bahwa masjid ini dibangun pada tahun 2005 oleh Yusuf Hidayatullah setelah pulang dari tanah suci. Beliau adalah seorang Tionghoa yang menjadi mualaf. Beliau juga pengusaha makanan khas Salatiga yaitu enting-enting gepuk



Bangunan masjid ini memiliki ornamen Tionghoa yang didominasi warna merah dan dihiasi lampion. Di depan bangunannya berdiri gagah gapura besar berkelir merah dipadu kuning cerah.

Masjid Kelenteng Salatiga
Ruang Shalat Masjid Kelenteng Salatiga. Dok. Istimewa

Selepas Yusuf Hidayatullah meninggal dunia, tanah seluas 1.700 meter persegi yang terdapat bangunan masjid Klenteng, dibeli kakak Cholid, Agus Ahmad pada akhir tahun 2020. Sampai saat ini bangunan masjid tetap dipertahankan sesuai bentuk aslinya karena unik yang merupakan gambaran akulturasi budaya yang sesuai dengan Kota Salatiga, yakni toleransi.

Sampai saat ini banyak sudah pengembangan yang dilakukan untuk pemberdayaan serta pendidikan, seperti aula aula yang diberi nama Aula H. Zaenal Abidin tetap dengan corak serta dekorasi Tionghoa. Selain itu juga terdapat Pondok Pesantren Entrepreneur yang saat ini sudah ada 35 santri yang mondok. Mereka dari pagi hingga malam selalu mengisi kegiatannya di Masjid Klenteng, mulai dari shalat hingga mengaji bersama.

BACA JUGA  Siapa Bilang Salatiga Tidak Punya Mal? Resta Pendopo KM 456 Salah Satunya

Setelah alih tangan, Masjid Klenteng diwakafkan untuk masyarakat. Saat Bulan Ramadhan banyak kegiatan keagamaan dilaksanakan di sini seperti tarawih, buka bersama, dll.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait