Tahu aci Tegal merupakan kuliner tradisional yang tidak bisa lepas dari masyarakat setempat. Kuliner ini telah menjadi makanan harian, baik saat pagi atau sore, saat ngopi atau ngeteh, termasuk saat makan.
Rupanya, tahu aci merupakan makanan masyarakat Tegal yang sudah ada sejak dulu atau sejak zaman penjajahan. Kuliner rakyat ini dikenal berasal dari Desa Adiwerna, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal. Daerah ini memang sejak dulu sudah dikenal sebagai sentra produksi tahu.
Tetapi pada saat itu, nama kuliner tahu aci masih dikenal dengan tahu jengger. Kata ‘jengger’ karena bentuk acinya seperti menyerupai jengger ayam jago.
Penyebutan tahu aci sendiri mulai ramai dan masyhur sejak tahun 1950- 1960-an. Lambat laun masyarakat lebih familiar dengan tahu aci, karena pelafalannya lebih mudah.
“Pada 1960-an, itu ada yang menyebut tahu aci dan tahu jengger. Lama-lama tahu aci, penyebutan tahu jenggernya hilang. Karena lebih enak penyebutan tahu aci,” kata Toerah Soetjanto, dikutip dari Tribun Jateng.
Toerah yang merupakan pemilik Toko Tahu Murni ini mengungkapkan, tahu aci sudah ada sejak dulu sebagai makanan masyarakat di Adiwerna, Kabupaten Tegal.
Ia tidak tahu persisnya karena tidak ada cerita rakyat yang diturunkan secara turun temurun. Tetapi saat zaman penjajahan sudah ada.
“Dari dulu sudah ada. Jadi penduduk Adiwerna kan dulu usahanya produksi tahu semua. Tahu gambir yang bentuknya kotak,” kata Toerah.