MAGELANG, Jowonews.com – Masyarakat Desa Krincing, Secang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah tidak lagi khawatir kekurangan air untuk mengairi sawah saat musim kemarau tiba.
Saat ini warga Desa Krincing sudah bisa menggunakan pompa bertenaga surya atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk menimba air dari sungai.
Kepala Desa Krincing Purwanto mengatakan, pembuatan PLTS ini bermula saat petani kesulitan mendapatkan air saat musim kemarau dan membuat lahan pertanian tidak produktif.
“Dengan memompa air dari Sungai Bogowonto dengan PLTS, sekitar 10 hektare lahan pertanian bisa diairi dan ditanami saat musim kemarau,” jelasnya, Jumat (21/7).
Ia mengatakan, sawah di desanya adalah sawah tadah hujan, jika hujan air cukup, tetapi pada musim kemarau air tidak bisa kembali.
“Kami menggunakan pompa air tenaga surya. Sudah beroperasi sejak 2019 dengan anggaran sekitar Rp 300 juta dari dana desa,” ujarnya.
Dijelaskannya, jarak antara sumber air dengan persawahan atau areal pertanian rakyat sekitar 450 meter dengan ketinggian vertikal sekitar 40 meter.
“Pompa ini bekerja 24 jam sehari dengan mengambil tenaga dari panel surya di tengah sawah,” ujarnya.
Menurut dia, sistem ini tidak memiliki masalah yang berarti, namun harus rutin memeriksa pipa di bawahnya, karena tangki air sering tersumbat lumpur dan tersumbat sampah.
“Selain mengairi sawah, sistem pompa air tenaga surya ini juga mengairi puluhan tambak ikan milik warga,” jelasnya.
Salah seorang petani Solikhin, mengaku puas dengan sistem irigasi bertenaga surya karena bisa mengolah sawah sepanjang tahun.
“Kami sangat bersyukur dengan adanya panel surya sehingga kami masih bisa bercocok tanam di musim kemarau. Sebelumnya di musim kemarau kami kesulitan mendapatkan air untuk bercocok tanam,” ujarnya.
Foto dok. Detik Finance