Jowonews

Mantan Bupati Menyikapi dengan Tenang Spanduk Dinasti Politik di Sragen

Mantan Bupati Untung Wiyono menanggapi pemasangan spanduk dinasti di Sragen dengan positif, menekankan bahwa pengabdian keluarganya kepada daerah lebih penting daripada kritik.

SRAGEN – Pemasangan spanduk yang mengklaim adanya dinasti politik di Sragen mendapat tanggapan tenang dari mantan Bupati Untung Wiyono. Ia menyatakan bahwa isu tersebut tidak akan memengaruhi citranya, bahkan lebih banyak warga yang mengenang kontribusinya dalam pembangunan daerah.

Menanggapi pertanyaan wartawan setelah memberikan santunan kepada anak yatim, Untung Wiyono menganggap kritik yang dilayangkan terhadapnya sebagai bagian dari dinamika politik. Ia mengatakan, “Silahkan masyarakat menilai, saya tidak akan berkomentar lebih jauh mengenai itu.”

Terkait tuduhan penggunaan ijazah palsu, Untung mengizinkan pihak mana pun untuk membawa kasus tersebut ke jalur hukum. Ia menegaskan, “Negeri kita adalah negeri hukum. Saya tidak akan terpengaruh, biar masyarakat yang menilai.”

Ia juga menyoroti pentingnya sikap positif dalam mendidik anak-anaknya, menegaskan bahwa setiap orang memiliki kesalahan dan kebaikan. Mengenai tuduhan adanya dinasti politik, Untung menjelaskan bahwa semua pemimpin di Sragen dipilih oleh rakyat, bukan diturunkan secara genetik. “Itu hanya istilah yang digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang seolah negatif. Di Jogja, misalnya, sistemnya berbeda,” tambahnya.

Lebih lanjut, Untung menekankan komitmen keluarganya terhadap Sragen, menyatakan bahwa mereka berkontribusi untuk masyarakat. “Keluarga kami mencintai Sragen. Kami ingin memberi contoh tentang demokrasi. Pengabdian ini memerlukan pengorbanan,” ujarnya, menegaskan bahwa perbedaan pilihan politik di dalam keluarganya tidak menjadi masalah.

BACA JUGA  Kontroversi Pernyataan Agus Fathurrahman Memicu Reaksi ASN di Sragen

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait