Jowonews

Menyegarkan Dahaga dengan Dawet Mak Cowek di Magelang

Dawet Mak Cowek di Magelang, warisan generasi ketiga, menyajikan minuman segar yang ideal untuk cuaca panas dengan harga terjangkau.

MAGELANG – Mas dan Mbak Yu, siapa yang bisa menolak segarnya dawet? Minuman berbahan dasar santan kelapa dan cendol ini menjadi pilihan sempurna untuk mengatasi rasa haus, terutama di tengah cuaca panas yang melanda belakangan ini. Bagi yang berkunjung ke Kota Magelang, tidak ada salahnya untuk mampir ke Dawet Mak Cowek yang terletak di Pasar Ngasem, tepat di pinggir aliran Kali Manggis.

Sejarah Dawet Mak Cowek

Dawet Mak Cowek dihidangkan oleh seorang nenek berusia 67 tahun yang akrab dipanggil Mak Cowek. Menariknya, usaha dawet ini telah berlanjut hingga generasi ketiga. Sejak tahun 1960-an, nenek Mak Cowek telah mempopulerkan minuman ini. Setelah neneknya berpulang, orangtuanya melanjutkan usaha ini, dan kini Mak Cowek meneruskan tradisi tersebut. “Tahun 1960, diajak keliling untuk jualan di berbagai lokasi seperti pasar malam dan kejuaraan pacuan kuda,” ujar Mak Cowek, dikutip dari Detik Jateng.

Kreasi dan Bahan Pilihan

Dawet yang ditawarkan memiliki campuran yang khas, mulai dari cendol, santan, air gula merah, hingga camcau atau cincau. Seiring perkembangan zaman, variasi topping juga bertambah, termasuk tape, pleret, dan roti. “Dulu namanya Dawet Magelangan. Sekarang sudah banyak variasinya,” jelas Mak Cowek.

Setiap harinya, Mak Cowek memulai persiapan dagang sekitar pukul 23.00 WIB. Ia dengan teliti membuat olahan cincau dan cendol. Menariknya, daun cincau yang digunakannya dipasok dari daerah Candimulyo, Kabupaten Magelang. “Dulu kami menggunakan pati garut untuk cendol, sekarang pakai tepung beras sekitar 1,5 kg per hari,” tuturnya.

Harga Terjangkau

Dawet Mak Cowek di Pasar Ngasem, Kota Magelang. Foto Dok. Bisik,id

Dengan harga yang ramah di kantong, yakni Rp 5.000 per porsi untuk dawet lengkap, pembeli tidak perlu mengeluarkan banyak uang untuk menikmati minuman ini. Ternyata, dalam sehari, Mak Cowek bisa meraih omzet hingga Rp 600 ribu. “Hari biasa, sepi-sepinya dapat Rp 450 ribu,” ujar Mak Cowek.

BACA JUGA  Kelezatan Bubur Blendrang Muntilan, Kuliner Tradisional yang Menggoda Selera

Erma, seorang warga Samban berusia 26 tahun, adalah salah satu pelanggan setia yang sering membeli dawet ini. “Seger. Rasanya enak, apalagi saat cuaca panas, sangat menyegarkan,” katanya sambil membawa pulang lima bungkus dawet.

Dawet Mak Cowek bukan hanya sekadar minuman, melainkan juga sebuah warisan yang kaya akan sejarah dan rasa. Bagi siapa saja yang berada di Magelang, mencicipi segarnya dawet ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait