Jowonews

Menyelami Sejarah dan Keunikan Enting-Enting Gepuk Khas Salatiga

Enting-enting gepuk, camilan legendaris dari Salatiga, memiliki sejarah menarik dan kini menjadi oleh-oleh khas yang wajib dicoba.

SALATIGA – Siapa yang tak kenal dengan ragam kuliner khas Kota Salatiga? Di antara berbagai pilihan, enting-enting gepuk menjadi salah satu camilan yang paling terkenal dan sering dijadikan oleh-oleh. Mari kita eksplor lebih dalam mengenai camilan ini.

Enting-enting gepuk terbuat dari kacang tanah yang diolah dengan cara unik. Istilah “gepuk” sendiri mengacu pada proses menumbuk kacang hingga halus sebelum dicampur dengan gula merah dan dipadatkan. Proses inilah yang memberi tekstur dan rasa khas pada kudapan ini.

Sejarah enting-enting gepuk bermula pada tahun 1920-an, ketika Khoe Tjong Hook, seorang juri kunci di Kelenteng Hok Tek Bio Salatiga, memperkenalkan camilan ini kepada tamu yang berkunjung. Dikutip dari Inibaru, tak lama kemudian, kudapan ini pun meluas popularitasnya di kalangan warga sekitar.

Pada dekade 1930-an, produksi enting-enting gepuk mulai dijadikan usaha untuk dijual secara komersial. Memasuki tahun 1950-an, pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan terkait produksi makanan, dan Khoe Tjong Hook pun berfokus untuk membuat enting-enting gepuk dengan kemasan sederhana. Saat itulah lahir jenama “Cap Klenteng dan 2 Hoolo.”

Merek Cap Klenteng dan 2 Hoolo sebagai pelopor enting-enting gepuk Salatiga.

Dulu, kemasan enting-enting gepuk menggunakan daun bambu yang dikeringkan, mengingat bahan kertas yang sulit ditemukan. Namun, inovasi datang pada tahun 1965 dengan diperkenalkannya kemasan kertas berbentuk segitiga. Toko khusus untuk menjual enting-enting gepuk dibangun pada tahun 1971, menambah aksesibilitas kudapan ini bagi masyarakat.

Kemasan enting-enting gepuk pun sarat makna. Gambar kelenteng yang tertera di kemasan menandakan asal usulnya, sementara gambar dua hoolo—kendi berbentuk labu—simbol kemakmuran bagi komunitas Tionghoa. Tidak ketinggalan, tulisan “KHOE” di sisi kemasan mengingatkan kita akan keluarga Khoe sebagai produsen camilan legendaris ini.

Kepemilikan dan pengelolaan pabrik ini dilanjutkan oleh Khoe Djioe Nio, yang merupakan keturunan Khoe Tjong Hook, dan kini diteruskan oleh generasi ketiga, Hartono. Dengan demikian, warisan sejarah dan kualitas enting-enting gepuk tetap terjaga hingga saat ini.

BACA JUGA  Deretan Kue Lebaran Khas Belanda Yang Bikin Ngiler

Menarik bukan, Mas dan Mbak Yu? Sejarah dan keunikan enting-enting gepuk menunjukkan betapa sebuah camilan bisa memiliki cerita yang kaya. Jadi, apakah kamu sudah mencoba kudapan ini? Selamat berburu oleh-oleh khas Salatiga!

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait