Jowonews

Gen Z Sragen Didorong Berperan Aktif dalam Pengawasan Pilkada 2024

Siswa SMA dan SMK di Sragen diimbau untuk terlibat dalam pengawasan pemilu demi menciptakan proses demokrasi yang lebih baik.

SRAGEN – Dalam sebuah acara sosialisasi, anggota Tim Kurikulum Program Tular Nalar Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), Niken Satyawati, menegaskan bahwa generasi Z memiliki karakter yang kuat dan berpotensi besar dalam pengawasan Pilkada 2024.

“Gen Z unggul dalam penguasaan teknologi, cepat belajar, dan menggunakan media sosial dengan sangat aman,” ungkap Niken, dikutip dari Joglosemar News (21/10).

Acara yang diselenggarakan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sragen ini berlangsung pada Kamis (17/10/2024) di Hotel Surya Sukowati. Ketua Bawaslu Sragen, Dwi Budhi Prasetyo, membuka acara dengan mengibaratkan pemilu seperti pertandingan sepakbola. Ia menyatakan, “Sebagaimana dalam sepakbola, maka dalam Pemilu, KPU adalah penyelenggaranya dan Bawaslu adalah wasitnya.”

Peserta sosialisasi yang terdiri dari sekitar 200 siswa dari berbagai SMA, SMK, dan MA, serta guru pendamping, mendapatkan wawasan penting mengenai peran mereka dalam proses demokrasi. Niken mengingatkan bahwa sejarah menunjukkan pentingnya peran pemuda dalam kehidupan bernegara. Ia menjelaskan bahwa tantangan generasi saat ini berbeda dari sebelumnya.

“Dulu pemuda berjuang untuk meraih kemerdekaan, kini mereka harus menggunakan keahlian teknologi untuk berkontribusi,” lanjutnya.

Niken juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap informasi yang beredar. Menurutnya, iklim demokrasi saat ini dipenuhi dengan banyak informasi yang tidak akurat.

“Mafindo menemukan 2.119 hoaks dalam semester pertama 2024, dengan sebagian besar berisi informasi politik yang salah. Gen Z harus membantu mengedukasi orang lain tentang mana informasi yang benar,” jelas Niken.

Di akhir acara, peserta diundang untuk berinteraksi dalam diskusi dan permainan yang mengajarkan tentang distorsi informasi. Niken berharap, dengan partisipasi aktif, generasi muda dapat berperan serta dalam memastikan kejelasan informasi dan hasil pemilu yang sah.

Dalam konteks ini, Niken berpendapat bahwa partisipasi pemuda tidak hanya diperlukan pada saat pemilu, tetapi juga dalam mengawasi prosesnya. Kesadaran akan peran ini menjadi krusial untuk menghindari terulangnya kesalahan dalam pengelolaan informasi yang dapat mengganggu integritas pemilu.

BACA JUGA  Bupati Sragen Resemikan 13 Sumur untuk Kurangi Dampak Kemarau

Foto Dok. Joglosemar News

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait