KLATEN – Di tengah kesejukan Desa Pokak, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, terdapat satu sumber mata air yang menarik perhatian, yaitu Sendang Sinongko. Selain digunakan untuk pengairan lahan pertanian di sekitarnya, tempat ini juga menjadi pilihan utama bagi para pemancing yang mencari ketenangan sambil menikmati keindahan alam.
Namun, yang membuat Sendang Sinongko semakin istimewa adalah kuliner unik yang bisa dinikmati di sana, yaitu Sego Yuyu Pak Jenggot. Warung ini telah berdiri selama 25 tahun dan dikelola oleh pasangan suami istri, Sri Widodo dan Khatarina Puji Astuti. Dikenal akrab sebagai Pak Jenggot, Sri Widodo mengumpulkan yuyu dari sendang, sungai, dan lahan pertanian di sekitarnya, sedangkan Rina, sang istri, bertugas mengolah yuyu menjadi hidangan khas yang menggugah selera.
“Awalnya suami saya mencari ikan dengan setrum di sungai. Mulai dari ikan wader, ikan sepat, udang, dan ikan-ikan kecil. Saya jual per Kg dengan keliling desa,” ujar Rina, dikutip dari Radar Solo (8/9).
Melalui usaha ini, Rina merasakan keletihan yang mendorongnya untuk berinovasi dengan mengolah ikan menjadi nasi kucing.
Menu nasi kucing tersebut mencakup lauk pauk seperti ikan cethul, udang, jamur, sambal, dan mentimun. Dari sinilah, yuyu pun mulai diperkenalkan. Pak Jenggot yang rutin menangkap yuyu, pada awalnya tidak menjualnya. Namun, banyak pelanggan yang mencicipi dan merasa ketagihan dengan rasa masakannya.
“Ada yang bilang rasanya enak. Makanya kami mencari yuyu lagi untuk diolah. Karena banyak yang mencari, akhirnya beralih menjadi nasi yuyu atau sego yuyu,” tambah Rina. Ketekunan mereka dalam mengolah yuyu berawal dari coba-coba, karena sebelumnya belum ada warung yang menyediakan hidangan tersebut.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, Pak Jenggot melakukan pencarian yuyu setiap malam. Saat musim hujan, ia bisa mengumpulkan yuyu hingga 25 kg, sementara di musim kemarau, stoknya menurun drastis. “Mengolahnya pun harus ekstra hati-hati. Mulai dari pembersihan hingga proses penggorengan karena gampang rapuh,” ujarnya. Rina selalu berusaha menyajikan yuyu dalam kondisi utuh agar tetap menarik saat disajikan.
Yuyu yang diolah Rina menggunakan bumbu sederhana seperti bawang dan garam, kemudian disajikan dalam satu porsi yang terdiri dari nasi, ikan cethul, udang, yuyu, dan sambal lombok ijo. Selain itu, ada pula pilihan sayur, jamur, dan ati kecap sebagai variasi.
“Harga satu porsi sego yuyu dibandrol dengan Rp 5.000. Saat ramai, kami bisa melayani hingga 100 porsi dalam sehari. Pelanggan yang datang bukan hanya dari Klaten, tetapi juga dari Bandung, Gunungkidul, Semarang, dan Solo. Mereka khusus datang untuk memesan yuyu,” ungkap Rina dengan bangga.
Dengan keunikan dan rasa yang menggugah selera, tidak heran jika Sendang Sinongko menjadi destinasi yang menarik bagi para pecinta kuliner.