Jowonews

Pembelajaran Tatap Muka Wajib Terapkan Prokes Ketat

SEMARANG, Jowonews- Sekolah-sekolah yang akan melaksanakan uji coba pembelajaran secara tatap muka tahap pertama di Provinsi Jawa Tengah wajib menerapkan protokol kesehatan (prokes) dengan ketat. Sekolah-sekolah tersebut juga harus mematuhi pedoman pembinaan pengawasan satuan pendidikan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. “Nantinya, kami akan menggandeng instansi terkait dalam pengawasan pelaksanaan pembelajaran tatap muka,” kata Pelaksana Tugas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng Hari Wuljanto di Semarang, Senin (22/3). Ia menjelaskan bahwa Disdikbud Jateng sudah menggelar rapat koordinasi lintas sektoral, termasuk pemerintah kabupaten/kota dan Kementerian Agama terkait hal ini. “Mereka sudah mengusulkan nama-nama sekolah yang akan melakukan pembelajaran tatap muka, ada 140 sekolah dalam uji coba tahap pertama pada 5 April 2021 besok,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Ia menyebutkan tidak menutup kemungkinan, ada kabupaten/kota yang mengusulkan lebih dari satu jenjang pendidikan pembelajaran tatap muka dan hal itu nantinya diserahkan kepada masing-masing bupati/wali kota dengan pengawasan ketat dan pendampingan dari Pemprov Jateng. “Kalau ada satu siswa saja yang positif, maka pembelajaran tatap muka harus ditutup. Sekolah yang terdapat kasus positif, harus memperbaiki prokesnya, memenuhi sarana prasarananya dan jika setelah evaluasi dimungkinkan untuk dibuka kembali, maka akan dibuka. Jadi fleksibel,” katanya. Dalam uji coba pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan 140 sekolah pada 5-16 April 2021 hanya diikuti 70-110 siswa per sekolah dengan jam pembelajaran tidak lebih dari 4 jam sehari, dan satu mata pelajaran maksimal 30 menit tanpa istirahat. Uji coba pembelajaran tatap muka akan dilakukan di tingkat 35 SMP, 35 SMA, 35 SMK, dan 35 MA yang ada di Jateng, sedangkan untuk tingkat SD, TK, dan PAUD ditunda atas dasar masukan dari sejumlah ahli, termasuk Ikatan Dokter Indonesia. Selain itu, pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan dengan ketentuan ketat yakni pihak sekolah dan orang tua siswa wajib melakukan protokol kesehatan mulai dari berangkat sekolah, di dalam sekolah hingga pulang ke rumah masing-masing.

April, Jateng Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah merencanakan pelaksanaan uji coba pembelajaran secara tatap muka di sebanyak 140 sekolah pada 5-16 April 2021 meskipun masih dalam kondisi pandemi Covid-19. “Uji coba pembelajaran tatap muka akan dilakukan di tingkat 35 SMP, 35 SMA, 35 SMK, dan 35 MA yang ada di Jateng, sedangkan untuk tingkat SD, TK, dan PAUD ditunda atas dasar masukan dari sejumlah ahli, termasuk Ikatan Dokter Indonesia,” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Semarang, Senin (22/3). Menurut dia, uji coba pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan dengan ketentuan ketat. Yakni pihak sekolah dan orang tua siswa wajib melakukan protokol kesehatan mulai dari berangkat sekolah, di dalam sekolah hingga pulang ke rumah masing-masing. “Semua sekolah yang menggelar pembelajaran tatap muka juga harus menyiapkan sarana prasarana protokol kesehatan. SOP harus ketat dan kami akan minta laporan harian dari pelaksanaan itu,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Pelaksanaan uji coba pembelajaran tatap muka, kata dia, juga harus mempertimbangkan kondisi wilayah secara epidemologis sehingga Dinas Kesehatan dan Satgas Penanganan COVID-19 akan terus melakukan pemantauan, serta pendampingan pelaksanaan program ini. “Selain itu, semua guru yang melaksanakan pembelajaran tatap muka, saya minta divaksin semuanya agar mereka aman. Saya sudah meminta Disdikbud dan Dinkes menginventarisasi sekolah yang akan melaksanakan tatap muka dan melakukan vaksinasi secepatnya,” katanya. Ia menyebutkan setelah uji coba tahap pertama sukses, maka akan dilakukan evaluasi pada 19-23 April 2021, kemudian uji coba tahap kedua akan digelar pada 26 April 2021-7 Mei 2021 dengan penambahan jumlah sekolah atau penambahan siswa. “Sementara tanggal 12 Juli sampai September 2021 akan dilakukan uji coba tahap ketiga yang diharapkan sudah ada adaptasi baru. Bisa saja nanti sekolahnya ditambah atau jumlah siswanya yang ditambah dalam pelaksanaan itu,” demikian Ganjar Pranowo.

Seluruh Personel Dites Covid-19 di Piala Menpora

MALANG, Jowonews- Pelaksanaan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 pada Grup B, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, menerapkan protokol kesehatan secara ketat terhadap para personel yang bertugas di markas tim Singo Edan, Arema FC. Media Ofiser Arema FC Sudarmaji mengatakan bahwa seluruh personel yang bertugas termasuk para jurnalis yang akan melakukan peliputan di Stadion Kanjuruhan, harus menjalani swab antigen, sebelum bisa memasuki area yang ditentukan. “Hari ini, mulai pukul 10.00 WIB, kami sudah melakukan swab antigen kepada semua pihak yang bertugas di Stadion Kanjuruhan,” kata Sudarmaji, di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin. Sudarmaji menjelaskan, ada sebanyak 299 orang personel yang bertugas untuk pelaksanaan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 di Stadion Kanjuruhan. Seluruh petugas tersebut, wajib menjalani swab antigen dengan hasil negatif. Penerapan protokol kesehatan secara ketat tersebut, bertujuan untuk memastikan penyelenggaraan turnamen pramusim Piala Menpora 2021 bisa berjalan dengan baik, termasuk menekan potensi penyebaran virus Corona. “Dari semua yang bertugas di dalam, setelah dilakukan swab antigen dengan hasil negatif baru diperbolehkan masuk,” kata Sudarmaji sebagaimana dllansir Antara. Sudarmaji menambahkan, jika petugas yang telah menjalani swab antigen tersebut dinyatakan negatif, tidak diperkenankan untuk meninggalkan area Stadion Kanjuruhan. Seluruh personel diminta untuk tetap berada di dalam area stadion, termasuk pada saat pertandingan berlangsung. “Selama pertandingan pertama, dan kedua, tidak diperkenankan untuk keluar masuk area stadion,” ujar Sudarmaji. Menurut Sudarmaji, jika didapati ada petugas yang terpapar COVID-19 berdasarkan hasil swab antigen, maka pihaknya telah menyiapkan beberapa langkah penanganan. Langkah pertama adalah dilakukan isolasi mandiri, atau langsung dirujuk ke rumah sakit terdekat. “Bagi yang ditemukan terpapar, atau terindikasi, sudah disiapkan dua opsi. Yaitu dilakukan isolasi mandiri, atau langsung tindakan untuk dirujuk ke rumah sakit terdekat,” kata Sudarmaji. Pada pertandingan pertama Grup B turnamen pramusim Piala Menpora 2021, Senin, akan menghadirkan pertarungan antara Bhayangkara Solo FC melawan Borneo FC yang akan dilangsungkan pada pukul 15.15 WIB. Dan pertandingan kedua mempertemukan Persija Jakarta lawan PSM Makassar. Sementara pada Grup C di Bandung, diisi Persebaya Surabaya, Persik Kediri, Persela Lamongan, PSS Sleman, dan Madura United. Pada Grup D yang digelar di Sleman, akan diisi oleh Persib Bandung, Persiraja Banda Aceh, Persita Tangerang, dan Bali United. Sementara itu, pada Grup A diisi oleh Arema FC, bersama PS Tira Persikabo 1973, PSIS Semarang, dan Barito Putera. Dalam turnamen pramusim Piala Menpora 2021 tersebut, penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 akan menjadi perhatian utama. Hal itu menjadi penentu untuk bergulirnya Liga 1 dan Liga 2 musim 2021. Jika dalam turnamen pramusim Piala Menpora 2021 penerapan protokol kesehatan bisa dijalankan dengan ketat, Polri memastikan akan menerbitkan izin keramaian untuk bergulirnya Liga 1 dan Liga 2 musim 2021.

Sore Ini, SNMPTN Diumumkan

JAKARTA, Jowonews- Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) menyatakan pengumuman hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada Senin (22/3) pukul 15.00 WIB. Ketua Tim Pelaksana LTMPT, Mohammad Nasih, di Jakarta, Senin, mengatakan  pengumuman hasil SNMPTN dapat diakses melalui laman https://pengumuman-snmptn.ltmpt.ac.id/. Berbeda dengan tahun sebelumnya, akses pengumuman SNMPTN dan SBMPTN bersifat pribadi dan individual sehingga hanya dapat diberikan kepada pihak yang bersangkutan. “LTMPT tidak diperkenankan memberikan data pribadi peserta kepada pihak manapun termasuk dalam bentuk mendapatkan data hasil seleksi,” jelas Nasih sebagaimana dilansir Antara. Akses masuk terhadap pengumuman hasil seleksi dilakukan oleh masing-masing peserta dengan menggunakan data pribadi melalui perangkat komputer atau alat komunikasi yang tertera pada laman website LTMPT atau PTN. Pengumuman SNMPTN dan SBMPTN secara daring hanya dilakukan melalui laman LTMPT dan PTN hanya dilakukan melalui laman LTMPT dan PTN mirror. Dengan demikian, lanjut dia, LTMPT tidak lagi menyampaikan data pengumuman hasil seleksi jalur SNMPTN 2021 dan SBMPTN 2021 kepada pihak di luar PTN termasuk pada sekolah dan media. Nasih juga mengingatkan peserta SNMPTN 2021 dapat mendaftar UTBK-SBMPTN 2021 setelah pengumuman SNMPTN 2021. Jika peserta SNMPTN 2021, melalukan pendaftaran sebelum pengumuman dan lolos SNMPTN maka keikutsertaannya di SBMPTN tidak akan diproses dan biaya seleksi yang sudah dibayarkan tidak dapat ditarik kembali. Pendaftaran UTBK SBMPTN dibuka pada tanggal 15 Maret hingga 1 April 2021. SNMPTN merupakan seleksi berdasarkan nilai rapor maupun prestasi lainnya. Sementara SBMPTN merupakan seleksi berdasarkan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

Piala Menpora, PSIS Tahan Imbang Barito Putera 3-3

SOLO, Jowonews Tim PSIS Semarang ditahan imbang Barito Putra dengan skor 3-3 dalam pertandingan sepak bola grup A Piala Menpora 2021 di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Ahad malam. Meski laga berlangsung tanpa penonton, kedua tim saling menyerang sejak awal peluit dibunyikan demi memenangkan pertandingan itu, lansir Antara. PSIS yang diasuh pelatih asing, Dragan Djukanovic, itu sering melakukan serangan balik dari sayap kanan maupun kiri secara bergantian hingga pada menit 16. Hari Nur Yuliyanto dan kawan-kawan mendapat peluang emas melalui Anderas Ado. Andreas Ado mendapat kesempatan melakukan tendangan keras ke arah gawang Barito Putra, tetapi bola masih bisa diblok oleh salah satu pemain belakang Barito dan hanya menghasilkan tendangan sudut untuk PSIS. PSIS baru bisa mencetak gol pada menit 35 melalui kaki Fandi Eko Utomo. Gol Fandi berawal dari tendangan di luar kotak penalti yang mengarah pojok gawang Barito Putra dan tidak mampu dijangkau kiper Adhitya Harlan sehingga mengubah kedudukan menjadi 1-0 untuk PSIS. Tim PSIS kembali menambah gol satu menit kemudian melalui tendangan Hari Nur Yuliyanto yang memanfaatkan umpan silang Andreas Ado. Kedudukan menjadi 2-0. Gol ketiga PSIS tercipta pada menit 43 babak pertama melalui kaki kanan Komarudin yang memanfaatkan umpan silang pemain sayap Fredyan Wahyu. Tertinggal tiga gol, Barito Putra terus berupaya melakukan serangan melalui umpan-umpan pendek dari kaki ke kaki pemainnya. Namun, serangan tersebut bisa dimentahkan barisan belakang PSIS. Kedudukan 3-0 bertahan hingga wasit Toriq M Alkatiri meniup peluit panjang tanda babak pertama usai. Pada babak kedua, Barito Putra yang diasuh pelatih Djadjang Nurdjaman semakin meningkatkan serangan dan berhasil menciptakan gol pada menit 48 melalui Bissa Donald yang memanfaatkan umpan silang dari sayap kanan sehingga mengubah kedudukan menjadi 3-1. Wasit Alkatiri di menit 75 memberi kartu merah untuk pelatih PSIS Semarang, Dragan Djukanovic, karena melakukan protes keras kepada wasit yang dianggapnya membiarkan pemain tergeletak di lapangan sementara pertandingan tetap berjalan. Hal tersebut membuat pemain Barito Putra semakin bersemangat dan kembali menambah gol melalui Bayu Pradana di menit 85 sehingga kedudukan menjadi 3-2. Gol Bayu berawal dari kemelut di depan gawang PSIS dan pemain tengah Barito itu langsung melakukan tendangan yang tidak bisa diantisipasi penjaga gawang, Joko Ribowo. Barito mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3 saat injury time melalui tendangan keras Rizky Pora. Gol ini berawal dari tendangan bola mati di garis sebelah kiri gawang PSIS.

Vaksin Covid-19 Belum Dianjurkan untuk Ibu Hamil

JAKARTA, Jowonews- Pemberian vaksin Covid-19 kepada ibu hamil di Indonesia masih memerlukan penelitian lebih lanjut dan belum dianjurkan. Hal tersebut disampaikan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Alergi Imunologi, Iris Rengganis di Jakarta, ahad (21/3), merespons laporan studi terbaru dari Israel yang menemukan dampak positif vaksinasi corona pada ibu hamil. “Ibu hamil jangan dulu deh sekarang, karena kita belum tahu persis kondisinya. Kapan mau diulang vaksinnya, kita masih belum tahu. Efektivitas vaksinnya pun kita masih belum tahu,” ujar Dokter Iris. Ketua Tim Advokasi Pelaksanaan Vaksinasi sekaligus Juru Bicara dari PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) itu mengatakan hingga saat ini belum ada penelitian secara menyeluruh terhadap vaksin yang digunakan oleh ibu hamil. Iris mengatakan vaksin yang direkomendasikan Lembaga Kesehatan Dunia (WHO) untuk diberikan kepada ibu hamil adalah vaksin influenza. “Itu (vaksin influenza) suatu berita gembira, tapi kan belum tentu dengan vaksin yang lain, termasuk vaksin COVID-19. Karena vaksin ini kan masih baru banget, umurnya pendek 12-18 bulan pembuatannya, dari yang biasanya lima tahun sampai 15 tahun,” katanya. Pemberian vaksin influenza, kata Iris, umumnya diberikan kepada ibu hamil di sejumlah negara dengan empat musim, sebab karakteristik masyarakat di sana merasa lebih takut tertular influenza daripada hal yang lain. “Mereka semua ingin divaksinasi, karena kita bayangkan musim influenza di empat musim itu seperti apa. Mirip-mirip pandemi jadinya menular gitu ya, ibu hamil tertular itu lebih ribet lagi,” katanya. Risiko dari pemberian vaksin influenza bagi ibu hamil di negara tersebut, kata Iris, tentunya menjadi tanggung jawab sendiri, meski ada pengawasan oleh dokter sampai bayinya lahir. “Itu kan dinamika waktu, vaksinasi influenza semakin banyak yang dipakai ibu hamil tanpa disuruh, tapi sekarang malah jadi rekomendasi, karena dianggap sudah aman dan sudah banyak yang melakukan vaksinasi influenza di masa kehamilan dan diikuti terus sampai bayi lahir dan ternyata tidak ada cacat,” katanya.

Pengertian Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Beserta Contohnya

Hubungan Minat Baca dan Motivasi terhadap Hasil Belajar Hubungan antara Kecerdasan Emosional dan Prestasi Belajar Pengaruh Bimbingan dan Motivasi terhadap Prestasi Belajar Pengaruh Keluarga dan Minat Baca dengan Prestasi Belajar Pengaruh Media Pembelajaran dan Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar Pengaruh Metode Pembelajaran dan Kecerdasan Emosional terhadap Hasil Belajar Pengaruh Model Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar Pengaruh Motivasi Orang Tua dan Intensitas Belajar terhadap Hasil Belajar Perbandingan Hasil Belajar Antara Tugas Kooperatif dan Tugas Individu Perbandingan Metode Pembelajaran Ditinjau dari Minat Hasil Belajar Perbedaan Metode Kerja Kelompok dan Penugasan Individu pada Hasil Belajar Perbedaan antara Model Konvensional dan Konstruktivisme pada Hasil Belajar Perbedaan antara Model Bacaan Atas dan Bawah dalam Pemahaman Bacaan Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Perbedaan Pembelajaran Kontekstual dan Konvensional ditinjau dari Motivasi Belajar PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF – Dalam suatu penelitian terdapat dua metode yaitu kualitatif dan termasuk kuantitatif. Apa perbedaan kualitatif dan kuantitatif dalam metode penelitian? Kedua metode penelitian selanjutnya pada dasarnya memiliki objek yang sama, yaitu keduanya digunakan untuk mengumpulkan data. Selain itu, seiring dengan metode ini, peneliti termasuk dapat mempertanggungjawabkan data yang telah dikumpulkan, serta segera melakukan penelitian dan observasi. Lalu, jika mereka memiliki objek akhir yang sama, di manakah perbedaan keduanya? Untuk mengetahui lebih jauh tentang perbedaan kedua metode penelitian tersebut, Anda bisa langsung membaca ulasan di bawah ini. Perbedaan Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Berikut ini adalah beberapa perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif beserta contoh pada tesis, serta contoh menurut para ahli. Perbedaan Data Dari segi data yang diambil, keduanya memiliki perbedaan dalam hasil data yang diperoleh. Dalam metode kualitatif, hasil yang diperoleh berupa penjelasan, catatan observasi, dokumen, termasuk wawancara atau angket. Sedangkan jika penelitian menggunakan metode kuantitatif, data yang diperoleh biasanya berupa angka, pengkodean, perhitungan, pemetaan dan lain-lain. Tujuan kedua metode ini tentu saja untuk mendapatkan data yang valid untuk melakukan studi terhadap beberapa item beserta observasi langsung. Dengan data yang valid dan pasti dapat dihasilkan penelitian yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Perbedaan dalam hal benda Dari segi objek penelitian, kedua metode ini berbeda. Dalam metode kualitatif dilakukan kajian untuk mengembangkan suatu konsep yang semula ada. Selain itu, penelitian kualitatif mencakup tujuan memicu orang untuk mengetahui lebih banyak tentang suatu teori dan termasuk mengembangkan teori yang sudah ada. Sedangkan penelitian kuantitatif memiliki tujuan untuk menguji suatu teori. Selain itu, bersama dengan penelitian kuantitatif termasuk pemetaan, dapat diproduksi untuk memberikan deskripsi numerik dan statistik tambahan. Metode kuantitatif antara lain dapat digunakan untuk meyakinkan suatu fakta atau memasukkan prediksi pemicu tentang suatu teori yang dikeluarkan. Perbedaan Dua Metode Sampling Dalam hal pengambilan sampel, kedua metode ini memiliki perbedaan yang cukup banyak untuk diketahui juga. Jika metode pengambilan sampel kualitatif dilakukan bersamaan dengan metode non representatif maka peneliti dapat langsung mengamatinya, termasuk melalui telepon atau hal-hal lain. Responden penelitian kualitatif biasanya diikutsertakan lebih sedikit agar tidak terlalu sibuk melakukan penelitian. Sedangkan untuk penelitian kuantitatif pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode representatif yaitu peneliti yang harus datang segera untuk melakukan observasi. Ruang lingkup penelitian kuantitatif lebih luas dengan jumlah responden yang jauh lebih besar. Dengan demikian, data yang valid dapat dihasilkan untuk melakukan pemetaan. Perbedaan Terakhir Perbedaan kualitatif dan kuantitatif terkini yang dapat diamati berasal dari sudut pandang pengumpulan data yang dilakukan. Karena metode penelitian kualitatif berupa pengujian dan pengembangan, pengumpulan data dapat dilakukan secara bersama-sama dengan melakukan wawancara. Selain itu, metode kualitatif juga memungkinkan kita untuk melakukan observasi partisipatif. Sedangkan metode penelitian kuantitatif dibentuk karena metode pembuktian dan pengumpulan data biasanya berfungsi eksperimen. Selain itu, survei yang sesuai digunakan untuk membedakan antara penelitian kualitatif dan kuantitatif yang ada. sumber: satujam.com

Pelatih Timnas Shin Tae-Yong Positip Covid-19

SOLO, Jowonews- Pelatih timnas sepakbola Indonesia Shin Tae-yong dipastikan terkena Covid-19. Berdasarkan hasil pemeriksaan tes usap PCR, Sabtu (20/3), nilai cycle threshold (CT) juru taktik asal Korea Selatan itu adalah 32,2. Namun demikian, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan memastikan kondisi pelatih asal Korea Selatan tersebut dalam baik dan terkendali. Pihaknya terus memantau kondisinya. “Kami terus melihat perkembangannya. Kalau memang situasinya kurang baik, kami akan membawa yang bersangkutan ke rumah sakit,” ujar Iriawan di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (20/3). PSSI sejatinya menawarkan Shin untuk dirawat di rumah sakit. Iriawan mengatakan Kedutaan besar Korea Selatan juga meminta PSSI untuk membawa Shin ke sebuah RS swasta. Tetapi pelatih timnas Korsel di Piala Dunia 2018 itu memilih untuk isolasi mandiri di apartemennya. “Yang bersangkutan merasa badannya masih oke. Suhu badannya normal, penciumannya masih baik dan nafsu makan tidak terganggu. Tim dokter PSSI terus memantau dan mengambil langkah-langkah untuk penyembuhannya,” kata Iriawan sebagaimana dilansir Antara. PSSI memastikan Shin terjangkit Covid-19, pada hari Sabtu (20/3) ini berdasarkan hasil tes usap (swab) PCR yang keluar pada Jumat (19/3) malam. Menurut Iriawan, pada Jumat (19/3), Shin awalnya mengeluhkan badannya tidak nyaman. Dia kemudian menjalani tes usap (swab) antigen. Akan tetapi, Shin ternyata tidak puas dengan tes tersebut. PSSI pun memfasilitasi tes usap PCR sekitar pukul 16.00 WIB. Hasil pemeriksaan keluar pukul 20.44 WIB dan menyatakan Shin Tae-yong positif Covid-19. Sementara, keterangan sedikit berbeda disebutkan Kantor Berita Korea Selatan Yonhap dalam artikelnya pada Sabtu (20/3). Kepada Yonhap, Shin mengaku sudah merasakan gejala Covid-19 sejak sekitar 2 minggu lalu. Juru taktik asal Korsel itu sempat demam dan kehilangan selera makan. Shin pun dites Covid-19, baik usap antigen maupun PCR, tetapi hasilnya selalu negatif sampai akhirnya dinyatakan positif pada Jumat (19/3) malam. Yonhap juga menulis dalam artikelnya, Covid-19 sudah menyebar di Timnas Indonesia sejak awal Maret 2021, yang diawali dari terinfeksinya pelatih kiper Yoo Jae-hoon dan penerjemah pada 5 Maret. Lalu disusul pelatih fisik Lee-Jae-hong pada 7 Maret. Akan tetapi, mereka yang positif itu kini sudah dinyatakan negatif dan pulih dari Covid-19.