Jowonews

Temanggung dan Kudus Segera Punya Alat Pendeteksi Gempa

BANJARNEGARA, Jowonews –Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) segera memasang alat pendeteksi gempa di Kabupaten Temanggung dan Kudus, Jawa Tengah, sebagai salah satu upaya mitigasi bencana. “BMKG segera memasang ‘shelter seismograph’ sebagai alat deteksi gempa di Kabupaten Temanggung dan Kudus pada tahun 2021,” kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Kamis (31/12). Dia mengatakan pemasangan alat pendeteksi gempa tersebut bertujuan untuk memantau aktivitas kegempaan di wilayah Kabupaten Temanggung, Kudus dan sekitarnya. “Pemasangan alat bertujuan untuk memantau aktivitas kegempaan di dua wilayah tersebut serta wilayah kabupaten lain di sekitarnya, sekaligus juga untuk memperkuat jejaring pemantauan gempa di wilayah Republik Indonesia,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Dia menambahkan bahwa Stasiun Geofisika Banjarnegara bersama perwakilan koordinator BMKG Provinsi Jawa Tengah telah melakukan pertemuan dengan pihak pemerintah kabupaten terkait rencana pemasangan alat tersebut. Dia mengatakan pemasangan alat pendeteksi gempa tersebut diharapkan juga akan bermanfaat bagi penguatan jejaring pemantauan gempa di Indonesia. “Selain itu juga diharapkan dapat mendukung upaya mitigasi bencana agar lebih optimal,” katanya. Dia mengatakan, pihaknya juga telah mempersiapkan sejumlah agenda pada tahun 2021 dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. “Contohnya adalah kami akan mengadakan kegiatan sekolah lapang gempa di Purworejo dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan yang sangat ketat,” katanya. Dia menambahkan, pihaknya juga menurut rencana akan melakukan kerja sama dengan pihak Pemkab Wonosobo terkait rencana kajian kerentanan seismik atau gempa di wilayah setempat. Dia menambahkan pada 2021,  pihaknya akan terus menyosialisasikan potensi cuaca ekstrem guna mendorong kesiapsiagaan masyarakat di wilayah setempat. “Kami terus mengintensifkan sosialisasi mengenai tanggap bencana gempa dan antisipasi potensi cuaca ekstrem,” katanya. Melalui program tersebut, kata dia, pihaknya ingin senantiasa mengingatkan bahwa peningkatan curah hujan juga dapat meningkatkan potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, longsor dan juga angin kencang. “Karena itu kami ingin meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, longsor, angin kencang.Akibat meningkatnya intensitas curah hujan di Banjarnegara,” katanya. Dalam program tersebut, kata dia, pihaknya juga ingin mengingatkan masyarakat mengenai pentingnya upaya mitigasi bencana gempa. “Masyarakat diimbau untuk senantiasa memeriksa keadaan struktur rumah bangunan secara berkala untuk meminimalisasi potensi kerusakan akibat gempa,” katanya. Selain itu masyarakat juga diimbau untuk senantiasa mengikuti prosedur keselamatan dan mengikuti jalur evakuasi apabila bencana gempa terjadi. “Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi terkini terkait kebencanaan dari sumber terpercaya,” katanya.

Batang Luncurkan Destinasi Taman Buah Seluas 25 Hektar

BATANG, Jowonews- Ada destinasi wisata baru di Batang, Jawa Tengah. Pemerintah setempat meluncurkan eduwisata taman buah di lahan bengkok desa seluas 25 hektare di Desa Kalasalak, Kecamatan Limpung. Bupati Batang Wihaji di Batang, Kamis (31/12), mengatakan bahwa konsep eduwisata taman buah ini akan menguntungkan pemerintah desa sekaligus petani penggarap. Mereka akan mendapatkan pendampingan dan bibit buah serta menikmati hasil tanamannya. “Demikian pula, nantinya pemerintah desa juga mendapatkan hasil dari sewa tanah dan pendapatan dari tiket eduwisata taman buah,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Selain pendampingan dari Dinas Pertanian, kata dia, eduwisata taman buah Desa Kalisalak juga akan juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Hortikultura. Dirjen Hortikultura, kata dia, sudah menunjuk petugas pendamping ahli dalam tanaman buah agar bisa tumbuh dan berbuah dengan hasil panen yang baik. “Pada kebun eduwisata ini akan ditanami buah seperti durian, kelengkeng, dan mangga yang diharapkan lima tahun ke depan menjadi sentra buah-buahan,” kata Bupati wihaji. Petugas pendamping penanaman buah durian Tabah Harianto mengatakan bahwa dirinya hanya bertugas membantu para petani buah saat mulai menanam, merawat, berbuah, dan hingga pemasarannya. “Semua biaya perawatan akan menggunakan dana desa karena saya sifatnya sebagai pendamping petani khusus durian. Pada lahan seluas 25 hektare ini akan ditanami 2.500 tanaman durian jenis Musang King, Bawor, dan durian duri hitam,” katanya. Durian jenis seperti itu kini menjadi unggulan buah di Indonesia karena dagingnya kuning rasanya legit, ada paitnya, dan tidak berserat. “Oleh karena, dengan memiliki nilai jual tinggi maka jenis durian ini diharapkan dapat mensejahterakan para petani. Tanaman durian ini rata–rata dapat berbuah setelah usia empat hingga produktifitasnya sampai 65 tahun,” katanya.

Muladi, Akademikus Tegas dan Humanis

SEMARANG, Jowonews- Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Yos Johan Utama menyebut mantan Menteri Kehakiman Muladi sebagai akademikus yang tegas, visioner, dan humanis. “Almarhum adalah akademisi dan pemimpin yang tegas, visioner, dan humanis,” kesan Yos Johan atas almarhum Muladi di Semarang, Kamis (31/12). Menurit dia, keluarga besar Senat Akademik dan Dewan Profesor Universitas Diponegoro kehilangan salah satu guru besar terbaiknya. Mantan Rektor Undip Muladi meninggal dunia pada Kamis pukul 06.45 WIB. Muladi menjabat sebagai Rektor Undip Semarang pada tahun 1994 hingga 1998. Muladi juga sempat mengemban jabatan sebagai Menteri Kehakiman serta Gubernur Lemhanas pada 2005 hingga 2011. Pria kelahiran Surakarta, 26 Mei 1943 tersebut dilaporkan sempat dirawat di RSPAD Jakarta.

Mantan Rektor Undip Muladi Meninggal Dunia

SEMARANG, Jowonews – Mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang Muladi dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (31/12) pagi. Rektor Undip Yos Johan Utama membenarkan kabar meninggalnya guru besar hukum tersebut. “Keluarga besar Senat Akademik dan Dewan Profesor Universitas Diponegoro kehilangan salah satu guru besar terbaiknya,” kata Yos melalui singkat ketika dihubungi di Semarang. Menurut informasi, kata dia, Prof Muladi meninggal dunia pada Kami pukul 06.45 WIB. Ia menambahkan jenazah almarhum rencananya akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibatan Jakarta. “Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Muladi menjabat sebagai Rektor Undip Semarang pada tahun 1994 hingga 1998. Muladi juga sempat mengemban jabatan sebagai Menteri Kehakiman serta Gubernur Lemhanas pada 2005 hingga 2011. Pria kelahiran Surakarta, 26 Mei 1943 tersebut dilaporkan disempat dirawat di RSPDA Jakarta.

Ratusan Pasien Covid-19 di Asrama Haji Donohudan Sembuh

SOLO, Jowonews- Ratusan pasien positif Covid-19 tanpa gejala yang menjalani karantina di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah dinyatakan sembuh. “Kalau hari ini tinggal 113 orang, kemarin ada yang sudah pulang. Yang pertama 28 orang, yang kedua 73 orang, dan yang ketiga 63 orang,” kata Penanggung Jawab Isolasi Pasien Covid-19 OTG wilayah Soloraya Sigit Armunanto di Boyolali, Rabu (30/12). Ia mengatakan untuk hari ini petugas akan melakukan tes usap lagi kepada 98 pasien. Dia berharap dari total tersebut sebagian diantaranya dinyatakan negatif sehingga diperbolehkan pulang. “Perkembangan sejauh ini cukup baik. Yang pasti belum pulang ada 15, sedangkan sisanya ikut tes usap dulu,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ia mengatakan untuk pasien Covid-19 dengan status OTG yang masuk ke Asrama Haji Donohudan sendiri didominasi oleh warga Soloraya, di antaranya dari Boyolali dan Karanganyar. “Sekitar 98 persen dari Soloraya. Untuk penambahan setiap harinya bervariasi, tertinggi 45 orang,” katanya. Sementara itu, untuk pasien bergejala yang datang ke Asrama Haji Donohudan langsung dirujuk ke rumah sakit rujukan Covid-19. “Yang ke sana bergejala maka kami bawa ke RS, baik Bung Karno maupun Moewardi. Dulu ada tiga, sampai sekarang belum lagi,” katanya. Mengenai tenaga kesehatan yang ada di Asrama Haji Donohudan, dikatakannya, seluruhnya merupakan tenaga Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengingat lokasi tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

Jelang Tahun baru, Semarang Tutup Jalan Kota

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Kota Semarang akan menutup sembilan ruas jalan di Ibu Kota Jawa Tengah itu menjelang malam pergantian tahun pada 31 Desember 2020. “Penutupan mulai 31 Desember 2020 pukul 18.00 WIB dan dibuka lagi pada tanggal 2 Januari 2021 pukul 06.00 WIB,” kata Kepala Dinas Pehubungan Kota Semarang Endro Martanto di Semarang, Rabu (30/12).. Ia menyebutkan kesembilan ruas japan yang ditutup tersebut meliputi Jalan Pemuda, Jalan Pandanaran, Jalan Gajah Mada, Jalan Pahlawan, Jalan Ahmad Yani, Jalan Tanjung, Jalan Wahidin, Jalan Lamper Tengah Raya, dan Jalan Letjen Suprapto di kawasan Kota Lama Semarang. Menurut dia, sebagaimana dilansir Antara, penutupan ini merupakan upaya untuk meminimalisasi kerumunan dan keramaian di tengah pandemi Covid-19 saat pergantian tahun. Adapun pertimbangan penutupan kesembilan ruas tersebut, kata dia, didasarkan atas kepadatan arus lalu lintas di jalan-jalan tersebut. Selain itu, menurut dia, kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat tentang Covid-19 di Kota Semarang juga belum dicabut. Sementara itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta aturan dalam pembatasan kegiatan masyarakat saat malam pergantian tahun harus dipatuhi. Wali Kota menegaskan bahwa kegiatan tempat usaha harus tutup pada pukul 23.00 WIB. Ia juga kembali mengingatkan tentang larangan menggelar perayaan pergantian tahun.

18 Polisi Jateng Dipecat Selama Tahun 2020

SEMARANG, Jowonews- Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebutkan sebanyak 18 polisi di berbagai kesatuan di provinsi tersebut diberhentikan tidak dengan hormat selama 2020. “Jumlah anggota yang diberhentikan pada 2020 tersebut mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah tujuh orang,” kata Ahmad Luthfi di Semarang, Rabu (30/12). Dari 18 polisi yang dipecat itu, kata dia, 11 orang di antaranya tersangkut dalam tindak pidana. Ia mengatakan keputusan pemberhentian tersebut sebagai upaya untuk menyegarkan organisasi. “Untuk beri efek jera. Kalau ada yang bagus, buat apa yang jelek dipelihara,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Dalam.kode etik profesi kepolisian, lanjut dia, terdapat tiga jenis hukuman yang bisa dikenakan, yakni permohonan maaf, pemberhentian dengan hormat, serta pemberhentian tidak dengan hormat. Polda Jateng, kata dia, menekankan pada pemberhentian dengan hormat dan tidak dengan hormat tersebut. Ia menegaskan anggota polisi boleh menegakkan hukum, namun tidak dengan melanggar hukum.

Pemerintah Resmi Larang FPI Beraktivitas

JAKARTA, Jowonews- Pemerintah menyatakan menghentikan kegiatan dan aktivitas Front Pembela Islam (FPI) dalam bentuk apa pun. “Pemerintah melarang aktivitas FPI dan akan menghentikan setiap kegiatan yang akan dilakukan karena FPI tak lagi mempunyai legal standing baik sebagai ormas maupun sebagai organisasi biasa,” kata Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (30/12). Ia mengatakan sejak 20 Juni 2019 FPI secara de jure telah bubar sebagai ormas. Namun sebagai organisasi FPI tetap berkegiatan yang melanggar ketertiban dan keamanan dan bertentangan dengan hukum. Diantaranya tindak kekerasan, sweeping secara sepihak, provokasi, dan lain-lain.  Mahfud menyebut berdasarkan peraturan perundang-undangan dan sesuai putusan MK tertanggal 23 Desember 2014, pemerintah melarang aktivitas FPI dan akan menghentikan setiap kegiatan FPI.  “Kalau ada sebuah organisasi mengatasnamakan FPI, dianggap tidak ada dan harus ditolak, terhitung hari ini,” kata dia sebagaimana dilansir Antara. Hal itu, tambah dia, juga tertuang dalam keputusan bersama enam pejabat tertinggi di kementerian lembaga, yaitu Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly, Menteri Komunikasi dan Informatika, Jhonny G Plate, Jaksa Agung, Burhanuddin, Kepala Kepolisian Indonesia, Jenderal Pol Idham Azis dan Kepala BNPT, Komisaris Jenderal Polisi Boy Rafly Amar.  Dalam rapat itu, hadir pula Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Laoly, Karnavian, Kepala Staf Presiden, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, Burhanuddin, Plate, Azis, hingga Kepala Badan Intelijen Negara, Budi Gunawan.