Jowonews

DPRD Minta KPU Jalankan Tahapan Pemilu dengan Baik dan Benar

KPU Jateng

SURAKARTA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah meminta jajaran penyelenggara pemilu dalam hal ini KPU supaya teliti serta fokus pada pelaksanaan tahapan Pemilu 2024. Hal ini ditegaskan Wakil Ketua DPRD Sukirman saat sambutan pembukaan Workshop Peningkatan Kapasitas bagi Pimpinan dam Anggota DPRD Jateng di Hotel SwissBell, Surakarta (3-5/3/2023). Pesta demokrasi terbesar ini harus menjadi perhatian khusus bagi segenap masyarakat Indonesia khususnya di Jawa Tengah. “Tahapan Pemilu ini sudah dimulai, maka sistem penyelenggaraan yang akan dilakukan pada Pemilu 2024 mendatang harus menjadi pembahasan serius bagi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah,” tambahnya. Paulus Widiantoro selaku Ketua KPU Jateng mengatakan, tahapan Pemilu 2024 sudah disepakati melalui PKPU No 3/2022. Selanjutnya, tahapan Pemilu 2024 yakni perencanaan program dan  anggaran serta penyusunan peraturan,  pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih, pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu, pencalonan anggota DPD, penetapan jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan, penetapan peserta pemilu, pencalonan anggota DPR, DPRD Prov dan Kab/Kota, Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden, masa kampanye pemilu, masa tenang, pemungutan suara, penghitungan suara, pengucapan sumpah janji, penetapan hasil pemilu, rekapitulasi hasil suara dan pengucapan sumpah janji Presiden dan Wakil Presiden. Menambahkan, Kuswanto selaku narasumber dari Ditjen Otda Kemendagri mengatakan, ada beberapa indikator sebagai ukuran keberhasilan pemilu. Sementara dalam sambutan penutupan acara, Wakil Ketua DPRD Jateng Quatly Abdulkadir Alkatiri menyatakan, tahapan Pemilu 2024 sudah berjalan. Sekarang ini sedang dalam tahapan pemutakhiran data yakni pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih. Tahapan ini merupakan salah satu bagian yang sangat penting, mengingat daftar pemilih merupakan ruhnya Pemilu. Sehingga, mari kita sama-sama bersinergi untuk melakukan pengawasan agar dapat memastikan bahwa pelaksanaan pencocokan dan penelitian  di lapangan berjalan dengan baik. Karena melalui pencocokan dan penelitian ini, permasalahan data yang nyaris setiap tahun pemilu muncul seperti data ganda, data orang meninggal masih tercatat, dsb, dapat diselesaikan. Selain itu, isu-isu strategis mengenai polarisasi politik, penggunanaan media sosial, dan berbagai macam isu hoaks dan ujaran kebencian yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab harus mendapatkan perhatian serius. Langkah-langkah pencegahan dan pendidikan politik kepada masyarakat harus terus didengungkan, untuk memastikan tidak ada pembelahan masyarakat akibat polarisasi politik juga akibat adanya hoaks dan ujaran kebencian yang dimungkinkan akan turut mewarnai Pemilu 2024. “Mari kita sama-sama memaksimalkan tugas pokok dan fungsi-fungsi kita, untuk menjaga iklim demokrasi kita dapat berjalan dengan damai, adil, aman, dan kondusif, serta terbebas dari aktivitas-aktivitas kampanye hitam yang membelah dan memecah masyarakat,” pintanya.

BPHN Apresiasi JDIH Setwan Jateng

JDIH Setwan

GEDUNG BERLIAN – Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) Kemenkum HAM menyambangi Gedung Berlian, tepatnya di Ruang Jaringan Dokumentasi & Informasi Hukum (JDIH) Sekretariat DPRD (Setwan) Provinsi Jateng. Dalam kunjungan itu, Kepala Pusat JDIHN Nofli diterima Kepala Bagian Persidangan Setwan Provinsi Jateng Edy Iswanto beserta jajarannya didampingi Iwanuddin Iskandar selaku Kepala Biro Hukum Provinsi Jateng. Pada kesempatan itu, Nofli mengatakan pihaknya melihat substansi penilaian pendokumentasian produk hukum yang ada di JIDH Setwan. Selain itu, ia juga mengapresiasi adanya wadah sarana/ prasana JDIH yang nyaman untuk masyarakat di Kantor Setwan, Gedung Berlian. Menurut dia hal itu mampu meningkatkan atensi masyarakat untuk memperoleh informasi seputar produk hukum di DPRD Provinsi Jateng. “Harapan ke depan, tentunya semakin baik dalam peningkatan dokumentasi hukum dan melakukan peran JDIH sesuai standar Permenkumham Nomor 8 Tahun 2019,” kata Nofli. Senada, Edy Iswanto juga mengungkapkan pihaknya sudah memaksimalkan fungsi JDIH Setwan Provinsi Jateng. Tujuannya semata agar dapat bermanfaat bagi masyarakat. “Kami selalu meningkatkan kualitas diri, website, dan sarana/ prasarana agar menjadi JDIH Setwan Provinsi Jateng yang unggul,” harap Edy didampingi jajarannya diantaranya Kasubbag Alat Kelengkapan Dewan Lina Mayanti Harahap, Perancang Peraturan Perundang-undangan Novi Herawati, dan Perisalah Legislatif Ahli Muda Yohan Fitriadi.

Bagus, Kredit Macet di Bank Jateng Cabang Sukoharjo Masih Rendah

Kredit Macet Bank Jateng

SUKOHARJO – Komisi C DPRD Provinsi Jateng mengapresiasi hasil kinerja operasional yang telah dicapai Bank Jateng Cabang Sukoharjo. Pasalnya, bank itu masih mampu memenuhi target usai badai pandemi yang menyerang hampir keseluruhan sektor, terutama perbankan. Dalam rangka monitoring pengelolaan dan pencapaian kinerja Bank Jateng Sukoharjo, baru-baru ini, Wakil Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jateng Sriyanto Saputro memberikan apresiasi terhadap kinerja keuangannya yang masih stabil dan berkurangnya kredit macet. “Sangat bersyukur sekali. Tadi, dipaparkan sudah sangat baik. Capaian NPL (non-performing loans/ kredit macet)-nya 0,31 persen. Hal itu saya kira merupakan prestasi yang sangat luar biasa, layak diberikan apresiasi,” katanya. Tak hanya itu, dari diskusi bersama jajaran Bank Jateng Cabang Sukoharjo, Sriyanto juga menilai secara umum nilai Dana Pihak Ketiga (DPK) masih cukup tinggi. Dengan kata lain, kesehatan Bank Jateng juga sangat baik. “Tadi sudah dipaparkan juga, secara umum saja tadi kami lihat DPK-nya juga sangat tinggi. Artinya, kesehatan bank juga lumayan bagus. Secara umum sudah sangat bagus,” imbuh Politikus Partai Gerindra itu. Meski demikian, Komisi C menghimbau Bank Jateng untuk tetap memperhatikan kearifan lokal, mengingat di setiap daerah memiliki kelebihan yang berbeda-beda. Dari situ, potensi-potensi tetap harus dikejar untuk dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Ke depan, mungkin di sini lebih memperhatikan lagi kearifan lokal daerah. Hal ini untuk apa? Untuk menggali potensi-potensi di masing-masing sektor. Dengan begitu, kemungkinan untuk dapat menghasilkan pendapatan bisa lebih banyak lagi. Harapan kami, kinerja yang sudah baik ini terus dipertahankan dan perlu ditingkatkan,” tandasnya.

Komisi D Soroti Perkembangan KITB

KITB

BATANG – Komisi D DPRD Provinsi Jateng berdiskusi dengan pihak pengelola kawasan industri terpadu Batang (KITB), baru-baru ini, membahas soal perkembangan kawasan yang mampu menarik banyak investor. Seperti dikatakan Direktur Kelembagaan & Humas Fakhrur Rozi, KITB nantinya dibentuk komite khusus untuk merealisasikan area kawasan yang green, smart, modern, & sustainable.  Dikatakan pula, seluruh perusahaan dan investor disana akan dibantu untuk menciptakan desain bangunan yang rapi dan memiliki kualitas bangunan yang baik. Pihaknya menjelaskan saat ini sudah mempunyai instalasi pengelolaan air limbah dan akan ada monitoring kualitas limbah di masing-masing tenant/ pabrik sehingga ke depannya tidak ada isu mengenai limbah lingkungan. “Akan ada konsep zonasi jadi nanti industri food dan manufaktur tidak dijadikan satu sehingga tidak akan mengganggu aktivitas satu sama lain. Zona pertama ada pabrik kaca, keramik, sepatu, dan PVC. Ada kluster kepatuhan dan standarisasi limbah yang harus dipedomani semua tenant,” katanya.  Menanggapinya, Komisi D menyadari, dengan adanya KITB tersebut, maka nantinya mampu memancing masuknya investor yang berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Seperti disampaikan Anggota Komisi D, Benny Kardani, KITB yang dapat mengangkat potensi industri dan pertumbuhan ekonomi di Jateng. Meski begitu, ia mengingatkan, semua yang terlibat dalam KITB harus memastikan aspek lingkungan bisa diperhatikan dengan baik. Daya dukung dan daya tampung kawasan yang akan dibuka juga harus tetap memperhatikan resiko. “Harus dipastikan mana daerah tangkapan air dan berapa besaran limpasan air yang dihasilkan. Resiko dampak pada lingkungan juga bisa terjadi pada zona kawasan industri dan perdagangan. Harus ada langkah antisipasi jika ada potensi dampak lingkungan dari rencana yang disiapkan,” tegas Politikus PKB itu. Sependapat, Wakil Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jateng Hadi Santoso mengatakan temuan biasanya terjadi apabila kawasan industri sudah mulai berjalan. Ia berharap, dengan adanya KITB itu, dapat membuat daerah penyangga lebih maju. “Di beberapa tempat, realisasi industri jadi mengurangi debit air lahan pertanian di sekitarnya. Ketika dampak lingkungan tidak diperhatikan, maka akan ada kesemerawutan di dalam daerah penyangga. Jangan sampai kehadiran KITB malah mengurangi kualitas di daerah sekitarnya,” tegas Legislator PKS itu.

Nasi Pedo Godong Jati Kudus, Kuliner Jadul Yang Bikin Ketagihan

Nasi Pedo Godong Jati Kudus, Kuliner Jadul Yang Bikin Ketagihan

Nasi Pedo Godong Jati Kudus merupakan salah satu kuliner tradisional yang perlu Anda coba saat mengunjungi Kota Kretek ini. Kuliner ini tergolong jadul dan jarang dijajakan di warung-warung. Nasi pedo merupakan menu makanan berisi ikan asin peda. Kuliner jadul ini kemudian dibungkus menggunakan godong atau daun jati. Rasa khas ikan asin ditambah aroma dari daun jati membuat penikmatnya terus ingin nambah. Rasa pedas, asin, dan gurih menjadikan kuliner ini cukup layak untuk dijadikan kuliner klangenan. Salah satu warung yang masih menjajakan Nasi Pedo atau Sego Pedo Godong Jati ini berada di jalan Gang 2, Desa Demaan, Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus. Meski sederhana, namun warung tersebut selalu ramai pembeli. Bahkan, terkadang beberapa di antaranya terpaksa mengantre di luar untuk mendapatkan sarapan. Tidak ada yang istimewa di warung tersebut. Satu-satunya pemandangan yang unik adalah nasi yang disantap para pembeli yang dibungkus dengan daun jati di atas piring. Dalam satu porsi, biasanya terdiri dari nasi, sayur nangka, ikan pedo yang sudah dicacah/disuwir, kering tempe, dan sambal. Ada juga pilihan tambahan lauk lainnya seperti telur dan gorengan. Enak dan sederhana, itulah yang membuat Nasi Pedo selalu menjadi incaran para pembeli. Terutama pada waktu sarapan Takaran porsi Nasi Pedo Godong Jati Kudus tidak terlalu banyak. Hal inilah mengapa beberapa orang memesan 2 bungkus untuk dimakan sekaligus. Selain nasinya pulan dengan aroma alami daun jati, rasa asin daging ikan peda menjadi ciri khasnya. Tertarik untuk mencoba kuliner khas Kudus ini? 

Warung Duwur Blora, Keindahan Pemandangan Dari Bentangan Alam

Warung Duwur Blora, Keindahan Pemandangan Dari Bentangan Alam

Warung Duwur Blora Garden (WDB) merupakan salah satu wisata alam yang tergolong baru di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Di lokasi ini wisatawan dapat menikmati pemandangan alam dan hutan blora dari atas bukit. Bahkan, pabrik Semen Indonesia di kawasan Rembang juga terlihat jelas di bukit ini. Berbagai fasilitas wisata yang ditawarkan dapat menginspirasi masyarakat tidak hanya untuk berwisata, tetapi juga untuk menciptakan karya seperti foto, video, dan artikel yang menginspirasi. Untuk menikmati panorama alam yang memanjakan mata, pengunjung juga disediakan, kursi atau bangku dan tanaman yang dibentuk menyerupai hewan untuk berswafoto dengan latar panorama alam. Selain menyediakan beberapa tempat berteduh (gazebo) untuk acara keluarga, komunitas, forum dan tempat lainnya. Di tempat yang bebatuannya kokoh ini juga dicanangkan sebagai objek olah raga dan alam yang siap memanjakan pengunjung. Berbagai tanaman, bunga, dan permainan pemacu adrenalin lainnya untuk ditemukan dan diunggah oleh para pecinta fotografi ke jejaring sosial. WDB Garden telah dibuka dan siap dikunjungi pengunjung dengan biaya masuk yang relatif terjangkau yaitu Rp 5.000/orang. Indah, salah satu pengunjung mengaku sering datang ke taman Warung Duwur Blora ini, mengaku terkesan dengan pemandangan di lokasi wisata alam ini. “Tempatnya sejuk, pemandangannya indah. Bunganya juga banyak,” kata Indah dikutip dari tribunmuria.com, Sabtu (18/2/2023). Perempuan asal Desa Gedangdowo, Jepon ini kerap datang ke sini saat akhir pekan, karena kakak perempuannya juga merupakan warga desa tersebut. “Sabtu dan Minggu biasanya saya main ke sini. Saya main ke rumah kakak saya dan saya lanjut main ke sini. Saya ke sini sama teman-teman sekelas. Saya berharap ini akan lebih bagus dan bersih. Untuk dasarnya oke. Bisa lihat pabrik semennya,” harap Indah. Penjaga warung di WDB Garden, Jhon mengungkapkan, wisata ini dibangun pada Januari 2021. Wisatawan yang berkunjung tidak hanya dari Blora saja, melainkan juga dari Rembang dan Purwodadi, kata Jhon. Jhon mengatakan tempat ini paling ramai pada hari Sabtu dan Minggu. “Dari segi fasilitas, ada toilet, warung, dan area lesehan untuk selfie,” kata Jhon. Warung yang ditunggunya pun menjadi satu-satunya warung yang menjual makanan dan minuman ringan. “Semoga dengan adanya taman ini dapat membantu membangun kawasan Blora yang terus berkembang, khususnya di bidang pariwisata,” harap Jhon. Ketika di lokasi, para wisatawan juga dapat menikmati minuman seperti kopi, susu dan teh, serta mie rebus yang dapat dibeli di warung di sekitar area wisata. Karena WDB Garden mengusung tema Love of Nature, pengunjung diminta untuk tidak mencabut atau merusak tanaman yang dirawat. Untuk menuju lokasi WDB Garden sangatlah mudah. Warga bisa menempuh jalan dari Pertigaan Seso, Kabupaten Jepon, ke arah utara menuju Desa Soko, Kabupaten Jepon. Atau bisa dimulai dari perempatan pasar Sendangharjo kabupaten Blora, melewati desa Tempuran kemudian menuju desa Soko. Saat tiba, para tamu dapat parkir di sekitar taman WDB yang telah ditata. Kemudian, untuk mencapai puncak bukit, pengunjung bisa berkeliling sambil menikmati pesona alam yang ada. Ingat, pastikan Anda memiliki memori kamera yang cukup untuk menyimpan foto ke lokasi taman WDB. Karena ada begitu banyak mata pelajaran yang menarik untuk direkam. Bagi pecinta kuliner, tidak perlu khawatir. Karena WDB Resto juga menyediakan berbagai hidangan dan minuman seperti ikan bakar dan lain-lain. Termasuk penginapan juga telah disediakan bagi pengunjung yang ingin berlama-lama di lokasi. Lokasi WDB Garden sebenarnya digagas sebagai tujuan wisata khas dengan memanfaatkan potensi daerah. Hal ini untuk mendukung promosi sektor pariwisata Kabupaten Blora yang disebut “Ayo Dolan Blora”. 

Masjid Kelenteng Salatiga, Gambaran Akulturasi Budaya dan Toleransi

Masjid Kelenteng Salatiga, Gambaran Akulturasi Budaya dan Toleransi

Masjid Kelenteng Salatiga merupakan masjid bernuansa kelenteng dengan warna merah menyala. Masjid ini penuh dengan ornamen China, sehingga membuat masjid ini kian menarik. Melewati Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga akan ada bangunan yang menarik perhatian karena warnanya yang sangat mencolok, selain itu juga bentuk bangunan yang unik selintas terlihat seperti kelenteng tempat ibadah warga Tionghoa. Namun jika diperhatikan lebih dekat, dan membaca papan nama bertuliskan Masjid Klenteng (Masteng) yang menjadi penjelas bahwa bangunan tersebut adalah Masjid tempat ibadah umat Islam. Masjid Kelenteng berlokasi di Jalan Abiyoso No. 14 Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sidomukti, Kota Salatiga. Pengelola masjid ini, Cholid Mawardi mengatakan bahwa masjid ini dibangun pada tahun 2005 oleh Yusuf Hidayatullah setelah pulang dari tanah suci. Beliau adalah seorang Tionghoa yang menjadi mualaf. Beliau juga pengusaha makanan khas Salatiga yaitu enting-enting gepuk Bangunan masjid ini memiliki ornamen Tionghoa yang didominasi warna merah dan dihiasi lampion. Di depan bangunannya berdiri gagah gapura besar berkelir merah dipadu kuning cerah. Selepas Yusuf Hidayatullah meninggal dunia, tanah seluas 1.700 meter persegi yang terdapat bangunan masjid Klenteng, dibeli kakak Cholid, Agus Ahmad pada akhir tahun 2020. Sampai saat ini bangunan masjid tetap dipertahankan sesuai bentuk aslinya karena unik yang merupakan gambaran akulturasi budaya yang sesuai dengan Kota Salatiga, yakni toleransi. Sampai saat ini banyak sudah pengembangan yang dilakukan untuk pemberdayaan serta pendidikan, seperti aula aula yang diberi nama Aula H. Zaenal Abidin tetap dengan corak serta dekorasi Tionghoa. Selain itu juga terdapat Pondok Pesantren Entrepreneur yang saat ini sudah ada 35 santri yang mondok. Mereka dari pagi hingga malam selalu mengisi kegiatannya di Masjid Klenteng, mulai dari shalat hingga mengaji bersama. Setelah alih tangan, Masjid Klenteng diwakafkan untuk masyarakat. Saat Bulan Ramadhan banyak kegiatan keagamaan dilaksanakan di sini seperti tarawih, buka bersama, dll.

Kendalikan Inflasi, Pemkab Sukoharjo Gelar Operasi Pasar

Operasi Pasar

SUKOHARJO – Pemkab Sukoharjo kembali menggelar operasi Pasar Beras Medium menyusul kenaikan harga beras akhir-akhir ini. Kali ini, operasi pasar Pemkab Sukoharjo digelar di Balai Desa Malangan, kecamatan Bulu, pada Rabu (1/3/2023). Operasi pasar ini dilakukan untuk menjaga dan mengendalikan stabilitas harga pangan, sehingga inflasi dapat terkendali. Lewat operasi pasar ini, pemerintah membantu masyarakat dengan menjual beras medium dengan harga di bawah harga pasar, serta membantu masyarakat kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. “Selain untuk mengendalikan inflasi, operasi pasar beras medium ini juga untuk membantu masyarakat kurang mampu di mana setiap warga bisa membeli beras maksimal 10kg,” ujar Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat meninjau pelaksanaan operasi pasar tersebut. Dalam operasi pasar beras medium tersebut, setiap beras medium kemasan 5 kilogram dari Bulog dijual dengan harga Rp42.500 atau Rp8.500 per kg. Setiap warga bisa membeli beras tersebut maksimal 10 kg. “Harga beras medium yang diberikan untuk masyarakat jauh di bawah harga pasaran. Saat ini beras medium nonBulog harganya berkisar Rp12.000 per kg. Bahkan, beras medium dari Bulog yang juga dijual di pasaran dijual Rp47.500 per 5 kg,” terang Etik. Selain Kemasan beras 5kg, lanjutnya, selama operasi pasar juga dijual paket berisi minyak satu liter dan gula pasir satu kg dari Bulog dengan harga Rp27.500. Operasi Pasar selanjutnya akan digelar di Balai Desa Klasemen, Kecamatan Gatak pada 3 Maret 2023. (JatengProv)