Jowonews

Bermalam Di Tenda, Cara Lain Menikmati Keindahan Alam Dieng Saat Gelaran DCF 2022

Camping Ground Dieng Culture Festival

BANJARNEGARA – Menyewa di homestay untuk bermalam selama event Dieng Culture Festival (DCF) merupakan hal yang biasa. Tapi menghabiskan malam di luar ruangan, mendirikan tenda akan memiliki sensasi tersendiri.

Salah satunya adalah Bumi Perkemahan Kailasa di Kompleks Candi Arjuna, Dieng. Selama Festival Budaya Dieng 2022, lebih dari 100 tenda berjejer di bawah naungan pohon cemara dan kayu putih.

Suasana alam terbuka dan hawa yang dingin khas pegunungan menghadirkan sensasi berbeda bagi pengunjung. Selain itu, kerlap-kerlip lampu di malam hari akan membuat suasana terasa lebih romantis, dan membuat kawasan ini lebih hidup.

Hanya berbekal kompor mini atau portable, wisatawan dapat menikmati suasana alam Dieng dengan secangkir kopi panas.

Salah satunya dirasakan oleh Virda. Meski lebih dingin dibanding menginap di home stay, wisatawan asal Jakarta ini mengaku lebih senang berada di tenda. Karena ia merasa lebih selaras dengan alam.

“Rasanya memang dingin, tapi seru. Seperti bisa menyatu dengan alam,” ujar Virda dikutip dari Detik Jateng, Jumat (2/9/2022).

Pengunjung lainnya, Indah, mengaku penasaran ingin menginap di tenda. Ini merupakan pengalaman pertama baginya berlibur dan menginap di tenda.

“Kalau umumnya itu kan di homestay atau hotel. Ini pengalaman pertama saya menginap di tenda. Karena penasaran juga,” kata dia.

Namun, ia mengaku menikmati suasana alam perkemahan. Selain itu, membawa berbagai perlengkapan berkemah seperti kompor membuat berkemah menjadi berbeda.

“Awalnya saya bingung mau bawa apa aja. Karena ini kan baru pertama camping. Setelah cari tahu ternyata ada bawa kompor untuk masak masak jadi seru,” ujarnya.



Sementara itu, penanggung jawab Campiing Ground Kailasa Dieng, Rahmat Hidayat mengatakan, DCF ke-13 tahun ini menawarkan sesuatu yang berbeda bagi wisatawan. Salah satunya bermalam di tenda.

“Selain homestay, ada camping ground. Ini kami menawarkan view, dan heningan malam yang menyatu dengan alam,” kata Rahmat.

Dari segi fasilitas, bumi perkemahan ini menyediakan penerangan, api unggun, mushola, charging box, dan tempat pertemuan. Hal ini akan menjalin keakraban antar wisatawan.

“Fasilitasnya banyak seperti perapian, mushola, selain tenda juga ada perlengkapan lainnya yang disediakan panitia. Mulai dari tenda, kasur, tempat tidur,” ujarnya.

BACA JUGA  Pesta Lampion dan Jazz Atas Awan Akan Hadir Kembali di Dieng Culture Festival 2022

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...

TERANYAR

TRENDING