BOYOLALI, Jowonews- Warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Boyolali ni terus meningkat tajam. Saat ini jumlahnya telah mencapai 912 kasus aktif.
Perkembangan data kasus Covid-19 di Boyolali, hingga Jumat, pukul 14.33 WIB bertambah 184 kasus atau meningkat dibanding hari sebelumnya tambahannya tercatat 81 kasus, kata Kepala Dinkes Boyolali Ratri S. Survivalina, di Boyolali, Jumat (18/6).
Menurut Ratri, dengan penambahan 184 kasus Covid-19 tersebut Boyolali secara akumulasi menjadi 9.097 kasus termasuk kasus klaster baru hajatan di Desa Sumber Kecamatan Simo, sebanyak 30 warga terkonfirmasi positif.
“Kasus aktif Covid-19 di Boyolali 912 kasus itu, terdiri dari pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit ada 184 kasus dan yang menjalani isolasi mandiri 728 kasus,” kata Ratri sebagaiman dilansir Antara.
Menurut dia, kasus aktif Covid-19 di Boyolali 912 kasus atau sekitar 10 persen, tetapi masih masuk zona resiko sedang atau warna orange mendekati zona merah. Skoring Indeks Kesehatan Masyarakat (IKM) Covid-19 di Boyolali saat ini, pada angka 1,84.
Dia menjelaskan jumlah warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Boyolali, saat ini, ada 7.807 kasus atau sekitar 85,8 persen, dan yang meninggal dunia karena Covid-19 ada 378 kasus atau sekitar 4,2 persen.
Menurut dia, dari 912 kasus aktif Covid-19tersebut terbagi dari 35 klaster antara lain terbanyak klaster rewangan di Desa Banyuanyar Ampel ada 37 kasus, klaster Ponpes Desa Mliwis Cepogo (34), klaster hajatan Desa Sumber Simo (30), klaster jamaah IK Jelok Cepogo (19).
Selain itu, klaster keluarga Desa Tlogolele Selo ada 17 kasus Covid-19, klaster kerja bakti bendungan di Desa Simo (15), klaster taksiah Kelurahan Karanggeneng Boyolali kota (15), klaster jamaah masjid Desa Potronayan Ngemplak (13), klaster keluarga Desa Donohudan Ngemplak (10), dan 16 klaster lainnya mayoritas keluarga masih di bawah 10 kasus.
Kendati demikian, pihaknya terus meminta peran masyarakat sangat penting dalam menerapkan kedisiplinan menjaga protokol kesehatan dengan 5 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan), untuk menekan angka penyebaran virus corona yang saat ini, meningkat cukup signifikan.