Jowonews

Seri Babad Tanah Jawi: Dinasti yang Berkuasa pada Zaman Kerajaan Medang

Secara umum, para sejarawan menyebut ada tiga dinasti yang berkuasa pada Zaman Kerajaan Medang baik di Jawa Tengah maupun Jawa Timur

Rakai Kayuwangi

Sebenarnya, kurang tepat apabila Rakai kayuwangi disebut sebagai Raja Mataram. Sebab, menurut Prasasti Wantil, saat itu istana Kerajaan Medang tidak lagi berada di daerah Mataram, melainkan sudah dipindahkan oleh Rakai Pikatan (raja sebelumnya) ke daerah Mamrati, dan diberi nama Mamratipura.

Rakai Kayuwangi adalah putra bungsu Rakai Pikatan yang lahir dari permaisuri Pramodawardhani. Nama aslinya adalah Dyah Lokapala (Prasasti Wantil) atau Mpu Lokapala (Prasasti Argapura).

Menurut Prasasti Wantil atau Prasasti Siwagerha, Dyah Lokapala naik tahta menggantikan ayahnya pada 12 November 956, yaitu Sang Jatiningrat (gelar Rakai Pikatan sebagai Brahmana). Pengangkatan putra bungsu sebagai raja ini didasarkan pada jasa kepahlawanan Dyah Lokapala dalam menumpas musuh ayahnya yang bermarkas di timbunan batu di atas bukit Ratu Baka.

Teori populer menyebut nama musuh tersebut adalah Balaputradewa, karena pada Prasasti Wantil terdapat istilah walaputra. Namun, sejarawan Boechari tidak menjumpai prasasti atas nama Balaputradewa pada situs bukit Ratu Baka, melainkan atas nama Rakai Walaing Mpu Kumbhayoni. Adapun makna istilah walaputra adalah putra bungsu, yaitu julukan Dyah Lokapala yang berhasil menumpas musuh ayahnya tersebut.

Jadi, pada akhir pemerintahan Rakai Pikatan, terjadi pemberontakan Rakai Walaing Mpu Kombhayoni yang mengaku sebagai keturunan pendiri Wangsa Sanjaya. Pemberontakan tersebut berhasi; ditumpas oleh Rakai Kayuwangi Dyah Lokapala alias Sang Walaputra, sehingga ia mendapat dukungan dari rakyat untuk naik tahta menggantikan ayahnya. Teori pemberontakan Rakai Walaing ini telah membantah teori populer tentang adanya perang saudara antara Balaputradewa melawan Pramodawardhani dan Rakai Pikatan sepeninggal Samarotungga.

BACA JUGA  Seri Babad Tanah Jawi: Tokoh-Tokoh Penting Pada Masa Airlangga

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait