Kawah Timbang Dieng yang terletak di Desa Sumberejo, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah ini disebut-sebut paling berbahaya di Dataran Tinggi Dieng.
BadanGeologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut Kawah Timbang memiliki retakan berisi gas berbahaya. Jika aktivitas meningkat, kawah akan mengeluarkan gas berupa hidrogen sulfida dan karbon dioksida yang bersifat racun dan membahayakan kehidupan organisme.
Lokasi kawah ini cukup dekat dengan pemukiman penduduk. Oleh karena itu, aktivitasnya saat ini terus menarik perhatian. Pada tahun 1979, Kawah Timbang menelan banyak korban jiwa. Peristiwa itu dikenal dengan tragedi Sinila. Kejadian ini menjadi bencana yang menarik perhatian banyak pihak.
Pada tanggal 20 Februari 1979, Kawah Timbang melepaskan gas beracun ke udara akibat letusan Kawah Sinila dan Sigluduk. Akibatnya, gas beracun yang sebelumnya disimpan di bawah tanah menguap ke udara.
Gunung Dieng
Pada dasarnya aktivitas vulkanik di Gunung Dieng tersebar di 16 kawah. Namun, PVMBG Badan Geologi secara khusus melacak dua kawah yang dianggap paling aktif, yakni Kawah Sileri dan Kawah Timbang.
Dikutip dari diengplateau.com, Kamis (6/9/2022), Dieng terletak di sebelah barat Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif yang juga merupakan gunung api raksasa berupa dataran luas dengan panjang sekitar 9 mil (14 km) dan lebar 4 mil (6 km), memanjang dari barat daya – tenggara. Ketinggian Dieng mencapai 2000 meter di atas permukaan laut.
Secara administratif, kawasan Dataran Tinggi Dieng termasuk dalam wilayah Kabupaten Wonosobo dan Kabupaten Banjaregara. Kabupaten Wonosobo memiliki wilayah timur Dieng (Dieng Wetan) di kecamatan Kejajar. Sedangkan wilayah barat (Dieng Kulon) Kabupaten Batur termasuk Kabupaten Banjarnegara.
Dieng Wetan memiliki luas 282.000 hektar dan berpenduduk 1.557 jiwa. Di sisi lain, Dieng Kulon lebih luas dari Dieng Wetan, dengan luas 337.864 hektar yang dihuni oleh 2.480 jiwa penduduk.