Jowonews

Madrasah Diniyyah, Harapan untuk Pendidikan Agama Generasi Muda

Madrasah Diniyyah, Harapan untuk Pendidikan Agama Generasi Muda
Gema DPRD Jawa Tengah

WONOSOBO – Di tengah arus modernisasi, pendidikan agama bagi generasi muda menjadi semakin penting. Salah satu pilihan yang bisa dipertimbangkan adalah pendidikan pondok pesantren.

“Pendidikan pondok pesantren perlu dihidupkan kembali untuk memperkuat fondasi agama anak-anak muda,” ungkap Akhmad Fadlun, anggota Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah, dalam Dialog Televisi bertema “Mendorong Peningkatan Sarana Pendidikan Madrasah Diniyyah” di Hotel Dafam Wonosobo (8/3/2024).

Madrasah diniyyah, setara dengan sekolah keagamaan nonformal, menawarkan kurikulum yang fokus pada pendidikan keagamaan. Terdapat jenjang pendidikan mulai dari awaliyah (SD/MI), wustho (SMP/MTs), hingga uliya (SMA/K/MA).

Tujuan utama madrasah diniyyah adalah memperkuat pengetahuan dasar keagamaan Islam dan membekali santri dengan kemampuan mengamalkan ajarannya.

“Santri yang belajar di madrasah diniyyah diharapkan mampu menjadi contoh dan mengimplementasikan nilai-nilai Islam di lingkungan masyarakat,” jelas Fadlun.

Namun, kondisi sarana dan prasarana madrasah diniyyah di Wonosobo masih perlu ditingkatkan. Kyai Mansyur, Ketua FKDT Wonosobo, mengakui bahwa banyak madrasah yang belum memiliki fasilitas yang memadai.

“Kesejahteraan pengajar juga menjadi salah satu kendala,” imbuhnya. “Kami berharap bantuan dari pemerintah dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di madrasah diniyyah.”

Fadlun, yang akrab disapa Gus Fadlun, menyambut baik harapan tersebut. Ia menegaskan bahwa bantuan untuk madrasah diniyyah dan para pengajarnya akan terus diupayakan.

“Bantuan operasional diberikan dalam berbagai bentuk, sesuai dengan kebutuhan masing-masing madrasah,” terangnya.

Pandemi Covid-19 sempat menghambat penyaluran bantuan untuk madrasah diniyyah. Alokasi dana dialihkan untuk penanganan pandemi.

“Saat ini, Pemkab Wonosobo telah menggelontorkan dana bantuan sebesar Rp 620.000.000 untuk operasional madrasah diniyyah,” ujar Gus Fadlun.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah juga memberikan bantuan sebesar Rp 1,2 juta per tahun kepada para pengajar madrasah diniyyah.

BACA JUGA  DIALOG PROAKTIF: Ngainirricadl, Dekat Kalangan Milenial dan Peduli Kalangan Disabilitas

“Bantuan ini diharapkan dapat meningkatkan semangat para pengajar dan kualitas pendidikan di madrasah diniyyah,” kata Erna, Kabag Kesra Setda Kab Wonosobo.

Dialog ini ditutup dengan kesimpulan bahwa pendidikan agama bagi generasi muda sangatlah penting. Madrasah diniyyah, dengan fokusnya pada pendidikan keagamaan, dapat menjadi pilihan yang tepat untuk memperkuat fondasi agama generasi muda. (adv)

Simak Informasi lainnya dengan mengikuti Channel Jowonews di Google News

Bagikan berita ini jika menurutmu bermanfaat!

Baca juga berita lainnya...