SRAGEN – Dalam kegiatan monitoring kinerja keuangan BUMD, Komisi C DPRD Provinsi Jateng menyambangi PT. BPR BKK Karangmalang (Perseroda) di Kabupaten Sragen, baru-baru ini. Saat berdiskusi dengan jajaran BPR BKK, Komisi C mengaku apresiatif dengan tingginya penyaluran Kredit Produktif.
Seperti disampaikan Anggota Komisi C DPRD Provinsi Jateng Siti Rosidah, penyaluran kredit sangat baik terlihat dari rasio non-performing loans (NPL/ kredit macet) yang masih rendah. Artinya, di tengah gencarnya penyaluran Kredit Produktif, rasio NPL masih tetap terjaga.
“Ini sangat bagus karena rasio NPL masih dibawah 5 persen sesuai arahan OJK (Otoritas Jasa Keuangan),” katanya.
Senada, Anggota Komisi C lainnya Dwi Yasmanto juga apresiatif dengan tingginya penyaluran kredit agar bermanfaat bagi masyarakat. Namun, ia menyarankan pula agar BPR BKK tidak hanya fokus sektor kredit tapi juga tabungan.
“Saya optimis ke depan BPR BKK bisa lebih maju lagi dengan mengembangkan produk-produk tabungannya,” kata Yayan, sapaan akrabnya.
Dalam paparan Direktur PT. BPR BKK Karangmalang (Perseroda) Raji disebutkan, pada 2021 angka Aset yang dicapai sebesar Rp 786,19 miliar dan naik menjadi Rp 836,24 miliar pada 2022. Untuk angka Tabungan pada 2021 tercapai sebanyak Rp 482,93 miliar dan naik pada 2022 menjadi sebesar Rp 503,72 miliar.
Penyaluran Kredit pada 2021 terealisasi sebesar Rp 534,98 miliar kemudian naik menjadi Rp 556,11 miliar pada 2022. Dan, Laba pada 2021 sebesar Rp 25,60 miliar naik menjadi Rp 27,12 miliar pada 2022. Dari angka diatas, rasio NPL pada 2021 sebesar 4,44% dan turun menjadi 4,38% pada 2022.