Jowonews

Menelusuri Sejarah dan Keberlanjutan Horog-Horog, Makanan Tradisional Jepara yang Menggugah Selera

Horog-horog, makanan tradisional Jepara, memiliki sejarah panjang dan menjadi simbol budaya serta ketahanan masyarakat setempat.

JEPARA – Makanan khas dari Kabupaten Jepara, yang dikenal dengan nama horog-horog, memiliki latar belakang yang kaya dan menarik. Dikutip dari Radar Kudus (14/8), horog-horog terbuat dari pati sagu yang diolah dengan cara tradisional.

Pada awalnya, makanan ini diciptakan sebagai alternatif pengganti nasi, terutama saat masyarakat menghadapi kesulitan dalam mendapatkan bahan pangan pokok.

Sejak dahulu, komunitas Jepara yang mayoritas bekerja sebagai petani dan nelayan sering kali mengalami kelangkaan beras. Dalam keadaan tersebut, mereka berinovasi mencari sumber pangan yang lebih mudah diakses, yaitu pati sagu dari batang pohon aren yang melimpah di sekitar mereka. Proses pembuatannya terbilang sederhana; tepung sagu dicampur air, kemudian dikukus hingga mengental dan dihaluskan menjadi butiran kecil yang mirip nasi.

Horog-Horog: Simbol Identitas Kuliner

Foto Dok. National Geographic Indoesia

Seiring waktu, horog-horog berkembang bukan hanya sebagai makanan pokok, tetapi juga sebagai bagian penting dari identitas kuliner Jepara. Masyarakat mulai menambah variasi lauk pauk yang menyertainya, memperkaya cita rasa hidangan ini. Meskipun tidak lagi menjadi santapan sehari-hari bagi banyak orang, horog-horog tetap diakui sebagai salah satu kuliner unik yang sarat nilai sejarah.

Dalam berbagai perayaan adat dan festival kuliner, horog-horog sering kali menjadi hidangan khas. Hal ini menunjukkan bahwa meski zaman telah berubah, keberadaan makanan ini tetap relevan dan dicintai oleh masyarakat.

Kontribusi Modern dalam Pelestarian Horog-Horog

Di era sekarang, horog-horog tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga simbol kekayaan budaya dan ketahanan masyarakat Jepara. Pemerintah daerah dan komunitas lokal berkomitmen untuk melestarikan makanan tradisional ini melalui berbagai festival kuliner, serta mempromosikannya sebagai daya tarik wisata.

Pengusaha kuliner pun tidak ketinggalan dalam upaya ini. Mereka berinovasi dengan menyajikan horog-horog dalam tampilan yang lebih modern dan memadukannya dengan berbagai lauk yang populer di kalangan generasi muda. Ini semua bertujuan untuk memperkenalkan kelezatan kuliner Jepara ke lebih banyak orang.

BACA JUGA  Nasi Jagung Sambal Tumpang Warsiti, Kuliner Legendaris Khas Boyolali

Horog-horog adalah warisan budaya yang mencerminkan kreativitas dan ketahanan masyarakat Jepara. Dengan sejarah yang panjang, makanan ini terus bertahan sebagai bagian penting dari identitas kuliner daerah, layak untuk dilestarikan dan dibanggakan oleh generasi mendatang.

Foto Dok. Suara

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait