Mie Ongklok Longkrang merupakan salah satu tempat legendaris yang terkenal dengan cita rasa mie ongkloknya. Warung ini telah ada sejak tahun 1975.
Mie ongklok merupakan makanan khas Wonosobo yang harus dicoba saat bertandang ke Wonosobo. Kuliner yang satu ini menjadi ikon kuliner Wonosobo yang memiliki cita rasa lezat dan nikmat, dengan kuah kental gurihnya.
Masyarakat Wonosobo menyebutnya mie ongklok, karena saat merebus mie ongklok dicelup-celupkan ke dalam air kaldu atau orang Wonosobo menyebutnya dengan diongklok.
Mie Ongklok Longkrang disebut-sebut menjadi tempat yang legendaris selain paling lama, namun juga ramainya pengunjung. Warung ini berlokasi di Jalan Pasukan Ronggolawe Nomor 14, Wonosobo Timur, Kecamatan Wonosobo.
Menurut Waluyo selaku pemilik Mie Ongklok Longkrang mengatakan, tempat ini sudah ada sejak tahun 1975.
Tidak hanya masyarakat biasa, orang penting dari menteri hingga Presiden SBY pernah mampir untuk menyantap Mie Ongklok khas Wonosobo ini.
Tempat ini juga menjadi kedai mie ongklok pertama di Wonosobo yang mengekspor mie ongklok dengan bumbu beku ke luar negeri.
“Kita yang pertama mengirimkan sampai ke Belanda dan Australia,” ucapnya.
Tempat ini telah mendapat rekomendasi stiker TripAdvisor yang merupakan situs wisata terbesar di dunia yang membantu wisatawan dalam merencanakan dan memesan perjalanan wisata termasuk di dalamnya kuliner.
Waluyo menyebut, Mie Ongklok Longkrang tetap menjaga keaslian kuliner ini sejak pertama kali didirikan hingga saat ini. Semua bumbu yang digunakan masih sama seperti dulu.
“Semuanya masih sama seperti dulu mulai dari mie, kecap, dan bumbunya. Sehingga cita rasanya benar-benar original,” ungkapnya.
Kuah kental yang gurih menjadi ciri khas mie ongklok, di mana Mie Ongklok Longkrang masih menggunakan air perasan parutan singkong atau orang biasa menyebutnya dengan pati.
Rasa gurih dari kuah kental ini begitu nikmat saat diaduk bersama sayuran kubis dan kucai yang semakin menambah kesegaran.
Sambal yang disajikan juga berbeda dengan sambal biasanya, yakni menggunakan cabai rawit yang digerus tidak begitu halus sehingga pedasnya begitu terasa.
Mie Ongklok Longkrang akan lengkap saat dinikmati bersama dengan sate, tempe kemul, geblek, dan segelas teh anget.
“Teh di sini juga terbuat dari teh tambi yang racik sendiri, sehingga rasanya hanya bisa didapatkan di sini,” imbuhnya.
Waluyo menuturkan dulunya, mie ongklok dipadukan dengan sate saren atau dideh yakni darah binatang yang dibekukan atau dikukus.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, kebanyakan masyarakat yang menganut muslim dilarang untuk memakan saren atau dideh sehingga diganti dengan sate ayam ataupun sapi.