Jowonews

Pemberdayaan Kelompok Masyarakat dan Kemitraan, Kunci Keberhasilan Desa Wisata

JAKARTA – Pengembangan desa wisata menjadi salah satu fokus utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPRD Jateng, Ferry Wawan Cahyono, dalam sebuah talkshow “iBreak” yang disiarkan oleh Studio iNews pada Minggu (8/10/2023).

Dalam talkshow tersebut, Ferry Wawan Cahyono menekankan pentingnya pemberdayaan kelompok masyarakat dan kerjasama dengan stakeholder sebagai elemen kunci keberhasilan pengembangan desa wisata.

Menurutnya, potensi alam dan budaya desa wisata akan sia-sia tanpa dukungan dari masyarakat setempat. Sumber daya alam yang bisa dijadikan daya tarik wisata juga harus didukung oleh upaya pemberdayaan masyarakat. Selain itu, memiliki potensi baik alam maupun manusianya saja tidak cukup; penting juga untuk menjalin kemitraan dengan berbagai pihak.

“Keduanya harus bersinergi. Melalui pemberdayaan kelompok masyarakat, yang dilakukan melalui pokdarwis, kita bisa mengembangkan kemitraan dengan stakeholder. Hanya dengan kolaborasi seperti ini, desa wisata bisa berkembang pesat,” ujar Ferry Wawan Cahyono.

Dalam beberapa tahun terakhir, desa wisata di Jawa Tengah telah tumbuh dengan pesat. Data dari Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disporapar) Jateng menunjukkan bahwa ada sekitar 800 desa wisata di provinsi ini. Meskipun ada beberapa desa yang belum berhasil mengembangkan potensinya menjadi destinasi wisata, angka ini tetap patut mendapatkan apresiasi.

Guna memperkuat peran desa wisata, DPRD bersama Pemerintah Provinsi Jateng telah mengeluarkan Perda No 2/2019. Peraturan tersebut memberikan landasan dan arahan penting dalam pengembangan desa wisata, bahkan mewajibkan pemerintah untuk mendukung pengembangan desa wisata.

Ferry Wawan Cahyono yakin bahwa dengan terus mendorong pengembangan desa wisata, kita dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

BACA JUGA  Aspirasi Jateng: Meraih Asa di PON Papua

Selain itu, Sudaryo dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara juga mengungkapkan bahwa sejumlah desa di wilayahnya telah mulai berkembang sebagai desa wisata. Dengan topografi pegunungan yang dimiliki Banjarnegara, desa wisata di sana lebih difokuskan pada potensi wisata alam.

Dalam perkembangan desa wisata, ada 24 desa yang masih berada dalam kategori rintisan, sementara beberapa lainnya telah berkembang dan maju. Sudaryo mengamati perkembangan yang menggembirakan, tetapi juga menyadari adanya tantangan besar dalam pengembangan desa wisata, terutama dalam menghadapi konflik-konflik potensial. Oleh karena itu, dibutuhkan pengelola desa wisata yang memiliki mental yang kuat dan kesadaran akan pentingnya menjaga keberlangsungan.

Pentingnya pengembangan infrastruktur, termasuk jaringan internet, juga menjadi perhatian. Penggunaan media sosial dalam mempromosikan desa wisata diharapkan dapat membantu menjangkau lebih banyak wisatawan potensial.

Bagikan:

Google News

Dapatkan kabar terkini dan pengalaman membaca yang berbeda di Google News.

Berita Terkait