Jowonews

Awal Mula Sebutah Little Netherland Kota Lama Semarang

Awal Mula Sebutah Little Netherland Kota Lama Semarang

SEMARANG – Sebuah perjalanan ke Semarang tak lengkap tanpa merasakan pesonanya di Kota Lama Semarang. Terletak di pusat kota, kawasan ini bukan hanya destinasi wisata biasa, melainkan suatu cagar budaya yang menjadi favorit bagi para pelancong, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Tak hanya menawarkan beragam tempat wisata menarik, Kota Lama Semarang memiliki daya tarik khusus yang membuatnya unik. Salah satunya terletak pada sebutan populer yang melekat padanya, yaitu ‘Little Netherland.’ Asal Sebutan Little Netherland Kota Lama Semarang Ternyata, sebutan ‘Little Netherland’ untuk Kota Lama Semarang tidak diberikan begitu saja. Menurut laman resmi Badan Otorita Borobudur, kawasan Kota Lama Semarang memamerkan bangunan-bangunan yang memikat dengan gaya arsitektur klasik zaman dulu. Di sini, kita dapat menemukan sejumlah bangunan yang mencirikan arsitektur Eropa pada abad ke-18. Bangunan-bangunan tersebut menjadi saksi bisu akan jejak sejarah masa kolonial Belanda yang menghiasi kawasan ini. Selain itu, kanal-kanal air yang dibangun oleh pemerintah kolonial juga menyusuri kawasan ini, menambah daya tarik Kota Lama Semarang. Dengan lanskap yang menghadirkan nuansa kuno, sebutan ‘Little Netherland’ juga terinspirasi dari bentuk geografisnya. Dilansir melalui laman resmi Wonderful Indonesia, Kota Lama Semarang menampilkan karakteristik seperti kota yang terpisah dari sekitarnya. Hal ini memberikan kesan bahwa kawasan ini seakan menjadi sebuah kota kecil tersendiri, membenarkan julukan ‘Little Netherland’ yang melekat padanya. Gedung Oudetrap dan Hubungannya Dengan Jalur Rempah Indonesia Pada era kolonial Belanda, Kota Lama Semarang menjadi pusat aktivitas jual-beli dan sekaligus bagian dari sistem pertahanan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). Salah satu landmark yang tak terlewatkan di Kota Lama Semarang adalah Gedung Oudetrap. Meskipun kini difungsikan sebagai gedung teater dan tempat berbagai pertunjukan, Gedung Oudetrap memiliki sejarah yang erat dengan jalur rempah di Indonesia, seperti yang terungkap melalui laman resmi Kemdikbud RI. Dibangun pada tahun 1834, Gedung Oudetrap awalnya merupakan gudang gambir yang dimanfaatkan oleh VOC. Gambir, jenis rempah tertentu, kala itu menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, digunakan baik sebagai campuran obat maupun dalam penyajian sirih. Sebagai peninggalan bersejarah, gedung ini menjadi saksi bisu perkembangan Kota Lama Semarang selama berabad-abad.

Pecinta Kuliner Pedas Merapat, Festival Pedasnesia Semarang Kembali Digelar

Festival Pedasnesia Semarang

SEMARANG – Festival Pedasnesia kembali digelar di Kota Lama Semarang. Berbagai kuliner rasa pedas mulai dari tradisional hingga kekinian tersedia di lokasi festival ini. Tak hanya kuliner dari Jawa Tengah, Festival Pedasnesia juga menyajikan kuliner tradisional dari daerah lain seperto Nasi Tenpong Banyuwangi, Nasi Goreng Babat khas Welahan, Kepala Manyung khas pesisir, dan lain sebagainya. Selain kuliner tradisional, berbagai street food kekinian dan makanan khas dari luar negeri juga dapat ditemukan di sini. Sebut saja seperti Corn Dog, baby crab, takoyaki, aneka bakaran, dan lainnya. Ada pula takoyaki unik berukuran sebesar bola tenis dengan harga Rp 25 ribu per porsi. Penyelenggara dari Komunitas Kuliner Semarang, Firdaus mengatakan, festival ini akan digelar hingga hari Minggu (4/9) mendatang dan mulai buka setiap pukul 12.00 WIB hingga 22.00 WIB. “Digelar sampai hari Minggu. Ada sekitar 50 stand baik makanan maupun minuman,” kata Firdaus di lokasi Pedasnesia, Rabu (31/8/2022) malam, dikutip dari Detik Jateng. Firdaus mengungkapkan sekitar 70 persen kuliner yang dijajakan merupakan kuliner pedas. Namun ada juga yang bisa disajikan tidak pedas untuk pendamping atau pengunjung yang tidak kuat pedas. Contohnya ada soft cake dengan berbagai macam toping seperti vanilla, green tea, dan oreo. “70 persen harus punya menu pedas. Tapi untuk pendamping ada pilihan makanan tidak pedas,” jelasnya. Untuk minuman, ada banyak pilihan, mulai Thai tea, mango thai, berbagai jus, alpukat kocok, es durian, boba tea, dan lainnya. Tidak hanya seru berburu kuliner, panitia juga menggelar lomba makan pedas dengan hadiah uang tunai setiap hari. “Setiap jam 19.00 ada lomba makan pedas,” ujar Firdaus. Ini menjadi ke-empat kalinya festival bernama Pedasnesia digelar meski sempat vakum di awal pandemi. Kali ini kegiatan digelar di Kota Lama Semarang tepatnya di parkir Metro Point atau dekat Mapolsek Semarang Utara. Foto: doc. Detik Jateng

Ragam Aktivitas Seru Saat Berkunjung Ke Kota Lama Semarang

Ragam Aktivitas Seru Saat Berkunjung Ke Kota Lama Semarang

SEMARANG – Kota Lama Semarang merupakan suatu kawasan di Semarang yang pernah menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20. Kawasan ini menjadi saksi bisu sejarah Indonesia pada masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad. Hingga saat ini setidaknya ada sekitar 50 bangunan kuno dengan karakter bangunan Eropa pada tahun 1700-an yang masih berdiri kokoh. Setelah beberapa tahun lalu Pemerintah Kota Semarang melakukan revitalisasi, kini Kota Lama menjadi salah satu tempat wisata favorit di Kota Semarang. Di kawasan ini wisatawan dapat melakukan beragam aktivitas, mulai dari kuliner hingga swafoto. Yuk, simak apa saja aktivitas seru yang dapat dilakukan di Kota Lama Semarang? Blusukan di Gedung Tua Kota Lama Tak hanya berkeliling di jalan-jalan sekitar kota lama dengan bangunan khas Eropa yang eksotis, pengunjung juga dapat masuk dan melihat lebih dalam gedung-gedung bersejarah ini. Untuk masuk ke dalam gedung tua ini, wisatawan dapat bergabung bersama tour organizer lokal. Selain dapat masuk, wisatawan juga mendapatkan informasi sejarah dari setiap gedung yang dikunjungi. Bersepeda Keliling Kota Lama Wisatawan dapat mengelilingi Kota Lama Semarang hingga sudut-sudutnya dengan cepat menggunakan sepeda. Menggunakan sepeda wisatawan dapat melewati gang-gang kecil di antara bangunan-bangunan kuno yang telah direnovasi, namun bentuknya masih asli. Tak perlu membawa sepeda sendiri untuk mengeliling Kota Lama Semarang ini, wisatawan dapat menyewa sepeda hanya Rp.10 ribu per jam atau Rp.50 ribu untuk sehari. Berburu Barang Antik di Pasar Klitikan Bagi para kolektor barang-barang antik, bisa jadi barang yang sedang kamu cari ada di Pasar Klitikan ini. Lokasi pasar barang antik ini berada di belakang Gereja Blenduk atau dekat dengan Taman Srigunting Kota Lama. Barang antik yang tersedia di pasar ini mulai dari setrika arang, koin lama, mainan tempo dulu, boneka bekas, dan berbagai macam barang-barang antik lainnya. Menikmati Secangkir Kopi di Kafe Sekitar Kota Lama Di kawasan Kota Lama terdapat banyak kafe dengan bentuk dan tema yang beragam. Wisatawan dapat memilihnya sesuai dengan selera. Menikmati secangkir kopi dengan latar dan suasana Kota Lama tentu bisa menjadi cerita yang penuh dengan kenangan. Berfoto di Rumah Akar Rumah akar merupakan salah satu spot ikonik yang sering dijadikan tempat mengambil gambar saat mengunjungi Kawasan Kota Lama Semarang. Rumah Akar berlokasi di Jalan Roda 2. Jalan ini berada di samping Galeri UMKM (Depan Old City 3D Trick Art) yang mengarah ke Gedung Manod Diephuis. Bangunan ini dinamakan Rumah Akar karena pada sisi bangunan ini terdapat akar pohon beringin yang menjulang hingga setinggi rumah. Keberadaan akar ini menambah kesan unik dan eksotis pada bangunan tersebut. Bagaimana, menarik bukan? Tidak ada salahnya saat berkunjung ke Semarang mampir sebentar untuk menikmati aura dan suasana Kota Lama Semarang.