Jowonews

Pasca Longsor, BPBD Banjarnegara Sebut Akses Jalan Desa Slatri Kembali Normal

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara menginformasikan bahwa akses jalan Desa Slatri, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara kembali normal setelah longsor mengakibatkan badan jalan tertutup material . “Pembersihan badan jalan dari material longsoran sudah tuntas sejak kemarin (Sabtu, red) sekarang akses jalan sudah kembali normal,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Agus Haryono di Banjarnegara, Ahad. Dia mengatakan penanganan longsor di lokasi tersebut dilakukan oleh tim gabungan. “Tim gabungan mulai dari dinas terkait hingga relawan ikut serta dalam penanganan.” Sementara itu, dia juga mengatakan bahwa tim BPBD Banjarnegara pada hari ini terus melakukan monitoring terhadap lokasi-lokasi yang sempat mengalami longsor. “Pemantauan terus dilakukan mengingat masih tingginya curah hujan pada saat ini.” Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman menginformasikan bahwa cuaca esktrem yang terjadi pada Kamis (5/3) telah menyebabkan terjadi longsor di sejumlah lokasi di wilayah setempat. Dia menyatakan longsor terjadi di Desa Slatri, Kecamatan Karangkobar, juga terjadi di ruas jalan kabupaten Desa Sidengok, Kecamatan Pejawaran, di ruas jalan kabupaten di Desa Karekan, Kecamatan Pejawaran. Selain itu longsor juga terjadi di Desa Lebakwangi, Kecamatan Pagedongan yang mengakibatkan dua rumah warga terancam dan sebagian bahu jalan penghubung antardesa tertutup material longsor. “Selain itu longsor juga terjadi di sejumlah titik lainnya, ada sekitar 13 kejadian tanah longsor yang terjadi pada waktu yang hampir bersamaan yakni hari Kamis (5/3),” katanya. (jwn5/ant)

Longsor dan Batu Besar Tutup Akses Jalan di Desa Rahtawu Kudus

KUDUS, Jowonews.com – Bencana longsor yang terjadi di Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Rabu sekitar pukul 11.00 WIB membuat akses jalan di desa setempat terputus sementara akibat tertutup material longsor berupa batu berukuran besar. Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Bergas Catursasi Penanggungan di Kudus, Rabu, peristiwa longsor terjadi di Desa Rahtawu dan menutup  satu-satunya akses jalan warga yang berada di Dukuh Semliro menuju Desa Rahtawu. Sebelum terjadi longsor, kata dia, di daerah setempat memang tidak sedang diguyur hujan, namun dimungkinkan karena hujan sebelumnya yang mengakibatkan tanah sekitar menjadi gembur dan tidak mampu menahan batu besar dan yang paling besar berukuran 4×2 meteran. Kemudian batu dari tebing setinggi lima meteran itu tiba-tiba mengalami longsor dan menutupi jalan dari Dukuh Semliro menuju Desa Rahtawu. “Beruntung tidak ada korban jiwa karena saat kejadian memang tidak ada warga yang melintas. Sedangkan objek pariwisata pemandian alami juga masih berjarak beberapa meter di bawahnya sehingga lalu lintas warga yang paling ramai memang masih jauh dari lokasi kejadian,” ujarnya. Atas kejadian tersebut, kata dia, warga dukuh setempat untuk sementara tidak bisa melintas karena harus menunggu proses pembersihan jalan dari material longsor. Adapun upaya untuk membuka akses jalannya, yakni dilakukan dengan cara memecah batu tersebut secara manual serta menggunakan jack hammer (penghancur beton) karena menggunakan alat berat tidak memungkinkan dengan akses jalan menuju lokasi yang terlalu sempit. Jumlah personel dari BPBD Kudus yang diterjunkan sebanyak 10 orang, ditambah bantuan warga sekitar untuk secepatnya membuka akses jalan setempat. Kondisi tebing di sepanjang jalan menuju Dukuh Semliro, lanjut dia, memang rawan terjadi longsor sehingga ketika curah hujan tinggi memang harus ekstra waspada. Bencana tanah longsor di Desa Rahtawu sudah berulang kali terjadi, termasuk peristiwa tanah longsor yang menimpa empat rumah warga pada bulan Februari 2011 di Dukuh Wetan Kali dan Dukuh Semliro. Kejadian tanah longsor di dua dukuh tersebut, terjadi pada yang diawali dengan hujan deras yang mengguyur desa tersebut. Berdasarkan peta rawan bencana, ada 13 desa rawan bencana tanah longsor meliputi Desa Rahtawu, Menawan, Jurang, dan Kedungsari (Kecamatan Gebog), Desa Terban (Kecamatan Jekulo), serta Desa Soco, Ternadi, Japan, Kuwukan, Puyoh, Colo, Dukuh Waringin, dan Cranggang (Kecamatan Dawe).  (jwn5/ant)