Jowonews

Inggris Bantah Diskriminasi Tim All England Indonesia

JAKARTA, Jowonews- Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins membantah adanya tindakan diskriminatif atas mundurnya tim bulu tangkis Indonesia dari ajang All England 2021, berkaitan dengan kasus Covid-19. “Saya berharap kita semua dapat memahami bahwa tidak ada tindakan ataupun perlakuan diskriminasi yang terjadi. Semua orang yang berkunjung ke Inggris harus mengikuti aturan yang berlaku untuk melindungi kesehatan sesama pengunjung, dan masyarakat yang lebih luas di Inggris,” kata Jenkins dalam pernyataan yang diunggah di Instagram Kedubes Inggris Jakarta, Senin malam. Tim bulu tangkis Indonesia yang sedang berlaga di All England sebelumnya diwajibkan menjalani isolasi mandiri selama 10 hari setelah diketahui berada dalam satu pesawat dengan salah satu penumpang yang kemudian dinyatakan positif Covid-19, dalam perjalanan dari Istanbul ke Birmingham. Jenkins mengatakan bahwa insiden ini merupakan kecelakaan murni dan bukan menjadi kesalahan siapa pun. Dia menjelaskan bahwa penerbangan Turkish Airline tersebut adalah sebuah pesawat kecil dengan lorong tunggal, dan dalam situasi itu, tindakan yang normal dilakukan adalah menyatakan seluruh penumpang yang ada di dalam penerbangan tersebut telah terpapar Covid-19. “Ini berarti semua orang di pesawat itu harus melakukan isolasi mandiri untuk melindungi kesehatan masyarakat. Peraturan pemerintah Inggris tidak mengizinkan pengecualian apapun terkait persyaratan isolasi mandiri ini,” kata Jenkins. Sebagai contoh bahwa negaranya tidak diskriminatif dalam menegakkan aturan terkait virus corona, Jenkins menyebutkan bagaimana Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga diminta untuk mengisolasi diri selama 10 hari pada November tahun lalu, setelah bertemu dengan seseorang yang kemudian dinyatakan positif Covid-19. “Dan beliau melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Setiap orang diharapkan untuk mengikuti aturan yang sama, karena kita semua berada dalam situasi ini bersama-sama,” kata dia sebagaimana dilansir Antara. Di akhir pernyataannya, Dubes Jenkins turut menyayangkan mundurnya tim Indonesia dari turnamen All England. Para pemain telah berlatih sangat keras untuk bertanding dan banyak orang telah bekerja sangat keras agar turnamen All England berlangsung di lingkungan yang aman bagi semua atlet yang bertanding dan staf terkait lainnya. “Saya sangat sedih atas kejadian yang sangat disayangkan ini, yang telah menyebabkan tim bulu tangkis Indonesia gagal mengikuti turnamen All England. Saya bisa merasakan kekecewaan para penggemar bulu tangkis di Indonesia, namun terutama kekecewaan para atlet yang telah bekerja sangat keras untuk mencapai puncak prestasi mereka,” kata Jenkins.

Federasi Bulu Tangkis Dunia Minta Maaf kepada Indonesia

JAKARTA, Jowonews- Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) secara resmi menyampaikan permintaan maaf kepada Indonesia atas insiden dipaksa mundurnya tim Merah Putih dari turnamen All England 2021. Melalui surat resmi tertanggal 21 Maret 2021 yang ditujukan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Presiden BWF Poul-Erik Hoyer secara khusus meminta maaf sekaligus menyampaikan penyesalan dan kekecewaannya atas kejadian yang menimpa atlet Indonesia di All England 2021. “Saya dengan tulus menyampaikan permohonan maaf atas kesedihan dan frustasi yang dialami oleh seluruh pemain dan tim Indonesia,” kata Poul-Erik Hoyer dalam suratnya yang diterima di Jakarta, Senin. “Atas nama seluruh jajaran BWF, saya menyampaikan permohonan maaf ini kepada Presiden Joko Widodo, Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Luar Negeri, Duta Besar RI untuk Inggris, para pejabat, Ketua Umum PBSI dan jajaran, rakyat Indonesia dan terutama seluruh komunitas dan penggemar bulu tangkis di Indonesia,” tambah dia sebagaimana dilansir Antara. BWF pun menyadari sepenuhnya bahwa Indonesia merupakan salah satu raksasa bulu tangkis dunia yang kerap merajai berbagai kejuaraan sekaligus menjadi tumpuan dan harapan bangsa di kancah internasional. Insiden tersebut, menurutnya, merupakan pembelajaran berharga bagi BWF agar dapat melaksanakan turnamen bulu tangkis yang lebih baik ke depannya di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang sulit dan menantang. Dalam suratnya, Presiden BWF turut mengenang momen dan kedekatan dirinya dengan pemain dan pelatih tim Indonesia ketika masih bermain untuk tim nasional Denmark. Dia berharap kejadian di All England 2021 tidak mempengaruhi hubungan baik yang sudah terjalin sangat lama antara Indonesia dan BWF. “Kami percaya bahwa hubungan luar biasa yang sudah terjalin lama antara Indonesia dengan BWF akan tetap harmonis dan bahkan lebih kuat di masa mendatang,” ujarnya.  Tim bulu tangkis Indonesia yang sedang berlaga di All England 2021 sebelumnya diwajibkan menjalani karantina mandiri selama 10 hari setelah diketahui berada satu pesawat dengan salah satu penumpang yang terpapar Covid-19 dalam perjalanan dari Istanbul ke Birmingham. Skuad Merah Putih padahal sudah menjalani tes Covid-19 setiba di Birmingham, Sabtu,13 Maret, dan seluruhnya mendapati hasil negatif. Namun sesuai dengan regulasi Pemerintah Inggris tentang penelusuran kontak erat positif Covid-19, perjuangan timnas Indonesia harus berhenti di tengah jalan. BWF pun dinilai tidak kompeten menyelenggarakan kompetisi di tengah pandemi Covid-19 sehingga merugikan tim Indonesia. Namun tim Indonesia kini sudah tiba di Tanah Air berkat koordinasi dari PP PBSI, Kementerian Luar Negeri, Kemenpora, maupun KBRI di London, sehingga mereka tidak harus menjalani isolasi seperti yang diinstruksikan Badan Layanan Kesehatan Inggris (NHS) hingga 23 Maret. 

Indonesia Segera Pulangkan Tim All England

JAKARTA, Jowonews- Indonesia fokus untuk mengupayakan kepulangan segera tim All England kembali ke Tanah Air usai terpaksa mundur dari ajang kompetisi bergengs itu. “Harapan kita bagaimana kita fokus bisa kembali ke Tanah Air. Salah satu tujuan utama adalah bagaimana tim Indonesia bisa kembali atau sesegera mungkin mengurus kepulangan tim Indonesia,” kata Manajer tim bulu tangkis Indonesia, Ricky Subagja, dalam konferensi pers yang digelar oleh Kedutaan Besar RI di London pada Jumat malam waktu Jakarta. Menurutnya, saat ini tim Indonesia tengah diminta untuk melakukan karantina selama 10 hari, yakni dari tanggal 13 hingga 23 Maret nanti. Hal ini setelah Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) memutuskan untuk menarik partisipasi tim Indonesia dari turnamen All England usai otoritas kesehatan Inggris (NHS) mengetahui ada seseorang yang dikonfirmasi positif COVID-19 dalam pesawat yang sama dengan yang ditumpangi tim Indonesia dalam penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada 13 Maret lalu.  Namun, Ricky mengatakan pihaknya tengah memperjuangkan agar dapat sesegera mungkin tin Indonesia kembali ke Tanah Air, tanpa melanggar aturan-aturan yang berlaku, terutama agar para atlet dapat kembali mempersiapkan diri untuk ajang kompetisi yang akan datang. “Atlet memang minta sesegera mungkin untuk kembali ke Tanah Air untuk mempersiapkan kembali kejuaraan-kejuaraan yang memang sangat penting sebelum menjelang ke olimpiade,” ujar Ricky sebagaimana dilansir Antara. Harapan tersebut juga disuarakan secara langsung oleh para atlet di tim bulu tangkis Indonesia melalui akun media sosial masing-masing, termasuk ganda putra Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan melalui unggahan di Instagram, serta tunggal putra Jonatan Christie dan ganda putri Apriyani Rahayu. “Yang lain sudah bisa dipahami, walaupun secara mental tidak dapat langsung diterima (keputusan BWF, -red), tetapi ada satu harapan besar sesegera mungkin bisa kembali ke Tanah Air, itu sudah sangat-sangat mengobati tim atlet-atlet kita yang saat ini sedang dikarantina,” tegas Ricky. Dia pun menyampaikan apresiasi terhadap Duta Besar Indonesia di Inggris, Desra Percaya, serta KBRI London yang telah turut memperjuangkan harapan-harapan tim Indonesia untuk dapat kembali ke Tanah air. Dubes Desra pun menegaskan bahwa pihaknya tengah berupaya memastikan keselamatan dan keamanan tim Indonesia yang masih berada di kota Birmingham, dan mengupayakan kepulangan mereka kembali ke Tanah Air dengan segera. “Saya harus pastikan tim Indonesia dapat kembali ke Indonesia dengan aman. Setelah ini saya akan ke Birmingham untuk berjumpa dengan Kang Ricky (Soebagdja), tentu dengan protokol (kesehatan) dan untuk memberikan dukungan moral pada para pahlawan Indonesia,” katanya.

Dubes Inggris Cari Solusi untuk Tim All England Indonesia

JAKARTA, Jowonews- Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins, menyayangkan mundurnya Tim Indonesia dari turnamen All England 2021 terkait dugaan Covid-19. Ia menyampaikan simpati dan mengatakan pihaknya tengah berkoordinasi  mencari solusi atas masalah tersebut.“Keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang tidak mengizinkan Indonesia berpartisipasi dalam Turnamen Bulu tangkis All England demi pencegahan Covid-19 sangat disayangkan,” kata Dubes Jenkins dalam pernyataan tertulis Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, Kamis ( 18/3). Sebagaimana diberitakan sebelumnya, BWF memutuskan untuk menarik partisipasi tim Indonesia dari turnamen All England setelah otoritas kesehatan Inggris (NHS) mengetahui terdapat seseorang yang dikonfirmasi positif Covid-19 dalam pesawat yang sama dengan yang ditumpangi tim Indonesia dalam penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada 13 Maret 2021. Dubes Jenkins menyayangkan Tim Indonesia yang tidak terwakilkan dalam gelaran All England tahun ini, dalam kompetisi bulu tangkis yang ternama di tingkat dunia. “Indonesia memiliki beberapa atlet bulu tangkis yang paling berbakat dan digemari di sirkuit bulu tangkis. Meskipun kita semua sangat ingin menonton aksi mereka di turnamen ini, saya sangat bersimpati terhadap para atlet bulu tangkis Indonesia yang terdampak,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Meski menyayangkan situasi tersebut, Jenkins mengatakan bahwa dalam situasi dunia saat ini, negara-negara di dunia harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat, “sebagaimana yang juga dilakukan oleh Inggris dan Indonesia, dan aturan-aturan tersebut diterapkan secara adil dan transparan.” Menurut dia, penerapan ketat protokol kesehatan juga telah membawa dampak serupa bagi berbagai cabang olahraga lain seperti sepak bola, tenis, hoki, bola basket, dan rugby. “Aktivitas olahraga yang dapat terus berlanjut adalah suatu hal yang luar biasa. Kita semua dapat merasa terhibur di masa pandemi ini. Namun sangat penting untuk memprioritaskan keselamatan terutama di saat Covid-19 masih bersama kita,” paparnya. Adapun dia mengatakan bahwa saat ini pihaknya tengah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Inggris untuk melihat apakah ada yang dapat dilakukan untuk menjadi solusi dari permasalahan ini.

Dubes RI Surati Federasi Bulu Tangkis Dunia

JAKARTA, Jowonews– Isu mundurnya tim bulu tangkis Indonesia dari turnamen All England 2021 terkait Covid-19 jangan sampai menghambat perkembangan hubungan bilateral dengan Inggris. “Saya katakan bahwa badminton ini memang asalnya dari Inggris. Akan tetapi, jangan lupa ratusan juta penggemarnya adalah dari Indonesia,” kata Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya saat menyampaikan keterangan pers virtual, Kamis (18/3). Hal tersebut ia sampaikan kepada pemerintah Inggris serta dalam surat yang dilayangkannya kepada Presiden Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) Poul-Erik Hoyer Larsen dan Kepala Eksekutif Badminton England. Isi surat itu berisi kekecewaan mendalam atas penarikan tim Indonesia dalam turnamen All England, serta dugaan ketidakadilan yang mereka alami. Pasalnya, keputusan untuk menarik partisipasi tim Indonesia dari turnamen All England dilakukan dengan sangat cepat. Yakni setelah otoritas kesehatan Inggris (NHS) mengetahui terdapat seseorang yang dikonfirmasi positif Covid-19 dalam pesawat yang sama dengan yang ditumpangi tim Indonesia dalam penerbangan dari Istanbul ke Birmingham pada 13 Maret 2021. Padahal, itu bukanlah kasus pertama terkait Covid-19 yang terjadi selama turnamen. Pada Rabu (17/3), laga pembuka turnamen All England sempat tertunda setelah beberapa atlet dari India, Thailand, dan Denmark diindikasikan tertular Covid-19. Namun, BWF sebagai penyelenggara langsung melakukan tes PCR ulang kepada tim dari tiga negara tersebut. Setelah hasil tes keluar negatif, mereka diizinkan melanjutkan kompetisi. Sementara tim Indonesia tidak diberi kesempatan untuk dites ulang, melainkan harus langsung menjalani isolasi mandiri selama 10 hari. Kejadian ini, menurut Dubes Desra, sangat mengecewakan dan membuat marah publik Indonesia karena tim bulu tangkis Indonesia telah lama berlatih untuk bertanding dalam kompetisi itu dan selalu mematuhi seluruh protokol kesehatan yang disyaratkan. “Dalam surat saya minta klarifikasi mengenai status dari pemain negara lain yang berada dalam satu pesawat. Kita kecewa ini kok penyelenggara begitu menerima surel (dari NHS) langsung percaya dan tidak berupaya untuk mencari solusi supaya tidak timbul apa yang dikatakan sebagai diskriminasi dan perlakuan tidak adil,” kata Desra sebagaimana dilansir Antara. Untuk menyikapi isu ini, Dubes Desra telah berbicara dengan Kepala Departemen Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri Inggris Sarah Cooke agar otoritas Inggris mempertimbangkan tiga opsi yang dapat dilakukan. Pertama, segera melakukan tes usap PCR kepada tim Indonesia yang hasilnya akan menunjukkan bisa atau tidaknya mereka untuk dapat melanjutkan kompetisi. Kedua, menghentikan sementara turnamen All England agar seluruh tim peserta dapat menjalani isolasi mandiri karena para atlet dan pendukung tim Indonesia sudah berinteraksi dengan banyak negara selama lima hari pertama turnamen berlangsung. “Jadi, semua (tim) diberikan perlakuan yang sama, dan setelah (isolasi selama) 10 hari dimulai lagi pertandingan itu. Ini seperti yang pernah dilakukan dalam (turnamen tenis) Australian Open di Melbourne,” tutur Desra. Selain opsi tersebut, Indonesia juga menawarkan opsi yang paling ekstrem yaitu agar turnamen All England dihentikan sepenuhnya mengingat kepentingan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh atlet, termasuk atlet Indonesia.

Kisruh All England, Inggris Diminta Tidak Diskriminatif

JAKARTA, Jowonews- Pemerintah RI mendesak Inggris agar tidak diskriminatif dan berlaku adil terhadap tim nasional bulu tangkis Indonesia yang berkompetisi dalam All England 2021, menyusul berita mundurnya Indonesia dari turnamen tersebut. “Menlu RI (Retno Marsudi) telah memberikan arahan yang jelas untuk memastikan tidak ada diskriminasi dan perlakukan tidak adil terhadap partisipasi atlet bulu tangkis Indonesia pada turnamen All England,”ujar KBRI London dalam keterangan tertulisnya sebagaimana diberitakan Antara, Kamis (18/3). Lebih lanjut, Duta Besar RI untuk Inggris Desra Percaya telah berkomunikasi dengan Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins untuk meminta bantuan intervensi ke otoritas kesehatan Inggris (NHS) guna menjelaskan narasi kewajiban isolasi selama 10 hari yang menyebabkan terhambatnya partisipasi tim Indonesia dalam All England. KBRI London berencana melakukan pendekatan langsung kepada pemerintah Inggris, terutama NHS, dan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sebagai penyelenggara untuk membahas opsi kemungkinan dilakukan tindakan yang memungkinkan para pebulutangkis Indonesia melanjutkan kompetisi. Seluruh anggota tim bulu tangkis Indonesia terpaksa mundur dari turnamen Yonex All England 2021 karena protokol kesehatan Covid-19 yang mengharuskan mereka menjalani karantina wajib selama 10 hari. Menurut Manajer Tim Indonesia Ricky Soebagdja, aturan tersebut diberlakukan setelah otoritas Inggris mengetahui ada salah satu penumpang pesawat—yang juga ditumpangi oleh tim Indonesia saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham—yang dinyatakan positif Covid-19. “Namun, kami tidak diberitahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif COVID-19 tersebut,” kata Ricky dalam keterangan resmi PBSI, Kamis. Tak Adil Ditarik mundurnya tim Indonesia dari kompetisi All England dianggap tidak adil, karena sebelumnya telah muncul kasus Covid-19 pada Rabu (17/3). Kasus ini menyebabkan laga pembuka turnamen harus tertunda lima jam setelah beberapa atlet dan pelatih dari India, Thailand, dan Denmark diketahui positif virus corona. BWF pun langsung melakukan tes usap ulang kepada para atlet dan pelatih tersebut. Setelah hasil tes keluar negatif, mereka diizinkan melanjutkan kompetisi. Para atlet Indonesia memprotes kemudian memprotes mengapa langkah yang sama tidak diterapkan kepada mereka, tetapi mereka justru langsung dipaksa mundur. Sebagai catatan, saat ini pemerintah Inggris masih memberlakukan penguncian wilayah dan pengaturan protokol kesehatan yang ketat mengingat angka penularan Covid-19 yang relatif tinggi. Turnamen All England pun diselenggarakan dengan pengaturan khusus, ketat, dan tertutup tanpa penonton.

Terpaksa Mundur dari All England, Indonesia Protes

JAKARTA, Jowonews- Tim nasional bulu tangkis Indonesia serempak melayangkan protes dan mendesak Federasi Bulu tangkis Dunia (BWF) untuk berlaku adil setelah mereka diharuskan mundur dari All England 2021. Hal itu pertama kali diketahui dari unggahan ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon lewat akun Instagram pribadinya, @marcusfernadig, Kamis (18/3). Ia mengatakan penarikan tersebut dilakukan setelah adanya temuan kasus positif Covid-19 pada salah satu penumpang pesawat dalam satu penerbangan dengan tim Merah Putih. “Kami terkejut mendengar berita bahwa kami (pemain dan ofisial Indonesia) harus mundur dari All England karena seorang penumpang anonim dinyatakan positif dalam penerbangan yang sama dengan kami,” tulis Marcus sebagaimana dilansir Antara. “BWF telah gagal dalam mengatur masalah ini…BWF seharusnya menerapkan sistem gelembung untuk menjamin keamanan para pemain.” Hal senada juga disampaikan Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan, Hendra Setiawan, dan Melati Daeva Oktavinati dan Greysia Polii, Apriyani Rahayu lewat akun Instagram-nya masing-masing. Mereka meminta BWF selaku federasi tertinggi harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Sementara itu, ganda putra lainnya Fajar Alfian mengatakan bahwa keputusan BWF menarik keluar seluruh pemain Indonesia sangat tidak adil. Pasalnya, kasus Covid-19 juga sempat muncul satu hari menjelang pelaksanaan All England digelar pada Rabu (17/3) yang menyebabkan laga pembuka turnamen harus tertunda lima jam. Beberapa atlet dan pelatih dari India, Thailand, dan Denmark kedapatan positif Covid-19. BWF pun langsung melakukan tes ulang kepada para atlet dan pelatih tersebut. Sekitar 13 jam menjelang pertandingan pembuka, panitia mengumumkan bahwa laga awal yang semula dijadwalkan dimulai pada pukul 16.00 WIB mundur menjadi pukul 21.00 WIB sembari menunggu hasil tes ulang pada atlet yang terinfeksi. Namun pada akhirnya, tim yang hasil tesnya dinyatakan negatif pun diizinkan tampil.  Sementara tim Indonesia yang sudah dinyatakan negatif pada hari itu langsung menjalani latihan, baik di tempat kebugaran maupun lapangan. Adapun beberapa wakil Indonesia sudah sempat bertanding di putaran pertama All England 2021. Marcus/Kevin, Hendra/Ahsan, dan Jonatan Christie berhasil melaju ke babak 16 besar. BWF hingga kini belum memberi pernyataan resmi terkait penarikan tim Indonesia dari All England 2021.

Indonesia Mundur dari All England

JAKARTA, Jowonews- Seluruh anggota tim bulu tangkis Indonesia, baik atlet, pelatih maupun ofisial, terpaksa mundur dari turnamen bergengsi Yonex All England 2021 karena protokol kesehatan Covid-19 sehingga tidak dapat melanjutkan pertandingan. Menurut Manajer Tim Indonesia Ricky Soebagdja, saat penerbangan dari Istanbul ke Birmingham Sabtu 13 Maret, terdapat salah satu penumpang yang positif terpapar Covid-19. “Namun kami pun tidak diberitahu siapa, berapa orang, dan dari mana asal orang yang positif Covid-19 tersebut,” kata Ricky dalam keterangan resmi PBSI di Jakarta, Kamis (18/3). Dia menuturkan sesuai dengan regulasi pemerintah Inggris, jika berada pada satu pesawat yang sama dengan orang yang positif Covid-19, maka seluruh anggota tim diharuskan menjalani isolasi selama 10 hari. Dengan begitu, tim Indonesia terpaksa mundur dan melakukan isolasi sampai 23 Maret 2021 di Crowne Plaza Birmingham City Centre terhitung 10 hari sejak tiba di Birmingham, Sabtu 13 Maret lalu. “Baik dari BWF maupun panitia All England sendiri pun tidak bisa berbuat apa-apa karena hal ini sudah menjadi regulasi pemerintah Inggris,” ungkap Ricky sebagaimana dilansir Antara. Meski demikian, dia memastikan seluruh anggota tim Indonesia yang berada di Birmingham saat ini dalam kondisi sehat dan baik-baik saja. “Ini merupakan kejadian yang luar biasa menyakitkan dan mengecewakan bagi kami semua,” pungkas Ricky. Tim bulu tangkis Indonesia bertolak menuju Birmingham pada Jumat 12 Maret pukul 21.40 WIB dengan menggunakan pesawat Turkish Airlines bernomor penebangan TK57 dan mendarat keesokan harinya Sabtu siang waktu setempat.