Jowonews

Pohon Tumbang di Magelang Akibat Angin Kencang, Akses Jalan Tertutup

MAGELANG, Jowonews.com – Hujan disertai angin kencang yang terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyebabkan beberapa pohon tumbang dan menutup akses jalan. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang Edy Susanto di Magelang, Rabu, mengatakan angin kencang juga mengakibatkan dua rumah warga tertimpa rumpun bambu dan mengalami rusak ringan. Edy menyebutkan wilayah yang terdampak angin kencang, yakni Kecamatan Muntilan dan Ngluwar. Kejadian di Kecamatan Ngluwar, kata dia, terjadi di Dusun Dawang, Desa Blongkeng. Hujan disertai angin kencang pada pukul 14.30 WIB menyebabkan pohon kelapa berdiameter sekitar 50 centimeter tumbang dan menutup akses jalan serta menimpa jaringan listrik mengakibatkan tiang listrik roboh. Ia menuturkan kejadian tersebut mengakibatkan jaringan listrik padam. Pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN untuk penanganan jaringan listrik. Penanganan darurat telah dilakukan dengan memotong pohon. Di Kecamatan Muntilan ada dua titik pohon tumbang, yakni di Dusun Karang Tengah Desa Tanjung dan Dusun Semawe Desa Congkrang. Di Dusun Karang Tengah hujan disertai angin kencang menyebabkan rumpun bambu roboh dan menimpa dua rumah warga. Kemudian di Dusun Semawe, Desa Congkrang angin kencang menyebabkan sejumlah pohon mahoni dan sengon roboh dan menutup akses jalan. (jwn5/ant)

Kabupaten Temanggung Diterjang Angin Kencang dan Banjir

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Bencana angin kencang dan banjir terjadi di beberapa titik di wilayah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, kata Kepala Pelaksana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Djoko Prasetyono. “Ada beberapa titik banjir dan angin kencang yang mengakibatkan kerusakan sejumlah rumah milik warga maupun fasilitas umum,” katanya di Temanggung, Rabu. Ia menyebutkan angin kencang melanda Dusun Kamal Desa Kundisari Kecamatan Kedu, Lingkungan Coyudan Kelurahan Parakan Kecamatan Parakan. Kemudian banjir terjadi di Pertigaan Dusun Growo Desa Danupayan, Jalan Raya Temanggung-Parakan Dusun Depok Desa Mondoretno, Kelurahan Jurang, Jalan Perintis Kemerdekaan Kecamatan Temanggung dan di Kelurahan Butuh Kecamatan Temanggung. Ia menjelaskan bahwa anjir terjadi karena luapan air dari selokan akibat tingginya curah hujan. Menurut dia sedikitnya ada sebanyak 27 rumah dan fasilitas umum mengalami kerusakan akibat diterjang puting beliung. “Memang ada yang rusak ringan maupun menengah. Semuanya akan ditangani, baik perumahan maupun fasilitas umum,” kata Djoko Prasetyono.. Kepala Dusun Kundisari Heri Setiyawan menyampaikan kejadian angin kencang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB. “Saat itu angin datang dari barat dan menerjang rumah-rumah warga,” katanya. Menurut dia kejadian itu berlangsung tidak lama, namun demikian mampu memporak- porandakan belasan rumah warga. “Rata-rata kerusakan hanya di bagian atap saja. Saat angin datang disertai hujan,” demikian Heri Setiyawan. (jwn5/ant)

Angin Kencang Terjang Sejumlah Wilayah Magelang, Pohon Tumbang

MAGELANG, Jowonews.com – Beberapa wilayah di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dilanda hujan lebat disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah pohon tumbang, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Magelang, Edy Susanto. Edy di Magelang, Selasa, menyebutkan beberapa wilayah yang dilanda angin kencang tersebut, yakni Tegalrejo, Pakis, dan Muntilan. Ia menjelaskan hujan dengan intensitas sedang-lebat disertai angin kencang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Magelang sejak pukul 14.00 WIB mengakibatkan beberapa pohon tumbang. Menurut dia pohon tumbang tersebut sebagian menutup akses jalan dan menimpa jaringan listrik.Ia menyebutkan di Dusun Sidodadi, Desa Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo pohon tumbang menimpa jaringan listrik dan menutup akses jalan Tegalrejo Pakis. Kemudian di Dusun Soropadan, Desa Bawang, Kecamatan Pakis sebuah pohon tumbang menutup akses jalan Dusun Bateh–Bawang dan di Dusun Nepen, Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan sebatang pohon tumbang menutup sebagian akses jalan. Ia menyampaikan penanganan pohon tumbang dilakukan oleh tim dari BPBD, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, relawan dan warga. “Tidak ada korban jiwa dalam bencana ini dan penanganan pohon tumbang sudah selesai semua sehingga arus lalu lintas sudah lancar,” katanya. (jwn5/ant)

Angin Kencang Akibatkan Puluhan Pohon Tumbang di Banyumas

BANYUMAS, Jowonews.com – Puluhan pohon tumbang saat terjadi hujan lebat yang disertai dengan angin kencang di Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat siang. “Kayaknya bukan puting beliung, tapi angin ribut, kencang sekali. Ada sekitar 20 pohon berusia tua yang tumbang, juga ada dua baliho yang roboh, salah satunya berukuran sangat besar sehingga menutup ruas jalan nasional,” kata Camat Banyumas Ahmad Suryanto saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas. Ia mengatakan sebagian pohon yang tumbang itu berada di sekitar Alun-Alun Banyumas dan di tepi ruas jalan nasional Purwokerto-Yogyakarta. Menurut dia, kejadian tersebut sempat memacetkan arus kendaraan yang melintas di ruas jalan nasional itu sehingga arus lalu lintas dialihkan melalui jalur alternatif. “Namun sore ini, arus lalu lintas sudah mulai normal karena pohon yang tumbang maupun baliho yang roboh hingga menutup ruas jalan nasional telah dievakuasi oleh petugas gabungan,” katanya. Selain mengakibatkan pohon tumbang dan baliho roboh, kata dia, angin kencang juga memporakporandakan tenda pedagang kaki lima di arena pasar malam yang berada di sisi timur Alun-Alun Banyumas. Kendati demikian, dia mengatakan kejadian angin kencang tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. “Tadi memang ada beberapa sepeda motor yang tertimpa pohon tumbang, tapi enggak apa-apa,” katanya. Menurut dia, pihaknya masih mendata rumah warga yang kemungkinan mengalami kerusakan. Sebelumnya, Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi peningkatan curah hujan di Jawa Tengah hingga tanggal 4 Januari 2020. “Berdasarkan rilis yang dikeluarkan BMKG Ahmad Yani, Semarang, ancaman potensi bencana hidrometeorologis pada permulaan tahun 2020 masih belum surut. Peningkatan intensitas curah hujan dengan durasi waktu yang lebih lama di sebagian besar wilayah Jawa Tengah akan terjadi beberapa hari ke depan, sehingga perlu kewaspadaan bagi masyarakat akan potensi dampak lainnya berupa banjir, banjir bandang, dan tanah longsor,” katanya di Cilacap, Kamis (2/1). Terkait dengan hal itu, dia mengatakan peningkatan curah hujan pada tanggal 3 Januari 2020 berpotensi terjadi di pantura barat sisi selatan (Brebes, Tegal, dan Pemalang bagian Selatan), pegunungan tengah (Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Batang, Kendal bagian selatan, dan Magelang), wilayah Solo Raya (terutama Boyolali dan Karanganyar), serta Jateng selatan (Cilacap, Purworejo dan Kebumen). Sementara pada tanggal 4 Januari 2020, peningkatan intensitas hujan berpotensi terjadi di pantura barat sisi selatan (Brebes, Tegal, dan Pemalang bagian selatan), pegunungan tengah (Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Batang, Kendal bagian selatan, dan Magelang), wilayah Solo Raya (terutama Boyolali dan Karanganyar), Jateng selatan (Cilacap, Purworejo, dan Kebumen), serta Jateng bagian timur (sisi barat Gunung Muria). (jwn5/ant)

Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Sebabkan Satu Rumah Terkena Longsor di Banjarnegara

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, menginformasikan bahwa hujan lebat disertai angin kencang telah mengakibatkan satu rumah di wilayah Lengkong, Kecamatan Rakit, terdampak bencana longsor. “Kami baru menerima laporan ada rumah yang sebagian bangunannya tertimbun tanah longsor setelah terjadi hujan lebat di wilayah Lengkong, Kecamatan Rakit,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman di Banjarnegara, Selasa. Dia mengatakan saat ini tim dari BPBD Banjarnegara telah melakukan penanganan di lokasi kejadian. “Berdasarkan laporan yang kami terima dari tim yang sudah berada di lokasi, diketahui bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut,” katanya. Kendati demikian, kata dia, tim telah melakukan sosialisasi kepada warga di wilayah setempat untuk terus meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan. “Kami kembali mengingatkan warga untuk waspada karena hujan lebat dengan durasi yang lama dikhawatirkan bisa memicu tanah longsor,” katanya. Sebelumnya, Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, Budhi Sarwono mengingatkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) untuk meningkatkan kesiapsiagaan menjelang puncak musim hujan. “Puncak musim hujan di wilayah Banjarnegara diperkirakan akan berlangsung pada Januari-Februari 2020. Oleh karena itu, seluruh OPD agar meningkatkan kesiapsiagaan,” katanya. Bupati menambahkan, upaya pengurangan risiko bencana atau mitigasi merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan. “Kita memang tidak bisa memprediksi kapan terjadinya bencana namun setidaknya kita bisa melakukan upaya untuk mengurangi dampak risiko bencana,” katanya. Bupati menambahkan, OPD terkait harus selalu sigap dan siaga ketika terjadi bencana di wilayah Banjarnegara. “Yang terpenting adalah harus selalu siaga melakukan langkah darurat dan penanggulangan bencana, beri rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” katanya. (jwn5/ant)