Jowonews

Hari Ini, KA Bandara Adi Soemarmo Kembali Beroperasi

SOLO, Jowonews- Kereta Api Bandara Internasional Adi Soemarmo (KA BIAS) kembali beroperasi hari jum’at (1/1) ini setelah sembilan bulan vakum akibat pembatasan operasional KAI pada masa pandemi Covid-19. “KA Bandara Internasional Adi Soemarmo yang akan beroperasi kembali ini terbagi menjadi tiga relasi perjalanan. Salah satunya KA bandara relasi Klaten-Adi Soemarmo dengan total 22 perjalanan,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 6 Yogyakarta Supriyanto di Solo, Jateng, Jumat (1/1), sebagaimana dilansir Antara. Sedangkan untuk relasi Solobalapan-Adi Soemarmo, totalnya sebanyak 10 perjalanan dan relasi Solobalapan-Klaten PP dua perjalanan. Ia mengatakan untuk tarif yang diberlakukan dalam sekali perjalanan antara Klaten-Adi Soemarmo sebesar Rp15.000/penumpang. Sedangkan antara Solobalapan-Adi Soemarmo Rp7.000/penumpang. “Kalau untuk Stasiun Klaten-Stasiun Solobalapan sebesar Rp8.000/penumpang,” katanya. Pihaknya berharap dengan beroperasinya kembali angkutan KA Bandara Internasional Adi Soemarmo tersebut dapat menjadi andalan masyarakat sebagai moda transportasi yang terintegrasi antara pesawat dan KA sehingga perjalanan menjadi lebih nyaman dan tepat waktu. “Dalam hal ini masyarakat juga dapat memilih jadwal perjalanan KA yang beragam tersebut sehingga dapat menyesuaikan jadwal penerbangannya di Bandara Adi Soemarmo,” katanya Selain itu, pihaknya berharap dengan hadirnya kembali KA bandara ini dapat lebih meningkatkan animo masyarakat untuk menggunakan transportasi massal. Sementara itu, mengingat saat ini masih masa pandemi Covid-19, pihaknya juga terus menerapkan protokol kesehatan. Salah satunya KAI hanya menjual tiket sebanyak 70 persen dari kapasitas tempat duduk yang tersedia.

Bandara Adi Soemarmo Solo Akan Sediakan Layanan Rapid Test

SOLO, Jowonews.com – Bandara Adi Soemarmo Solo akan menyediakan fasilitas tes cepat untuk memudahkan penumpang yang akan melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang. “Rencana penyediaan tes cepat ini untuk menumbuhkan minat masyarakat bepergian dengan transportasi udara,” kata General Manager Bandara Adi Soemarmo Yani Ajat Hermawan di Solo, Selasa. Ia mengatakan selama ini hasil tes cepat yang menjadi salah satu syarat calon penumpang agar bisa melakukan perjalanan menggunakan pesawat terbang justru menjadi kendala bagi calon penumpang itu sendiri. “Masalahnya, hasil tes cepat ini hanya berlaku tiga hari sejak dilakukan pemeriksaan. Contohnya, Lion Air sempat membukukan ada 108 penumpang yang akan terbang tetapi hanya 14 orang yang berhasil berangkat karena terkendala berkas itu, hasil tes cepat sudah tidak berlaku. Sudah lebih dari tiga hari,” katanya. Ia mengatakan menurut rencana tes cepat tersebut tidak akan berorientasi bisnis namun murni karena ingin memberikan kemudahan kepada masyarakat sehingga mereka makin tertarik menggunakan pesawat terbang. “Untuk masalah biaya masih dibicarakan, tetapi kemungkinan tidak lebih dari Rp290.000,” katanya. Sementara itu, saat ini pihaknya tengah bersiap menyambut normal baru di masa pandemi COVID-19, salah satunya dengan mengatur kapasitas terminal penumpang bandara. “Kalau normalnya kapasitas terminal penumpang di Bandara Adi Soemarmo sebanyak 1.800 orang, namun pada normal baru kami batasi menjadi 800 orang,” katanya. Selain itu, pihaknya juga memastikan tingkat keterisian maksimum pesawat dalam setiap penerbangannya hanya 70 persen dari total kapasitas. Terkait hal itu, pihaknya merujuk pada aturan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. (jwn5/ant)

Bandara Adi Soemarmo Masih Persiapkan Penerapan New Normal

BOYOLALI, Jowonews.com – Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Adi Soemarmo Kolonel Pnb Adrian P. Damanik mengatakan Bandar Udara (Bandara) Adi Soemarmo di Boyolali masih melakukan persiapan untuk mengantisipasi penerapan tatanan normal baru di tengah pandemi COVID-19. “Kami sudah melihat pelaksanaannya untuk mengantisipasi apabila ‘new normal’ (normal baru) ini akan diberlakukan di Bandara Adi Soemarmo ke depan,” katanya di Boyolali, Kamis. Pihaknya bersama General Manager AirNov Cabang Solo Dheny Purwo, Haryanto beberapa waktu lalu mendampingi Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Asri Santosa meninjau persiapan Bandara Adi Soemarmo terkait dengan persiapan normal baru. Namun, katanya, Bandara Adi Soemarmo hingga sekarang masih dalam rangka persiapan normal baru dan banyak yang harus dibenahi atau disinkronkan dengan berbagai pemangku kepentingan. Dia mengatakan penyingkronan dengan beberapa pemangku kepentingan, baik maskapai penerbangan, Kementerian Perhubungan, maupun Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) terkait dengan surat menyurat dan dokumen yang lainnya. Ia mengatakan dari hasil laporan penumpang yang diberangkatkan dari Bandara Adi Soemarmo tujuan Jakarta usai Lebaran terakhir hanya 16 orang. “Dari sebanyak 60 penumpang yang akan diberangkatkan hanya 16 penumpang memenuhi persyaratan. Jakarta meminta tidak hanya ‘rapid test’ (tes cepat), tetapi harus juga ada pemeriksaan tes swab, sehingga beberapa penumpang dibatalkan,” kata dia. Ia mengatakan aktivitas maskapai penerbangan hingga saat ini juga belum normal, sedangkan rata-rata satu kali penerbangan per hari dari Solo ke Jakarta. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Asri Santosa mengunjungi Bandara Internasional Adi Soemarmo Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (26/5), untuk menginspeksi kesiapan penerapan normal baru di bandara setempat saat pandemi COVID-19. (jwn5/ant)

Waspada Virus Corona, Bandara Adi Soemarmo Perketat Pemeriksaan

SOLO, Jowonews.com – Bandara Adi Soemarmo Surakarta berupaya mengantisipasi penyebaran virus Corona dengan menyiapkan alat thermal scan di jalur menuju gerbang imigrasi. “Sejak ramai pemberitaan wabah virus Corona, sampai sejauh ini belum ada temuan indikasi pendatang yang terjangkit virus masuk ke Solo,” kata Airport Operation and Safety Senior Manager Bandara Adi Soemarmo Goentoro di Solo, Kamis. Meski demikian, pihaknya tetap memantaunya sesuai dengan prosedur. Sebagaimana diketahui, virus Corona tengah merebak di Tiongkok. Sedangkan Bandara Adi Soemarmo sendiri memiliki penerbangan langsung dengan rute Solo-Kunming, Tiongkok. “Meski demikian, pemasangan alat thermal scan tersebut tidak hanya diperuntukkan bagi penumpang dari Kunming tetapi juga untuk memastikan suhu tubuh seluruh penumpang dari penerbangan internasional secara keseluruhan,” katanya. Ia mengatakan pemasangan alat thermal scan sendiri sudah dilakukan sejak lama sebagai bagian dari prosedur kekarantinaan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Menurut dia, alat tersebut selalu aktif untuk memantau penyebaran virus dari luar negeri. Sementara itu, jika pada prosesnya diketahui ada penumpang yang terindikasi terjangkit virus tersebut, upaya yang dilakukan oleh pihak bandara adalah melakukan isolasi terhadap penumpang terkait untuk selanjutnya dibawa ke rumah sakit terdekat. “Kalau terdekat dari sini ada Rumah Sakit Jogja Internasional Hospital (JIH). Yang pasti rumah sakit tersebut harus memiliki ruang isolasi,” katanya. Pada kesempatan yang sama, Epidemiolog KKP Semarang wilayah Adi Soemarmo Aziza Amalia mengatakan gejala utama seseorang terjangkit virus Korona, yaitu mengalami demam tinggi atau di atas 38 derajat celcius, sesak napas, dan batuk. “Jika penumpang terdeteksi suhu tubuhnya tinggi, maka akan dikarantina seluruhnya, jadi tidak hanya penumpang yang terdeteksi saja. Selanjutnya, penumpang yang terdeteksi tersebut akan dilakukan pengujian lebih lanjut,” katanya. Ia mengatakan sesaat sebelum pesawat mendarat, penumpang internasional juga dibagikan health alert card. Ia berharap jika penumpang tersebut merasa mengalami gejala utama virus Corona agar segera memeriksakan diri. “Sejauh ini penumpang juga sangat menyadari dan tidak merasa terganggu dengan pemeriksaan ini. Bahkan mereka kooperatif saat dilakukan pemeriksaan,” katanya. (jwn5/ant)