Jowonews

Harga Meroket, Petani Lereng Sumbing Panen Bawang Merah

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Petani di lereng Gunung Sumbing Desa Legoksari, Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, panen bawang merah saat harga tinggi. Seorang petani warga Legoksari, Bari di Temanggung, Senin, mengatakan hasil panen bawang merah di lereng Gunung Sumbing wilayah Desa Legoksari mencapai 6-8 ton per hektare. Harga di tingkat petani saat ini mencapai Rp20.000 hingga Rp24.000 per kilogram, sedang di pasar pada kisaran Rp35.000 per kilogram. “Bawang merah merah yang ditanam petani di lereng Sumbing ini jenis karet, bentuknya besar-besar dan harum serta renyah,” katanya. Ia mengatakan bawang merah ditanam di lereng Sumbing bagian bawah sedangkan bawang putih di lereng atas. Ia menyebutkan lahan di Desa Legoksari yang ditanami bawang merah sekitar 40-50 hektare. “Kami yang menanam bawang merah sangat diuntungkan karena saat panen harganya tinggi. Namun, petani yang menanam bawang putih saat ini harganya tengah anjlok,” katanya. Sekdes Legoksari Robin Ekajaya menyampaikan saat panen bawang merah di Legoksari tahun ini petani sangat diuntungkan, harganya mahal, dua kali lipat dari harga biasanya. “Hasil panen bawang putih luar biasa mencapai 8 ton per hektare sehingga petani di tengah pandemi COVID-19 seperti ini masih bisa dapat penghasilan lumayan dari bawang merah,” katanya. (jwn5/ant)

Harga Jual Bawang Merah di Kudus Masih Tinggi

KUDUS, Jowonews.com – Harga jual bawang merah di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, hingga Minggu (7/6) masih relatif tinggi sebesar Rp50 ribu per kilogram meskipun sempat mengalami penurunan dari harga sebelumnya sebesar Rp65 ribu/kg. “Informasinya, sejumlah daerah penghasil bawang merah mulai panen sehingga harga jual komoditas tersebut mulai turun. Normalnya di harga Rp20 ribu hingga Rp25 ribu/kg,” kata Tutik Asiyani, pedagang di Pasar Bitingan Kudus, Minggu. Sebelumnya, kata dia, harganya sempat melonjak hingga Rp70 ribu/kg, kemudian bertahap turun. Bahkan, pada Lebaran sempat bertahan Rp60 ribu/kg, kemudian sekarang turun menjadi Rp50 ribu/kg. Meskipun turun, permintaan komoditas lokal tersebut masih sepi karena pelanggannya yang didominasi pemilik warung makan yang mengeluhkan sepi permintaan. “Belanjanya juga dikurangi hingga separuhnya lebih,” ujarnya. Untuk harga kebutuhan pokok lainnya, menurut dia, cenderung stabil, seperti bawang putih dijual Rp22 ribu/kg, cabai merah Rp12 ribu/kg, cabai setan Rp25 ribu/kg, dan cabai rawit putih Rp10 ribu/kg. Komoditas lainnya, yakni kobis dijual Rp6.000/kg, wortel Rp12 ribu/kg, dan tomat Rp8.000/kg. Sementara itu, kentang saat ini harga jualnya naik menjadi Rp16 ribu/kg jika dibandingkan dengan harga sebelumnya sebesar Rp14 ribu/kg. Gula pasir yang sebelumnya sempat tinggi, kata dia, saat ini mulai turun menjadi Rp15 ribu/kg, telur juga turun menjadi Rp23.500/kg dari sebelumnya mencapai Rp24 ribu/kg. Beni, pedagang lainnya, mengatakan bahwa harga sejumlah kebutuhan pokok saat ini masih fluktuasi dan transaksi juga menunjukkan tren kenaikan meskipun belum sepenuhnya pulih seperti semula. “Masih banyak pelaku usaha di sektor kuliner yang belum sepenuhnnya pulih sehingga omzet penjualan belum kembali seperti semula,” ujarnya. Di tengah pandemi COVID-19, dia mengaku omzet penjualannya turun hingga 70 persen. Pada saat ini, ada tren kenaikan meski baru 40-an persen. Pemilik katering langganannya yang biasanya setiap hari belanja hingga Rp2,5 juta, saat ini hanya berbelanja di kisaran Rp500 ribu. Terlebih lagi, kata dia, acara hajatan dilarang, termasuk musim haji yang biasanya menjadi masa panen bagi penjual sayur-mayur, ternyata tahun ini calon haji tidak diberangkatkan. (jwn5/ant)

Jokowi Curiga Tingginya Harga Gula dan Bawang Merah Ada Permainan

JJAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran kementerian terkait untuk mengungkap penyebab tingginya harga gula pasir dan bawang merah, sehingga terdapat dugaan tingginya dua bahan pokok tersebut karena ada permainan harga yang menguntungkan segelintir pihak. “Saya ingin ini dilihat masalahnya di mana, apakah masalah distribusi, atau stoknya kurang, atau ada yang sengaja permainkan harga untuk sebuah keuntungan yang besar,” kata Presiden rapat terbatas melalui telekonferensi video mengenai Antisipasi Kebutuhan Pokok dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu. Presiden mengatakan di pandemi penularan virus Corona atau COVID-19 ini, masyarakat sedang mengalami penurunan daya beli. Maka dari itu, untuk mengurangi beban masyarakat, seluruh harga bahan pokok harus terkendali dan terjangkau. Untuk bawang merah, Presiden mencatat harga di pasaran mencapai Rp52 ribu per kilogram. Padahal seharusnya harga bawang merah bisa ditekan hingga Rp32 ribu per kilogram. Sedangkan, harga gula pasir belum menunjukkan penurunan signifikan, padahal Presiden sudah memerintahkan beberapa kali untuk pengadaan stok dan operasi pasar. Di pasaran saat ini, harga gula pasir Rp17.500 per kilogram, atau jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 per kilogram. “Gula pasir sampai saat ini, saya terus kejar, harga masih Rp 17.000-17.500 per kilogram padahal HET harusnya di Rp12.500 per kilogram,” ujarnya. (jwn5/ant)