Jowonews

Hati-hati Melintas Daerah Rawan Longsor Banjarnegara!

BANJARNEGARA, Jowonews- Pengendara yang akan melintas di daerah rawan longsor Banjarnegara diminta waspada, terutama saat hujan deras. “Kami mengingatkan kepada pengendara, khususnya pengemudi roda dua untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat melintas di area tebing yang rawan longsor,” kata Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah Budhi Sarwono, Jum’at (15/1), menyikapi bencana alam tebing longsor di Desa Glempang, Kecamatan Mandiraja. Kejadian ini sempat menutup akses jalan penghubung antara Kabupaten Banjarnegara-Kebumen. Bupati mengatakan kewaspadaan sangat diperlukan mengingat ada beberapa daerah di Banjarnegara yang merupakan titik rawan longsor. Karena itu saya mengimbau kepada pengendara untuk lebih berhati-hati, terutama saat melintas di jalur yang rawan longsor. Apalagi, tiga hari terakhir intensitas hujan sangat tinggi,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Kejadian tebing longsor di lokasi tersebut terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak Rabu (13/1). Hingga berita ini diturunkan tim gabungan dari BPBD Banjarnegara dan unsur terkait lainnya masih terus melakukan penanganan di lokasi kejadian bencana. Kendati demikian, tim gabungan telah berhasil membersihkan material longsor dari badan jalan dan akses lalu lintas pada saat ini sudah kembali normal. Pemkab Banjarnegara terus melakukan koordinasi dengan BMKG setempat untuk mengetahui prakiraan cuaca terkini dan menyosialisasikannya kepada masyarakat. Bupati mengatakan dengan mengetahui perkembangan kondisi cuaca terkini, diharapkan dapat mendukung upaya pengurangan risiko bencana di wilayah setempat. Hujan Meningkat Sebelumnya, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca diketahui bahwa potensi hujan di Kabupaten Banjarnegara meningkat hingga beberapa hari ke depan. Dia menambahkan bahwa kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana. Dengan adanya kesiapsiagaan dari masyarakat, kata dia, diharapkan masing-masing individu akan memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan kemampuan untuk menghadapi kemungkinan atau ancaman bencana, terutama bagi warga yang tinggal di lokasi rawan bencana, seperti di lereng atau perbukitan dan di bantaran sungai. Ia menambahkan bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi cuaca terkini dapat mengikuti media sosial dan laman resmi milik BMKG lainnya.

Hujan Deras, Jalan di Banjarnegara Ambles

BANJARNEGARA, Jowonews- Ruas jalan yang menghubungkan Desa Suwidak dan Desa Bantar di Banjarnegara ambles setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Jumat (18/12). “Sebelumnya ruas jalan tersebut sudah mengalami kerusakan karena pergerakan tanah yang terjadi pada awal Desember, namun hujan deras yang terus mengguyur mengakibatkan kondisi pagi ini makin parah hingga mencapai radius 50 meter,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono di Banjarnegara, Sabtu (19/12). Dia menjelaskan bahwa tim gabungan terus melakukan penanganan di lokasi kejadian di Kecamatan Wanayasa itu meskipun intensitas curah hujan masih sangat tinggi. “Berdasarkan pengecekan diketahui bahwa terdapat retakan pada badan jalan dengan kedalaman 1 hingga 2,5 meter dan dimungkinkan terus berkembang jika hujan intensitas tinggi terus mengguyur,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Dia mengatakan selain kendala cuaca, medan yang sulit di wilayah perbukitan dengan kondisi jalan yang terputus juga menjadi kendala bagi tim gabungan yang berada di lokasi kejadian bencana. “Kondisi jalan ambles sangat berbahaya sehingga untuk sementara ini tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat,” katanya. Kondisi terputusnya akses jalan tersebut, kata dia, telah mengakibatkan terisolirnya Desa Suwidak untuk sementara waktu. Bahkan, kata dia, kerusakan jalan tersebut turut menganggu aktivitas penanganan dan kelancaran mobilitas pejalan kaki. “Dengan demikian mobilitas tim tanggap darurat dan para relawan di lokasi bencana juga menjadi terhambat,” katanya. Untuk mengatasi hal itu, BPBD Banjarnegara dibantu unsur lain terus berupaya melakukan penanganan di lokasi kejadian bencana. “Pagi ini tim tanggap darurat dari BPBD dan unsur lainnya sudah bergerak ke lokasi untuk melakukan penanganan. Upaya perbaikan jalan terus dilakukan dengan bantuan alat berat atau manual dan pengecoran,” katanya. 33 Bencana Sementara itu, menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara tercatat ada 33 bencana tanah longsor yang tersebar di sejumlah kecamatan yang ada di wilayah setempat pada Kamis (3/12). Lokasi longsor tersebar di 13 kecamatan, yakni Kecamatan Bawang, Klampok, Pagedongan, Karangkobar, Wanadadi, Banjarnegara, Pejawaran, Punggelan, Pandanarum, Pagentan, Wanayasa, Banjarmangu, Susukan. Sementara itu Kepala Stasiun Geofisika BMKG Banjarnegara Setyoajie Prayoedhie mengatakan berdasarkan prakiraan cuaca diketahui bahwa ada peningkatan potensi hujan di Kabupaten Banjarnegara dan Purbalingga hingga beberapa hari ke depan. “Ada potensi hujan yang juga disertai dengan angin kencang dan petir, peluang hujan diprakirakan meningkat saat menjelang sore hingga malam hari,” katanya. BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terutama jika turun hujan dengan intensitas yang tinggi dan durasi yang cukup lama. “Terutama bagi mereka yang tinggal di perbukitan atau lereng atau lokasi yang rawan longsor dan pergerakan tanah,” katanya.

Waspadai Pergerakan Tanah di Banjarnegara

BANJARNEGARA, Jowonews- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara memantau pergerakan tanah yang terjadi di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan. “Pemantauan di lokasi bencana terus kami lakukan sebagai upaya mitigasi bencana,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Budi Wahyono di Banjarnegara, Rabu (16/12). Menurut dia, saat ini tidak ada tanda-tanda rekahan baru di area tempat pergerakan tanah terjadi di Desa Kalitlaga. Ia mengatakan bahwa BPBD juga sudah menyampaikan imbauan kepada warga Desa Kalitlaga agar mewaspadai kemungkinan pergerakan tanah kembali terjadi saat hujan lebat turun. Budi menjelaskan bahwa saat ini ada 100 keluarga yang terdiri atas 286 orang yang masih mengungsi karena tempat tinggalnya terdampak pergerakan tanah. “Pada saat ini pengungsi masih sangat membutuhkan bantuan bahan makanan dan bumbu dapur yang akan dimasak di dapur umum,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Pergerakan tanah yang terjadi di Desa Kalitlaga pada Kamis (3/12), setelah hujan deras turun. Kejadian itu mengakibatkan 12 rumah rusak berat, lima rumah rusak sedang, dan tiga rumah rusak ringan. Selain itu banyak rumah warga dinding dan lantainya retak. Jalan antardukuh juga mengalami kerusakan akibat kejadian itu.

Sehari, 33 Kejadian Longsor di Banjarnegara

BANJARNEGARA, Jowonews- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara, Jawa Tengah, mencatat adanya 33 kejadian bencana tanah longsor yang tersebar di sejumlah kecamatan di wilayah setempat pada Kamis (3/12). “Berdasarkan pendataan dan rekap yang kami lakukan pascalongsor, diketahui bahwa ada 33 kejadian tanah longsor yang terjadi dalam satu hari, pada 3 Desember 2020,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Aris Sudaryanto melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Budi Wahyono di Banjarnegara, Sabtu (5/12). Lokasi tanah longsor tersebar di 13 kecamatan yakni Kecamatan Bawang, Klampok, Pagedangan, Karangkobar, Wanadadi, Banjarnegara, Pejawaran, Punggelan, Pandanarum, Pagentan, Wanayasa, Banjarmangu, Susukan. Dia mengatakan bahwa dari 33 bencana tersebut, sebagian besar merupakan longsor dengan skala kecil. “Hanya ada beberapa longsor yang berskala besar di antaranya yakni di Dukuh Karanglo di Desa Kalitlaga, Kecamatan Pagentan,” katanya. Terkait 33 kejadian longsor itu, BPBD Banjarnegara telah melakukan upaya penanganan di seluruh lokasi longsor tersebut termasuk di Dukuh Karanglo di Desa Kalitlaga. “Pada beberapa lokasi longsor yang berskala kecil, upaya tanggap darurat telah selesai dilakukan sementara pada lokasi dengan skala besar seperti di Karanglo, tim gabungan masih terus melakukan upaya penanganan,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Sementara itu, terkait kejadian longsor dan pergerakan tanah di Dukuh Karanglo, Desa Kalitlaga, BPBD Banjarnegara telah mendirikan posko penanganan bencana guna memantau kemungkinan pergerakan tanah susulan. “Longsor yang terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan itu telah mengakibatkan kerusakan pada jalan penghubung antardukuh dan merusak 9 rumah warga. Hingga saat ini hujan deras masih sering mengguyur kawasan ini sehingga dikhawatirkan terjadi pergerakan tanah susulan,” katanya. Sebelumnya, Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono mengingatkan seluruh pihak terkait mengenai pentingnya memperkuat upaya mitigasi bencana saat musim hujan. “Kami mengingatkan seluruh pihak terkait termasuk masyarakat mengenai pentingnya memperkuat mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan saat musim hujan,” katanya. Dia mengatakan berdasarkan informasi dari BMKG, wilayah Kabupaten Banjarnegara telah memasuki awal musim hujan sejak bulan Oktober 2020. Dia menambahkan upaya mitigasi atau pengurangan risiko bencana merupakan langkah strategis yang perlu dilakukan. “Kita memang tidak bisa memprediksi kapan terjadinya bencana namun setidaknya kita bisa melakukan upaya untuk mengurangi dampak risiko bencana dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” katanya.

Pasca Longsor, BPBD Banjarnegara Sebut Akses Jalan Desa Slatri Kembali Normal

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara menginformasikan bahwa akses jalan Desa Slatri, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara kembali normal setelah longsor mengakibatkan badan jalan tertutup material . “Pembersihan badan jalan dari material longsoran sudah tuntas sejak kemarin (Sabtu, red) sekarang akses jalan sudah kembali normal,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Agus Haryono di Banjarnegara, Ahad. Dia mengatakan penanganan longsor di lokasi tersebut dilakukan oleh tim gabungan. “Tim gabungan mulai dari dinas terkait hingga relawan ikut serta dalam penanganan.” Sementara itu, dia juga mengatakan bahwa tim BPBD Banjarnegara pada hari ini terus melakukan monitoring terhadap lokasi-lokasi yang sempat mengalami longsor. “Pemantauan terus dilakukan mengingat masih tingginya curah hujan pada saat ini.” Sebelumnya, Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman menginformasikan bahwa cuaca esktrem yang terjadi pada Kamis (5/3) telah menyebabkan terjadi longsor di sejumlah lokasi di wilayah setempat. Dia menyatakan longsor terjadi di Desa Slatri, Kecamatan Karangkobar, juga terjadi di ruas jalan kabupaten Desa Sidengok, Kecamatan Pejawaran, di ruas jalan kabupaten di Desa Karekan, Kecamatan Pejawaran. Selain itu longsor juga terjadi di Desa Lebakwangi, Kecamatan Pagedongan yang mengakibatkan dua rumah warga terancam dan sebagian bahu jalan penghubung antardesa tertutup material longsor. “Selain itu longsor juga terjadi di sejumlah titik lainnya, ada sekitar 13 kejadian tanah longsor yang terjadi pada waktu yang hampir bersamaan yakni hari Kamis (5/3),” katanya. (jwn5/ant)

Longsor Tertangani di Dua Dusun di Banjarnegara

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara menginformasikan bahwa longsor di dua dusun di wilayah setempat telah tertangani dengan baik. “Longsor di dua titik yakni di Dusun Babakan dan Dusun Gunung Alang telah tertangani, pembersihan badan jalan dari material longsor juga telah selesai dilakukan,” kata Kepala Pelaksana BPBD Banjarnegara Arief Rahman di Banjarnegara, Jumat. Dia mengatakan tim gabungan yang terdiri atas BPBD Banjarnegara, TNI-Polri, relawan, hingga warga setempat telah melakukan upaya tanggap darurat dan penanganan bencana selama dua hari. “Pada saat ini semua proses penanganan telah selesai dilakukan, warga juga telah melakukan aktivitas seperti biasanya,” katanya. Kendati demikian, pihaknya terus mengingatkan warga di Banjarnegara untuk terus meningkatkan kewaspadaan pasalnya curah hujan terus mengalami peningkatan sejak beberapa waktu belakangan ini. “Karena ada sejumlah wilayah di Banjarnegara yang merupakan wilayah rawan longsor maka warga diimbau selalu meningkatkan kewaspadaan, selalu cek lokasi sekitar apabila hujan deras dan apabila terjadi rekahan tanah segera mengungsi serta melaporkan kepada kepala desa atau BPBD,” katanya Sebelumnya, dua dusun yang ada di wilayah setempat mengalami tanah longsor akibat tingginya intensitas hujan. Dia menyebutkan dua dusun yang mengalami longsor antara lain Dusun Babakan, Desa Kandangwangi, Kecamatan Wanadadi dan Dusun Gunung Alang, Desa Twelagiri, Kecamatan Pagedongan. “Kejadian terjadi pada Rabu (1/1) sore dan tim langsung meluncur ke lokasi,” katanya. Dia menjelaskan di Dusun Babakan, longsor terjadi akibat talud penahan jalan setinggi lima meter longsor setelah hujan lebat mengguyur wilayah itu. “Akibatnya material longsor menutup drainase dan bahu jalan yang menjadi akses penghubung antarkecamatan,” katanya. Longsor di Dusun Gunung Alang terjadi karena tebing setinggi 15 meter longsor dan menutupi jalan penghubung desa setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut. Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono kembali mengingatkan seluruh organisasi perangkat daerah meningkatkan kesiapsiagaan menjelang puncak musim hujan. “Puncak musim hujan di wilayah Banjarnegara diperkirakan akan berlangsung pada Januari-Februari 2020 karena itu seluruh OPD agar meningkatkan kesiapsiagaan,” katanya. (jwn5/ant)