Jowonews

Hubei Laporkan 81 Kasus Kematian Baru Akibat Korona

BEIJING, Jowonews.com – Jumlah kematian di provinsi Hubei tengah di China akibat berjangkitnya virus corona bertambah 81 orang sehingga menjadi 699 orang sampai Jumat, kata komisi kesehatan provinsi itu dalam sebuah pernyataan pada lamannya pada Sabtu. Di Hubei, yang menjadi pusat bermulanya berjangkitnya corona, telah terjadi penambahan kasus terdeteksi sebanyak 2.841 sehinga jumlah keseluruhannya menjadi 24.953 kasus. Sebagian besar korban tewas baru terjadi di ibu kota provinsi Hubei, Wuhan, yang diyakini virus itu muncul pertama kali. Wuhan melaporkan 67 kematian baru pada Jumat, naik dari 64 pada Kamis. Total ada 545 orang di Wuhan yang tutup usia akibat virus itu sekarang. Kasus-kasus baru yang terkonfirmasi di Wuhan meningkat sebanyak 1.985 pada Jumat dari 1.501 pada Kamis. Penyebaran yang cepat virus itu memaksa pemerintah China membangun sejumlah rumah sakit darurat yang antara lain dengan memanfaatkan gedung-gedung pameran, ruang auditorium dan bangunan berkapasitas besar sehingga menampung ribuan pasien yang terinfeksi corona. Badan Kesehatan Dunia (WHO) saat ini menyatakan corona sebagai darurat global. Berbagai maskapai penerbangan internasional membatasi, bahkan menghentikan penerbangan ke China akibat virus corona yang mewabah hingga di lebih dari 20 negara. (jwn5/ant)

AP I Tutup 158 Penerbangan Penumpang Dari dan Ke China

JAKARTA, Jowonews.com – PT Angkasa Pura (AP) I menutup sementara total 158 penerbangan dari dan ke China mulai Rabu (5/2) sesuai dengan arahan pemerintah untuk mencegah masuknya Virus Corona ke Tanah Air. “Sesuai arahan Presiden terkait penghentian sementara operasional penerbangan dari dan ke China mulai 5 Februari ini, beberapa bandara Angkasa Pura I sudah melakukan penutupan sementara bagi operasional penerbangan dari dari dan ke China, bahkan sejak akhir Januari,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis. Adapun bandara Angkasa Pura I yang melayani rute dari dan ke China pada 2020 ini yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali (penerbangan berjadwal), Bandara Sam Ratulangi Manado (penerbangan tidak berjadwal), Bandara Adi Soemarmo Solo (penerbangan tidak berjadwal). Rincian jumlah penerbangan yang ditutup sementara, yaitu Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dengan jumlah penerbangan dibatalkan 125 penerbangan per minggu dari 22 destinasi di China. Jumlah maskapai dengan rute dari dan ke China, yakni tujuh maskapai, yaitu China Eastern (14 penerbangan per minggu), China Southern (10 penerbangan per minggu), Citilink (11 penerbangan per minggu), Lion Air (29 penerbangan minggu), Xiamen Air (14 penerbangan per minggu), Garuda Indonesia (22 penerbangan per minggu) dan Sriwijaya Air (25 penerbangan per minggu). Bandara Sam Ratulangi Manado dengan penerbangan dibatalkan dalam seminggu 28 penerbangan minggu dari 10 destinasi. Jumlah maskapai dengan rute dari dan ke China, yakni lima maskapai yaitu China Southern (tiga penerbangan per minggu), Citilink (empat penerbangan per minggu), Lion Air (15 penerbangan per minggu), Sriwijaya Air (penerbangan per minggu) dan Xiamen Air (empat penerbangan per minggu). Sementara itu, sejak 30 Januari 2020, di Bandara Adi Soemarmo Solo telah dihentikan sementara penerbangan carter atau tidak berjadwal seminggu sekali dari dan ke China (Kunming). Pada 29 Januari telah dilakukan pemulangan wisman rute Solo-Kunming sebanyak 174 penumpang pukul 18.45 WIB. Angkasa Pura I turut aktif dalam menyosialisasikan mengenai bahaya Virus Corona dan pencegahannya kepada seluruh penumpang di 14 bandara yang dikelola melalui penayangan digital poster pada giant wall di area publik serta Angkasa Pura I juga membuka posko penanganan Virus Corona salah satunya di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA). Faik mengatakan Angkasa Pura I juga memperhatikan kondisi petugas bandara agar dapat melayani dengan kondisi yang prima. “Sejak awal terdapat peristiwa merebaknya penyebaran virus ini, Angkasa Pura I telah memberikan masker kepada seluruh petugas operasional bandara dengan penerbangan dari dan ke China, khususnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, sebagai langkah antisipasi dan pencegahan.” kata Faik. Kini petugas diwajibkan untuk menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) mulai dari kacamata pelindung (goggles), masker N95, sarung tangan, serta cairan pembersih tangan atau hand sanitizer. Hal tersebut merupakan implementasi dari keputusan rapat Komite FALNAS (Komite Nasional Fasilitasi Udara) yang dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Januari, di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta. Jumlah APD yang disediakan disesuaikan dengan kebutuhan jumlah personel. Untuk masker N95 dan sarung tangan, disediakan masing-masing sebanyak 3.000 buah untuk masker dan 2.000 pasang untuk sarung tangan. “Tentunya APD yang disediakan telah memenuhi standar medis yang dipersyaratkan. Penggunaan APD ini mulai diterapkan sejak 4 Februari hingga waktu yang belum ditentukan,” ujarnya. (jwn5/ant)

Hubei Kembali Laporkan 70 Kematian Baru Akibat Virus Corona

SHANGHAI, Jowonews.com – Provinsi Hubei di China, yang menjadi pusat wabah virus corona, kembali melaporkan 70 kematian baru dan 2.987 kasus terkonfirmasi baru pada Rabu, demikian Komisi Kesehatan, Kamis. Angka tersebut menambah jumlah total kematian di provinsi Hubei menjadi 549 hingga 5 Februari, dengan jumlah total kasus mencapai 19.665. Jumlah kematian di Hubei pada Rabu lebih tinggi dibanding hari sebelumnya yakni 65 laporan, meski jumlah kasus baru sedikit berkurang dari 3.156. Provinsi Hubei di China tengah terisolasi selama hampir dua pekan, dengan ditutupnya stasiun kereta, bandara serta ruas jalan. Virus corona pertama kali teridentifikasi di ibu kota provisni Hubei, Wuhan, dan diyakini berasal dari pasar makanan laut di kota tersebut. Wuhan sendiri masih memikul beban berat akibat virus tersebut dan menjadi lokasi yang menyumbang hampir 60 persen dari kasus baru di provinsi tersebut pada Rabu. Hingga kini tingkat kematian di Wuhan secara signifikan juga lebih tinggi dibanding wilayah lainnya di China, menunjukkan bahwa jumlah total kasus mungkin tidak dilaporkan, dengan kota tersebut sedang berupaya mendiagnosa ribuan pasien di tengah kurangnya peralatan medis dan tempat tidur rumah sakit. Rapat kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Li Keqiang pada Rabu menyebutkan salah satu prioritas pemerintah adalah memastikan bahwa Hubei dan Wuhan mendapatkan pasokan dan staf medis yang diperlukan untuk menangani virus corona. Komisi tersebut melaporkan sebanyak 14.314 pasien masih menjalani perawatan pada Rabu, dengan 2.328 pasien dalam kondisi kritis. (jwn5/ant)

1.020 Orang Sembuh dari Corona, China: Terima Kasih Indonesia

JAKARTA, Jowonews.com – Angka kesembuhan wabah penyakit pneumonia yang diakibatkan oleh paparan virus corona di China sudah mencapai angka 1.020 orang yang boleh meninggalkan rumah sakit, Beijing pun menyampaikan terima kasih kepada Indonesia. Data otoritas kesehatan setempat (NHC) pada Kamis pagi angka kesembuhan itu jauh melampaui angka kematian yang mencapai 493 orang. Meskipun demikian masih ada 3.219 orang lagi yang saat ini dalam kondisi kritis setelah terinfeksi virus jenis baru 2019-nCoV tersebut. Jumlah orang yang positif mengidap 2019-nCoV juga telah mencapai 24.447, sedang yang berstatus terduga sebanyak 23.260 orang. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada negara sahabat, termasuk Indonesia yang telah membantu menanggulangi virus mematikan itu. “Sejauh ini ada 21 negara yang telah membantu kami, yakni Korea Selatan, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Kazakhstan, Pakistan, Jerman, Inggris, Prancis, Hungaria, Belarusia, Turki, Iran, Uni Emirat Arab, Aljazair, Mesir, Australia, Selandia Baru, Trinidad and Tobago, dan UNICEF,” sebut diplomat perempuan itu. “Sumbangan itu bentuk belas kasih sayang mereka kepada kami yang sangat mendalam. Antarteman saling membutuhkan. Saya ingin mengucapkan teriima kasih kepada semua,” katanya. Sebelumnya, Indonesia telah mengirimkan beberapa masker dan alat kesehatan lainnya kepada China. Bantuan itu ada yang dikirimkan melalui pesawat Garuda Indonesia ke Beijing dan ada pula yang dibawa langsung pesawat Batik Air saat menjemput 238 warga negara Indonesia dari lokasi episentrum wabah 2019-nCoV Wuhan, Provinsi Hubei, pada Sabtu (1/2).  (jwn5/ant)

Impor dari China Disetop, Harga Bawang Putih di Solo Meroket

SOLO, Jowonews.com – Harga bawang putih di Kota Solo terus meroket seiring dengan dihentikannya pengiriman komoditas tersebut dari China akibat merebaknya virus Corona. “Sekarang bawang putih kating harga jualnya Rp57.000-60.000/kg, kalau kemarin masih Rp55.000/kg,” kata salah satu distributor bawang putih di Pasar Legi Warsini di Solo, Selasa. Ia mengatakan sebelum adanya kenaikan tersebut harga bawang putih di angka Rp46.000/kg. Untuk lonjakan harga sendiri terjadi pada tiga hari terakhir ini. “Kalau dari informasi yang saya terima ya karena ada virus Corona ini, jadi impor distop dulu. Tetapi sampai sekarang konsumen masih banyak yang beli karena kan memang bawang putih merupakan bahan pokok untuk memasak,” katanya. Ia mengatakan jika dibandingkan dengan komoditas lain seperti bawang merah, untuk bawang putih ini lebih cepat habisnya. Oleh karena itu, meskipun ada kenaikan harga, para pedagang mengaku tidak khawatir dengan penurunan penjualan. “Memang konsumen jadi mengurangi pembelian, seperti jika biasanya dia membeli 10 kg, sekarang jadi hanya beli 3 kg. Saya pun jualnya dalam satu hari biasanya bisa sampai 5 kuintal untuk saat ini hanya 2 kuintal,” katanya. Ia mengakui ada penurunan pasokan dari gudang akibat terbatasnya stok. Jika biasanya Warsini bisa memperoleh 150-160 kuintal, untuk saat ini turun menjadi 120 kuintal. Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surakarta mencatat komoditas bawang putih menjadi penyumbang inflasi tertinggi di Kota Solo seiring dengan peningkatan harga yang terjadi beberapa hari terakhir. “Bawang putih menyumbang inflasi sebesar 0,08 persen. Kalau inflasi di Kota Solo pada bulan Januari 2020 sebesar 0,14 persen,” kata Kepala BPS Kota Surakarta Totok Tavirijanto. Ia mengatakan kenaikan harga bawang putih tersebut tidak lepas dari masih bergantungnya kebutuhan dalam negeri terhadap bawang putih impor. “Pasokan bawang putih kita kan impor dari Tiongkok, di sisi lain negara tersebut sedang terkena wabah virus Corona. Jadi stok bawang putih menipis karena ada pembatasan impor ini,” katanya. (jwn5/ant)

Lawan Corona, China Gabungkan Pengobatan Tradisional dan Modern

JAKARTA, Jowonews.com – Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, mengatakan para ahli medis di negaranya menggunakan gabungan dari metode pengobatan tradisional China dan medis modern Barat untuk menangani pasien yang terjangkit virus corona. Dalam acara jumpa pers yang digelar di kediaman resmi Duta Besar China di Jakarta, Selasa, Dubes Xiao mengatakan terdapat 632 penderita virus corona atau 2019-nCoV yang telah sembuh. Meski dia tidak menjelaskan secara detil terkait langkah-langkah penyembuhan serta obat-obatan yang digunakan dalam upaya penyembuhan para pasien tersebut, Dubes Xiao menjelaskan perpaduan dua cara tradisional dan modern menghasilkan “progres“ yang baik. “Menurut saya kalau detail tentang langkah-langkah pengobatan dan obat yang digunakan mungkin harus dijawab ahli-ahli negara kami. Tetapi, saya bisa konfirmasi bahwa sekarang ahli-ahli China menggunakan baik cara medis tradisional China dan cara medis western,” katanya. Dia menjelaskan para ahli di Negeri Tirai Bambu itu tengah berupaya melakukan penelitian terkait vaksin dan obat yang dapat menjadi jawaban bagi virus corona yang merebak hingga ke luar China. “Belakangan ini, laboratorium nasional China sudah mengisolasikan tiga strain virus dan akan membuat vaksin dari strain virus itu,” katanya. Institut terkait di Akademi Ilmu Pengetahuan China, kata dia, juga telah menyaring beberapa obat yang dapat menghambat penyebaran wabah itu. Dia pun berharap agar vaksin dan obat terkait dapat segera ditemukan. Lebih lanjut, Xiao juga menjelaskan bahwa para ahli juga tengah meneliti asal-usul virus yang pertama muncul di kota Wuhan, provinsi Hubei itu. “Berdasarkan penelitian pusat pengendalian penyakit China, virus baru ini ada kemungkinan besar berasal dari binatang liar. Kemungkinan besar berasal dari kelelawar,” katanya. Meski demikian, dia menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan guna memastikan asal-usul virus tersebut. (jwn5/ant)

Tim Pakar WHO Bakal Terbang Ke China Selidiki Virus Corona

JENEWA, Jowonews.com – Tim pakar internasional yang dipimpin Badan Kesehatan Dunia (WHO) kemungkinan berangkat ke China pekan ini untuk menyelidiki wabah virus corona, kata juru bicara WHO, Senin (3/2). Rencana kunjungan itu merupakan kesepakatan antara kepala WHO dan Presiden China Xi Jinping dan mungkin akan termasuk para pakar dari Amerika Serikat, kata juru bicara. Secara terpisah, seorang pejabat kesehatan AS mengatakan kepada Reuters di Jenewa bahwa para pakar medis Amerika kemungkinan ikut dalam misi teknis pimpinan WHO itu. Namun, pembicaraan soal rencana tersebut masih berlangsung. China pada Senin menuding Amerika Serikat membangkitkan kepanikan soal virus corona, yang menyebar cepat, dengan menerapkan larangan perjalanan dan melakukan evakuasi. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pekan lalu saat kembali dari Beijing bahwa misi internasional itu akan terdiri dari para pejabat WHO serta kemungkinan sejumlah pakar. Ketika ditanya soal Menteri Kesehatan AS Alex Azar yang secara terbuka meminta agar para pejabat AS dimasukkan dalam misi pimpinan WHO itu, Tedros mengatakan negara-negara harus membuat “pengaturan secara bilateral”. Juru bicara WHO Tarik Jasarevic, ketika menanggapi pertanyaan Reuters pada Senin, mengatakan, “Misi berbagai bidang yang beranggotakan pakar internasional itu akan berangkat ke China, kemungkinan pekan ini. Baik China maupun WHO sudah setuju soal misi ini. “Misi tersebut merupakan misi teknis internasional yang dipimpin oleh WHO. Dengan demikian, CDC kemungkinan akan menjadi bagian dari misi itu,” katanya, mengacu CDC pada Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat. WHO, yang merupakan sebuah badan di bawah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, akan memberikan informasi lebih lanjut soal susunan anggota misi serta kepakaran teknis, kata Jasarevic. Para pakar yang akan dikirimkan memiliki berbagai spesialisasi, termasuk epidemologi, laboratorium, riset dan pengembangan. Mereka akan bekerja bersama mitra-mitra mereka dalam “meningkatkan pemahaman soal wabah tersebut guna memandu upaya penanganan global,” katanya. (jwn5/ant)

Rusia Bakal Usir WNA yang Mengidap Corona

MOSKOW, Jowonews.com – Rusia berencana mengusir warga negara asing yang dinyatakan positif mengidap virus corona baru, demikian dilaporkan kantor berita Interfax, Senin. Laporan itu muncul pada saat negara-negara di seluruh dunia berupaya mengendalikan wabah itu, yang telah menewaskan 361 orang di China sejak muncul pertama kali pada Desember. Rusia, yang terpisahkan dari China melalui perbatasan sepanjang 4.300 kilometer, melaporkan ada dua kasus virus pekan lalu yang dialami dua warga negara China. Satu kasus muncul di Tyumen, kawasan Siberia, satu lainnya di kawasan Zabaykalsky di timur jauh. Militer Rusia akan mulai menerbangkan pulang para warga negara Rusia dari Hubei, provinsi di China yang merupakan pusat wabah virus tersebut. Penerbangan akan dilakukan pada Senin dengan membawa 130 dari 600 orang, kata para pejabat. Secara terpisah, Rusia telah memindahkan 58 warganya dari daerah perbatasan dengan China pada Sabtu (1/2), kata pemerintah daerah Pirmorsk di akun Instagram-nya pada akhir pekan. Moskow sudah melarang penerbangan langsung ke China. Pesawat-pesawat yang tiba di terminal khusus bandara Sheremetyevo di Moskow, beserta seluruh penumpangnya, diperiksa. Perusahaan kereta api Rusia juga sudah mulai menghentikan layanan kereta penumpang ke negara itu. (jwn5/ant)