Jowonews

Bandara Soetta Mulai Hentikan Penerbangan Rute China Hari Ini

JAKARTA, Jowonews.com – Bandara Internasional Soekarno-Hatta menghentikan layanan penerbangan dari Jakarta ke sejumlah kota di China guna mencegah penyebaran virus corona sebagaimana pemerintah menunda penerbangan tersebut mulai Rabu (5/2). Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan perseroan telah melakukan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait dengan keputusan ini. “Kami telah mempersiapkan hal ini dengan seluruh pemangku kepentingan, terutama seluruh maskapai yang melayani penerbangan rute Jakarta – China dan sebaliknya. Kami harapkan penghentian penerbangan sementara waktu ini dapat dipahami oleh seluruh pihak,” katanya. Bandara di bawah operasi AP II yang melayani penerbangan reguler atau berjadwal ke China hanya Soekarno-Hatta. “PT Angkasa Pura II sangat mendukung upaya pencegahan masuknya virus corona. Di Soekarno-Hatta telah dioperasikan thermal scanner (pemindai suhu tubuh), dan dilakukan ‘surveillance syndrome’ guna mengidentifikasi apabila ada penumpang pesawat yang terjangkit virus corona,” ujar Muhammad Awaluddin. Berikut enam penerbangan terakhir penerbangan di Soekarno-Hatta, dari dan ke China pada 4 Februari 2020: Kedatangan, di antaranya China Southern CZ0387 rute Guangzhou – Jakarta (ETA 21.25 WIB); China Eastern MU5069 rute Shanghai – Jakarta (ETA 21.45 WIB) dan Air China CA0977 rute Beijing – Jakarta (ETA 21.15 WIB) Keberangkatan, di antaranya China Southern CZ0388A rute Jakarta – Guangzhou (ETD 23.00 WIB); China Eastern MU5070 rute Jakarta – Shanghai (ETD 23.00 WIB) dan Air China CA0978 rute Jakarta – Beijing ( ETD 23.45 WIB). Saat ini terdapat 16 izin rute penerbangan dari Soekarno-Hatta ke China dan sebaliknya. Izin rute tersebut adalah untuk melayani penerbangan dari dan ke Beijing, Guangzhou Baiyun, Shenzhen Bao’an, Shanghai Pudong, Kunming, Nanning, Haikou Meilan, Fuzhou Changle, dan Xiamen Gaoqi Total pergerakan pesawat yang melayani rute-rute itu sebanyak 143 pergerakan pesawat per minggu. Maskapai yang melayani penerbangan dari dan ke China adalah Air China, China Southern, Garuda Indonesia, Batik Air, Lion Air, Xiamen, China Eastern, Sriwijaya Air, dan Federal Express. “Ada sekitar 16-20 slot penerbangan per hari yang ‘idle’ (tidak dijalankan) karena penerbangan dari dan ke China ditutup sementara, di mana ini menjadi peluang baru bagi Soekarno-Hatta untuk dapat memperluas konektivitas penerbangan ke negara lain atau memaksimalkan rute yang telah ada saat ini,” ujar Awaluddin. Dia menuturkan pasar yang bisa digarap dengan adanya ruang lebih ini adalah rute Asia Selatan seperti India, Pakistan, Maladewa, Srilanka, Nepal, lalu wilayah lain yakni Turki dan Australia. (jwn5/ant)

Lawan Corona, China Gabungkan Pengobatan Tradisional dan Modern

JAKARTA, Jowonews.com – Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, mengatakan para ahli medis di negaranya menggunakan gabungan dari metode pengobatan tradisional China dan medis modern Barat untuk menangani pasien yang terjangkit virus corona. Dalam acara jumpa pers yang digelar di kediaman resmi Duta Besar China di Jakarta, Selasa, Dubes Xiao mengatakan terdapat 632 penderita virus corona atau 2019-nCoV yang telah sembuh. Meski dia tidak menjelaskan secara detil terkait langkah-langkah penyembuhan serta obat-obatan yang digunakan dalam upaya penyembuhan para pasien tersebut, Dubes Xiao menjelaskan perpaduan dua cara tradisional dan modern menghasilkan “progres“ yang baik. “Menurut saya kalau detail tentang langkah-langkah pengobatan dan obat yang digunakan mungkin harus dijawab ahli-ahli negara kami. Tetapi, saya bisa konfirmasi bahwa sekarang ahli-ahli China menggunakan baik cara medis tradisional China dan cara medis western,” katanya. Dia menjelaskan para ahli di Negeri Tirai Bambu itu tengah berupaya melakukan penelitian terkait vaksin dan obat yang dapat menjadi jawaban bagi virus corona yang merebak hingga ke luar China. “Belakangan ini, laboratorium nasional China sudah mengisolasikan tiga strain virus dan akan membuat vaksin dari strain virus itu,” katanya. Institut terkait di Akademi Ilmu Pengetahuan China, kata dia, juga telah menyaring beberapa obat yang dapat menghambat penyebaran wabah itu. Dia pun berharap agar vaksin dan obat terkait dapat segera ditemukan. Lebih lanjut, Xiao juga menjelaskan bahwa para ahli juga tengah meneliti asal-usul virus yang pertama muncul di kota Wuhan, provinsi Hubei itu. “Berdasarkan penelitian pusat pengendalian penyakit China, virus baru ini ada kemungkinan besar berasal dari binatang liar. Kemungkinan besar berasal dari kelelawar,” katanya. Meski demikian, dia menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan guna memastikan asal-usul virus tersebut. (jwn5/ant)

Tim Pakar WHO Bakal Terbang Ke China Selidiki Virus Corona

JENEWA, Jowonews.com – Tim pakar internasional yang dipimpin Badan Kesehatan Dunia (WHO) kemungkinan berangkat ke China pekan ini untuk menyelidiki wabah virus corona, kata juru bicara WHO, Senin (3/2). Rencana kunjungan itu merupakan kesepakatan antara kepala WHO dan Presiden China Xi Jinping dan mungkin akan termasuk para pakar dari Amerika Serikat, kata juru bicara. Secara terpisah, seorang pejabat kesehatan AS mengatakan kepada Reuters di Jenewa bahwa para pakar medis Amerika kemungkinan ikut dalam misi teknis pimpinan WHO itu. Namun, pembicaraan soal rencana tersebut masih berlangsung. China pada Senin menuding Amerika Serikat membangkitkan kepanikan soal virus corona, yang menyebar cepat, dengan menerapkan larangan perjalanan dan melakukan evakuasi. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan pekan lalu saat kembali dari Beijing bahwa misi internasional itu akan terdiri dari para pejabat WHO serta kemungkinan sejumlah pakar. Ketika ditanya soal Menteri Kesehatan AS Alex Azar yang secara terbuka meminta agar para pejabat AS dimasukkan dalam misi pimpinan WHO itu, Tedros mengatakan negara-negara harus membuat “pengaturan secara bilateral”. Juru bicara WHO Tarik Jasarevic, ketika menanggapi pertanyaan Reuters pada Senin, mengatakan, “Misi berbagai bidang yang beranggotakan pakar internasional itu akan berangkat ke China, kemungkinan pekan ini. Baik China maupun WHO sudah setuju soal misi ini. “Misi tersebut merupakan misi teknis internasional yang dipimpin oleh WHO. Dengan demikian, CDC kemungkinan akan menjadi bagian dari misi itu,” katanya, mengacu CDC pada Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat. WHO, yang merupakan sebuah badan di bawah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa, akan memberikan informasi lebih lanjut soal susunan anggota misi serta kepakaran teknis, kata Jasarevic. Para pakar yang akan dikirimkan memiliki berbagai spesialisasi, termasuk epidemologi, laboratorium, riset dan pengembangan. Mereka akan bekerja bersama mitra-mitra mereka dalam “meningkatkan pemahaman soal wabah tersebut guna memandu upaya penanganan global,” katanya. (jwn5/ant)

Rusia Bakal Usir WNA yang Mengidap Corona

MOSKOW, Jowonews.com – Rusia berencana mengusir warga negara asing yang dinyatakan positif mengidap virus corona baru, demikian dilaporkan kantor berita Interfax, Senin. Laporan itu muncul pada saat negara-negara di seluruh dunia berupaya mengendalikan wabah itu, yang telah menewaskan 361 orang di China sejak muncul pertama kali pada Desember. Rusia, yang terpisahkan dari China melalui perbatasan sepanjang 4.300 kilometer, melaporkan ada dua kasus virus pekan lalu yang dialami dua warga negara China. Satu kasus muncul di Tyumen, kawasan Siberia, satu lainnya di kawasan Zabaykalsky di timur jauh. Militer Rusia akan mulai menerbangkan pulang para warga negara Rusia dari Hubei, provinsi di China yang merupakan pusat wabah virus tersebut. Penerbangan akan dilakukan pada Senin dengan membawa 130 dari 600 orang, kata para pejabat. Secara terpisah, Rusia telah memindahkan 58 warganya dari daerah perbatasan dengan China pada Sabtu (1/2), kata pemerintah daerah Pirmorsk di akun Instagram-nya pada akhir pekan. Moskow sudah melarang penerbangan langsung ke China. Pesawat-pesawat yang tiba di terminal khusus bandara Sheremetyevo di Moskow, beserta seluruh penumpangnya, diperiksa. Perusahaan kereta api Rusia juga sudah mulai menghentikan layanan kereta penumpang ke negara itu. (jwn5/ant)

RI Hentikan Sementara Impor Pangan dari China

JAKARTA, Jowonews.com – Kementerian Perdagangan menghentikan sementara barang impor dari China menyusul pengumuman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa virus corona sebagai darurat global. “Berkaitan dengan impor, negara yang terjangkit ini China, sementara harus dihentikan. Bahkan turis pun sudah disetop,” ujar Menteri Perdagangan Agus Suparmanto disela kunjungannya ke Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin. Ia menambahkan kebijakan itu dalam rangka menahan penyebaran virus corona ke dalam negeri. “Bahkan seluruh negara sudah demikian. Ini supaya kita tidak terjangkit. Kita ini kan penduduknya 267 juta jiwa. Jadi harus hati-hati,” katanya. Secara spesifik, Agus menyampaikan, impor yang dihentikan sementara itu berkaitan dengan makanan dan minuman. Kebijakan itu berlaku hingga wabah virus corona sudah dapat diselesaikan. “Spesifiknya berkaitan dengan makanan dan minuman itu harus sementara disetop. Ditundalah. Ya bagi pengusaha harus terima, memang begitu kondisinya,” ucapnya. Ia berharap wabah virus corona dapat segera terselesaikan sehingga keadaan kembali normal tanpa kekhawatiran. “Kita nggak tahu sampai kapan. Yang dulu kejadian SARS itu kan kurang lebih sembilan bulan. Mudah-mudahan lebih cepat dari yang dulu. Kita berdoa semua. Ini kan keadaan ‘force majeure’. Kita harus hadapi dengan bijak,” kata Agus Suparmanto. Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya akan berupaya memenuhi pasokan pangan di dalam negeri agar tidak terjadi gejolak harga. “Pak Mendag sudah bilang ini ada persoalan di virus corona yang harus kita waspadai. Jadi, kita siapkan lokal kita. Kita memang men-delay. Tetapi kan tidak boleh kekurangan pasok. Itu yang saya siapkan,” ucapnya. (jwn5/ant)

Jokowi Berterima Kasih Masyarakat Natuna Bersedia Terima WNI dari Wuhan

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo berterima kasih kepada masyarakat Natuna di Kepulauan Riau karena telah memberikan “lampu hijau” atas kehadiran ratusan WNI asal Wuhan, China, untuk diobservasi kesehatannya di pangkalan militer TNI di Natuna. “Saya berterima kasih kepada masyarakat Natuna yang sudah memberikan ‘lampu hijau’ karena ini saudara-saudara kita sendiri,” kata dia, di sela kegiatan meninjau desa terdampak longsor di Sukajaya, Bogor, Jawa Barat, Senin. Ia menekankan, ratusan WNI yang diobservasi kesehatannya di Natuna dalam kondisi baik. Namun dia menyampaikan dalam protokol kesehatan diperlukan tahapan-tahapan sebelum dikembalikan ke keluarga. “Diperlukan tahapan observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka clean, bersih, sehingga dapat kembali ke keluarga masing-masing. Itu protokol kesehatan yg harus diikuti,” kata dia. Ia mengatakan pemilihan Natuna di Kepulauan Riau sebagai tempat observasi WNI dari Wuhan, China, merupakan keputusan bersama setelah mengukur segala tingkat kesiapan. “Saya kira kita memerlukan kebesaran hati seluruh masyarakat Indonesia. Apapun itu adalah saudara-saudara kita,” kata dia. (jwn5/ant)

RSMS Purwokerto Isolasi Satu Pasien Asal China

PURWOKERTO, Jowonews.com – Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto di Kabupaten Banyumas menempatkan satu pasien berusia 29 tahun asal China yang diduga terinfeksi virus corona baru di ruang isolasi khusus. “Pasien yang masih diisolasi itu yang dari Cilacap,” kata Direktur RSMS Purwokerto Tri Kuncoro usai simulasi penanganan kasus infeksi virus corona di Purwokerto, Senin, lalu menambahkan bahwa pasien dalam keadaan baik. Ia mengatakan, rumah sakit masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan untuk mengetahui apakah pasien tersebut terinfeksi virus corona baru. Sebelumnya Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap menyatakan bahwa seorang anak warga China yang bekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap dirujuk ke RSMS Purwokerto karena mengalami demam, batuk, dan pilek sejak 26 Januari 2020. Menurut hasil penyelidikan Dinas Kesehatan, pekerja asal China yang anaknya sakit pada 28 Desember 2019 cuti untuk pulang ke Wuhan, China, dan pada 21 Januari 2020 mengajak istrinya dan anaknya yang bermukim di Shanghai ke Indonesia. Sesampainya di Purwokerto pada 22 Januari, mereka dijemput oleh sopir perusahaan dan diantar ke hotel. Tapi pada 26 Januari anak pekerja itu mengalami gejala serupa gejala flu. Simulasi Penanganan​​​​​ RSMS selaku rumah sakit rujukan melakukan simulasi penanganan kasus infeksi virus corona dalam upaya meningkatkan kesiapan menangani kasus infeksi virus baru tersebut, yang telah menimbulkan wabah di bagian wilayah China dan menyebar ke sejumlah negara. Dalam simulasi yang digelar bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas itu, petugas rumah sakit mempraktikkan penanganan pasien yang diduga terinfeksi virus corona, dari mulai dari pasien datang hingga menjalani penanganan lanjutan. “Kita ingin melakukan segala sesuatunya terkait dengan penanganan atau kewaspadaan dini menggunakan dengan cara-cara yang standar, baik itu penggunaan APD (Alat Pelindung Diri), penggunaan alat transportasinya, dan juga pada saat di dalam rumah sakit, standar ruang isolasi, kita persiapkan dengan sebaik-baiknya,” kata Tri. (jwn5/ant)

Presiden Tegaskan 243 WNI dari Wuhan Sehat Meski Tetap Diobservasi

BOGOR, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo menegaskan seluruh 243 Warga Negara Indonesia (WNI) yang telah dievakuasi dari Wuhan, China, dalam keadaan sehat, namun tetap perlu mengikuti observasi sesuai protokol kesehatan internasional. “Observasi sehingga betul-betul dinyatakan mereka ‘clean’ (bersih), bersih, sehingga dapat kembali ke keluarga masing-masing. Itu protokol kesehatan yang harus diikuti,” ujar Jokowi di Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin. Sebanyak 243 WNI itu adalah 238 orang yang sebelumnya menetap di China dan lima orang tim pendahulu (advance) dari pemerintah Indonesia. Jokowi juga berterima kasih kepada masyarakat Natuna, karena lokasi di Kepulauan Riau itu menjadi tempat karantina sementara bagi 243 WNI untuk menjalani observasi protokol kesehatan. “Saya juga berterima kasih ke masyarakat Natuna yang juga sudah memberikan lampu hijau karena ini saudara-saudara kita sendiri. Memang kemarin ada beberapa alternatif, ada yang kemarin, Morotai misalnya, Biak. Tidak semua pulau bisa dipakai,” ujar dia. Sebanyak 238 WNI telah tiba di Pangkalan Udara Raden Sajad, Pulau Natuna, Kepulauan Riau, Minggu (2/2) siang, setelah sebelumnya transit di Batam. Jika ditambah dengan tim “advance” maka total WNI yang diangkut pulang sebanyak 243 orang. Di luar itu, ada tujuh orang yang batal diterbangkan ke Tanah Air dari Wuhan dengan sejumlah alasan. Pemerintah sebelumnya berencana mengevakuasi 245 WNI dan lima orang tim “advance” dari Wuhan. ” Yang tiba pastinya 238 orang WNI. Empat orang lainnya mengundurkan diri dan tiga orang lainnya tidak lolos pemeriksaan oleh Pemerintah China,” kata Menkes Terawan Agus Putranto. Para WNI dipulangkan menggunakan pesawat carter Airbus A330 milik maskapai Batik Air dengan kapasitas mencapai 392 penumpang. (jwn5/ant)