Jowonews

Polresta Surakarta Bagikan 100 Paket Sembako Untuk Warga Terdampak Corona

SOLO, Jowonews.com – Polres Kota Surakarta melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan membagikan paket barang kebutuhan pokok (Sembako) untuk membantu masyarakat khususnya ojek online (ojol), tukang becak dan masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19, di kawasan Manahan Solo, Rabu. Pada kegiatan bakti sosial dengan membagikan paket sembako langsung dipimpin oleh Kepala Polres Kota Surakarta Kombes Pol Andy Rifai yang turun ke lapangan mendatangi pangkalan ojol dan tukang becak di Jalan Adi Sucipta Manahan Kecamatan Banjarsari Solo. Kapolresta bersama jajarannnya mendatangi langsung ke pangkalan ojol dan tukang becak serta mereka diminta tidak bergerak dari tempat dimana mereka mangkal, hal itu, untuk menghindari kerumunan massa atau tetap menjaga jarak. Andy Rifai berharap ada 100 paket barang kebutuhan pokok yang terdiri dari beras, minyak goreng, mie instan, gula pasir dan lainnya dapat meringankan beban mereka yang terdampak. Polres Kota Surakarta melaksanakan baksos ada lima titik, yakni depan Stasiun Balapan Solo untuk tukang becak, Jajar Laweyan (ojek pangkalan), depan Stasiun Balapan (karyawan yang dirumahkan), Jalan Sriguting 8 RT 07 RW 11 Banjarsari (warga miskin), dan Jalan Adi Sucipto Manahan (ojol/tulkang becak). Selain itu, kata Andy Rifai, setiap Polsek seperti Banjarsari, Laweyan, Pasar Kliwon, Jebres, dan Serengan juga menggelar baksos dengan membagikan bantuan paket sembako kepada warga terdampak. Kendati demikian, Andy Rifai mengimbau kepada masyarakat terutama ojek online, tukang becak dan masyarakat yang masih beraktivitas di luar rumah tetap memperhatikan aturan pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19 ini. Masyarakat khususnya ojol, tukang becak, dan masyarakat lainnya tetap menjaga jarak, kesehatan dijaga dengan pola hidup sehat, cuci tangan dengan sabun. Jangan berkerumun di satu lokasi yang berpotensi penularan COVID-19. “Kami juga tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 di wilayah ini,” katanya. Arief (40) salah satu pengemudi ojol yang mangkal di Manahan Solo, mengatakan, bantuan paket sembako dari kepolisian ini, sangat membantu meringankan beban pada masa pandemi COVID-19. “Pemasukan kami, saat pandemi COVID-19 ini, turun dratis dan belum bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga,” kata Arief. (jwn5/ant)

Selama Pandemi Corona, Tingkat Kriminalitas di Jateng Turun

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Tingkat kriminalitas selama pandemi virus corona atau COVID-19 di Jawa Tengah (Jateng) turun dibanding pada situasi normal, kata Kepala Biro Operasional Kepolisian Daerah (Polda) Jateng Kombes Pol Rahmat Widodo. “Situasi kamtibmas secara umum memang agak lain dengan daerah lain di Jawa, kalau di Jawa Tengah biasanya kita dapat laporan kejadian kriminalitas 25-30 per hari, namun saat ini justru turun,” katanya di Temanggung, Jateng, Rabu. Ia menyampaikan hal tersebut usai melakukan bakti sosial memberikan bantuan kebutuhan pokok dan uang tunai kepada warga miskin di Temanggung yang terdampak pandemi virus corona. Ia menyebutkan selama pandemi COVID-19 ini tingkat kriminalitas di Jateng turun menjadi 15-20 per hari. “Sesuai data yang kami terima itu malah menurun, dari laporan yang diterima tersebut paling banyak kasus pencurian dengan pemberatan, pencurian dengan kekerasan, dan pencurian kendaraan bermotor,” katanya Namun, pihaknya belum mengetahui turunnya tindak kriminal tersebut apakah karena banyak warga berada di rumah atau memang para penjahat tidak melakukan kejahatan. “Ini saya belum tahu nanti kita analisa apakah masyarakat ini benar-benar di rumah atau para penjahat itu sendiri tidak melakukan kejahatan, tetapi di tempat lain justru malah banyak ada begal dan sebagainya,” katanya. (jwn5/ant)

Data Pasien Corona yang Tercatat di Pemkot Semarang dan Pemprov Jateng Berbeda

SEMARANG, Jowonews.com – Data jumlah pasien COVID-19 yang sembuh maupun meninggal dunia di Kota Semarang yang tercatat oleh pemerintah kota setempat berbeda dengan data Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan pantauan ANTARA di Semarang, Senin dilaporkan bahwa perbedaan itu terlihat dari tampilan laman siagacorona.kotasemarang.go.id dan laman corona.jatengprov.go.id milik pemprov. Dalam tampilan laman yang selalu diperbarui itu jumlah pasien sembuh di Kota Semarang yang dicatat Pemprov Jawa Tengah jauh lebih sedikit dibandingkan yang dicatat oleh pemkot. Sementara untuk pasien positif COVID-19 yang meninggal, data pemprov juga lebih sedikit jumlahnya dibanding data Pemkot Semarang. Jumlah pasien sembuh yang tercatat oleh Pemkot Semarang sebanyak 29 orang, sementara di data pemprov baru hanya sebanyak 15 orang. Adapun untuk data meninggal dunia, Pemkot Semarang mencatat sebanyak 18 orang meninggal dunia hingga Senin ini, sementara data pemprov hanya tercatat 16 orang. Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam memastikan data yang disajikan dalam laman siagacorona.kotasemarang.go.id sudah terverifikasi. Perbedaan data itu, lanjut dia, disebabkan oleh karena pemprov tidak mengambil dari dari Pemkot Semarang secara langsung. “Kami maunya pemprov ambil data dari kami sehingga nanti datanya sama,” katanya. Menurut dia, perbedaan data itu kuncinya berada di pengelola laman milik pemprov itu. (jwn5/ant)

1,6 Juta Pekerja Kena PHK dan Dirumahkan Akibat Corona

JAKARTA, Jowonews.com – Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo melaporkan terdapat 1,6 juta masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan oleh perusahaannya, karena dampak ekonomi dari pandemi virus corona baru atau COVID-19. “Dari laporan para menteri, ada 1,6 juta warga yang sudah PHK dan dirumahkan sehingga harus segera diberikan Kartu Prakerja,” kata Doni dalam konferensi pers secara virtual usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo, dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin. Dalam rapat itu, Doni mengatakan Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran menteri untuk mempercepat penyaluran insentif program Kartu Prakerja kepada warga yang terkena PHK dan dirumahkan oleh perusahaan tempat mereka bekerja. Selain itu, seluruh bantuan sosial bagi masyarakat yang terdampak COVID-19 harus mulai disalurkan pada pekan ini. Bansos itu antara lain Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai, Kartu Sembako, bantuan tambahan sembako di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan berbagai bantuan sosial lainnya. “Dimulai juga pekan ini program jaring pengaman sosial, sehingga masyarakat terdampak, terutama di Jabodetabek mendapat dukungan terutama sembako dari Kementerian Sosial,” ujar dia. Bantuan sosial terbaru dari pemerintah adalah bantuan berbentuk sembako senilai Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan untuk masyarakat di Jabodetabek yang terdampak COVID-19. Bantuan ini juga untuk mencegah masyarakat di Jabodetabek mudik ke kampung halamannya karena dikhawatirkan memperluas penularan COVID-19. Di luar Jabodetabek, pemerintah pusat juga memberikan bansos tunai kepada warga yang tidak menerima bansos Program Keluarga Harapan (PKH) dan bansos sembako. Bantuannya senilai Rp600 ribu per bulan selama tiga bulan. Dalam rapat itu, kata Doni, Kepala Negara juga meminta keberadaan para Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia terus diperhatikan. Para TKI harus dipastikan tidak kekurangan bahan makanan Adapun pembukaan pendaftaran bagi calon peserta Program Kartu Prakerja telah resmi dibuka pada Sabtu (11/4) oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Hingga hari Minggu 12 April 2020 pukul 16.00 WIB, atau 21 jam setelah pendaftaran dibuka, Kemenko Perekonomian mencatat jumlah yang mendaftar sebanyak 1,4 juta orang. (jwn5/ant)

Perusahaan Diingatkan Tidak Jadikan Pandemi Corona Alasan Hindari Bayar THR

SEMARANG, Jowonews.com – Pakar hukum Universitas Nusa Cendana Kupang, Bernard L.Tanya, menilai perusahaan tidak boleh memanfaatkan situasi darurat COVID-19 seperti saat ini untuk menghindari kewajiban dalam membayar tunjangan hari raya (THR) buruh. “Keadaan khusus ini tidak boleh dimanfaatkan oleh yang mampu untuk menghindari kewajiban,” katanya di Semarang, Senin. Menurut dia, kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajibannya kepada buruh dalam kondisi kedaruratan semacam ini cukup kasuistis. Untuk menentukan suatu perusahaan tidak bisa memenuhi kewajibannya, kata dia, bisa dibuktikan melalui mekanisme di Dinas Tenaga Kerja. “Kalau memang nanti diputuskan tidak mampu, maka kewajibannya hilang,” katanya. Oleh karena itu, menurut dia, di masa seperti sekarang ini perlu adanya konsensus antara pengusaha, buruh dan pemerintah. “Harus ada konsensus antara pengusaha dan buruh dalam situasi perekonomian yang khusus saat pandemi Corona ini,” katanya. (jwn5/ant)

Cegah Corona, Anggota Polresta Banyumas Adu Kreatif Bikin Masker

PURWOKERTO, Jowonews.com – Anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas, Jawa Tengah, beradu kreativitas membuat masker yang praktis, higienis, dan estetis dalam upaya pencegahanan penyebaran virus corona baru (COVID-19). Lomba yang digelar di halaman Kantor Satlantas Polresta Banyumas, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin pagi itu, tidak hanya diikuti anggota Polri, tetapi juga aparatur sipil negara (ASN) yang berdinas di lingkungan Satlantas Polresta Banyumas. Berbagai kreasi pun dicurahkan oleh anggota Polri maupun ASN agar masker yang mereka buat dapat digunakan dengan praktis dan estetis serta higienis sesuai fungsinya mencegah penyebaran COVID-19. Para anggota Polri dan ASN juga menambahkan berbagai tulisan pada maskernya sebagai sarana edukasi kepada masyarakat, antara lain “Stay Healthy”, “#Aja Angel Ngumah Bae”, dan “Stay Healthy Be Careful – Polisiku Keluarga Menantimu di Rumah – We Love You – Bersatu Melawan COVID-19”. Kepala Satlantas Polresta Banyumas Komisaris Polisi Davis Busin Siswara mengatakan hasil yang ingin dicapai melalui lomba itu adalah anggota Satlantas Polresta Banyumas dan ASN menyadari dalam penanggulangan pandemi COVID-19 wajib memakai masker apabila melaksanakan kegiatan. “Kami juga ingin memberikan edukasi kepada masyarakat secara umum agar menaati imbauan pemerintah untuk menggunakan masker dalam rangka penanggulangan COVID-19,” katanya. Terkait dengan pemenang lomba tersebut, dia mengatakan juara pertama diraih oleh ASN Satlantas atas nama Murdono, juara kedua Banit Regident Satlantas Aipda Tiyan, dan juara ketiga Banit Laka Satlantas Bripka Davitson. Pemerintah Kabupaten Banyumas bersama Polresta Banyumas terus berupaya menekan penyebaran COVID-19, salah satunya dengan mewajibkan masyarakat mengenakan masker saat beraktivitas, baik di dalam maupun di luar ruangan. Bahkan nantinya, masyarakat yang ketahuan tidak mengenakan masker saat beraktivitas akan mendapat sanksi berupa denda yang rencananya digunakan oleh Pemkab Banyumas untuk membeli fasilitas kesehatan dalam rangka penanggulangan COVID-19. Berdasarkan data pantauan COVID-19 Kabupaten Banyumas yang diunggah pada laman http://covid19.banyumaskab.go.id/ pada Senin, pukul 09.04 WIB, tercatat 89 pasien dalam pengawasan (PDP) yang terdiri atas 37 PDP dengan hasil pemeriksaan swab negatif, 49 PDP masih menunggu hasil pemeriksaan swab, dan tiga PDP telah meninggal dunia. Selain itu, terdapat tujuh pasien positif COVID-19 , tiga orang di antaranya masih dalam perawatan, dua orang telah dinyatakan sembuh, dan dua orang telah meninggal dunia. (jwn5/ant)

Pemkot Semarang Sasar 116 Ribu Warga Miskin Terdampak Corona

SEMARANG, Jowonews.com – Pemerintah Kota Semarang menyasar 116 ribu warga miskin yang terdampak COVID-19 untuk memperoleh bantuan bahan kebutuhan pokok selama tiga bulan ke depan. “Pemerintah berupaya mendistribusikan bantuan bahan kebutuhan pokok untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sebagai bagian dari jaring pengaman sosial,” kata Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Semarang, Minggu. Dia mengatakan 116 ribu warga kurang mampu yang akan memperoleh bantuan tersebut di luar warga yang sudah terjangkau dalam Program Keluarga Harapan Kementerian Sosial. “116 ribu warga ini yang jadi fokus pemkot,” katanya. Ia menjelaskan angka 116 ribu didapatkan dari hasil pendataan dari tingkat rukun tetangga hingga kelurahan. Dia mengatakan data yang diperoleh tersebut sudah termasuk para pekerja yang dirumahkan, pedagang yang dagangannya tidak laku, hingga pengemudi ojek daring. “Kita fokus meminimalisasi dampak ekonomi masyarakat. Kita suplai dengan bahan kebutuhan pokok,” katanya. Dengan demikian, lanjut dia, imbauan pemerintah agar masyarakat meminimalisasi aktivitas mereka di luar rumah menjadi efektif. (jwn5/ant)

Lima Pasien Positif COVID-19 Sembuh Di Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – Lima pasien positif COVID-19 yang dirawat di dua rumah sakit di Kota Semarang dilaporkan telah sembuh pada Minggu (12/4). Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakan mengatakan kesembuhan lima pasien tersebut menambah panjang daftar penderita COVID-19 yang kondisnya membaik dalam 13 hari terakhir. Kelima pasien yang dilaporkan sembuh tersebut masing-masing dirawat di RS Elisabeth Semarang tiga orang dan RS Dr.Kariadi Semarang dua orang. “Hari ini ada lima pasien lagi yang sudah dinyatakan sembuh. Dengan demikian total sudah 27 pasien yang sembuh,” katanya. Ia meyakini jumlah pasien yang sembuh dari Corona ini akan terus bertambah mengingat bantak penderita yang saat ini sudah masuk dalam kategori perbaikan klinis. “Ada sekitar 20 pasien yang dalam pebaikan klinis dan menunggu hasil swab test,” katanya. Hingga hari ini tercatat 54 pasien positif COVID-19 di mana 27 orang sudah dinyatakan sembuh dan 17 meninggal dunia. (jwn5/ant)