Jowonews

Seorang ASN Setda Pemkab Purworejo Positif COVID-19

PURWOREJO, Jowonews.com – Seorang aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Setda Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, dinyatakan positif COVID-19. “Hasil swab delapan orang yang keluar hari ini, menyatakan tujuh orang negatif dan satu orang positif COVID-19,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Purworejo Darus di Purworejo, Kamis. Ia menuturkan dengan penambahan satu kasus positif COVID-19 tersebut, di Kabupaten Purworejo menjadi 45 kasus positif COVID-19. Darus mengatakan pasien asal Kecamatan Purworejo itu kini menjalani isolasi mandiri di rumahnya. Kondisi pasien pun baik. “Rekan kerja dan keluarga pasien sudah menjalani tes cepat dan hasilnya negatif,” katanya. Darus menyampaikan terdapat seorang pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal. Pasien merupakan lansia 83 tahun warga Kecamatan Banyuurip. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung, prostat, dan paru-paru. Ia menyebutkan jumlah kasus positif COVID-19 saat ini sebanyak 45 orang dengan rincian tiga pasien telah sembuh dan 42 pasien masih menjalani perawatan. Kemudian jumlah orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 2.045 orang, sebanyak 1.267 orang dinyatakan negatif COVID-19 dan 766 orang masih dalam pemantauan. PDP sebanyak 42 orang, terdiri atas lima pasien dirawat, 29 orang sembuh, dan delapan orang meninggal. (jwn5/ant)

Update COVID-19 7 Mei: Total Kasus 12.776 & 2.381 Sembuh

JAKARTA, Jowonews.com – Jumlah pasien COVID-19 yang sembuh bertambah 64 menjadi 2.381 orang sedangkan jumlah kumulatif kasus infeksi virus corona di Indonesia bertambah 338 menjadi 12.776 hingga Kamis pukul 12.00 WIB menurut Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto dalam telekonferensi video yang diadakan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Kamis, selain itu menyebutkan bahwa jumlah pasien yang meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah 35 orang dari 895 pada 6 Mei menjadi 930 orang. Selain itu, menurut Gugus Tugas, ada 243.455 orang dalam pemantauan (ODP) terkait penularan virus corona dan lebih 200.000 di antaranya sudah selesai menjalani pemantauan dan kondisinya sehat. Sementara jumlah pasien dalam pengawasan menurut Gugus Tugas sebanyak 28.508 orang. Kasus COVID-19 telah ditemukan di 354 kabupaten/kota di 34 provinsi di Indonesia, termasuk di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi Selatan. Yurianto mengatakan bahwa jumlah spesimen pasien yang diperiksa sejak 1 April 2020 hingga sekarang sebanyak 134.151 spesimen dari 96.717 orang. (jwn5/ant)

Pasien Covid-19 Butuh Asupan Protein dan Energi Lebih Tinggi

JAKARTA, Jowonews.com – Pengurus Dewan Pusat Perwakilan Persatuan Ahli Gizi Indonesia Triyani Kresnawan mengatakan pasien yang terinfeksi virus corona penyebab COVID-19 dan menjalani perawatan di rumah sakit membutuhkan asupan protein dan energi yang lebih tinggi untuk meningkatkan imunitas tubuh. “Protein untuk pasien-pasien yang terinfeksi itu memang lebih tinggi dari daripada kebutuhan orang normal karena protein ini salah satunya berguna untuk meningkatkan atau mengoptimalkan imunitas dari tubuh, mengganti jaringan jaringan yang rusak, dan menguatkan otot-otot supaya tidak terjadi malnutrisi,” katanya di Jakarta, Kamis, dalam telekonferensi video mengenai “Protein Sebagai Penambah Stamina”. Selain protein, Triyani menuturkan, pasien-pasien yang terinfeksi atau berisiko terinfeksi virus corona juga membutuhkan asupan energi lebih tinggi dibandingkan dalam keadaan normal. Pasien yang demam dengan suhu satu derajat di atas 37 derajat Celsius, menurut dia, membutuhkan tambahan energi 13 persen. “Biasanya kita memberikan diet untuk pasien-pasien yang dirawat di Wisma Atlet atau di rumah-rumah sakit COVID-19 yaitu energi tinggi dan protein tinggi untuk pasien yang masih sadar penuh,” katanya. Ia menjelaskan, penambahan kandungan protein dalam menu bisa dilakukan dengan memperbanyak sumber protein, misalnya kalau biasanya makan nasi, sayur, buah, dan ikan 50 gram maka porsi ikan bisa ditambah menjadi 100 gram. Penambahan kandungan kalori dalam makanan juga bisa dilakukan dengan menambah porsi sumber karbohidrat seperti nasi atau jagung. Menurut dia, orang yang sehat atau orang dalam pemantauan terkait penularan COVID-19 yang berada di rumah juga harus mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Konsumsi makanan bergizi sangat penting dalam membentuk sistem kekebalan tubuh yang kuat. “Kita anjurkan sayur buah tolong diperhatikan,” tuturnya. (jwn5/ant)

Tiga Warga Banyumas Dinyatakan Sembuh COVID-19

PURWOKERTO, Jowonews.com – Sedikitnya tiga orang warga Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona jenis baru atau COVID-19, kata Bupati Banyumas Achmad Husein. “Kami telah menerima hasil swab untuk tiga orang dan hasilnya negatif. Dua kali swab, negatif,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis. Ia mengatakan tiga warga yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 terdiri atas seorang warga Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, yang merupakan mantan peserta Ijtima Ulama Dunia 2020 di Gowa. “Dia yang pertama kali kena (COVID-19) pasca-ijtima ulama di Gowa,” jelasnya. Sementara dua warga lainnya, kata dia, terdiri atas seorang ibu hamil, warga Desa Kedungwringin, Kecamatan Jatilawang, dan seorang perawat, warga Desa Kedungrandu, Kecamatan Patikraja. Dengan adanya tambahan tiga orang tersebut, lanjut dia, hingga saat ini di Kabupaten Banyumas sudah ada delapan warga yang dinyatakan sembuh dari COVID-19. “Kami mohon masyarakat bisa menerimanya dengan baik,” katanya. Terkait dengan kasus positif COVID-19, Bupati mengatakan berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Banyumas hingga tanggal 7 Mei 2020 tercatat sebanyak 34 orang yang masih menjalani perawatan. “Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Banyumas secara keseluruhan ada 45 orang, delapan orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh, 34 orang masih dalam perawatan, dan tiga orang meninggal dunia,” jelasnya. (jwn5/ant)

Perayaan Waisak di Mendut-Borobudur Tahun Ini Ditiadakan Cegah COVID-19

MAGELANG, Jowonews.com – Umat Buddha tahun ini tidak menyelenggarakan perayaan Waisak di Candi Mendut maupun Candi Borobudur untuk mencegah penularan virus corona jenis baru (COVID-19). Sekretaris Wihara Mendut Wahyu Utomo di Magelang, Rabu, mengatakan perayaan Waisak 2564 BE/2020 berbeda dengan Waisak tahun-tahun lalu, karena saat ini terjadi pandemi COVID-19. “Biasanya kami di Candi Mendut dan Candi Borobudur ada acara nasional dihadiri ribuan umat, tetapi tahun ini kita mengikuti imbauan dari pemerintah dan juga institusi tertinggi kami, yaitu melaksanakan Waisak di rumah,” katanya. Ia juga mencontohkan bahwa perayaan Waisak di wihara hanya orang-orang tertentu dengan jumlah terbatas. “Jadi prosesi dari Mendut ke Borobudur seperti tahun-tahun kemarin tidak ada. Tahun ini memang tidak mengadakan prosesi tersebut sesuai dengan anjuran pemerintah untuk tidak berkerumun,” katanya. Ia menuturkan pada Waisak tahun ini masing-masing majelis memiliki tema sendiri-sendiri, tetapi hal itu tidak menjadi masalah. “Kami dari Majelis Theravada temanya adalah ‘Kegotongroyongan untuk menjaga persatuan dan keamanan di Negara Indonesia’,” katanya. Ia mengimbau umat Buddha tidak perlu merayakan Waisak di wihara untuk menghindari berkerumun, tetapi mereka cukup merayakannya di rumah. “Intinya Waisak adalah kembali lagi kita mengingat apa yang dilakukan Sang Buddha sehingga melaksanakan peribadatan di dalam rumah pun tidak menjadi masalah, yang paling penting adalah kembali mengulang yang pernah diajarkan oleh Buddha,” katanya. (jwn5/ant)

Presiden Minta Kurva COVID-19 Harus Turun di Bulan Mei Apapun Caranya

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden RI Joko Widodo menegaskan kurva COVID-19 harus turun pada bulan Mei 2020 dengan cara apapun sesuai dengan target yang ditetapkan. “Target kita di bulan Mei ini harus betul-betul tercapai sesuai target yang kita berikan yaitu kurvanya sudah harus turun dan masuk posisi sedang bulan Juni dan bulan Juli masuk posisi ringan, dengan cara apapun,” ujar Presiden dalam arahan di Sidang Kabinet Paripurna “Pagu Indikatif RAPBN Tahun Anggaran 2021” yang diselenggarakan melalui video conference dari Istana Merdeka Jakarta, Rabu. Presiden mengingatkan fokus kerja utama bangsa Indonesia saat ini adalah mengendalikan COVID-19 secepat-cepatnya. Presiden memandang, negara yang menjadi pemenang adalah negara yang berhasil mengatasi COVID-19. “Untuk itu semua Menteri, kepala lembaga, Panglima TNI, Kapolri, saya minta mengerahkan semua energi, kekuatan untuk mengendalikan COVID-19 dan menangani dampak-dampak yang menyertainya,” ujarnya. Presiden menekankan upaya menurunkan kurva COVID-19 tidak hanya dilakukan gugus tugas tapi juga melibatkan seluruh elemen bangsa, jajaran pemerintahan, organisasi sosial, organisasi kemasyarakatan, relawan, parpol dan sektor swasta. “Ini yang betul-betul harus didirijeni, diorkestrasi dengan baik. Saya yakin jika kita bersatu, kita disiplin menjalankan protokol kesehatan, semua rencana yang lalu sudah kita siapkan, akan bisa mengatasi COVID-19 secepat-cepatnya,” jelas Presiden. (jwn5/ant)

Nelayan di Batang Pilih Tidak Melaut Akibat COVID-19

BATANG, Jowonews.com – Ketua Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Batang Teguh Tarmujo mengatakan puluhan kapal nelayan berbobot 80 Gross Ton (GT) di Batang memilih tidak melaut seiring dengan adanya COVID-19.  “Saat ini, para nelayan memilih menyandarkan kapalnya di dermaga karena banyak perusahaan pengolahan ikan yang tidak beroperasi,” katanya di Batang, Selasa. Menurut dia, selama ini, hasil tangkapan ikan disetorkan ke sejumlah perusahaan pengolahan ikan, namun pelaku usaha itu sudah tidak beraktivitas karena adanya wabah tersebut. Meski demikian, kata dia, kondisi ini berbeda dengan para nelayan yang mempunyai kapal berbobot 40 GT, karena mereka memutuskan untuk tetap melaut. “Bagi kapal nelayan berbobot 40 GT tetap melaut karena surat izin melaut sudah keluar sehingga mereka tetap mencari ikan meski saat ini harga ikan turun hingga 30 persen,” katanya. Ia mengatakan wabah virus corona memang mempengaruhi aktivitas para nelayan sehingga mereka mulai kesulitan memenuhi kebutuhan keluarganya. “Para nelayan nekad mencari ikan di laut karena hasil tangkapan ikan hanya untuk mengembalikan modal mengingat harga ikan juga anjlok. Jika tidak berangkat melaut, surat izin melaut yang diurus sebelumnya sudah keluar sehingga mereka dilematis,” katanya. Tokoh nelayan Kabupaten Batang, Nur Untung Slamet mengatakan bahwa sebagian warga di pelabuhan Klidang Lor mempunyai mata pencaharian sebagai nelayan. “Akan tetapi dengan adanya pandemi corona maka kini kondisi para nelayan memprihatinkan. Jika nelayan melaut selama 25 hari biasanya mendapatkan hasil Rp3 juta. Namun, karena pandemi COVID-19 maka harga ikan turun drastis sehingga pendapatan yang diperoleh hanya sekitar Rp1 juta,” katanya. (jwn5/ant)

Kembali Bertambah, Kasus Positif COVID-19 Kabupaten Magelang Mencapai 25 Orang

MAGELANG, Jowonews.com – Kasus positif COVID-19 di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bertambah enam orang menjadi 25 orang, kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi. “Setelah sehari kemarin tidak ada tambahan baik orang dalam pemantauan (ODP), pasien dalam pengawasan (PDP), maupun terkonfirmasi positif, hari ini ada tambahan satu PDP dan enam terkonfirmasi positif COVID-19,” katanya di Magelang, Selasa. Ia menyebutkan tambahan enam kasus positif tersebut, lima di antaranya dari Kecamatan Candimulyo yang memiliki riwayat bepergian dari Gowa, Sulawesi Selatan mengikuti ijtima ulama dan satu lainnya dari Kecamatan Kajoran. “Sebanyak enam tambahan warga positif tersebut, saat ini menjalani isolasi mandiri dengan pengawasan ketat dari petugas kesehatan dan satgas percepatan penanganan COVID-19 kecamatan dan desa,” katanya. Pasien positif lainnya, saat ini dirawat di sejumlah rumah sakit, yakni RSUD Tidar, RST dr Soedjono, RSJ Prof Soerojo, dan RSUD Muntilan. Nanda menyampaikan tambahan satu PDP berasal dari Kecamatan Grabag. Ia menyebutkan saat ini ada 21 PDP di Kabupaten Magelang, sedangkan PDP yang sudah sembuh 99 orang, pasien terkonfirmasi positif yang sudah sembuh tiga orang. Kasus meninggal 20 orang, terdiri atas 18 PDP dan dua orang terkonfirmasi positif. Nanda menyampaikan imbauan Bupati Magelang Zaenal Arifin agar warga menerapkan disiplin pribadi dan kolektif di lingkungan masing-masing. “Baik disiplin soal bekerja, belajar, dan beribadah di rumah, memakai masker saat keluar rumah, menunda mudik, jaga jarak, sering mencuci tangan pakai sabun, menunda mudik, konsumsi makanan bergizi, olah raga yang cukup dan minum vitamin serta menjaga daya tahan tubuh,” katanya. (jwn5/ant)