Jowonews

Joe Biden Menangkan Pilpres Amerika Serikat

WASHINGTON, Jowonews- Kandidat partai Demokrat Joe Biden memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) pada Sabtu (7/11), sebagaimana dilaporkan Edison Research dan sejumlah jaringan televisi. Biden (77) adalah kandidat tertua yang terpilih sebagai presiden AS. Dia menjadi harapan publik AS dalam upaya baru melawan pandemi virus corona, perbaikan ekonomi dan penyembuhan bangsa yang terpecah. SementarA Trump secara signifikan gagal memperluas daya tariknya untuk menjangkau kelompok di luar pemilih kulit putih pedesaan dan kelas pekerja yang berkomitmen mendukung populisme sayap kanan dan nasionalisme “Amerika Urutan Pertama”. Edison Research dan sejumlah jaringan televisi besar, termasuk CNN dan NBC, telah memproyeksikan bahwa Biden akan mengantongi lebih dari 270 suara Electoral College yang dibutuhkan untuk muncul sebagai pemenang, lansir Antara. Biden unggul dengan perolehan suara Electoral College 273 dibanding 214 dalam pemungutan suara Electoral College negara bagian demi negara bagian yang menentukan pemenang. Sebelumnya ia telah memenangkan 20 suara elektoral Pennsylvania untuk menempatkannya di atas 270, angka yang dibutuhkan untuk mengamankan kursi kepresidenan, menurut Edison Research.

Pertemuan PKS-Demokrat Bahas Ambang Batas Parlemen

JAKARTA, Jowonews.com – Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengatakan ada diskusi yang mendalam soal ambang batas parlemen (parliamentary threshold) dalam pertemuan Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di kediaman Presiden Keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/3) malam. Ia mengatakan bahwa SBY, Demokrat, dan PKS memiliki pandangan yang sama soal ambang batas parlemen itu agar tidak dinaikkan menjadi 7 persen dari semula 4 persen. “Kami punya pandangan yang sama. Kami menolak usulan 7 persen, apalagi kalau dimaksudkan hanya karena alasan penyederhanaan. Esensi PT yang sekarang ada 4 persen itu sudah ideal karena merepresentasikan keberagaman bangsa Indonesia,” ujar Hinca lewat pesan singkat yang diterima. Menurut Hinca, kedaulatan rakyat yang beragam harus terwakili di parlemen. Karena itu menyangkut esensi hak asasi warga negara untuk dipilih dan memilih. “Jangan abaikan, ini perintah dan jaminan konstitusi,” ujar dia. Setelah diskusi panjang soal ambang batas parlemen, Hinca mengatakan SBY dan Demokrat juga berdiskusi panjang soal ambang batas partai politik dalam mencalonkan Presiden (Presidential Threshold) dengan PKS. Ia mengatakan, SBY berpandangan bahwa idealnya Presidential Threshold itu adalah nol persen. Bukan tanpa alasan SBY mengusulkan presidential threshold sebesar nol persen. Kata Presiden PKS Sohibul Iman, asumsi SBY dengan jumlah tersebut adalah berawal dari fakta bahwa pemilihan Presiden dan Legislatif akan diselenggarakan serentak. “Itu logikanya (presidential threshold) harus nol, itu juga saya sepakat. Jangan diserentakkan pakai hasil pemilu lima tahun yang lalu. Mood rakyat di saat pilpres dengan mood rakyat di saat itu kan beda. Jadi harus nol,” kata Sohibul Iman. Sementara Hinca beranggapan, bahwa dalam pileg dan pilpres serentak diadakan ambang batas Presiden yang berbeda atau lebih tinggi dari ambang batas parlemen akan mematikan kesempatan anak bangsa untuk menggunakan haknya dalam memilih dan dipilih. “Yang terbunuh di depan pintu gerbang stadion tak sempat bertanding,” kata Hinca. Ia mengatakan bahwa usulan dari Partai Demokrat adalah disamakan saja antara Presidential Threshold dengan Parliamentary Treshold. “Artinya parpol yang lolos ke parlemen secara otomatis berhak mengajukan calon presiden dan wakil presiden seperti tahun 2004 lalu. Setelah kami sampaikan pandangan ini, PKS juga setuju,” ujar Hinca. Hal itu diamini oleh Presiden PKS Sohibul Iman. PKS mengusulkan agar presidential threshold sama dengan usulan ambang batas parlemen, yakni antara empat hingga lima persen. “Sehingga saya katakan Pak, empat sampai lima persen itu yang paling tepat. Kalau empat sampai lima persen, representasi keragaman Indonesia itu terwakili oleh partai,” ujar Sohibul. Dengan asumsi ambang batas parlemen tersebut, dia menjelaskan, maka sekitar delapan hingga sembilan partai yang ada di parlemen. “Delapan, sembilan, sepuluh partai itu cukup merepresentasi. Tapi kalau lebih tinggi lagi (ambang batasnya) mungkin partai hanya enam, lima itu saya kira akan menghilangkan representasi kemajemukan Indonesia,” jelas dia. Sebelumnya Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengunjungi kediaman Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Kamis (12/3/2020). Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman datang sekitar pukul 18.46 WIB beserta para pengurus DPP PKS. “Ini adalah rangkaian pertemuan silaturahim yang kami bangun waktu dimulai dari Nasdem, partai-partai lain termasuk ormas-ormas keagamaan. Jadi ini sekarang giliran kepada Demokrat,” kata Sohibul Iman. Sohibul menyebutkan bahwa PKS sudah meminta sejak Desember untuk bertemu dengan SBY tapi karena situasi SBY, PKS sangat memahami sehingga PKS menunggu. “Beberapa hari lalu Mas Andi Mallarangeng mengontak saya, Pak SBY siap menerima saya hari ini,” kata dia. Pertemuan itu membicarakan situasi saat ini tantangan global hingga corona kemudian berimbas pada sejumlah aspek, harga minyak dan pasar modal. “Lebih spesifik kita menyoroti beberapa hal terkait agenda keparlemenan. Ada Omnibus Law jadi bahasan kita. Juga terkait Parliamentary Threshold (PT). Kemudian terkait Pilkada dan Corona,” ujar dia. Sohibul ditemui langsung oleh SBY, kedua putranya dan para pengurus DPP Partai Demokrat. (jwn5/ant)

PKS dan Demokrat Akan Serahkan Usulan Pembentukan Pansus Jiwasraya

JAKARTA, Jowonews.com – Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan FPKS dan Fraksi Partai Demokrat DPR RI akan menyerahkan surat dukungan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket terkait PT. Asuransi Jiwasraya, kepada Pimpinan DPR RI pada Selasa (4/2). “Insya Allah besok (Selasa, 4/2) jam 11.30 WIB, Fraksi Demokrat dan Fraksi PKS akan menyerahkan usulan tersebut ke pimpinan DPR,” kata Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin. Dia menjelaskan pihaknya sedang mengatur hal teknis dan menyiapkan kontennya, mudah-mudahan bisa diterima Pimpinan DPR untuk menyampaikan secara resmi perwakilan dari Fraksi PKS dan Demokrat. Jazuli mengatakan FPKS sejak awal mengusulkan pembentukan Pansus Hak Angket Jiwasraya namun dalam peraturan perundang-undangan, tidak bisa kalau hanya satu fraksi. Menurut dia, FPKS sedang membangun komunikasi dengan Fraksi Demokrat untuk mengatur teknis dan menyiapkan konten penyampaikan dukungan pembentukan Pansus Jiwasraya. “Alhamdulillah kalau melihat di media, Partai Demokrat mendukung pembentukan Pansus. Kami lagi membangun komunikasi dengan Fraksi Demokrat,” ujarnya. Jazuli mengatakan sebanyak 50 anggota FPKS sudah menandatangani dukungan pembentukan Pansus Jiwasraya namun itu belum cukup. Hal itu menurut dia karena dalam UU disebutkan bahwa pembentukan Pansus Angket harus memenuhi syarat sebanyak 25 orang dan lebih dari satu fraksi. Syarat penggunaan hak angket ini diatur Pasal 199 UU Nomor 2 tahun 2018 tentang Perubahan Kedua atas UU nomor 17 tahun 2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. “Saya tidak tahu kalau (tandatangan dukungan) sudah berapa, namun yang penting penuhi dahulu peraturan perundang-undangan yaitu lebih dari satu fraksi,” kata Jazuli. (jwn5/ant)