Jowonews

Lirik Lagu Kasmaran Didi Kempot, Chord dan Artinya dalam Bahasa Indonesia

Lirik Lagu Kasmaran Didi Kempot, Chord dan Artinya dalam Bahasa Indonesia

Lirik Lagu Kasmaran – Kasmaran merupakan salah satu lagu yang pernah dipopulerkan mendiang penyanyi campursari Legendaris, Didi Kempot. Sebelumnya lagu ini sempat juga dipopulerkan Ratu Keroncong Indonesia, Waldjinah. Lagu Kasmaran menceritakan tentang rasa pilu dan penderitaan yang sedang dialami seseorang yang sedang jatuh cinta. Lagu ciptaan Jujuk Eksa tersebut dimuat di album Emas Didi Kempot Yen Ing Tawang. Lirik Lagu Kasmaran Didi Kempot dan Artinya Dalam bahasa Indonesia Yen arep crita karo sapaYa ingin cerita dengan siapa Yen ora crita kok tambah nelongsoYa tidak cerita kok tambah kecewa Kok soyo suwe koyo ngene rasaneKok lama lama seperti kni rasanya Sedina dina gur nakoni waeSehari hari hanya bertanya saja Yen ora sambat wis ra kuatYa tidak mengeluh sudah tidak kuat Arep jaluk tulungIngin minta tolong Bingung le ku nanggungBingung aku menanggung Tekan sok kapan iso mendem ikiSampai kapam bisa memendam ini Kasmaran kenya tan kepati patiKasmaran kenyataan kematian Tindak tanduke kalem ra di gaweTingkah lakunya kalem tidak dibuat Larane sembe gregetakeLaranya sambil menggemaskan Yo ben mung ngimpi ora popoYa biar hanya mimpi tidak apa-apa Yen ati iki iso dadi legaYa hati ini bisa jadi lega Deweke teka lan kanda yen tresnaSendiri sampaikan abang yang cinta Piye piye aku pasrah lan liloGimana gimana aku pasrah dan rela Chord Kasmaran Didi Kempot

Chord Layang Kangen, Makna dan Arti Lagu

Chord Layang Kangen, Makna dan Arti Lagu

Jowonews.com – Layang kangen adalah salah satu lagu legendaris milik The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot. Lagu ini menjadi salah satu pusaka yang hingga kini terus menerus dinyanyikan atau dicover oleh beberapa musisi hingga saat ini. Chord layang kangen juga sering dijadikan sebagai ujian muatan lokal di sekolah-sekolah Jawa Tengah. Makna Lagu Layang Kangen Lagu Layang Kangen menceritakan tentang seseorang yang sedang menjalani Long Distance Relationship (LDR) atau hubungan jarak jauh. Suatu hari, ia mendapatkan surat cinta dari pasangannya. Isi surat tersebut kemudian membuatnya semakin rindu dan tak sabar untuk segera bertemu. Lirik Layang Kangen Didi Kempot Berikut lirik layang kangan dan arti dalam bahasa Indonesia: Layangmu tak tompo wingi kuwiTelah kuterima suratmu hari kemarin Wis tak woco opo karepe atimuTelah kubaca apa maksud hatimu Trenyuh ati iki moco tulisanmuTerenyuh sanubariku membaca tulisanmu Ra kroso netes eluh ning pipikuTak terasa air mata menetes di pipuku Umpomo tanganku dadi suwiwiAndai tanganku menjelma sayap Iki ugo aku mesti enggal baliSaat ini juga pulang kepadamu Ning kepriye maneh mergo kahanankuApa mau dikata semua karena keadaan Cah ayu entenono tekakuDuhai cantik tunggu kehadiranku Reff: Ra maido sopo wong sing ora kangenTidak mengeluh namun siapa yang tak jatuh rindu Adoh bojo pingin turu angel meremJauh dari pasangan, sulit mataku tuk memejam Ra maido sopo wing sing ora trenyuhTidak memengeluh namun siapa yang tidak terenyuh Ra kepethuk sawetoro pingin weruhSejenak tak berjumpa, hanya ingin bertemu Percoyo aku, kuatno atimuPercaya padaku, kuatkan hatimu Cah ayu entenono tekakuDuhai cantik tunggu kehadiranku Chord Layang Kangan Berikut Chord Didi Kempot Layang Kangen:

Pemkot Surakarta Siapkan Sayembara Desain Patung Didi Kempot

SOLO, Jowonews.com – Pemerintah Kota Surakarta segera menyiapkan sayembara desain patung mendiang Didi Kempot jika sudah ada persetujuan dari Kementerian BUMN. “Kemarin Gubernur baru kirim surat ke BUMN, saya dapat tembusannya,” kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah, Jumat. Pada surat tersebut pihaknya meminta kepada Kementerian BUMN agar membuatkan patung Didi Kempot di Kompleks Stasiun Solobalapan. “Suruh membuatkan patung biar asetnya sana (Kementerian BUMN) sekalian. Kan ‘nggak’ bisa kami memasukkan aset ke BUMN. Kalau sudah diizinkan akan di-share-kan ke Sobat Ambyar,” katanya. Ia mengatakan untuk desainnya juga akan diserahkan kepada para penggemar penyanyi berambut panjang kelahiran Solo, Jawa Tengah, tersebut. “Desainnya mau setengah badan, atau pas menyanyi atau pas ngajak Sobat Ambyar berjoged. Ini sedang diajukan. Kalau sudah diizinkan baru membentuk panitia untuk sayembara patung,” katanya. Sebelumnya, ia sempat mengusulkan agar patung Didi Kempot didirikan di Kompleks Lokananta. Meski demikian, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan agar ditempatkan di Stasiun Solobalapan. “Kalau saya Lokananta agar menarik pengunjung ke Lokananta. Di sana kan wisata cagar budaya. Itu nanti bisa dibicarakan lagi,” katanya. Sebagaimana diketahui, Didi Kempot meninggal pada tanggal 5 Mei 2020 di usia 53 tahun di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo. Beberapa lagu karya Didi Kempot yang sangat populer, di antaranya Stasiun Balapan, Pamer Bojo, Cidro, dan Banyu Langit. (jwn5/ant)

Pemkot Siap Dukung Monumen Patung Didi Kempot di Kota Solo

SOLO, Jowonews.com – Pemerintah Kota Surakarta sangat mendukung wacana pendirian monumen patung seorang maestro penyanyi campursari Dionisius Prasetyo alias Didi Kempot di Kota Solo. “Kami setuju jika didirikan monumen patung seorang maestro penyanyi campusari, Didi Kempot di Solo, karena almarhum sudah menjadi penyanyi legenda nasional,” kata Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, di Solo, Senin. Rudyatmo mengatakan jika monumen patung Didi Kempot di atas lahan aset milik Pemkot bisa langsung dipasang, tetapi jika di atas aset milik pemerintah pusat seperti di Lokananta atau Stasiun Balapan harus ada izin dari pemerintah pusat atau PT KAI. “Kami setuju sekali jika patung Didi Kempot didirikan di kawasan Lokananta, karena ciri khas yang ditorehkan almarhum Didi Kempot, sebelum dipanggil Tuhan Yang Maha Esa, ada di museum rekaman Lokanata itu,” kata Rudyatmo. Didi Kempot dalam rangka konser amal, kata Rudyatmo, dalam pengumpulan dana untuk penanganan pandemi COVID-19, berhasil mendapatkan sekitar Rp5,3 miliar, selama tiga jam, dan itu luar biasa. “Hal itu, juga baru dilakukan oleh seorang penyanyi legenda campursari Didi Kempot. Seniman yang bisa mengumpulkan dana hingga Rp5,3 miliar dalam waktu tiga jam. Kemudian, diperpanjang lagi waktunya bisa mengumpulkan total Rp7,6 miliar,” katanya. Menurut Rudyatmo apa yang dilakukan seorang Didi Kempot tersebut yang harus diberikan penghargaan oleh Pemerintah Pusat atau Negara, dan jangan dari lokal Solo. Dari negara seharusnya memberikan penghargaan sebagai musisi legendaris campursari, dan nanti yang menerima ahli warisnya. Ia menjelaskan, Pemkot Surakarta pada prinsipnya monumen mau dibangun atau didirikan dimana saja akan setuju. “Jika monumen patung Didi Kempot didirikan di aset pemkot hari ini, pesan patung jadi, besuk bisa langsung dipasang tidak ada masalah,” katanya. Namun, jika patung didirikan di Stasiun Balapan Solo harus berkoordinasi dengan PT KAI yang memiliki lahannya, sedangkan, di Lokananta harus berkoordinasi dengan pihak BUMN. “Saya menilai patung Didi Kempot lebih tepat di Lokananta, karena juga menjadi tempat rekaman Didi Kempot mengembangkan lagu jawa sebanyak empat kali. Lokananta sebelumnya juga akan dijadikan museum musik sudah cocok,” katanya. Pembangunan monumen patung Didi Kempot, kata dia, jika anggaran melalui APBD tidak masalah, dan harus diusulkan terlebih dahulu pada 2021, tetapi hal itu hanya nilainya lokal. Namun, seharusnya menjadi monumen nasional sehingga anggaran dapat diusulkan melalui Kementerian Sosial. Penyanyi campusari mencipta lagu jawa berjudul “Pamer Mojo” itu, dikenal sebagai seniman nasional dan memiliki penggemarnya ribuan orang dari berbagai daerah “Sobat Ambyar”. Didi Kempot meninggal dunia di usia 53 tahun di RS Kasih Ibu Solo, Selasa (5/5), dan jenazahnya dimakamkan di Ngawi Jawa Timur. (jwn5/ant)

Ganjar Sebut Didi Kempot Sasak Habis Semua Batasan Bermusik

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut Didi Kempot merupakan sosok seniman campursari yang mampu menembus semua batasan dan kelompok pecinta musik di Indonesia melalui karya-karyanya. “Beliau bisa memahami pendengar, bagaimana membuat musik campursari diterima di dunia yang cukup modern ini. Musik yang dulu banyak orang bicara itu ‘katrok’, itu musik tradisional, ternyata bisa dibuat sebagai musik yang sangat populer dan digemari semua kalangan,” kata Ganjar di Semarang, Selasa. Di mata Ganjar, Didi Kempot merupakan sosok musisi yang luar biasa, merakyat dan yang sangat mengerti bagaimana berkreasi. “Dalam bermusik, biasanya orang mengatakan, saya berpendidikan tinggi, tidak suka musik seperti ini. Batasan-batasan itu semua disasak habis oleh Didi Kempot. Beliau sangat fenomenal dan menurut saya beliau adalah maestro yang mampu membawa musik tradisional bisa digemari di seluruh dunia,” ujarnya. Ganjar mengaku terkejut dengan kabar meninggalnya musisi yang sering dipanggil The Godfather of Broken Heart itu. Dirinya mengungkapkan banyak sekali kenangan bersama almarhum Didi Kempot, di mana setiap Bulan Suci Ramadhan saat mudik bersama, biasanya Didi Kempot sering menghibur para pemudik sebelum pulang kampung. Ganjar juga masih ingat betul saat acara kebangsaan yang digelar TNI/Polri di Lapangan Pancasila, Kawasan Simpang Lima Semarang, di mana saat itu, Ganjar “ambyar” bareng bersama Didi Kempot dan ribuan penggemarnya yang tergabung dalam Sobat Ambyar. “Itu seru sekali dan sangat menghibur. Semua Sobat Ambyar bersuka cita tidak memandang suku, ras, agama. Ada adik-adik dari Papua ikut nyanyi dan berjoget bersama, itu sangat bagus,” katanya. Terakhir bertemu, lanjut Ganjar, saat Didi Kempot hendak mengadakan konser amal dari rumah di salah satu televisi nasional, belum lama ini. “Saya juga pernah nonton wayang bersama Pak Jokowi dan bintang tamunya Didi Kempot. Waktu itu Pak Jokowi sampai terpingkal-pingkal ketawa. Kami ngobrol bertiga bareng, dan saat ada permintaan Didi Kempot nyanyi lagu Bojo Galak, dia gak berani takut sama Pak Jokowi,” kenangnya. Orang nomor satu di Jateng itu mengajak semua pihak untuk mendoakan almarhum Didi Kempot agar diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa. “Kita semua kehilangan, mari berdoa agar Didi Kempot husnul khotimah,” ujarnya. Didi Kempot atau Dionisius “Didi” Prasetyo meninggal dunia di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo pada Selasa (5/5) pukul 07.45 WIB. (jwn5/ant)

Didi Kempot Meninggal, Presiden Sampaikan Duka Cita untuk Seluruh Sobat Ambyar

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya maestro campursari Didi Kempot di Solo, Jawa Tengah pada Selasa sekitar pukul 07.30 WIB. “Pagi ini saya dengar mas Didi Kempot telah berpulang. Innalillahi wa innaillaihi rajiun. Duka cita saya yang dalam kepada segenap keluarga besar Mas Didi Kempot, kepada para insan musik Indonesia, juga kepada seluruh Sobat Ambyar di mana pun berada,” kata Presiden Jokowi dalam akun Instagram resminya pada Selasa. Musisi Didi Kempot dengan nama asli Dionisius Prasetyo, meninggal dunia pada usia 53 tahun pukul 07.30 WIB di RS Kasih Ibu, Solo, Jawa Tengah, Selasa. “Semoga almarhum mendapat tempat nan lapang di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan kiranya diberi kekuatan dan kesabaran,” tambah Presiden. Pihak RS Kasih Ibu, mengatakan Didi Kempot meninggal dunia diduga akibat serangan jantung. Setelah tiga dekade bermusik dan menulis ratusan lagu berbahasa Jawa, dua tahun belakangan karya Didi Kempot semakin digemari oleh anak-anak muda. Ia dielu-elukan sebagai “The Godfather of Broken Heart” karena lagu-lagunya yang sebagian besar bertema kehilangan dan patah hati. Didi Kempot pun ikut andil dalam konser amal dari rumah untuk membantu orang yang terkena dampak COVID-19 pada April 2020. Maret lalu, dia pun meramaikan konser #dirumahaja untuk menghibur orang-orang yang berdiam diri di rumah selama pandemi sekaligus menggalang donasi. “Saya mengikuti ‘konser amal dari rumah’ Mas Didi Kempot, Sabtu, 11 April lalu, yang digelar untuk mengumpulkan donasi bagi penanganan pandemi COVID-19. Lewat konser itu Mas Didi Kempot telah ikut membantu pemerintah daerah agar para warga tak mudik demi memutus rantai penularan virus ke kampung halaman,” ungkap Presiden. Presiden Jokowi diketahui juga menyukai lagu-lagu milik Didi Kempot. Presiden Jokowi pernah terekam ikut menyanyikan bait demi bait salah satu lagu andalan penyanyi campur sari Didi Kempot berjudul “Sewu Kutho” pada 2 Agustus 2019. “Sewu Kutho” berkisah tentang seseorang yang berusaha melupakan seorang yang dicintainya. Kejadian itu terjadi saat pagelaran wayang kulit di Istana Kepresidenan Jakarta yang juga dimeriahkan oleh sejumlah artis seperti Didi Kempot, Butet Kartaredjasa, Cak Lontong, Soimah, Den Baguse Ngarso, Kirun, Akbar, Edo Kondologit dan Endah Laras. Didi Kempot memang berencana menggelar konser akbar di Stadion Gelora Bung Karno pada 14 November 2020 namun Tuhan berkehendak lain. (jwn5/ant)

Terkuak Arti Kempot dari Nama Didi Kempot, Ini Pengakuannya

JAKARTA, Jowonews.com – Jauh sebelum Didi Kempot semakin digilai kaum muda yang menjulukinya “The Godfather of Broken Heart”, penyanyi ini memulai karier sebagai musisi jalanan. Nama Kempot yang tersemat di namanya punya hubungan dengan asal-usul perjalanan musiknya. “Sebelum saya masuk ke dunia rekaman, saya sempat jadi penyanyi jalanan alias Kempot, Kelompok Penyanyi Trotoar,” tutur Didi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/3). Maestro campursari ini lahir dari keluarga seniman. Ayahnya adalah Ranto Edi Gudel pemain ketoprak di Jawa Tengah. Ibunya Umiyati Siti Nurjanah, penyanyi tradisional di Ngawi. Kakaknya adalah Mamiek Prakoso, pelawak yang tenar lewat grup Srimulat. “Saya berseni mungkin karena hidup ke kehidupan seniman tradisional,” ucap dia. Dia meyakini jalan yang dipilih bisa menghidupinya setelah berkaca dari apa yang ia rasakan sendiri. Bila kakaknya mengambil jalur lawak, Didi meneruskan apa yang telah ditempuh sang ibu dan membanggakan kedua orangtua. Nama Didi Kempot tenar di negara Suriname dan Belanda, bahkan dia beberapa kali memenangi anugerah musik nasional di Suriname. Lagu “Cidro” menjadi awal kepopulerannya di negara Amerika Selatan bekas jajahan Belanda itu. “Saya nyanyi ada satu lagu Jawa judulnya ‘Cidro’, di Indonesia kurang terkenal, ternyata ada turis Suriname di Indonesia, domisili di Belanda, lagu itu lalu diputar di radio Amsterdam, lagunya digemari sekali.” Belasan kali penyanyi bernama lengkap Dionisius Prasetyo ini bolak-balik ke Suriname untuk manggung. Komunitas Jawa di Suriname mencapai 15 persen dari total populasi. Namun, menurut Soewarto Moestadja, yang menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri Suriname pada 2013 lalu, musik Didi tak cuma populer di komunitas Jawa, melainkan orang-orang Suriname yang memang penggemar musik campur sari serta keroncong. Ia tak menyangka mantan pengamen jalanan bisa diterima oleh pendengar di Eropa dan Amerika Selatan. Namun yang lebih membanggakan bagi Didi adalah kini dia bisa menggelar konser akbar di kampung halamannya sendiri. The Godfather of Broken Heart akan menggelar konser akbar peringatan 30 tahun berkarya bertajuk “Ambyar Tak Jogeti” di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada 10 Juli 2020. “Konser ini paling membanggakan, di negara saya sendiri… Itu membanggakan karena ternyata Indonesia masih bisa menerima dan menghargai tembang-tembang Indonesia.” Didi Kempot bakal tampil bersama dua penyanyi lain, yakni Victor Hutabarat dan Yopie Latul yang dikenal lewat lagu “Poco-Poco”. Harga tiket dijual mulai dari Rp100.000 hingga Rp500.000. (jwn5/ant)

Didi Kempot Janji Bakal Bikin Lagu Tentang Temanggung

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Penyanyi lagu Jawa campursari Didi Kempot berjanji kepada para penggemarnya “Sobat Ambyar” untuk menciptakan lagu tentang Temanggung. “Ketoke apik (kelihatannya bagus), mendung-mendung neng Temanggung…., tapi itu besok,” katanya saat tampil di Halaman Gedung Pemuda Temanggung, Minggu (1/3) malam. Ia menuturkan kalau lagu tentang beberapa daerah seperti Yogyakarta, Semarang sudah ada, kalau Temanggung belum ada. Banyak hal yang bisa diangkat dari Temanggung, karena wilayah di antara Gunung Sumbing, Sindoro, dan Perahu tersebut merupakan penghasil tembakau terbaik dan juga merupakan penghasil kopi. Pementasan Didi Kempot dalam ulang tahun ke-5 perusahaan pengembang Ariston tersebut mampu menyedot ribuan penonton. Meskipun sejak Minggu sore hujan, tidak menghalangi sobat ambyar untuk menyaksikan idolanya secara langsung mendendangkan lagu-lagu berbahasa Jawa. Didi Kempot yang tampil sekitar 1 jam di hadapan penggemarnya, membawakan sebanyak delapan lagu andalannya, yakni Cidro, Banyu Langit, Kalung Emas, Layang Kangen, Tanjung Emas Ninggal Janji, Suket Teki, Stasiun Balapan, dan Pamer Bojo. Didi menyampaikan Indonesia kaya akan budaya, termasuk bahasa Jawa harus dilestarikan. “Kami sangat senang, banyak kaum muda khususnya sobat ambyar yang cinta lagu-lagu saya yang berbahasa Jawa,” katanya. (jwn5/ant)