Jowonews

Ditunda, Dua Pertandingan Timnas di Kualifikasi Piala Dunia

JAKARTA, Jowonews- Dua pertandingan timnas Indonesia dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022. ditunda Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). Keputusan dari AFC ini kemudian akan dilaporkan ke FIFA untuk menjadi sebuah keputusan. Kualifikasi lanjutan Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G yang seharusnya dilakukan pada 25 Maret 2021 antara Thailand dan Indonesia akan diundur pada 3 Juni 2021. Sedangkan pertandingan antara Indonesia dan Uni Emirate Arab (UEA) pada 30 Maret 2021 akan diundur menjadi tanggal 11 Juni 2021. AFC baru akan melakukan biding tuan rumah pada 19 Februari 2021. Namun, AFC sudah memutuskan untuk melakukan centralized terkait dengan lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022 ini. “Keputusan ini setelah PSSI dan negara-negara lain berdiskusi dan mendengarkan argumentasi dari AFC melalui virtual meeting. Ini tentu semua terkait dengan pandemi Covid-19 yang belum mereda dan beberapa negara tentu akan kesulitan masuk ke negara lain terkait protokol kesehatan setiap negara,’’ kata Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi sebagaimana dikutip Jowonews dari laman PSSI, Rabu (17/2). Menurut Yunus, dalam virtual meeting itu,Indonesia, Vietnam, UEA, Thailand, Malaysia, dan beberapa negara Asia lainnya juga mengusulkan beberapa hal terkait lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2022. Indonesia juga masih menyisakan satu laga melawan Vietnam pada 7 Juni 2021. Namun, untuk laga ini tidak ada penundaan. Setelah berdiskusi cukup panjang, kemudian AFC memutuskan untuk menunda dua laga di Grup G di bulan Maret dan beberapa laga lainnya di zona Asia. Keputusan ini pun disetujui oleh negara-negara yang ikut dalam virtual meeting tersebut.

Diprotes, Whatsapp Tunda Pembaruan Kebijakan Privasi

JAKARTA, Jowonews- Platform perpesanan milik Facebook, WhatsApp, menunda pembaruan yang bertujuan meningkatkan transaksi bisnis di platform tersebut setelah meningkatnya kekhawatiran dari pengguna atas kebijakan privasi. Pengguna WhatsApp menerima pemberitahuan awal bulan ini bahwa platform tersebut sedang mempersiapkan kebijakan dan ketentuan privasi baru. Ketentuan ini dapat membagikan beberapa data pengguna dengan aplikasi Facebook. Hal itu memicu protes global dan membuat pengguna bermigrasi ke aplikasi perpesanan saingan, termasuk Telegram dan Signal. WhatsApp, menurut laporan Reuters, Jumat (15/1), mengatakan akan menunda peluncuran kebijakan baru hingga Mei, yang rencananya dirilis Februari. Pembaruan tersebut difokuskan pada kemungkinan pengguna untuk mengirim pesan dengan fitur bisnis. Pembaruan tersebut sendiri tidak memengaruhi percakapan pribadi, yang akan terus dilindungi enkripsi ujung ke ujung atau end-to-end encryption. “Pembaruan ini tidak memperluas kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook,” kata WhatsApp sebagaimana diberitakan Antara. “Meskipun tidak semua orang berbelanja dengan fitur bisnis di WhatsApp saat ini, kami pikir lebih banyak orang akan memilih untuk melakukannya di masa depan dan penting orang-orang mengetahui layanan ini,” WhatsApp menambahkan. Facebook telah meluncurkan fitur bisnis di WhatsApp selama satu tahun terakhir untuk meningkatkan pendapatan dari unit yang yang tumbuh lebih tinggi, seperti WhatsApp dan Instagram. Sembari membentuk infrastruktur e-commerce di seluruh platform Facebook. Facebook mengakuisisi WhatsApp seharga 19 miliar dolar AS pada 2014, tetapi lambat dalam menghasilkan uang. Kebijakan baru soal privasi membuat platform tersebut dapat berbagi data pribadi tertentu, seperti nomor telepon dan alamat IP pengguna, dengan Facebook. “Kami tidak menyimpan catatan tentang siapa yang mengirim pesan atau menelepon semua orang. Kami juga tidak dapat melihat lokasi yang Anda bagikan dan kami tidak membagikan daftar kontak Anda dengan Facebook,” kata WhatsApp. Pada Oktober, WhatsApp mengatakan akan mulai menawarkan pembelian dalam aplikasi melalui Facebook Shops dan akan menawarkan pelanggan perusahaan yang menggunakan alat perpesanan layanan tersebut kemampuan untuk menyimpan pesan-pesan itu di server Facebook. Pada saat itu WhatsApp mengatakan obrolan dengan bisnis menggunakan layanan hosting baru tidak akan dilindungi oleh enkripsi ujung ke ujung.

Pembelajaran Tatap Muka Resmi Ditunda

SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmi menerbitkan surat edaran yang menunda pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan PAUD hingga pendidikan masyarakat. “Surat Edaran bernomor 445/0017480 ini merupakan tindak lanjut arahan Menko Maritim dan investasi dalam rapat evaluasi beberapa waktu lalu. Selain itu, karena kondisi pandemi Covid-19 yang belum pasti ya kita tunda dulu karena semuanya belum pasti,” kata Ganjar di Semarang, Kamis (17/12) Dalam surat edaran tersebut, Ganjar secara khusus meminta satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP hingga Dikmas untuk menunda pembelajaran tatap muka. Orang nomor satu di Jateng itu menegaskan sarana prasarana hingga standar operasional prosedur harus disiapkan dengan maksimal untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. “Sekarang kita sudah punya itu, terus kemudian gurunya, muridnya, wali murid atau orang tua kita siapkan semua,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Ganjar menyebut penundaan pembelajaran tatap muka ini berlaku untuk seluruh daerah di Jateng, terutama daerah dengan peningkatan kasus COVID-19 yang tinggi. “Kalau kemudian kondisi di daerah itu ternyata peningkatan COVID-nya tinggi ya jangan dulu, gak boleh, tunda semuanya, ‘rak sah kesusu, (tidak perlu terburu-buru),” katanya. Ganjar mengungkapkan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan catatan, masyarakat disiplin protokol kesehatan dan program vaksinasi mulai dilakukan.

Liga 1 Ditunda, PSIS Hentikan Sementara Latihan

SEMARANG, Jowonews- Manajemen PSIS Semarang memutuskan penghentian sementara latihan pemainnya paska penundaan kompetisi Liga 1 2020 . PSSI resmi menunda penyelenggaraan kompetisi Liga 1 2020 karena tidak mendapat izin dari Kepolisian Republik Indonesia. Liga 1 sendiri sebelumnya direncanakan mulai berjalan kembali 1 Oktober besok. Sebagai salah satu peserta Liga 1 2020, PSIS merasa penundaan kompetisi yang tingga hitungan hari seperti pukulan telak untuk Laskar Mahesa Jenar .Pihaknya merasa sudah melakukan persiapan secara maksimal dalam satu bulan terakhir. “Tentu kami cukup terpukul dengan keputusan ini. Namun kami menghormati keputusan yang sudah ada. Secepatnya kami akan kumpul duduk satu meja antara pemain, official dan manajemen untuk membahas langkah kami ke depan,” ujar CEO PSIS Yoyok Sukawi, Selasa (29/9). Manajemen PSIS menghentikan latihan sementara sambil menunggu keputusan bulat dari PSSI, PT. Liga Indonesia Baru (PT. LIB), dan pemerintah terkait izin penyelanggaraan Liga 1 2020. “Latihan untuk sementara juga kami liburkan melihat situasi seperti ini. Jika semuanya memang sudah oke, baru kami berani kumpulkan pemain lagi,” pungkas Yoyok Sukawi sebagaimana dikutip Jowonews dari laman resmi PSIS.