Jowonews

Lapak Jateng, Kolaborasi Pemda dengan Blibli untuk Bantu UMKM

Lapak Jateng, Kolaborasi Pemda dengan Blibli untuk Bantu UMKM

SURAKARTA – Salah satu kendala yang sering dihadapi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) adalah pemasaran. Pemerintah Daerah Jawa Tengah (Jateng) berkolaborasi dengan e-commerce Blibli membuat Lapak Jateng atau lapakjateng.id. Lapak ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi UKM agar dapat melakukan penjualan produk secara lebih optimal. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan Lapak Jateng merupakan bentuk pendampingan dari pemerintah kepada pelaku UMKM agar dapat berjualan dan dan produk yang dijual dikurasi dengan baik. Ia juga berharap pelaku UMKM juga akan mendapatkan masukan dari konsumen agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. “Tugas kami melakukan pendampingan dan membuka ruang feedback dari konsumen, dengan harapan bahwa mereka akan memperbaiki kualitas, termasuk kuantitas,” kata Ganjar saat peluncuran Lapak Jateng di Solo, Rabu (15/6/2022). Ganjar juga menekankan kepada produsen makanan untuk memperhatikan kelengkapan syarat seperti PIRT, BPOM, tanggal kadaluwarsa, dan komposisi makanan. “Ini catatan standar agar produknya makin bagus. Kami dorong mereka agar UKM menjadi tulang punggung ekonomi berdikari,” lanjutnya. Perlu diketahui, LapakJateng.id adalah rumah besar bagi produk-pruduk UMKM di Jawa Tengah. Di dalamnya ada berenaka ragam produk dari berbagai daerah Jawa Tengah. Hinga saat ini tercatat sekitar 2.500 UMKM yang telah memanfaatkan platform ini. Foto: Antara Jateng

DPRD Dukung Pemenuhan Stok Oksigen di RS

SEMARANG, Jowonews.com – Dalam rapat penanganan Covid-19 yang digelar secara virtual, Senin (19/7/2021), DPRD Provinsi Jateng mendukung langkah pemprov dalam penyediaan tabung oksigen. Seperti disampaikan Wakil Ketua DPRD Sukirman, masih ada sejumlah rumah sakit (RS) yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan oksigen selama pandemi ini. Dikatakannya, salah satu rumah sakit di Kabupaten Magelang masih terkendala untuk memenuhi kebutuhan oksigen. Untuk itu, ia berharap gubernur dapat melakukan koordinasi dalam hal pemenuhan tabung oksigen, termasuk kelancaran distribusinya. “Saya berharap ada koordinasi semua pihak sehingga oksigen bisa terpenuhi untuk RS,” kata Politikus PKB itu. Soal penanganan Covid-19, ia mengakui semua pihak sudah bergerak. Termasuk, penanganan yang dilakukan partai politik, ormas, dan elemen lainnya. “Kita semua bergerak menangani Covid-19 ini dan terus dilanjutkan,” ucapnya. Menanggapi hal itu, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dalam pemenuhan tabung oksigen tersebut. Ia juga mengaku pihaknya masih kesulitan dalam pengadaannya. Dalam hal ini, ia akan mendorong pemerintah pusat sekaligus mencari alternatif/ sumber stok oksigen lainnya. “Kami sudah berkomunikasi dengan Kalimantan, Sulawesi, dan Jatim soal sumber lainnya itu,” ujarnya. Ia juga berterimakasih atas dukungan DPRD dalam penanganan Covid-19. Ia berharap setiap lurah harus sigap melakukan penanganan disertai dengan pendekatan yang lebih baik. Ia menyoroti persoalan kerumunan, terutama di pasar tradisional. Ia meminta, sesuai dengan instruksi presiden, pendekatannya dapat lebih hati-hati karena banyak PKL yang mengeluhkan tindakan aparat yang terlalu keras. “Saya berharap satpol bisa melakukan pendekatan persuasif. Seperti saat mendatangi pasar pada jam operasional yang dimulai sejak jam 4 pagi. Untuk penyekatan, selama ini sudah sangat bagus karena banyak kepala daerah yang mengimbau warga untuk ‘Gerakan di Rumah Saja’,” jelasnya, sembari berharap, “kabupaten/ kota bisa menyampaikan persoalan yang ada di daerahnya karena itu penting untuk mendinginkan suasana yang di daerah.” Sementara, Pj. Sekda Provinsi Jateng Prasetyo Aribowo menjelaskan soal kondisi kasus Covid-19 per 18 Juli 2021. Data yang dimilikinya menyebutkan, total jumlah kasus sebanyak 318.140 kasus. “Kasus baru tertinggi ada di Banyumas dengan 437 kasus, Kebumen 248 kasus, Klaten 232 kasus, Rembang 205 kasus, dan Sragen 161 kasus. Untuk kasus aktif tertinggi ada di Kota Semarang sebanyak 2.088 kasus, Banjarnegara 1.657 kasus, Kebumen 1.578 kasus, Klaten 1.554 kasus, dan Purworejo 1.418 kasus,” paparnya. Dari analisa klaster Covid-19 aktif pada minggu ke-28 ini, klaster keluarga menempati urutan teratas disusul klaster perusahaan, klaster perkantoran, dan klaster agama. Untuk vaksinasi, target sasarannya sebanyak 28,17 juta orang diantaranya kelompok SDM kesehatan, petugas publik, lansia, masyarakat, dan remaja. “Dari target sasaran itu, SDM kesehatan sebanyak 164.917 orang, petugas publik 2,21 juta orang, lansia 3,12 juta orang, masyarakat 19,29 juta orang, dan remaja 3,37 juta orang. Rencana peningkatan vaksinasi dengan target 300 persen yakni dengan menambah gerai di desa, kelurahan, kecamatan, puskesmas, dan komunitas. Juga, penyedian mobil vaksin untuk menjangkau remote area, dan jemput bola untuk kelompok lansia dan disabilitas,” kata sekda. Soal kebutuhan oksigen, kata dia, ada beberapa kendala. Diantaranya kurangnya rumah sakit dalam pengisian sistem informasi rumah sakit (SIRS) online Kemenkes, belum tertibnya pengisian Jateng Oxygen Stock System (JOSS) oleh rumah sakit dan distributor oksigen, masih adanya defisit oksigen rata-rata per hari sekitar 250 ton atau 40%, sulitnya mencari sumber oksigen di Pulau Jawa, terbatasnya alat transportasi terutama isotank maupun lori tank sheingga menghambat proses distribusi, lokasi rumah sakit yang sulit dijangkau oleh isotank, dan kurang terbukanya distributor oksigen terkait jadwal pelaksanaan distribusi oksigen sehingga menyulitkan dalam proses pemantauan. “Dari persoalan itu, langkah tindak lanjutnya yakni pengisian SIRS online dan JOSS oleh rumah sakit secara tertib, mencari sumber produksi oksigen dari luar provinsi Jateng, menambah armada, pembenahan lingkungan di sekitar rumah sakit agar dapat dijangkau isotank dan loritank, jadwal rutin distribusi, menghimbau BUMN/ BUMD dan swasta untuk membantu pemprov, dan mengaktifkan peran Korwil Posko Oksigen Medis Provinsi Jateng untuk melakukan monitoring dalam distribusi,” jelasnya.

Rapat Virtual Covid-19: DPRD Soroti Anggaran Nakes, “Jateng di Rumah Saja”, dan Keterlibatan Parpol

GEDUNG BERLIAN, Jowonews – Pemprov Jateng menggelar rapat virtual yang membahas penanganan Covid-19 terkini di wilayah Jateng, Senin (21/6/2021). Dalam pembahasan itu, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Sukirman menyoroti 3 poin penting. Pertama, ia meminta untuk mengintervensi kembali anggaran, mengingat tidak adanya anggaran untuk penambahan tenaga kesehatan (nakes). Selanjutnya, mengulang Program Jateng di Rumah Saja sebagai bentuk warning. Terakhir, seluruh bupati dan wakil bupati harus berkoordinasi dengan partai politik (parpol) nya agar bisa ikut mengendalikan kegiatan yang mengundang massa. “Saya mengajak untuk parpol saling instropeksi diri. Tujuannya, menghentikan kegiatan-kegiatan partai atau kampanye yang mengundang animo masyarakat umum. Itu semua demi rasa tanggung jawab rasa kemanusiaaan,” pesannya. Mendengar hal itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengaku sangat antusias. Ia mengakui anggaran daribeberapa kabupaten/ kota memang perlu dianalisa dan di refocusing kembali. Untuk Program Jateng di Rumah Saja, segera dilaksanakan minggu ini, jika hal itu sangat diperlukan. “Kalau perlu Sabtu dan Minggu besok bisa kita mulai 2 hari di rumah saja. Nah, untuk parpol, ini menarik. Saya kira posko-posko parpol bisa dijadikan Posko Penanggulangan Covid-19 untuk membantu penanganan pandemi yang dilakukan pemerintah dan masyarakat,” kata gubernur. Dalam rapat virtual yang diikuti pejabat Forkompimda dan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD), Pj Sekda Jateng Prasetyo Aribowo menjelaskan hampir semua kabupaten/ kota mengalami peningkatan kasus baru. Dalam catatannya, kasus tertinggi didominasi Kabupaten Kudus yang disusul Kabupaten Kendal. Ia juga menambahkan cakupan vaksinasi dari suntikan pertama mencapai 49,60%, sedangkan suntikan kedua hanya menyentuh angka 28,86%. “Hal itu membuktikan tingkat kesadaran masyarakat masih kurang akan efektifitas vaksin,” kata Prasetyo.

Sentra Vaksinasi Gradhika Prioritaskan Usia Di Atas 50 Tahun

SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut menertibkan antrean masyarakat di Sentra Vaksinasi Gradhika yang sempat membeludak akibat antusiasme yang cukup tinggi mereka dalam mengikuti vaksinasi Covid-19. “Prioritaskan yang di atas 50 tahun, kalau yang di bawah 50 tahun tanpa mengantar yang senior kami tolak. Silakan, prioritas yang di atas 50 tahun dulu. Ayo antre-antre, jangan bergerombol. Saya mohon kesadaran ‘panjenengan’ (Anda). Masuknya antre tidak boleh rebutan,” kata dia saat ikut menertibkan masyarakat di Semarang, Rabu (9/6). Ia meminta masyarakat yang mengantre agar tertib dan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak. Sembari mengingatkan pengantre bersama Satpol PP, Ganjar juga meminta petugas vaksinasi mulai dari bagian pendaftaran sampai yang menyuntikkan vaksin agar segera bersiap dan memulai kegiatan vaksinasi. Dia mengatakan pengaturan vaksinasi sebenarnya mudah karena petugas sudah berpengalaman saat menggelar vaksinasi massal untuk petugas publik. “Kami pernah melakukan itu kok, tinggal diatur saja. Mungkin tadi temen-temen tidak siap ketika mereka (warga, red.) datang sebelum membuka. Itu yang mesti diperhatikan oleh semuanya,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Ganjar memastikan akan ada evaluasi pada pelaksanaan Sentra Vaksinasi Gradhika, terutama pada pendaftaran yang mungkin bisa dilakukan secara daring. Dia berharap, percepatan vaksinasi terhadap lansia tetap bisa berjalan dengan baik. “(Perbaikan? red.) ya harus, harus. (Pendaftarannya, red.) bisa juga sebenarnya mendaftar dari data yang sudah ada secara ‘online’ (daring). Tapi kita itukan mau percepatan, khususnya kepada yang lansia dan para pengantar juga bisa mendorong agar para lansianya bisa hadir,” katanya. Dalam waktu sekitar satu jam, antrean berhasil ditertibkan sehingga masyarakat bisa menunggu giliran divaksin dengan aman dan nyaman. Sentra Vaksinasi Gradhika akan dilaksanakan setiap hari, mulai 8 Juni hingga akhir Desember 2021, dengan prioritas kalangan lanjut usia dan target 1.000 orang tervaksin setiap hari. Vaksinasi dilayani Senin-Jumat, pukul 07.00 hingga 14.00 WIB, secara gratis. Sedangkan syarat mereka untuk divaksin membawa KTP Jawa Tengah.

Percepatan Vaksinasi, Jateng Operasikan Sentra Vaksinasi Gradhika

SEMARANG, Jowonews– Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan upaya percepatan vaksinasi untuk membentengi masyarakat menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di delapan daerah. Salah satunya dengan mengoperasikan Sentra Vaksinasi Gradhika. “Kami sekarang mau gas pol (kecepatan penuh), jadi setelah melihat kondisi apa yang terjadi di beberapa tempat di Jawa Tengah, delapan kabupaten itu dan sekitar Semarang Raya ini,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai mengecek pelaksanaan Sentra Vaksinasi Gradhika di Gedung Gradhika Bhakti Praja, di Semarang, Selasa (8/6). Dirinya berharap vaksinasi ini dapat membentengi masyarakat di tengah kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Kudus, Pati, Jepara, Grobogan, Demak, Sragen, Brebes, dan Kabupaten Tegal. “Saya sudah komunikasi dengan Menteri Kesehatan, nanti akan dikirimkan vaksinnya diharapkan kita bisa melakukan percepatan vaksinasi. Mudah-mudahan itu bisa membentengi masyarakat di tengah kenaikan Covid-19 di beberapa tempat,” ujarnya. 1000 Orang Per Hari Ganjar menjelaskan bahwa Sentra Vaksinasi Gradhika akan dilaksanakan tiap hari mulai 8 Juni 2021 hingga akhir Desember 2021 dengan prioritas kalangan lanjut usia dan target 1.000 orang tervaksin setiap harinya. “Mudah-mudahan bisa tercapai, wabil khusus ini untuk para lansia termasuk pelayan publik sehingga yang usia 50 tahun ke atas silakan ngantre di sini, tapi harus tertib, harus jaga prokes,” tegasnya sebagaimana dilansir Antara. Kendati demikian, orang nomor satu di Jateng itu meminta masyarakat tetap mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan dengan ketat dan pemerintah daerah gencar tracing, testing, serta treatment. Sentra Vaksinasi Gradhika dilaksanakan Pemprov Jateng mulai Selasa (8/6) dengan prioritas penerima vaksin kalangan lansia usia 50 ke atas, sedangkan syarat divaksin adalah membawa KTP Jawa Tengah. Vaksinasi dilayani Senin-Jumat pukul 07.00 WIB hingga 14.00 WIB tanpa dipungut biaya atau gratis. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo menyebut Sentra Vaksin Grhadika diperuntukkan bagi masyarakat umum, tapi fokus sasaran pada Juni 2021 adalah mereka yang berumur 50 tahun. “Hari ini untuk umum dan pelayan publik prioritas 50 tahun ke atas. Untuk umur yang lain bulan berikutnya, cukup bawa KTP, kami siapkan 1.000 dosis, pelayanan panjang sampai akhir Desember. Semua orang Jateng boleh, orang luar Jateng domisili di sini pun boleh,” katanya. Petugas vaksinator di Sentra Vaksinasi Grhadika disiapkan 50 orang per hari yang berasal dari tujuh rumah sakit dan lima Balai Kesehatan milik Pemprov Jateng, serta sukarelawan dari perusahaan swasta. Vaksinasi serupa juga akan dilakukan pada wilayah lain terutama pada delapan kabupaten (di Jateng yang menjadi zona merah penularan Covid-19.

Gubernur Diminta Dampingi Ekstra Bupati Kudus

SEMARANG, Jowonews- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan pendampingan ekstra kepada Bupati Kudus Hartopo dalam menangani lonjakan kasus Covid-19. “Saya minta Pak Ganjar membantu, beliau kan pembina jadi bisa mendukung Bupati Kudus kalau tekanannya terlalu banyak, kadang-kadang Bupati pusing mesti ‘ngapain’, tapi kalau ada kakaknya, maka dia tenang. Sebagai kakak, Pak Gub bisa membantu back up,” kata Menkes saat menemui Gubernur Ganjar Pranowo di rumah dinas Gubernur Jateng di Semarang, Sabtu (6/5). Berdasarkan hasil pantauan, Menkes menyatakan banyak sekali ketidaksiapan Pemkab Kudus dalam menangani lonjakan kasus Covid-19. Selain itu, Menkes juga mengatakan ada beberapa hal yang mesti dibenahi di Kabupaten Kudus. Diantaranya tekanan di rumah sakit Kudus harus dikurangi dengan cara pasien Covid-19 yang kondisinya berat dirujuk ke Kota Semarang.“Selain itu, untuk yang positif Covid-19, namun OTG, maka harus diisolasi terpusat. Protokol kesehatan juga harus ditingkatkan, Bupati harus sering edukasi soal ini,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Para tenaga kesehatan, lanjut Menkes, juga harus diberikan penanganan untuk menanggulangi penularan di rumah dan diminta sementara tinggal di tempat khusus seperti hotel atau asrama. “Kami juga sudah bantu dengan menambah tenaga kesehatan. Dokter dan perawat sudah kami tambah, dengan total 38 dokter dan 70 perawat. Nanti kami carikan tambahan dari sini (Jateng), termasuk yang dari rumah sakit swasta,” katanya. Menkes juga mengaku sudah mengirimkan 50.000 antigen ke Kabupaten Kudus untuk mempercepat testing dan tracing, termasuk mobil untuk tes PCR dari Yogyakarta juga sudah dikirimkan. “Saya minta tracing dan testing ditingkatkan, tapi kalau sudah positif jangan isolasi di rumah atau di rumah sakit dan ditungguin. Siapkan tempat isolasi terpusat agar tidak menyebar. Saya juga sudah kirim 50.000 vaksin ke Kudus dan daerah penyangga sekitarnya juga akan kami tambah jatah vaksinnya. Dengan cara-cara ini, Insha Allah bisa dikendalikan,” ujarnya. Isolasi Terpusat Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan ada dua hal yang disampaikan Menkes dalam pertemuan dengannya yakni yang pertama terkait penanganan medis yang saat ini disampaikan Menkes sudah tertangani semuanya. “Kedua secara politis, nah ini tugas saya melakukan pembinaan pada Bupati Kudus. Maka saya minta Bupati Kudus gak perlu ragu. Kalau harus melakukan tindakan tertentu, lakukan saja, kalau ada kompetensi yang kurang, segera cari agar keputusan bisa cepat dan semua berjalan,” tegasnya. Ganjar juga meminta Bupati Kudus segera membuat tempat isolasi terpusat dan masyarakat yang OTG harus dimasukkan ke tempat isolasi terpusat itu. “Kalau tidak ada tempatnya, kirim ke Semarang. Kami punya beberapa tempat isolasi terpusat atau kalau mau ke Asrama Haji Donohudan, di sana juga ada. Sekarang yang penting Bupati perintahkan itu, maka semua bisa berjalan,” katanya. Ganjar juga mengajak masyarakat Kudus untuk membantu penanganan Covid-19, termasuk sejumlah daerah penyangga agar saling mendukung, termasuk TNI/Polri diminta siaga. “Semuanya sudah diberikan, maka sekarang tinggal keputusan-keputusan dari Bupati. Kami akan terus dampingi, bahkan saya punya tim yang mulai hari ini ‘ngantor’ di Kudus. Kami dampingi dan advokasi, biar semuanya semangat kembali,” ujarnya.*

Seluruh Pemkab Se-Jateng Diminta Tingkatkan Pemeriksaan Covid-19

SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh pemerintah kabupaten/kota meningkatkan pemeriksaan dan pelacakan menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus. “Saya minta untuk dilakukan testing dan tracing lebih banyak. Ini tidak hanya untuk Kudus, berlaku untuk seluruh Jawa Tengah agar kita siaga, tingkatkan testing, sekali lagi tingkatkan testing,” katanya di rumah dinas Gubernur Jateng, Semarang, Jumat malam. Menurut Ganjar, dengan peningkatan pemeriksaan dan pelacakan itu, maka akan lebih mudah menemukan transmisi dari virus corona, serta dapat segera dilakukan pencegahan sebelum menyebar. Oleh karena itu, pemerintah kabupaten/kota tidak takut dengan hasil pemeriksaan karena hal tersebut merupakan upaya preventif pada penanganan pandemi Covid-19. “Pemda tidak perlu takut jika hasil dari peningkatan testing juga berdampak pada meningkatnya jumlah kasus Covid-19 karena semakin cepat dilakukan, maka akan semakin cepat pula mengetahui kondisi Covid-19 di daerah itu,” ujar Ganjar sebagaimana dilansir Antara. Terlepas dari itu, Ganjar memohon bantuan dari masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan terutama menggunakan masker dan tidak berkerumun. “Saya masih berharap dan meminta, memohon kepada masyarakat agar memberikan dukungan, tidak berkerumun, pakai masker. Masker lah yang paling utama sebenarnya. Terus kemudian aware peduli, ya kalau (harus) jaga jarak,” katanya. Terkait dengan lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus, Ganjar juga mengaku telah memperhatikan ramainya cerita soal pemulasaraan jenazah yang disebut-sebut antre panjang akibat kurangnya tenaga. “Terima kasih juga dari Muhammadiyah membantu, dari NU membantu, dari ormas membantu. TNI Polri membantu, sehingga timnya kita tambahi SDM,” ujarnya.

Korsel akan Tingkatkan Kerja Sama dengan Jateng

SEMARANG, Jowonews- Korea Selatan berkomitmen tingkatkan kerjasama dengan pemerintah provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut tercetus dalam pertemuan Duta Besar Korea Selatan (Korsel) untuk Indonesia Park Tae-sung dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu (15/5). Kedua pihak sepakat meningkatkan kerja sama yang telah terjalin sebelumnya di bidang ekonomi, pertahanan, sosial maupun budaya. Park mengatakan hubungan baik antara Korsel dan Indonesia sudah terjalin lama dalam berbagai bidang. “Tentu kami berkomitmen terus meningkatkan hubungan baik ini dengan memperluas kerja sama antara dua negara,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Park menjelaskan Korsel merupakan salah satu negara penyumbang investor terbesar di Indonesia termasuk ke Jateng dan selama ini investasi yang sudah masuk kebanyakan didominasi oleh industri padat karya seperti garmen dan produk alas kaki. “Ke depan, kami berharap ada lebih banyak lagi jenis investasi yang masuk ke Jateng. Apalagi saat ini, sudah ada industri dengan teknologi tinggi yakni KCC Glass Corporation yang sudah masuk ke Kawasan Industri Batang,” ujarnya.Pabrik kaca tersebut, lanjut Park, akan menjadi pabrik kaca terbesar se-Asia Tenggara sehingga dengan dibangunnya industri itu di Kawasan Industri Batang, maka tidak menutup kemungkinan akan banyak industri lain asal Korsel menyusul. “Banyak perusahaan besar dari Korsel yang memiliki teknologi tinggi dan bisa memperluas investasi di bidang pengembangan teknologi di Indonesia. Ke depan kami akan membantu mempromosikan kepada para investor di Korsel untuk masuk ke Jateng,” katanya. Park mengungkapkan sudah ada rencana industri teknologi baterai asal Korsel yang akan masuk ke Kawasan Industri Batang. “Pada akhir April lalu, telah ditandatangani Head of Agreement (HOA) di bidang investasi pembangunan industri baterai di Indonesia antara pemerintah Korsel dan Indonesia. Berdasarkan kesepakatan tersebut, kami berharap investasi baterai ini bisa segera direalisasikan di kawasan industri Batang ini,” ujarnya. Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik rencana peningkatan kerja sama antara Korsel dan Indonesia, mengingat negara itu merupakan negara dengan investasi terbesar kedua setelah Jepang di Jateng. “Tentu kami menyambut baik kunjungan ini dan kami berharap bisa meningkatkan kerjasama. Ini penting untuk meningkatkan ekonomi, khususnya di tengah situasi pandemi,” katanya. Menurut Ganjar, Kawasan Industri Batang memang disiapkan untuk industri yang teknologi dan sudah banyak investor asing yang tertarik untuk masuk ke Kabupaten Batang karena memang disiapkan insentif yang cukup banyak di tempat itu. “Ada dari Amerika, Jerman dan banyak negara lain yang tertarik. Tentu saya berterima kasih karena Dubes Korsel membantu mempromosikan ke investor di sana. Ke depan, kami ingin menggali kerja sama yang lebih intensif lagi diantaranya di bidang industri kreatif, pendidikan, kebudayaan, teknologi pertanian dan lainnya,” ujarnya.