Jowonews

Inilah 23 Kota di Jateng yang Berlakukan Pembatasan Kegiatan

SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menetapkan sebanyak 23 kabupaten/kota sebagai pelaksana penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 11-25 Januari 2021. “Hal ini untuk menindaklanjuti keputusan pemerintah pusat terkait PPKM,” katanya di Semarang, Sabtu (9/1). Dalam Surat Keputusan Gubernur Jateng bernomor 443.5/0000429 dan tertanggal 8 Januari 2021 itu, tertulis 23 kabupaten/kota yang harus melaksanakan PPKM saat pandemi Covid-19. Yakni sebagai berikut: Semarang Raya: Kota SemarangKota SalatigaKabupaten SemarangKendal,DemakGrobogan Banyumas Raya: BanyumasPurbalinggaCilacapBanjarnegaraKebumen.\ Solo Raya: Kota Surakarta SukoharjoBoyolaliKaranganyarSragenKlatenWonogiri Selain itu ada penambahan beberapa daerah yang tidak masuk lingkup ketiganya yakni: Kota MagelangKabupaten KudusPatiRembangBrebes “Seluruh daerah tersebut wajib memberlakukan PPKM per tanggal 11 Januari hingga 25 Januari 2021 dengan berpedoman pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2021,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Dalam surat yang juga dikirimkan kepada jajaran Polda Jateng dan Kodam IV/Diponegoro itu, Ganjar menekankan agar melakukan penguatan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M), serta tracing, test, treatment (3T). Daerah juga diminta meningkatkan operasi yustisi melibatkan Satpol PP, TNI, Polri, dan instansi terkait lain, termasuk menegakkan protokol kesehatan pada level rumah tangga dengan melibatkan aparat desa atau kelurahan dan sukarelawan Satgas “Jogo Tonggo”. Pada daerah-daerah yang memerlukan penambahan tenaga kesehatan, Gubernur Jateng mengizinkan penambahan sendiri melalui kerja sama dengan organisasi profesi, seperti IDI, PPNI, PATELKI, dan lainnya. Perekrutan dilakukan berdasarkan peraturan yang berlaku dengan sumber anggaran yang ada, seperti APBD, BLUD, dan pembiayaan mandiri. Selain itu, tiap daerah juga diminta agar meningkatkan ketersediaan tempat tidur ICU dan tempat isolasi baik di rumah sakit pemerintah maupun swasta minimal 30 persen dari ketersediaan saat ini.

Jateng Tambah Daerah yang Terapkan Pembatasan

SEMARANG, Jowonews- -Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menambah jumlah daerah di provinsi ini yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 11-25 Januari 2021 guna mengantisipasi meluasnya penyebaran Covid-19. “Terkait persiapan PPKM, termasuk kabupaten/kota lain di Jateng mesti mengikuti, selain Semarang Raya, Solo Raya, dan Banyumas Raya. Ternyata angka yang masih tinggi ada di Kabupaten Kudus, Pati, dan Kota Magelang. Maka, tiga daerah ini akan kita ikutkan nanti,” kata Ganjar usai Rapat Koordinasi Persiapan PPKM dan paparan “New Jogo Tonggo” di kantor Gubernur Jawa Tengah di Semarang, Jumat (8/1). Ganjar menjelaskan bahwa kabupaten/kota yang tidak disebut masuk pada penerapan PPKM, bukan berarti bebas tanpa protokol kesehatan. “Kalau kita lihat dinamika yang ada pastinya ‘alert’, bupati dan wali kota harus proaktif melihat perkembangannya. Daerah ini merah, langsung tutup, batasi, perketat, sambil diikuti penegakan hukum, dalam hal ini operasi yustisi,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Menurut dia, operasi yustisi akan menjadi bagian paralel dari pembatasan kegiatan masyarakat dan TNI/Polri serta Satpol PP akan dilibatkan dalam kegiatan tersebut. “Jadi satu sisi sosialisasi tidak berhenti. Gunakan semua media yang ada termasuk media sosial. Tapi sisi lain operasi yustisi juga paralel. Kalau operasi yustisi bisa paralel, insya Allah ini bisa membantu. Saya sama sekali tidak ingin masyarakat dihukum, saya hanya ingin bantuan dan dukungan,” katanya.\

Gubernur: Terkait Vaksinasi, Jangan Percaya Hoaks

SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat agar mewaspadai maraknya berita bohong atau hoaks terkait dengan vaksinasi untuk menanggulangi pandemi Covid-19. “Terkait dengan vaksinasi, sudah ikuti saja ketentuan dari pemerintah, jangan percaya dengan hoaks,” katanya di Semarang, Senin (4/1). Ganjar menjelaskan bahwa tidak semua masyarakat bisa langsung mendapatkan vaksin Covid-19. Karena sudah ada urutan-urutan serta prioritas penerima vaksin bagi tenaga kesehatan. “Tidak setiap orang hari ini bisa divaksin karena itu untuk pelayanan tenaga medis lebih dulu prioritasnya. Yang kedua itu ada batasan umurnya juga sehingga ini tidak serta merta karena jumlah di awalnya masih terbatas,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Berdasarkan hal tersebut, Ganjar kembali menegaskan agar masyarakat tidak percaya hoaks. Jika menemukan ajakan-ajakan atau berita meragukan agar melakukan pengecekan kepada pemerintah. Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan pelaksanaan vaksinasi secara bertahap ke masyarakat di 35 kabupaten/kota. Proses vaksinasi akan dilakukan pada 14 Januari 2021 dengan target penerima pertama adalah tenaga kesehatan dan personil penunjang di seluruh fasilitas kesehatan yang menjadi garda terdepan penanganan pandemi Covid-19.

Jateng Vaksinasi Covid-19 Mulai 14 Januari

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersiap melaksanakan vaksinasi Covid-19 setelah Senin dinihari tadi mulai menerima pasokan vaksinnya. “Alhamdulillah sudah kita siapkan semuanya, termasuk nanti sistem distribusinya ke daerah sampai ke penerima,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat mengecek persediaan vaksin Covid-19 di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah di Kawasan Industri Tambakaji, Kota Semarang, Senin (4/1). Ia menjelaskan bahwa vaksinasi rencananya dilaksanakan pada 14 Januari 2021 dengan target pertama tenaga kesehatan dan personel penunjang di seluruh fasilitas kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam penanggulangan Covid-19. “Kami sudah menghitung total nakes (tenaga kesehatan) sebanyak 177.784 orang,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Sasaran vaksinasi tahap kedua, menurut dia, sebanyak 1,1 juta orang yang meliputi petugas pelayanan publik seperti aparat TNI, Polri, Satuan Polisi Pamong Praja, guru, petugas bandara, petugas pelabuhan, petugas stasiun, tokoh agama, serta tokoh masyarakat. Ia menambahkan, sasaran vaksinasi tahap ketiga sebanyak 11,4 juta warga dalam kelompok rentan. Sedangkan target vaksinasi tahap keempat terdiri atas 6,04 juta anggota masyarakat umum serta kelompok masyarakat lain termasuk pelaku ekonomi sebanyak 4,5 juta. Gubernur juga mengemukakan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 membutuhkan kehati-hatian, termasuk dalam hal penyimpanan dan pendistribusian vaksin. “Harus ada rantai dingin mulai dari sini sampai ke kabupaten/kota, puskesmas, bahkan sampai ke orangnya harus menggunakan tempat khusus. Ini enggak boleh putus agar vaksinnya tidak rusak,” katanya. “Kami sudah siapkan pengelolaan dengan hati-hati sambil menunggu jadwal-jadwal kedatangan (vaksin) berikutnya,” ia menambahkan. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah mendata sasaran vaksinasi di 35 kabupaten dan kota penerima pasokan vaksin. “Sudah ada tabelnya dari 35 kabupaten/kota penerima vaksin ini. Terbanyak kalau saya lihat di Kota Semarang, kemudian Solo dan Banyumas. Itu yang rata-rata jumlahnya di atas 10.000 dosis,” katanya. Sebanyak 62.560 dosis vaksin Covid-19 untuk Provinsi Jawa Tengah sudah tiba di Kota Semarang pada Senin pukul 03.00 WIB. Vaksin tersebut selanjutnya akan dikirim ke kabupaten/kota yang akan melaksanakan vaksinasi.

Rayakan Natal, Gereja di Semarang Terapkan Prokes Ketat

SEMARANG, Jowonews- -Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkeliling mengecek sejumlah gereja di Kota Semarang, Kamis (24/12), untuk memastikan penerapan protokol kesehatan secara ketat saat perayaan Hari Raya Natal. Sejumlah gereja yang dikunjungi Ganjar adalah Gereja Santo Athanasius Agung atau Gereja Karangpanas di Jalan Dr Wahidin, Gereja Katolik Keluarga Kudus di Jalan Admodirono, Holy Stadium kawasan Marina, dan Gereja Santa Theresia Bongsari. Di gereja-gereja tersebut, pengelola sudah menyediakan tempat cuci tangan dengan jumlah banyak di halaman gereja. Bahkan beberapa diantaranya memasang bilik sterilisasi yang menggunakan ozon dan sinar ultraviolet. Kursi jemaat gereja juga ditata dengan jarak tertentu dan diberikan nomor sesuai pendaftaran jemaat yang diizinkan mengikuti perayaan Hari Natal secara terbatas karena pandemi Covid-19. Gubernur Ganjar Pranowo mengapresiasi pihak gereja yang telah mempersiapkan perayaan Natal tahun ini dengan protokol kesehatan yang ketat dengan pembatasan jemaat yang hadir, pengaturan jarak jemaat, dan sarana prasarana pendukung protokol kesehatan sudah disiapkan. “Alhamdulillah sudah berjalan bagus. Semuanya sudah disiapkan dengan protokol kesehatan yang ketat. Mudah-mudahan bisa lancar,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Ganjar juga mengapresiasi pengelola gereja yang menyiapkan “live streaming” untuk melayani jemaat yang beribadah di rumah. Selaim itu gereja juga menambah pelaksanaan ibadah dari yang biasanya dua kali menjadi empat kali sehingga waktunya bisa diatur dengan baik. “Saya juga melihat, biasanya kalau Natal itu gereja-gereja selalu dipasang tratak (tenda, red). Tadi saya lihat tidak dipasang. Jadi, mudah-mudahan perayaannya betul-betul bisa menjaga protokol kesehatan dengan baik, dan rata-rata, gereja yang saya cek hari ini sudah melaksanakan itu,” ujarnya. Pastor Gereja Katolik Athanasius Agung Karangpanas Romo Benny Bambang Sumintarto mengatakan bahwa semua jemaat dari luar kota maupun pendatang tidak diizinkan mengikuti kegiatan ibadah di gerejanya. “Jadi kami sudah mendata jemaat yang boleh beribadah ke gereja. Nantinya mereka duduk di kursi sesuai nomor urutnya dan tidak bisa digantikan karena menggunakan sistem barcode. Kami mohon maaf pada semuanya, dan berharap semua memahami kondisi ini demi keselamatan kita semua,” katanya. Ia mengungkapkan biasanya setiap ibadah Hari Raya Natal dihadiri sekitar 5.000 orang lebih jemaat. Namun saat ini dibatasi maksimal 600 jemaat karena masih pandemi Covid-19.

Terkait Renovasi Jatidiri, Ganjar Minta Suporter PSIS Bersabar

SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta jajaran manajemen dan suporter PSIS Semarang untuk bersabar terkait dengan penyelesaian renovasi serta pengelolaan Stadion Jatidiri. “Sebenarnya target di 2021, karena anggaran refocusing kemungkinan molor karena bukan hanya stadion sepak bola. Tapi kawasan sehingga yang sudah jadi ada kolam renang, tenis, ada ditambah lapangannya ada sepatu roda. Ini sebenarnya bagian penataan, ini belum selesai, akan ada beberapa cabor yang akan dibuatkan gedung, mohon teman-teman sabar,” kata Ganjar di Semarang, Senin (21/12). Hal tersebut disampaikan Ganjar menanggapi protes dari kalangan suporter PSIS Semarang terkait dengan penyelesaian renovasi dan pengelolaan Stadion Jatidiri melalui tagar #2021BalikJatidiri di berbagai media sosial serta spanduk-spanduk. Selain itu, para suporter PSIS Semarang juga mengirimkan karangan bunga ke kantor Gubernur Jateng. Ganjar mengaku cukup terkejut dengan adanya karangan bunga di pagar kantornya karena menurutnya tidak ada pihak yang secara resmi menyampaikan protes itu kepadanya.  “Saya juga kaget tadi pagi dikasih video kok ada karangan bunga. Saya kirimkan kepada Pak Yoyok dari PSIS, terima kasih atas karangan bunganya. Sayangnya tidak ada satupun secara official dari mereka yang protes menyampaikan secara resmi kepada saya,” ujarnya sebagaimana dilanair Antara. Ganjar berharap jika ada pihak yang masih ingin protes bisa langsung dilakukan dengan menemuinya dan tidak perlu memasang spanduk protes di beberapa tempat. “Kalau bisa mbok ya jangan buat spanduk yang ngotorin tempat. Manajemennya ngobrol saja dengan saya,” katanya.

Ganjar : Antisipasi Kerumunan Massa Saat Libur Akhir Tahun

SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta petugas gabungan dari berbagai unsur agar mengantisipasi terjadinya kerumunan massa saat libur akhir tahun guna mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. “Saya minta semua siaga karena ada banyak hal yang menjadi perhatian. Selain gangguan kamtibmas, juga ada potensi kerumunan yang bisa menjadikan penyebaran Covid-19 Juga karena saat ini musim hujan, ada juga potensi bencana yang mengintai,” katanya di Semarang, Senin (21/12). Hal tersebut disampaikan Ganjar agar petugas gabungan tidak hanya fokus pada potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, tapi juga potensi penyebaran Covid-19 melalui kerumunan-kerumunan. Menurut dia, potensi kerumunan dan potensi bencana tak kalah berbahaya selama perhelatan Natal dan Tahun Baru. Dalam menanggulangi potensi kamtibmas, ia yakin TNI/Polri sudah melakukan antisipasi-antisipasi sejak dini dan berharap tidak ada gangguan yang berarti serta meminta seluruh masyarakat saling menghormati dan menghargai berbagai perbedaan. “Mari kita saling menghargai dan menghormati agar kita bisa hidup berdampingan dengan aman dan nyaman,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Terkait potensi kerumunan, pihaknya meminta dukungan dari masyarakat dan kalangan pengusaha pariwisata agar tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan. Selain itu, masyarakat juga diminta tetap memiliki kontrol diri dengan tidak mengunjungi lokasi-lokasi keramaian yang ada. Pengelola pariwisata seperti destinasi wisata, hotel, restoran dan sebagainya agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan dengan membatasi tamu, memastikan tamu khususnya dari luar kota sudah dites, dan memenuhi semua sarana prasarana protokol kesehatan yang ada. “Yuk masyarakat tidak usah berkerumun. Kita laksanakan acara keramaian tahun baru dengan pesta di rumah saja, kecuali kegiatan keagamaan seperti Natal. Saya sudah komunikasi dengan tokoh agama, nanti akan diatur di gereja dengan daring dan jemaahnya dibatasi,” demikian Ganjar Pranowo.

Pembelajaran Tatap Muka Resmi Ditunda

SEMARANG, Jowonews- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo resmi menerbitkan surat edaran yang menunda pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan PAUD hingga pendidikan masyarakat. “Surat Edaran bernomor 445/0017480 ini merupakan tindak lanjut arahan Menko Maritim dan investasi dalam rapat evaluasi beberapa waktu lalu. Selain itu, karena kondisi pandemi Covid-19 yang belum pasti ya kita tunda dulu karena semuanya belum pasti,” kata Ganjar di Semarang, Kamis (17/12) Dalam surat edaran tersebut, Ganjar secara khusus meminta satuan pendidikan mulai dari PAUD, SD, SMP hingga Dikmas untuk menunda pembelajaran tatap muka. Orang nomor satu di Jateng itu menegaskan sarana prasarana hingga standar operasional prosedur harus disiapkan dengan maksimal untuk mencegah meluasnya penyebaran Covid-19. “Sekarang kita sudah punya itu, terus kemudian gurunya, muridnya, wali murid atau orang tua kita siapkan semua,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Ganjar menyebut penundaan pembelajaran tatap muka ini berlaku untuk seluruh daerah di Jateng, terutama daerah dengan peningkatan kasus COVID-19 yang tinggi. “Kalau kemudian kondisi di daerah itu ternyata peningkatan COVID-nya tinggi ya jangan dulu, gak boleh, tunda semuanya, ‘rak sah kesusu, (tidak perlu terburu-buru),” katanya. Ganjar mengungkapkan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan catatan, masyarakat disiplin protokol kesehatan dan program vaksinasi mulai dilakukan.