Jowonews

Ganjar Sebut Prioritas Rapid Tes COVID-19 Berdasarkan Jumlah ODP

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan bahwa pemeriksaan cepat virus corona jenis baru akan dilakukan berdasarkan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) COVID-19 di suatu daerah. “Prioritas ‘rapid test’ (pemeriksaan cepat) berdasarkan dari data ODP yang paling banyak. Kalau kita lihat data ODP yang paling banyak adalah Kota Semarang dan Kabupaten Temanggung,” katanya di Semarang, Senin. Kendati demikian, Ganjar mengaku belum dapat memastikan kapan pemeriksaan cepat COVID-19 dilakukan di Jateng. “Waktu ‘rapid test’-nya kapan? tergantung, karena sampai hari alatnya belum datang, mau dapat berapa kami juga belum tahu, tapi kami sudah siapkan skenarionya jika terjadi lonjakan (jumlah pasien COVID-19, red.), ‘social distancing’ (pembatasan sosial) atau upaya preventif gagal,” ujarnya. Jika sudah menerima alat pemeriksaan cepat COVID-19, Ganjar siap menerjunkan tenaga kesehatan untuk mengaplikasikannya kepada warganya yang diduga terinfeksi COVID-19. Dalam kesempatan tersebut, Ganjar kembali mengimbau masyarakat menaati instruksi pemerintah agar tinggal di rumah masing-masing dan tidak bepergiaan jika tidak ada keperluan mendesak sebagai upaya antisipasi meluasnya penyebaran COVID-19 di Jateng. “Kami minta tolong, ‘please’ tinggal di rumah,” katanya. (jwn5/ant)

Ganjar Minta Guru Tak Bebani Siswa Tugas Menumpuk Selama Belajar dari Rumah

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kalangan guru di semua tingkatan sekolah agar tidak membebani para pelajar dengan tugas-tugas yang berat selama mengikuti pembelajaran di rumah sebagai antisipasi penyebaran virus Corona jenis baru (COVID-19). “Murid-murid jangan dibebani dengan tugas-tugas yang rata-rata, mereka yang komplain ke saya, bukan justru belajar metode daring tapi guru memberi tugas-tugas yang banyak dengan ‘deadline’ yang ‘mepet’,” katanya di Semarang, Minggu. Menurut Ganjar, selain dinilai tidak efektif pemberian tugas yang berat tersebut justru bisa membuat para siswa dirundung stres. Orang nomor satu di Jateng itu mengaku jika menerima banyak komplain dari para pelajar akibat tugas dari guru yang makin banyak. “Mungkin mereka bosan dan proses belajar daringnya itu tidak interaktif, cenderung satu arah berbentuk beban-beban tugas yang panjang,” ujarnya. Ganjar menyebut jika materi pembelajaran di rumah akan lebih efektif jika berkaitan dengan COVID-19. “Mulai dari apa itu Corona, bagaimana mencegah, perilaku apa yang harus diubah sampai bagaimana bicara dengan temannya agar semua mengerti ‘social distancing’,” katanya. Selain itu, materi atau tugas juga bisa berisi muatan yang bersifat menumbuhkan kreativitas pelajar seperti buah apa yang bisa menjaga ketahanan tubuh, vitamin apa yang harus diminum sehingga tubuh bisa tahan sehingga virus bisa dilawan, buah yang kandungannya mungkin bisa ditanyakan kepada siswa-siswi. Menyikapi hal tersebut, Ganjar mengambil beberapa langkah yakni selain pelajar, mulai Senin (23/3) seluruh guru juga melaksanakan pembelajaran dari rumah alias “work from home” untuk semua tingkatan jenjang pendidikan. Terkait hal itu, Ganjar menginstruksikan Kepala Dinas Pendidikan berkomunikasi dengan pemerintah kabupaten/kota masing-masing. “Guru-guru, anda juga boleh bekerja di rumah, sekolahan dijaga oleh kepala sekolah, TU atau guru piket secara bergantian sehingga mereka bisa bekerja di rumah lebih banyak,” ujarnya. (jwn5/ant)

Ganjar Minta Rumah Sakit Rujukan COVID-19 Bersiap Terima Lonjakan Pasien Positif

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta seluruh rumah sakit, terutama yang menjadi rujukan untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah pasien yang positif terinfeksi virus corona jenis baru (COVID-19). “Tren kenaikan (pasien positif) virus corona ini dipastikan akan terus terjadi. Untuk itu, seluruh rumah sakit di Jawa Tengah diminta siap mengantisipasi lonjakan itu,” katanya di Semarang, Minggu. Ganjar mengungkapkan, berdasarkan data yang masuk pada Minggu (22/3) petang, jumlah pasien positif COVID-19 di Jateng bertambah satu sehingga total tercatat ada 15 orang. Satu pasien positif COVID-19 tambahan itu berjenis kelamin laki-laki dan saat ini dirawat RSUD dr. Moewardi, Kota Surakarta Pasien yang bersangkutan tersebut dinyatakan positif COVID-19 setelah melakukan kontak dengan pasien yang dirawat di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Kabupaten Banyumas. “Saat ini ada 2.416 orang dalam pengawasan (ODP) di Jateng, 196 orang merupakan pasien dalam pemantauan telah dirawat, dan positif COVID-19 sebanyak 15 orang, tiga di antara yang positif itu telah meninggal dunia,” ujarnya. Pihak rumah sakit serta seluruh bupati/wali kota se-Jateng juga diminta aktif berkomunikasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. “Saya minta kawan-kawan bupati/wali kota serius melakukan penelusuran riwayat perjalanan pasien positif COVID-19. Masyarakat juga kami minta terbuka menyampaikan informasi kepada kami, apabila pernah melakukan kontak dengan pasien yang positif itu,” katanya. Bupati/wali kota, lanjut Ganjar, juga harus terus melakukan tindakan preventif sampai ke tingkat bawah dengan melibatkan unsur pemerintahan sampai tingkat bawah seperti RT/RW, lurah, camat, kelompok PKK, dasawisma hingga tokoh agama dan tokoh masyarakat. Selain diminta mengatasi lonjakan pasien COVID-19, pihak rumah sakit di Jateng diminta menghitung segala kebutuhan yang diperlukan, apabila ada kekurangan seperti alat pelindung diri (APD), masker dan lainnya. Pihaknya menegaskan tidak tinggal diam dengan kondisi yang ada, bahkan pagi tadi seluruh jajaran Pemprov Jateng menggelar rapat untuk mencarikan solusi atas persoalan ini. “Nanti kami akan ikhtiar mencarikan dengan cara berkomunikasi ke pusat atau mencari pabrikannya. Saya minta seluruh rumah sakit di Jateng disiplin komunikasi, jangan teriak-teriak kurang dan membuat masyarakat khawatir,” ujarnya. (jwn5/ant)

Cegah Corona, Ganjar Larang Kapal Viking Sun Bersandar di Tanjung Emas Semarang

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melarang Kapal Pesiar Viking Sun bersandar di Pelabuhan Tanjung Emas, Kota Semarang, hingga dipastikan tidak ada penumpang yang terinfeksi COVID-19 berdasarkan pemeriksaan medis. “Kalau ada yang suspect corona, jelas kapal tidak boleh merapat, seluruh penumpang harus dikarantina selama 14 hari sesuai SOP kita. Kalau tidak mau, silakan berlayar pulang ke tempat asal,” kata Ganjar usai meninjau Gedung Balai Kesehatan Masyarakat di Tegal, Kamis. Ganjar menyebutkan saat ini petugas medis melalui Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) sedang melakukan pengecekan kesehatan, tidak hanya terhadap penumpang kapal pesiar yang mengangkut ribuan wisatawan itu, namun juga seluruh awak kapal. “Sudah dicek, KKP sudah bekerja dan mudah-mudahan hari ini ada hasilnya. Saya minta hasil pengecekan segera diserahkan kepada Wali Kota Semarang agar dirapatkan dan segera diambil keputusan,” ujarnya. Menurut Ganjar, pengecekan kesehatan terhadap penumpang Kapal Pesiar Viking Sun merupakan protokol keamanan di Jawa Tengah dan pihaknya meminta semua pihak hati-hati, tapi tidak boleh paranoid dan ketakutan. “Kalau hasil pengecekan menyatakan semua wisatawan di kapal pesiar itu sehat, maka Pemkot Semarang saya minta agar mereka ‘diguide’ dengan baik mau piknik ke mana, kalau mereka sehat, maka saya ingin agar pariwisata bisa tetap dikelola, gak usah takut,” katanya. Seperti diberitakan sebelumnya, Kapal Pesiar Viking Sun yang membawa 1.600 wisatawan hendak merapat ke Pelabuhan Tanjung Emas Kota Semarang.Hingga saat ini, kapal pesiar berbendera Norwegia itu belum merapat karena masih dalam pemantauan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Kapal Pesiar Viking Sun diketahui berlayar dari Darwin, Australia, kemudian menuju ke Labuan Bajo, setelah itu kapal menuju Kota Semarang. (jwn5/ant)

Ganjar Sidak Ruang Isolasi Corona RSUD Dr Moewardi Solo

SURAKARTA, Jowonews.com Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek langsung kesiapan ruang isolasi di RSUD Dr. Moewardi Kota Surakarta sekaligus memanfaatkan kesempatan itu untuk mengedukasi masyarakat tentang pencegahan virus corona jenis baru (COVID-19), Rabu. Selain mengecek kesiapan tenaga medis, peralatan, dan ruang isolasi, ia juga melakukan dialog dengan warga yang tengah berobat di RSUD Dr. Moewardi Kota Surakarta. Untuk mengimbangi kesiapan sumber daya medis tersebut, Ganjar mengimbau masyarakat menjaga kesehatan dan meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup, tidur nyenyak, dan mengonsumsi makanan dengan gizi yang memadai. Orang nomor satu di Jateng itu, memastikan kesiapan daerah setempat menghadapi kemungkinan situasi memburuk terkait dengan penyebaran COVID-19. Dalam pengecekan itu, Ganjar memastikan sumber daya medis di rumah sakit, mulai dari standar operasional prosedur dokter, peralatan, hingga ruang isolasi. “Ada sepuluh rumah sakit rujukan di Jawa Tengah, salah satunya RSUD Moewardi ini. Untuk SOP, peralatan, tenaga medis, dan ruang isolasi semuanya sudah siap jika terjadi sesuatu luar biasa terkait virus corona,” kata dia. Sebanyak 10 rumah sakit tersebut dikelola oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun kabupaten/kota, di antaranya di Kota Semarang, Surakarta, Banyumas, dan Pekalongan. Ganjar mengingatkan warga yang merasakan tidak enak badan disertai batuk, demam, dan flu segera memeriksakan diri ke dokter, terlebih jika pernah melakukan kontak dengan warga negara asing. Untuk kasus seperti itu, kata dia, 10 rumah sakit di daerah setempat telah menerapkan prosedur perawatan. “Kalau malu atau tidak bisa ke rumah sakit sendiri, tinggal telepon rumah sakit, nanti kita yang jemput. Semua SOP sudah siap. Kita tidak menginginkan (virus corona menyebar, red.), tapi menyiapkan untuk antisipasi,” ujarnya. Ganjar mengungkapkan sampai hari ini di Jawa Tengah tercatat 26 warga terduga COVID-19, akan tetapi 21 di antaranya sudah sembuh, sedangkan sisanya masih menjalani perawatan di Banyumas dan Semarang. “Kita umumkan, jangan ditutup-tutupi. Gak usah ngeri, dokternya siap, rumah sakit juga siap. Ini bagian mengedukasi masyarakat agar tidak panik. Insyaallah Jawa Tengah siap menanggulangi corona,” katanya. (jwn5/ant)

2 WNI Positif Corona, Ganjar Imbau Masyarakat Jateng Tidak Panik

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Ganjar Pranowo mengimbau seluruh masyarakat Jawa Tengah tidak panik terkait dengan adanya dua warga negara Indonesia yang positif terjangkit Covid-19. “Jangan panik, tetap beraktivitas seperti biasa dan selalu menjaga kesehatan serta mencuci tangan sesering mungkin,” katanya di Semarang, Senin. Ganjar juga meminta masyarakat mempelajari Covid-19, termasuk cara penyebaran dan pencegahannya. “Jika mengalami gejala flu dan demam, segera periksa ke fasilitas kesehatan terdekat,” ujarnya. Menurut dia, pemerintah sudah melakukan langkah antisipasi dan penanganan termasuk isolasi berstandar WHO. “Seluruh pintu masuk ke Indonesia, terutama Jawa Tengah saya pastikan telah diperketat dengan thermal scanner untuk deteksi dini,” katanya. Pada kesempatan sebelumnya, Ganjar mengatakan telah menyiapkan seluruh rumah sakit untuk siaga, termasuk menyiapkan tempat isolasi jika wabah tersebut menyerang Jawa Tengah. “Kita juga sudah membuat skenario dari sisi kesehatan, jika terjadi rumah sakit mana yang siap? Tadi usulannya menarik, mesti ada tempat isolasi, baik itu di rumah sakit, pelabuhan dan bandara,” ujarnya. Seperti diwartakan, Presiden Joko Widodo mengumumkan dua orang warga negara Indonesia (WNI) yaitu seorang wanita usia 31 tahun dan ibunya berusia 64 tahun positif terjangkit Covid-19. Presiden Jokowi menyampaikan hal tersebut didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. (jwn5/ant)

Ganjar Minta Kemenag Pastikan Tidak Ada Biaya Tambahan Penundaan Umrah

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Kementerian Agama untuk memastikan bahwa tidak ada biaya tambahan apapun terkait penundaan keberangkatan jamaah umrah  bersamaan kebijakan Pemerintah Arab Saudi menghentikan pelayanan visa untuk menghindari penyebaran virus corona masuk ke Negara tersebut. “Saya minta Kemenag untuk komunikasi dengan para penyelenggara ibadah haji dan umrah, serta calon jamaah umrah. Sampaikan apa yang sebenarnya terjadi agar semuanya tenang,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Jumat. Ganjar mengaku khawatir jika para calon jamaah umrah dirugikan dengan adanya biaya tambahan terkait penghentian sementara ibadah umrah. “Jangan sampai nanti ada konsumen yang dirugikan, Kemenag harus hadir sebagai representasi Negara. Saya minta segera turun untuk koordinasi dengan penyelenggara ibadah haji dan umrah,” ucapnya, Kanwil Kemenag Jateng juga diminta aktif menyosialisasikan dan berkomunikasi dengan pemerintah pusat hingga ada kepastian serta guna menghindari munculnya permasalahan yang lain.Menurut Ganjar, semua pihak harus aktif berkomunikasi agar mengetahui keputusan akhir pemerintah Kerajaan Arab Saudi, termasuk dari Kementerian Luar Negeri.“Saya kira, Kemenlu sampai saat ini masih bicara dan mencari solusi terbaik,” kata politikus PDI Perjuangan itu. (jwn5/ant)

Ganjar Lepas Ekspor Pertama 10 Bus Tingkat ke Bangladesh

SEMARANG, Jowonews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melepas 10 unit bus tingkat buatan Karoseri Laksana yang diekspor ke Bangladesh. Pemberangkatan ekspor bus tingkat yang ditandai dengan penyiraman air kendi oleh Gubernur Ganjar Pranowo itu berlangsung di Pabrik Karoseri Laksana, Kabupaten Semarang, Jumat. Saat tiba di lokasi, Ganjar langsung menjajal bus tingkat dengan panjang 14,4 meter dan tinggi 4,1 meter tersebut yang desainnya merupakan karya anak bangsa. “Yang membuat saya semangat menggebu-gebu itu ya karena ini mau diekspor. Dengan desain baru karya anak bangsa, bus ini sudah di ekspor ke beberapa negara, yang sekarang ini ke Bangladesh,” katanya. Ganjar mengaku senang karena pihak pengusaha benar-benar memanfaatkan kemudahan-kemudahan ekspor yang diberikan pemerintah. Berdasarkan laporan dari pengelola, Ganjar mendengar bahwa Karoseri Laksana memanfaatkan insentif berupa kemudahan impor untuk tujuan ekspor. “Saya mau sampaikan ke Pak Presiden dan Bu Menkeu, kami di Jateng sudah memanfaatkan insentif yang diberikan pemerintah. Manfaatnya sudah dirasakan, salah satunya ini,” ujarnya. Politikus PDI Perjuangan itu menegaskan bahwa pemerintah akan mendukung penuh kemajuan dunia usaha, khususnya yang fokus pada ekspor. Bahkan Ganjar menawarkan dirinya menjadi tenaga pemasaran produk-produk unggulan asal Jawa Tengah ke berbagai negara. Menurut Ganjar, ekspor merupakan salah satu upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah, apalagi dirinya menargetkan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah naik menjadi tujuh persen. “Nanti saya bantu, saya bisa telepon para Dubes di negara yang prospektif untuk membantu memasarkan produk ini. Ini bagus lho, mewah dan tidak kalah saing dengan produk luar negeri,” katanya. Tidak hanya melepas ekspor bus tingkat, Ganjar dengan semangat mengelilingi pabrik pembuatan badan bus itu yang sudah terkenal di dunia otomotif Indonesia itu. Satu per satu tempat dikunjungi oleh orang nomor satu di Jawa Tengah itu untuk melihat langsung proses perakitan badan bus dari awal sampai akhir. (jwn5/ant)