Jowonews

Gempa Magnitudo 6,1 SR Guncang Kabupaten Jepara

JEPARA, Jowonews.com – Kabupaten Jepara di Provinsi Jawa Tengah pada Selasa pukul 05.54 WIB menghadapi gempa dengan magnitudo 6,1 menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Menurut BMKG, gempa yang berpusat di koordinat 6.12 Lintang Selatan dan 110.55 Bujur Timur, sekitar 53 km barat laut Jepara, pada kedalaman 578 km tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara Arwin Noor Isdianto mengatakan bahwa belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa tersebut. “Gempa tersebut memang tidak dirasakan oleh warga, termasuk informasi di wilayah pantai hingga kini juga tidak ada laporan masuk terkait gempa tersebut,” katanya. Seorang warga Kecamatan Keling di Jepara yang sedang berada di luar rumah saat gempa terjadi mengatakan bahwa dia tidak merasakan getaran gempa.  “Saya justru baru mengetahui jika pukul 05.54 WIB terjadi gempa,” kata Hari, warga Keling. Anwar, warga Desa Mantingan, Kecamatan Tahunan, Jepara, juga tidak merasakan getaran gempa. Demikian pula dengan warga yang tinggal di Pulau Karimunjawa. Namun seorang warga Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengaku merasakan getaran gempa. “Saya merasakan getaran yang disebutkan pusat gempanya ada di Kabupaten Jepara,” kata Arif, warga Bantul. Arwin mengatakan, sejak awal tahun 2020 sampai sekarang Kabupaten Jepara sudah tiga kali menghadapi gempa, namun semuanya tidak sampai menimbulkan kerusakan. (jwn5/ant)

BMKG: Dentuman di Jateng Bukan karena Gempa

JAKARTA, Jowonews.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan bunyi dentuman yang terdengar di beberapa tempat di Jawa Tengah pada Senin dini hari bukan bersumber dari gempa tektonik. “Perlu kami informasikan bahwa pada Senin pukul 00.45 WIB sampai 01.15 WIB disebut-sebut oleh warga muncul suara dentuman, setelah dilakukan pengecekan terhadap gelombang seismik dari seluruh sensor gempa BMKG yang tersebar di Jawa Tengah, hasilnya menunjukkan tidak ada catatan aktivitas gempa yang terjadi di Jawa Tengah,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin. Dia menjelaskan, jika sebuah aktivitas gempa sampai mengeluarkan bunyi ledakan, artinya kedalaman hiposenter gempa tersebut sangat dangkal, dekat permukaan, dan jika itu terjadi maka akan tercatat oleh sensor gempa. “Sehingga kami memastikan sumber suara dentuman tersebut tidak berasal dari gempa tektonik,” jelasnya. Saat ini BMKG mengoperasikan lebih dari 22 sensor gempa dengan sebaran yang merata di Jawa Tengah. Sehingga jika terjadi gempa di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya maka dipastikan gempa tersebut akan terekam, selanjutnya diproses untuk ditentukan magnitudo dan lokasi titik episenternya guna diinformasikan kepada masyarakat. Bunyi ledakan akibat gempa sangat dangkal lazimnya hanya terjadi sekali saat terjadi patahan batuan dan tidak berulang-ulang, seperti halnya peristiwa gempa dangkal yang mengeluarkan dentuman keras di Desa Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang pada 17 Februari 2014. Gempa Lereng Merbabu saat itu memiliki magnitudo magnitudo 2,7 terjadi pagi hari pukul 06.01.19 WIB. Episenternya terletak pada koordinat 7,39 LS dan 110,48 BT dengan kedalaman tiga kilometer. Seperti yang dilaporkan warga Desa Sumogawe, gempa yang merusak beberapa rumah itu diikuti suara dentuman keras hingga membuat warga resah, khawatir Gunung Merbabu akan meletus. Lebih lanjut dia menjelaskan, ada beberapa kemungkinan penyebab suara dentuman saat terjadi gempa. Fenomena dentuman saat gempa dapat terjadi jika gempa memicu gerakan tanah berupa rayapan tiba-tiba dan sangat cepat di bawah permukaan. Kemungkinan lain berasosiasi dengan aktivitas sesar aktif, dalam hal ini ada mekanisme dislokasi batuan yang menyebabkan pelepasan energi berlangsung secara tiba-tiba dan cepat hingga menimbulkan suara ledakan. Apalagi jika terjadinya patahan batuan tersebut terjadi di kawasan lembah dan ngarai atau di kawasan tersebut banyak rongga batuan sehingga memungkinkan suaranya makin keras karena resonansi. Beberapa peristiwa gempa seperti gempa Bantul 2006 juga mengeluarkan bunyi dan sempat meresahkan warga saat itu. Namun suara dentuman yang terjadi tadi pagi dipastikan bukan dari aktivitas gempa tektonik. (jwn5/ant)

BMKG: Gempa Kudus Buktikan Sesar Muria Masih Aktif

JAKARTA, Jowonews.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa bumi dengan magnitudo 3,0 yang terjadi di wilayah Kudus, Jawa Tengah, pada Sabtu pukul 02.32 WIB menunjukkan bahwa Sesar Muria masih aktif, bisa memicu gempa. “Gempa pada Sabtu dini hari tadi menjadi bukti bahwa Sesar Muria masih aktif, sekaligus menjadi alarm yang mengingatkan kita semua agar selalu waspada terhadap keberadaan sesar aktif di daratan yang jalurnya melintasi atau dekat permukiman penduduk,” kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis BMKG yang diterima di Jakarta. Menurut dia, wilayah Kudus dan sekitarnya secara tektonik memiliki struktur yang cukup kompleks dengan keberadaan sesar aktif seperti Sesar Muria, Sesar Lasem, Sesar Naik Pati, dan Sesar Semarang. ​​​​​​Sesar Muria, ia menjelaskan, merupakan sesar aktif yang memiliki magnitudo tertarget 6,2 dengan laju geser sesar sekitar satu milimeter per tahun. Sesar dengan orientasi berarah barat daya-timur laut itu jalurnya melintasi Gunung Muria dan diduga menerus ke laut. Sedangkan Sesar Lasem merupakan sesar dengan kelurusan paling panjang, menempati suatu depresi dengan sumbu yang berarah barat daya-timur laut. Ciri morfologi lain yang mengindikasikan keberadaan sesar ini adalah pola kelurusan dari selatan Semarang ke arah timur laut melewati Lasem dan menerus ke Laut Jawa. Sesar Kendeng Segmen Semarang dan Segmen Purwodadi juga masih aktif. “Semua sesar ini aktif dan ada catatan sejarah gempanya. Berdasarkan catatan sejarah gempa, zona sumber gempa ini memang aktif,” kata Daryono. Menurut Daryono, sesar-sesar tersebut bertanggung jawab terhadap beberapa peristiwa gempa kuat dan merusak pada masa lalu, di antaranya gempa kuat yang mengguncang Lasem tahun 1847 dan gempa dengan magnitudo 6,8 di Pati tahun 1890 yang menyebabkan kerusakan hingga radius 500 km. Sesar Lasem juga memicu gempa di Kudus tahun 1877 serta gempa di Semarang pada tahun 1856,1958, 1959, dan 1966. (jwn5/ant)

Selama Minggu Keempat Februari, Stageof Banjarnegara Catat 8 Kali Gempa

BANJARNEGARA, Jowonews.com – Stasiun Geofisika (Stageof) Banjarnegara, Jawa Tengah mencatat 8 kejadian gempa di wilayah Jawa Tengah dan provinsi lain di sekitarnya yang terjadi pada tanggal 21 hingga 27 atau minggu keempat bulan Februari 2020. Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhi di Banjarnegara, Sabtu, menyebutkan dari delapan gempa tersebut empat kejadian tersebar di Selatan Jawa Tengah, dua di Jawa Timur dan dua di Yogyakarta. “Dari delapan kejadian gempa tersebut tujuh di antaranya berlokasi di laut dan satu di darat,” ujarnya. Selain itu, dari delapan kejadian gempa tersebut, enam diantaranya memiliki kedalaman dangkal yakni di bawah 60 kilometer dan yang lainnya memiliki tingkat kedalaman menengah yakni antara 60 hingga 300 kilometer. Sementara itu, dari delapan kejadian gempa tersebut sebanyak dua diantaranya memiliki magnitudo kurang dari 3, sementara enam kejadian lainnya memiliki magnitudo antara 3 hingga 5. “Pada periode ini tidak terdapat gempa yang dirasakan,” lanjutnya. Dia mengatakan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemutakhiran data terkait kejadian gempa dan akan menginformasikannya kepada masyarakat. Sementara itu, dia juga kembali mengemukakan bahwa berdasarkan hasil pencatatan kejadian gempa tersebut dapat disimpulkan daerah Selatan Jawa merupakan daerah yang memiliki seismisitas yang aktif. Hal ini disebabkan karena Selatan Jawa merupakan daerah pertemuan lempeng tektonik dimana lempeng Indo-Australia mensubduksi lempeng Eurasia Dia menambahkan, pada umumnya gempa yang terjadi di wilayah ini berpotensi dirasakan dan merusak apabila magnitudonya semakin besar dan memiliki kedalaman dangkal. Dengan memahami adanya sumber-sumber gempa dan potensi kebencanaan di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya, kata dia. Masyarakat dapat mengetahui dan memperkuat upaya mitigasi bencana minimal untuk diri sendiri. “Selain itu perlu menggali informasi secara mandiri dari sumber yang terpercaya (BMKG, red) merupakan langkah yang paling tepat sehingga kita dapat terhindar dari hoaks dan bahkan bisa mengedukasi sesama yang lain,” jelasnya. (jwn5/ant)

BMKG Imbau Warga Terdampak Gempa Tidak Terpancing Hoaks

JAKARTA, Jowonews.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat yang terkena dampak gempa magnitudo 6.1 di Kota Sinabang, Kabupaten Simeulue, Aceh, untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Kami imbau masyarakat agar tetap tenang, terutama di wilayah terdampak,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kantor BMKG Jakarta, Selasa. Mengingat gempa masih dapat terjadi lagi, ia juga minta kepada masyarakat untuk menghindari bangunan yang telah retak atau rusak akibat gempa. “Kalau bangunan masih utuh tidak masalah. Silakan kembali lagi ke tempat tinggal dimana rumahnya masih utuh, tidak ada kerusakan atau retakan,” tambahnya. Untuk itu, ia meminta masyarakat untuk segera memeriksa dan memastikan apakah bangunan tempat tinggal mereka mengalami kerusakan atau tidak akibat getaran gempa yang terjadi. Ia khawatir kerusakan atau retakan bangunan akibat gempa tersebut dapat membahayakan keselamatan dan menyebabkan hal-hal lain yang tidak diinginkan. Lebih lanjut, kepala BMKG tersebut juga mengimbau masyarakat agar memastikan informasi resmi yang bersumber dari BMKG dan disebarluaskan melalui kanal komunikasi resmi BMKG yang telah terferivikasi. Beberapa kanal resmi BMKG tersebut antara lain di Instagram dan Twitter dengan alamat @infobmkg, website www.bmkg.go.id atau dapat dipantau juga di website inatews.bmkg.go.id dan di mobile apps wrs_bmkg. “Di situ tidak menggunakan password jadi bisa langsung dibuka atau melalui mobile apps infobmkg,” katanya. (jwn5/ant)