Jowonews

800.000 Ton Gula Petani Bakal Diserap Perusahaan Importir

KUDUS, Jowonews.com – Dewan Pimpinan Nasional Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang mendengarkan keluhan dan aspirasi petani tebu dengan menugaskan importir gula untuk membeli gula petani yang jumlahnya diperkirakan antara 700.000-800.000 ton. “Menindaklanjuti rencana pembelian gula petani tersebut, DPN APTRI memohon agar bisa direalisasikan secepatnya karena harga jual gula di tingkat petani cenderung turun,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Nasional APTRI M. Nur Khabsyin melalui whatsapp usai mengikuti pertemuan antara Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) dengan pengurus DPN APTRI di kantor Menko Perekonomian, Kamis. Dalam pertemuan tersebut, hadir Menko Perekonomian Airlangga Hartarto beserta jajaran serta Ketua Umum dan Sekjen DPN APTRI serta pengurus APTRI dari Jatim, Jateng, Jabar dan Daerah Istimewa Yogayarkarta. Pertemuan yang berlangsung selama satu jam tersebut, membahas tindak lanjut pembelian gula petani oleh perusahaan importir gula. Ia berharap segera direalisasikan karena petani juga membutuhkan dana dari hasil penjualan gulanya untuk mengolah tanaman lagi. Untuk harga jual gula petani saat ini, berkisar Rp10.200 per kilogram atau ada kenaikan tipis dibandingkan pekan sebelumnya yang hanya Rp10.000/kg karena ada sentimen positif bahwa gula petani akan dibeli oleh importir gula. “Petani setuju harga pembeliannya sama dengan harga jual gula impor kepada distributor, yakni Rp11.200/kg dengan jumlah gula petani antara 700.000-800.000 ton,” ujarnya. Menteri Koordinator Perekonomian, lanjut dia, juga setuju dengan harganya sebesar Rp11.200/kg karena sudah sesuai dengan patokan harga di Kementerian Perdagangan untuk harga di tingkat produsen yang dijual kepada distributor. Sementara Menko Perekonomian sendiri, lanjut dia, memahami aspirasi petani tebu dan dalam waktu dekat akan memanggil perusahaan yang mendapatkan izin impor gula untuk membahas mekanismenya, termasuk membagi kuota untuk masing-masing perusahaan.  (jwn5/ant)

Harga Anjlok, Importir Diminta Beli Bawang Putih Panen Petani Temanggung

TEMANGGUNG, Jowonews.com – Kalangan importir bawang putih diminta membeli bawang putih hasil panen petani Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, agar harganya membaik, karena pada panen raya ini harganya anjlok. Bupati Temanggung M. Al Khadziq di Temanggung, Jumat, mengatakan Temanggung sekarang tengah panen raya bawang putih dengan luasan hampir 3.000 hektare. Ia menuturkan dari luas 3.000 hektare itu ada beberapa kategori lahan, sebagian di antaranya dibiayai oleh APBN, sebagian investor (importir) dan sebagian di antaranya pertanian bawang putih mandiri para petani. Menurut dia di tengah panen raya ini harganya anjlok, sekarang bawang putih basah hanya Rp8.000 per kilogram, dari biasanya antara Rp12.000 hingga Rp17.000 per kilogram. “Petani Temanggung menjerit semuanya kesulitan menjual bawang putih dengan harga yang wajar,” katanya. Khadziq menyampaikan Menteri Pertanian, pada Kamis (16/4) berkunjung ke Temanggung dan memerintahkan para importir bawang untuk membeli bawang putih petani. Untuk itu Pemkab Temanggung akan berkoordinasi dengan Dirjen Hortikultura Kementan guna mendata semua hasil panen petani dan menyampaikannya kepada kementerian dan nanti untuk dibeli para importir. “Semoga skema ini bisa berjalan dengan baik, nanti investor betul-betul turun ke Temanggung membeli bawang putih petani sehingga harganya bisa bertambah bagus,” katanya. Menurut dia kalau importir tidak ikut membeli bawang putih petani dikhawatirkan nantinya terjadi permasalahan, karena sekian persen bawang putih yang kini harganya Rp8.000 per kilogram ini sebenarnya untuk pembenihan. “Kalau importir tidak membeli maka kita khawatirkan oleh petani dijual sebagai bawang konsumsi sehingga program APBN berikutnya bisa terancam kekurangan benih, oleh karena itu kehadiran importir sangat penting,” katanya. Ia berharap importir bawang putih untuk melaksanakan tanggung jawabnya membeli bawang dari petani baik bawang untuk pembenihan maupun bawang putih untuk konsumsi. “Importir jangan lari dari tanggung jawab. Saya mohon mereka punya tanggung jawab bersama kita untuk mengembangkan bawang putih nasional dengan cara membeli bawang putih hasil petani khususnya bawang putih dari Temanggung,” katanya. (jwn5/ant)