Jowonews

Banjir, Jalur Kereta Lintas Utara Masih Dialihkan

SEMARANG, Jowonews- Perjalanan sejumlah kereta api yang melintas di jalur utara, khususnya di wilayah Kota Semarang, masih dialihkan akibat rel tergenang air di beberapa titik. Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro di Semarang, Ahad (7/2) mengatakan rel yang masih tergenang banjir tersebut berada di jalur arah timur dari Semarang. Beberapa titik rel yang masih terendam banjir, kata dia, antara lain petak antara Stasiun Tawang hingga Stasiun Alastuwa di dua titik dengan ketinggian air sekitar 35 hingga 38 cm di atas rel. “Di wilayah Kaligawe masih tinggi, sehingga belum memungkinkan dilintasi kereta,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Kereta yang dialihkan perjalanannya antara lain KA Argo Bromo Anggrek dan KA Dharmawangsa dari Surabaya yang dialihkan melalui Solo. Sementara itu untuk perjalanan KA ke arah barat dari Stasiun Poncol Semarang, kata dia, sudah normal. Ia menambahkan kereta yang seharusnya diberangkatkan dari Stasiun Tawang, seperti KA Argo Muria tujuan Jakarta, keberangkatannya dialihkan sementara dari Stasiun Poncol. “Semoga genangan air bisa segera surut agar perjalanan KA bisa kembali normal,” katanya. Sebelumnya diberitakan, hujan yang mengguyur Kota Semarang sejak Jumat (5/2) hingga Sabtu (6/2) mengakibatkan banjir yang berdampak pada lumpuhnya perjalanan KA lintas utara.

Jalur Kereta Purwokerto-Wonosobo Diminta Untuk Diaktifkan

PURBALINGGA, Jowonews- Jalur rel kereta api yang menghubungkan Purwokerto dan Wonosobo, Jawa Tengah diminta untuk diaktifkan kembali. Pandangan tersebut disampaikan anggota Komisi V DPR RI Lasmi Indaryani, di Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, Sabtu (5/9). “Pada rapat dengar pendapat kemarin, dengan Pak Menteri Perhubungan (Budi Karya Sumadi), saya sudah suarakan kembali. Jadi tidak hanya sekali, saya sudah suarakan yang mungkin kedua kalinya di rapat dengar pendapat untuk mempercepat reaktivasi jalur kereta api Purwokerto-Wonosobo,” kata Lasmi sebagaimana dilansir Antara. Lasmi mengatakan hal itu kepada wartawan usai membuka kegiatan padat karya di Terminal Bus Tipe A Bobotsari bersama Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi. Dalam rapat dengar pendapat tersebut, kata dia, Menhub Budi Karya Sumadi sudah memberikan jawaban bahwa usulan reaktivasi jalur rel Purwokerto-Wonosobo akan dikaji. “Akan dikaji, nanti seperti apa, karena juga kendalanya adalah jalur yang ke Wonosobo itu ada yang menanjak. Itu mungkin nanti akan dipelajari, nanti mungkin akan kami komunikasikan lagi,” kata anggota Fraksi Partai Demokrat dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VII yang meliputi Purbalingga, Banjarnegara, dan Kebumen itu. Ia menduga dalam reaktivasi tersebut harus ada jalur baru karena banyak permasalahan pada jalur-jalur yang lama. Antara lain sebagian telah menjadi permukiman penduduk sehingga tidak gampang untuk diaktifkan kembali. “Mungkin karena sudah lama tidak aktif, sehingga mereka sudah nyaman di situ, atau mungkin sudah sewa dan sebagainya. Nanti kami harus kaji juga karena ada aspirasi dari masyarakat yang tinggal di atas tanah PT KAI (Persero), meminta tolong jangan langsung digusur dan sebagainya,” kata dia menambahkan. Dinikmati Masyarakat Purbalingga Sementara saat memberi sambutan pada pembukaan kegiatan padat karya, Lasmi mengatakan masyarakat Purbalingga akan turut menikmati reaktivasi jalur rel Purwokerto-Wonosobo karena melewati wilayah kabupaten itu. Ia meyakini rencana reaktivasi jalur rel kereta api Purwokerto-Wonosobo juga disambut gembira oleh warga Purbalingga karena akan mendukung kelancaran transportasi mereka. “Dengan adanya kereta api, paling tidak masyarakat Purbalingga yang hendak ke Jakarta tidak perlu ke Purwokerto lebih dulu. Demikian pula dengan masyarakat Banjarnegara karena wilayahnya juga dilalui jalur rel kereta api,” jelasnya. Oleh karena itu, kata dia, pihaknya juga akan mendengarkan aspirasi dari masyarakat yang bermukim di atas tanah milik PT KAI (Persero) maupun aspirasi dari masyarakat yang menginginkan adanya reaktivasi jalur rel Purwokerto-Wonosobo tersebut. Informasi yang dihimpun, operasional jalur KA Purwokerto-Wonosobo dihentikan sejak tahun 1978 karena dinilai kalah bersaing dengan moda transportasi lain. Jalur tersebut terakhir kali dilintasi kereta api pada pengujung tahun 1986. Yakni KA barang yang berhenti di Stasiun Mantrianom atau sekitar 8 kilometer sebelah barat pusat kota Banjarnegara. KA barang tersebut mengangkut peti kemas yang berisi komponen elektrik dari Prancis untuk keperluan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Panglima Besar Soedirman di Mrica, Banjarnegara.