Jowonews

Diresmikan, Tiga Fasilitas Kemenkumham di Jateng

SEMARANG, Jowonews- Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna  meresmikan tiga fasilitas sekaligus milik Kementerian Hukum dan HAM wilayah Jawa Tengah, Selasa (16/2). Tiga fasilitas yang diresmikan tersebut masing-masing gedung Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Jawa Tengah di Semarang, Rutan Klas II Boyolali, serta Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara (Rupbasan) Semarang. Menurut Yasonna, pembangunan fasilitas-fasilitas ini merupakan bagian dari peningkatan pelayanan publik serta tata kelola pemerintahan yang baik. “Tanpa SDM yang baik, kita tidak akan mungkin membangun. Meningkatkan keterampilan untuk melayani masyarakat serta mengelola tata pemerintahan yang baik,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Meski SDM menjadi prioritas, lanjut dia, hal tersebut harus didukung pula dengan fasilitas dan pengajar yang mendukung, salah satunya balai diklat ini. “Gedung yang baik tidak cukup tanpa guru yang baik, pelatih yang baik dan peserta yang disiplin,” tambahnya. Sementara Rutan Boyolali, menurut dia, merupakan bagian dari kerja sama dengan pemerintah daerah setempat. Kemenkumham memperoleh hibah tanah dan bangunan, sementara rutan yang lama akan diserahkan kepada Pemkab Boyolali “Semua ini untuk kepentingan masyarakat Boyolali, dalam rangka mengurangi kelebihan kapasitas,” katanya. Adapun Rupbasan Semarang yang baru, menurut dia, keberadaannya penting untuk menjaga kualitas barang sitaan yang disimpan. Ia menuturkan harga lelang barang rampasan negara ini kadang turun karena kondisinya juga turun. “Hal itu karena selama ini tidak tersimpan dengan baik,” katanya.

Waspadai Hujan Lebat Dua Hari ke Depan

BANJARNEGARA, Jowonews- Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) mengimbau warga di wilayah setempat untuk mewaspadai hujan lebat dan dampaknya dalam dua hari ke depan sebagai salah satu upaya mitigasi bencana. “BMKG mengimbau warga untuk mewaspadai hujan lebat selama dua hari ke depan yang berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah termasuk di Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, Kebumen, Purbalingga dan Cilacap,” kata Kepala Stasiun Geofisika Banjarnegara (BMKG Banjarnegara) Setyoajie Prayoedhie di Banjarnegara, Ahad (14/2). Dia menjelaskan bahwa terdapat potensi cuaca ekstrem pada 14 – 16 Februari 2021 yang disebabkan oleh adanya tekanan rendah di selatan Indonesia yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin serta daerah belokan angin di wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Selain itu didukung dengan suhu muka laut yang cukup hangat, massa udara yang labil serta kelembaban udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah di Jawa Tengah. Dia juga mengatakan bahwa dampak hujan lebat dikhawatirkan dapat memicu bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang. Dia menjelaskan, khusus untuk wilayah Banjarnegara, potensi hujan lebat terdapat di Kecamatan Susukan, Purwanegara, Mandiraja, Purwareja Klampok, Rakit, Punggelan, Pandanarum, Wanadadi, Kalibening, Wanayasa, Batur, Pagedongan dan Bawang. “Mengingat sebagian besar wilayah di Banjarnegara merupakan wilayah lereng atau perbukitan yang berpotensi longsor maka kami mengimbau warga untuk tetap berhati-hati saat hujan lebat dengan durasi yang lama,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Dia menambahkan masyarakat harus segera melaporkan ke perangkat desa setempat jika menemukan ada tanda-tanda rekahan tanah dan mengungsi ke tempat yang lebih aman. “Rekahan tanah merupakan tanda-tanda awal tanah longsor sehingga masyarakat yang menemukan adanya rekahan tanah di lingkungan masing-masing harus segera melaporkan kepada aparat desa dan mengungsi ke tempat yang lebih aman,” katanya. Dia mengatakan kewaspadaan masyarakat sangat diperlukan terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana seperti di area lereng atau perbukitan. “Memasuki puncak musim hujan intensitas hujan terus meningkat sehingga perlu mewaspadai bencana hidrometeorologi terutama bagi mereka yang tinggal di lokasi rawan bencana,” katanya. BMKG Banjarnegara, kata dia, terus meningkatkan sosialisasi mengenai risiko peningkatan intensitas hujan kepada masyarakat dan instansi terkait lainnya. “Tujuannya agar masyarakat meningkatkan kewaspadaannya khususnya di periode puncak musim penghujan, ambil langkah mitigasi yang diperlukan khususnya di daerah rawan longsor,” katanya.

Hati-hati, Cuaca Ekstrem Landa Jateng Akhir Pekan Ini

SEMARANG, Jowonews- Cuaca ekstrem dioerkirakan melanda Jawa Tengah akhir pekan ini. Hujan berdurasi panjang dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi mulai tanggal 29 hingga 31 Januari 2021. Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang Semarang Sutikno dalam siaran pers di Semarang, Jumat (29/1), mengatakan, analisa dinamika atmosfer menunjukkan adanya zona intertropical convergence atau daerah pertemuan angin pasat dari belahan bumi utara dan selatan di sekitar wilayah Jawa Tengah. Menurut dia, kondisi tersebut akan bertahan hingga beberapa hari ke depan. “Kondisi tersebut didukung dengan massa udara yang labil serta kelembapan udara yang cukup tinggi dari lapisan bawah hingga lapisan atas, sehingga mendukung proses pembentukan awan hujan,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Merujuk pada kondisi tersebut, lanjut dia, diprakirakan terjadi potensi cuaca ekstrem dan hujan dengan intensitas rendah hingga sedang dengan durasi panjang. Selain itu, menurut dia, berpotensi pula terjadi hujan lebat dengan disertai petir dan angin kencang Sejumlah wilayah yang akan dilanda cuaca ekstrim tersebut di antaranya Kabupaten Cilacap, Kebumen, Banyumas, Purbalingga Wonosobo, Temanggung, Magelang, Banjarnegara, Purworejo, Boyolali, Klaten, Karanganyar, Wonogiri, Sukoharjo, Sragen, serta Semarang. Selain itu juga Kota Salatiga, Surakarta, Magelang, dan Semarang. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat mewaspadai terjadinya terjadinya cuaca ekstrem seperti angin langkisau. Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk mewaspadai dampak dari cuaca buruk tersebut, seperti banjir dan tanah longsor.

Hampir Capai 1 Juta, Kasus Covid-19 di Indonesia

JAKARTA, Jowonews- Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 melaporkan kasus positif Covid-19 di Indonesia bertambah 9.994 sehingga mencapai 999.256 orang per 25 Januari 2021, pukul 12.00 WIB. Satgas juga mencatat pasien sembuh Covid-19 mengalami penambahan 10.678 orang sehingga total per hari ini menjadi 809.488 orang. Berdasarkan data dari Satgas, Jakarta, Senin, kasus kematian akibat Covid-19 bertambah 297 orang sehingga menjadi 28.132 orang. Pandemi Covid-19 melanda 510 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Jumlah spesimen yang diperiksa per hari ini 51.906 spesimen dan jumlah suspek Covid-19 sebanyak 84.621 orang. Dilaporkan penambahan kasus Covid-19 paling banyak terjadi di DKI Jakarta (2.451), disusul Jawa Barat (2.022), Jawa Tengah (1.513), Jawa Timur (888), dan Sulawesi Selatan (606). Penambahan jumlah pasien yang sembuh dari Covid-19 juga paling banyak terjadi di DKI Jakarta (2.504), disusul Jawa Tengah (2.371), Jawa Barat (1.231), Jawa Timur (842), dan Sulawesi Selatan (535). Secara kumulatif hingga hari ini, total kasus positif Covid-19 terbanyak dilaporkan di DKI Jakarta (252.266), disusul dengan Jawa Barat (127.398), Jawa Tengah (116.526), dan Jawa Timur (107.050). Data kumulatif sembuh COVID-19 dilaporkan terbanyak di DKI Jakarta (223.804), disusul Jawa Barat (103.572), Jawa Timur (91.784), dan Jawa Tengah (75.030). Sedangkan data kumulatif kasus meninggal akibat Covid-19 terbanyak terjadi Jawa Timur (7.440), disusul dengan Jawa Tengah (5.018), DKI jakarta (4.031), Jawa Barat (1.519), dan Kalimantan Timur (946).