Jowonews

Presiden: Jangan Tergesa-gesa Buka Tempat Wisata

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo menegaskan tidak perlu tergesa-gesa membuka dan mengoperasikan kembali tempat atau destinasi wisata di Indonesia. “Mengenai waktunya kapan, ini tolong betul-betul tidak usah tergesa-gesa,” kata Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas melalui konferensi video dengan topik “Tatanan Normal Baru di Sektor Pariwisata yang Produktif dan Aman COVID-19” dari Istana Merdeka Jakarta, Kamis. Presiden justru lebih menekankan pentingnya untuk patuh terhadap tahapan-tahapan terkait standar baru yang disusun bagi sektor pariwisata dalam menghadapi era normal baru. Menurut dia, pengawasan dalam penerapan kebijakan normal baru di sektor pariwisata sangat penting sebelum destinasi dibuka kembali setelah pandemi COVID-19. “Tapi tahapan-tahapan yang saya sampaikan dilalui dan dikontrol dengan baik,” katanya. Oleh sebab itu, menurut Presiden, setelah pandemi, Indonesia harus melakukan inovasi pada sektor pariwisata. “Kita harus melakukan inovasi, melakukan perbaikan-perbaikan sehingga cepat beradaptasi dengan perubahan tren yang kemungkinan besar nanti akan terjadi di dunia pariwisata global,” katanya. Ia menekankan untuk saat ini terlebih dahulu Indonesia harus fokus menggarap sektor pariwisata domestik dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam pelaksanaannya. (jwn5/ant)

Jokowi Anjurkan Warga Silaturahmi Virtual

JAKARTA, Jowonews.com – Istana Kepresidenan memastikan Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo tidak akan mengadakan gelar griya (open house) pada Idul Fitri 1 Syawal 1441 Hijriah, Ahad (24/5) 2020 untuk mencegah risiko penularan virus corona jenis baru penyebab COVID-19. Namun, Istana menyampaikan bahwa Presiden mendorong agar masyarakat tetap melaksanakan tradisi silaturahim saat Lebaran, dengan salah satu cara yakni silaturahim secara virtual menggunakan berbagai media dan memanfaatkan jaringan teknologi. “Tradisi silaturahmi bersama keluarga dan kerabat agar terus dijaga. Meski tidak bertemu secara langsung, silaturahmi bisa dilakukan secara virtual,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam keterangan di Jakarta, Jumat. Presiden juga meminta kepada seluruh menteri dan anggota Kabinet Indonesia Maju untuk tidak mengadakan acara gelar griya. “Tentunya apa yang dilakukan oleh Presiden diharapkan bisa diikuti oleh seluruh jajaran kabinet, karena Wakil Presiden juga tidak akan mengadakan acara ‘open house’,” katanya. Sebelum 2020, Presiden Jokowi rutin mengadakan gelar griya bagi semua kalangan saat Idul Fitri. Pada Lebaran 2019, Presiden Jokowi melakukan gelar griya di Istana Negara, Jakarta. Di 2018, Presiden juga menggelar kegiatan silaturahim tersebut di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat. Idul Fitri 1441 Hijriah jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020, sesuai dengan hasil sidang isbat yang telah ditetapkan Menteri Agama Fachrul Razi. (jwn5/ant)

Jokowi Kirim 20 Ribu Paket Sembako ke Solo

SOLO, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo mengirim 20.000 paket sembako bagi warga Kota Solo yang terdampak pandemi COVID-19 menjelang Lebaran 2020. “Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada pemkot dan masyarakat Kota Solo. Paket ini akan kami distribusikan salah satunya kepada UMKM yang terdampak COVID-19, jumlahnya sekitar 3.000 UMKM,” kata Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo di Solo, Selasa. Selain ke UMKM, pihaknya juga akan menyalurkan bantuan tersebut kepada seniman dan pelaku wisata yang jumlahnya sekitar 3.000-4.000 orang. “Ini juga termasuk pedagang kuliner yang tidak mampu, PKL (pedagang kaki lima) yang terdampak, karena belum dapat bantuan dari pemkot maupun pemerintah pusat. Untuk pemberian kepada PKL ini kami tanpa mempertimbangkan posisi di mana,” katanya. Ia mengatakan untuk penyaluran paket sembako tersebut harus tepat sasaran dengan memastikan nama dan alamat lengkap penerima. “‘By name by adress’, tanda terima akan kami buatkan satu-persatu. Penerimanya harus yang terdampak dan betul-betul ada alamatnya. Jangan sampai tidak tepat sasaran,” katanya. Menurut dia, untuk warga yang sudah memperoleh Bantuan Sosial Tunai (BST) Rp600.000 per kepala keluarga dari Kementerian Sosial (Kemensos) tidak mendapatkan bantuan ini. “Jangan sampai ada dobel penerima bantuan. Masih ada warga yang belum dapat bantuan dari manapun di Solo. Kita kasih bantuan dari sembako langsung dari Presiden Jokowi,” katanya. Sementara itu, Kepala Bagian Dana Operasional dan Bantuan Presiden Helmi Agustian mengatakan 20.000 paket sembako tersebut berisi 10 kg beras, gula pasir 1 kg, minyak goreng 1 liter, dan satu kotak teh celup. “Pesan Presiden kepada masyarakat Solo, kita harus tetap jaga jarak, jaga kesehatan, ‘sosial distancing’, dan semoga COVID-19 segera berlalu,” katanya. (jwn5/ant)

Lelang Motor Listrik Bertandatangan Jokowi Terjual Rp2,5 Miliar

JAKARTA, Jowonews.com – Motor listrik buatan anak bangsa yang bertanda tangan Presiden Jokowi akhirnya laku Rp2.5 miliar dalam lelang di konser “Berbagi Kasih Bersama Bimbo”, Minggu. “Cara lelang silahkan telepon sebutkan nama kemudian verifikasi, kemudian sebutkan jumlah yang akan di bid. Terus siapa pun pemenangnya transfer duitnya,” kata juru lelang saat  membuka lelang. Proses lelang motor listrik yang dipandu oleh pembawa acara Choky Sitohang dan Andy F. Noya itu berlangsung seru dan alot. Antusiasme dari masyarakat Indonesia begitu besar mengikuti lelang yang keuntungannya akan didonasikan untuk penanganan COVID-19. Lelang sempat di buka dengan harga Rp700 juta dari salah satu penelpon yang kemudian jumlahnya terus bertambah setiap menit hingga mencapai angka Rp1.5 miliar. Para selebritas yang dilibatkan untuk menerima telpon dari peserta lelang pun nampak kewalahan menerima panggilan telpon yang masuk untuk menawar motor listrik bertanda tangan Jokowi tersebut. “Kami harus ambil keputusan kepada siapa motor listrik buatan anak negeri bertanda tangan presiden Jokowi ini kami lepas,” ujar Choky Sitohang sebelum menutup lelang. Akhirnya motor listrik bertanda tangan Jokowi itu pun jatuh ke tangan warga asal Jambi bernama M. Nuh yang berhasil menawar dengan cepat di harga Rp2.550.000.000. Konser “Berbagi Kasih Bersama Bimbo” digelar MPR RI bersama Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan tujuan menggalang dana bagi korban dan masyarakat terkena dampak COVID-19. Konser yang disiarkan langsung oleh TVRI dan beberapa stasiun televisi swasta itu juga dimeriahkan oleh penampilan dari sederet musisi ternama seperti Rossa, Via Vallen, Lyodra, dan tentu penampilan Bimbo dengan membawakan lagu-lagu andalannya. (jwn5/ant)

Hadapi Cobaan Corona, Jokowi: Mari Kita Sabar

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia untuk menghadapi cobaan COVID-19 dengan tetap tenang dan sabar. “Marilah kita hadapi cobaan ini dengan tenang dan sabar, kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat dan kesabaran adalah titik tolak kesembuhan,” kata Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Kamis. Presiden Jokowi menyampaikan hal itu dalam acara “Doa Kebangsaan dan Kemanusiaan” yang dilangsungkan melalui “video conference”. “Selain berikhtiar dengan berbagai usaha lahiriah, kita juga wajib berikhtiar dengan usaha batiniah dengan tidak henti-hentinya memanjatkan doa memohon pertolongan Allah SWT,” ungkap Presiden. Harapan dalam doa tersebut adalah agar rakyat, bangsa dan negara, juga dunia segera terbebas dari pandemi COVID-19. “Agar kita semuanya diringankan, disingkirkan dari segala musibah. Marilah kita bersama-sama tundukkan kepala, merendahkan hati, kita memohon kepada Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang diberikan kesabaran menerima musibah ini dengan lapang dada, diberi kekuatan agar kita semua bisa selamat dan melewati ujian yang diberikan Allah SWT,” ungkap Presiden. Presiden Jokowi mengaku saat ini bangsa Indonesia dan masyarakat di dunia sedang menghadapi ujian dan cobaan, menjalani masa-masa sulit, berjuang untuk bebas dari pandemi COVID-19. “Wabah virus corona ini sudah menyebar cepat ke lebih dari 213 negara dan hampir 4,4 juta orang di seluruh dunia terinfeksi virus corona ini. Banyak yang terbaring di rumah sakit, banyak yang sedang menjalani isolasi mandiri, banyak yang berpulang ke Rahmatullah dan semoga meninggalnya husnul khotimah amin, tapi alhamdulilah juga banyak yang telah diberi kesembuhan,” tambah Presiden. Dalam menghadapi kesulitan tersebut, Presiden Jokowi mengajak masyarakat Indonesia tidak boleh pesimis dan putus asa. “Kita wajib berikhtiar, berusaha sekuat tenaga untuk melindungi diri kita, melindungi keluarga kita, melindungi saudara-saudara kita, melindungi bangsa, melindungi negara kita dari virus corona ini, sehingga semua bisa terjaga keselamatan jiwa dan raganya,” kata Presiden. Doa bersama tersebut dilaksanakan bertepatan dengan “Hari Doa Sedunia” ini juga dihadiri Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, Menteri Agama Fachrul Razi, dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (COVID-19) sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Hadir juga memberikan pencerahan keagamaan sekaligus memimpin doa, enam tokoh agama. Mereka adalah, dari Khonghucu Budi Tanuwibowo, dari agama Buddha Sri Pannyavaro Mahathera, dari agama Hindu Ida Pedanda Nabe Gede Bang Buruan Manuaba, dari agama Katolik Ignatius Kardinal Suharyo, dari agama Kristen Protestan Pendeta Ronny Mandang dan dari agama Islam Quraish Shihab. Hingga Rabu (12/5) jumlah terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia mencapai 15.438 orang dengan 3.287 orang dinyatakan sembuh dan 1.028 orang meninggal dunia. Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) mencapai 33.042 orang dan orang dalam pemantauan (ODP) 256.299 orang dan total spesimen yang diuji 169.195 Kasus positif COVID-19 ini sudah menyebar di 34 provinsi di Indonesia dengan daerah terbanyak positif yaitu DKI Jakarta (5.554), Jawa Timur (1.772), Jawa Barat (1.556), Jawa Tengah (1.023), Sulawesi Selatan (803), Banten (580), Nusa Tenggara Barat (344), Bali (332), Papua (328), Sumatera Selatan (322), Kalimantan Selatan (291), Kalimantan Timur (230) Berdasarkan data dari situs Worldometers, hingga Kamis (14/5) pagi terkonfirmasi di dunia ada 4.429.236 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 298.165 kematian, 1.658.995 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di Amerika Serikat mencapai 1.430.348 kasus, di Spanyol 271.095 kasus, di Rusia 242.271, di Inggris 229.705, di Italia 222.104 kasus, di di Brazil sebanyak 190.137, di Prancis 178.060, di Jerman sebanyak 174.098. Jumlah kematian tertinggi saat ini terjadi di Amerika Serikat, yaitu 85.197 orang, disusul Inggris 33.186 orang, Italia 31.106 orang, di Spanyol 27.104 orang, Prancis 27.074, Brazil 13.240 orang. Saat ini sudah ada lebih dari 213 negara dan teritori yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19. (jwn5/ant)

Jokowi Curiga Tingginya Harga Gula dan Bawang Merah Ada Permainan

JJAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo memerintahkan jajaran kementerian terkait untuk mengungkap penyebab tingginya harga gula pasir dan bawang merah, sehingga terdapat dugaan tingginya dua bahan pokok tersebut karena ada permainan harga yang menguntungkan segelintir pihak. “Saya ingin ini dilihat masalahnya di mana, apakah masalah distribusi, atau stoknya kurang, atau ada yang sengaja permainkan harga untuk sebuah keuntungan yang besar,” kata Presiden rapat terbatas melalui telekonferensi video mengenai Antisipasi Kebutuhan Pokok dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu. Presiden mengatakan di pandemi penularan virus Corona atau COVID-19 ini, masyarakat sedang mengalami penurunan daya beli. Maka dari itu, untuk mengurangi beban masyarakat, seluruh harga bahan pokok harus terkendali dan terjangkau. Untuk bawang merah, Presiden mencatat harga di pasaran mencapai Rp52 ribu per kilogram. Padahal seharusnya harga bawang merah bisa ditekan hingga Rp32 ribu per kilogram. Sedangkan, harga gula pasir belum menunjukkan penurunan signifikan, padahal Presiden sudah memerintahkan beberapa kali untuk pengadaan stok dan operasi pasar. Di pasaran saat ini, harga gula pasir Rp17.500 per kilogram, atau jauh di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp12.500 per kilogram. “Gula pasir sampai saat ini, saya terus kejar, harga masih Rp 17.000-17.500 per kilogram padahal HET harusnya di Rp12.500 per kilogram,” ujarnya. (jwn5/ant)

Istana Salurkan Bansos Presiden ke 15 Kota

JAKARTA, Jowonews.com – Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menyatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah membagikan bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat terdampak COVID-19 di 15 kota. “Jadi sudah 15 kota yang (dibagikan bansos), ada Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Bandung, baru 4 kota itu minggu lalu,” kata Heru, di Jakarta, Kamis. Isi dalam paket bantuan sembako dari Presiden Jokowi tersebut adalah 10 kilogram beras, 1 kilogram gula pasir, 1 liter minyak goreng, dan 1 kotak teh. “Terus minggu ini akan dibagikan di Makassar, Palembang, Bandarlampung, dan lain-lain, nah yang di Pulau Jawa ada di Surabaya kemarin itu 10 ribu (paket), sekarang ini 5 ribu paket ada di beberapa kota,” kata Heru pula. Menurut Heru, Presiden Jokowi memerintahkan pembagian bansos tersebut melalui Kasetpres pada 1 Mei 2020, dengan total 55 ribu paket sembako yang akan dibagikan. Rincian paket tersebut adalah masing-masing sebanyak 5.000 paket untuk Kota Palembang, Bandarlampung, Cirebon, Balikpapan, Samarinda, Ambon, Sorong, Jayapura, dan Kupang, serta Makassar 10.000 paket. “Ini dari Pak Presiden loh ya, bukan dari Menteri Sosial, jadi Presiden memang ingin membantu, tapi tidak bisa semua, tetapi kehadiran Bapak Presiden di kota-kota yang saya sebutkan tadi diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dan tentunya meringankan beban pemda masing-masing,” ujar Heru. Artinya, menurut Heru, bantuan Presiden Jokowi melengkapi bansos yang sudah disalurkan oleh Menteri Sosial maupun pemda masing-masing. “Mungkin ada (penerima bansos) yang tidak terdaftar 10 ribu atau 15 ribu orang, ya Bapak Presiden bantu 5 ribu, kira-kira begitu,” kata Heru lagi. Pembagian bansos itu akan terus dilakukan melihat perkembangan situasi COVID-19. “Ya kita lihat perkembangan terus sih di kota-kota lain juga akan diberikan, anggaran bansos ini dari anggaran bantuan masyarakat jadi kami distribusikan caranya dengan Bulog masing-masing daerah,” ujar Heru lagi. Sebelumnya, Menteri Sosial Juliari P Batubara menyebutkan ada tiga jenis bantuan yang telah disetujui oleh Presiden Jokowi. Pertama adalah sembako senilai Rp600 ribu/bulan yang disalurkan setiap minggu selama 3 bulan. Bantuan senilai Rp150 ribu/minggu ini, disalurkan bersama dengan badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD), dan swasta. Kedua, bantuan sembako kepada keluarga miskin di wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek). Besaran bantuan sembako senilai Rp600 ribu/bulan yang disalurkan selama 3 bulan. Pemerintah akan menyasar 576.434 keluarga atau 1.647.647 jiwa untuk wilayah Bodetabek. Total kebutuhan anggaran Rp1,04 triliun. Ketiga, Bantuan Langsung Tunai (BLT) di luar wilayah Jabodetabek. BLT menyasar keluarga yang masuk dalam DTKS, tetapi tidak menerima bantuan sosial reguler (DTKS Non-Bantuan Sosial Nasional) baik Program Keluarga Harapan (PKH) maupun Program Sembako. BLT akan menyasar 7.461.586 keluarga dari total DTKS Non-Bantuan Sosial Nasional sebesar 9.085.939 keluarga. (jwn5/ant)

Jokowi: Kita Beruntung Sejak Awal Pilih PSBB Bukan Lockdown

JAKARTA, Jowonews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa Indonesia beruntung sejak awal memilih untuk melakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bukan karantina wilayah (lockdown) dalam mengatasi pandemi COVID-19. “Kita beruntung sejak awal memilih kebijakan PSBB bukan ‘lockdown’ atau karantina wilayah,” kata Presiden Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis. Sudah ada 4 provinsi dan 22 kabupaten/kota yang telah menerapkan PSBB untuk mencegah penyebaran COVID-19 hingga saat ini. “Kita berusaha keras dan berharap puncak pandemi COVID-19 ini segera menurun, namun demikian beberapa ahli mengatakan ketika kasusnya sudah turun tidak berarti langsung landai atau langsung nol, ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, turun lagi dan seterusnya,” ungkap Presiden Jokowi. Artinya, menurut Presiden Jokowi, sampai ditemukan vaksin yang efektif, masyarakat harus hidup berdamai dengan COVID-19 untuk beberapa waktu ke depan. “PSBB adalah pembatasan kegiatan di tempat umum atau di fasilitas umum dalam bentuk pembatasan jumlah orang dan pengaturan jarak antar-orang, artinya dengan PSBB masyarakat masih bisa beraktivitas, tetapi memang dibatasi dan masyarakat juga harus sadar membatasi diri, tidak boleh berkumpul dalam skala besar,” kata Presiden. Presiden menilai di sejumlah tempat sudah ada pengurangan aktivitas, namun di tempat lain masyarakat masih berkerumun dan bahkan tidak menerapkan protokol kesehatan. “Saya melihat di beberapa daerah dari informasi yang saya terima, jalannya sepi, tetapi di kampungnya masih berkerumun ramai, di kampungnya masih banyak yang bergerombol ramai. Padahal interaksi fisik itu harus dikurangi, harus jaga jarak, harus bermasker, harus sering cuci tangan sehabis kegiatan,” ujar Presiden. Presiden pun mengajak masyarakat kembali berdisiplin untuk mematuhi protokol kesehatan. “Upaya ini harus dilakukan untuk menghambat penyebaran COVID-19. Tapi kita juga ingin agar roda perekonomian tetap berjalan, masyarakat masih bisa beraktivitas secara terbatas, tetapi harus disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan,” kata Presiden. Menurut Presiden, masyarakat sendiri yang harus punya kesadaran untuk disiplin mengenakan masker dan tidak bergerombol. “Bukan hanya aparat yang menyuruh untuk disiplin, tapi mengajak masyarakat untuk selalu sadar mendisiplinkan diri. Saya masih sering menjumpai masyarakat yang tidak bermasker, nah ini tolong semuanya kita bermasker, masih bergerombol, hindari itu,” kata Presiden pula. Presiden Jokowi juga meyakini bahwa aktivitas secara terbatas dapat dilakukan, asalkan tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. “Sekali lagi ingin saya tegaskan, yang utama adalah ikuti disiplin protokol kesehatan. Silakan beraktivitas secara terbatas, tetapi sekali lagi ikuti protokol kesehatan secara ketat. Semua ini membutuhkan kedisiplinan kita semuanya, kedisiplinan warga serta peran aparat yang bekerja secara tepat dan terukur,” ujar Presiden. Sejumlah daerah yang sudah menerapkan PSBB adalah Provinsi DKI Jakarta, Sumatera Barat, Provinsi Jawa Barat, Kota Banjarmasin, Tarakan, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, Kota Depok, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kota Tegal, Makassar, Tangerang, Tangerang Selatan, Pekanbaru, Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Sidoarjo. (jwn5/ant)