Jowonews

Pungutan Liar di SD Wonokerso 2 Sragen Gagal Terjadi, Kepala Sekolah Ambil Tindakan Cepat

Pungutan Liar di SD Wonokerso 2 Sragen Gagal Terjadi, Kepala Sekolah Ambil Tindakan Cepat

SRAGEN – Baru-baru ini, sejumlah wali murid di SD Wonokerso 2, Kabupaten Sragen, dilaporkan resah akibat adanya oknum guru yang meminta siswa membawa uang Rp10.000 saat pengambilan rapor. Namun, berkat perhatian cepat dari kepala sekolah, upaya pungutan liar itu akhirnya dapat dicegah sebelum terjadi. Menurut informasi yang dihimpun dari warga setempat, oknum guru berinisial SH diduga memerintahkan para siswa untuk membawa uang tersebut dengan alasan untuk menutupi biaya printer saat mencetak rapor. Sayangnya, tindakan ini jelas bertentangan dengan aturan, mengingat banyak di antara siswa tersebut berasal dari keluarga kurang mampu. Kejadian ini pun menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua siswa. Kepala SD Wonokerso 2, Wardoyo, yang baru menjabat selama dua semester, mengungkapkan bahwa ia langsung merespons laporan dari para wali murid. “Sudah saya cegah dan saya juga sudah panggil guru yang bersangkutan. Pungutan tersebut belum terlaksana,” ujarnya pada Jumat (20/12). Wardoyo juga menjelaskan bahwa sebelumnya ia memang tidak mengetahui permasalahan ini, tetapi setelah menerima laporan, ia segera bertindak untuk mencegahnya. “Saya harus bertanggung jawab sebagai kepala sekolah. Setiap uang yang masuk harus sepengetahuan saya, dan itu harus sesuai dengan aturan yang ada,” tegasnya. Lebih lanjut, Wardoyo memastikan bahwa tidak ada kebutuhan biaya tambahan untuk pengambilan rapor, karena sekolah sudah menyediakan printer dan kertas. Bahkan, sekolah ini tergolong kecil dengan hanya 47 siswa, yang terdiri dari kelas I hingga VI. Kelas yang melibatkan pungutan liar tersebut hanya memiliki tujuh siswa. Sementara itu, Suwarno, Kepala Bidang (Kabid) SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen, juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan memberikan teguran keras kepada oknum guru tersebut. “Jika ada uang yang sudah terlanjur dibayar, kami akan meminta untuk dikembalikan kepada orang tua murid,” ujarnya dengan tegas. Ia menambahkan bahwa tindakan pungutan liar semacam ini tidak boleh menjadi contoh bagi guru-guru lainnya, dan pihaknya siap menindaklanjuti jika kejadian serupa terjadi di sekolah lain. Pencegahan yang dilakukan oleh kepala sekolah ini patut diapresiasi, karena kejadian serupa seringkali terjadi di beberapa sekolah yang tidak mendapatkan perhatian lebih. Semoga hal ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak bahwa transparansi dan ketegasan dalam pengelolaan dana pendidikan sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat.

Menikmati Keajaiban di Pemandian Air Panas Bayanan Sragen

Pemandian Air Panas Bayanan Sragen

SRAGEN – Pemandian Air Panas Bayanan, yang terletak di Desa Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, telah menjadi salah satu tujuan wisata unggulan. Tempat ini terkenal tidak hanya karena sumber air panasnya yang dipercaya memiliki khasiat penyembuhan, tetapi juga karena keindahan alam yang menawannya. Pemandian ini sering kali dipadati pengunjung, terutama saat akhir pekan, menjadikannya sebagai tempat pelarian yang sempurna dari rutinitas sehari-hari. Air Ajaib dengan Manfaat Luar Biasa Air di Pemandian Bayanan dijuluki “Air Dewa” atau “Hyang Tirto”. Konon, air ini memiliki khasiat luar biasa untuk meredakan berbagai penyakit, mulai dari rematik hingga masalah kulit. Dikutip dari Radar Semarang (28/10), “air ini memiliki khasiat penyembuhan luar biasa, mampu meredakan rematik, gatal-gatal, dan berbagai penyakit lainnya.” Hal ini menjadikan banyak pengunjung ingin merasakan sendiri keajaiban air panas ini. Fasilitas yang Memanjakan Selain keajaiban airnya, Pemandian Air Panas Bayanan juga menawarkan suasana yang tenang dan berbagai fasilitas menarik. Taman warna-warni yang menghiasi jalan setapak menuju Bukit Gong, patung satwa, serta puluhan gazebo dan wahana permainan untuk anak-anak menambah daya tarik tempat ini. Dengan adanya panggung hiburan dan area parkir yang luas, pengunjung dapat merasakan kenyamanan dan kesenangan selama berada di sini. Sejarah yang Kaya dan Menarik Pemandian ini dulunya dikenal dengan nama Umbul Tirta Nirmala, dan memiliki sejarah yang menarik yang tercatat sejak abad ke-19. Menurut cerita, air panas ini sempat disumbat dengan gong oleh Kyai Khasan dari Ponorogo, yang menambah daya tarik sejarah tempat ini. Air panas yang kaya akan belerang dikenal bermanfaat untuk kesehatan, memperlancar sirkulasi darah, dan banyak lagi. Akses yang Mudah dan Terjangkau Bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Pemandian Air Panas Bayanan, aksesnya cukup mudah. Perjalanan dari Alun-Alun Sasono Langen Putro membutuhkan waktu sekitar 33 menit dengan jarak sekitar 18 kilometer. Rute yang disarankan adalah melalui Jalan Veteran, kemudian belok kiri ke Jalan Diponegoro, dan terus mengikuti petunjuk hingga mencapai lokasi. Biaya masuknya sangat terjangkau, hanya Rp 6000 per orang, ditambah sumbangan seikhlasnya untuk penggunaan kamar mandi. Pemandian Air Panas Bayanan adalah pilihan ideal untuk mereka yang ingin bersantai sambil menikmati manfaat kesehatan dari air panas. Suasana pedesaan yang damai dan keindahan alam sekitarnya menjadikannya tempat yang sempurna untuk melepas penat.