Jowonews

The Baron Hill Of Guci Tegal Tambah Jaring Pengaman Di Bawah Jembatan Kaca

The Baron Hill Of Guci Tegal

TEGAL – Keamanan dan keselamatan pengunjung menjadi fokus utama pengelola Wahana Wisata The Baron Hill Of Guci Tegal setelah peristiwa tragis yang terjadi pada Rabu (25/10/2023) di The Geong, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Seorang pengunjung tewas akibat keretakan pada jembatan kaca, dan sebagai tanggapan atas kejadian tersebut, langkah-langkah tegas telah diterapkan untuk melindungi pengunjung. Ikbal Ali Umami, seorang petugas di The Baron Hill Of Guci Tegal, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil langkah-langkah untuk memastikan keselamatan para pengunjung. Salah satu tindakan preventif yang diambil adalah pemasangan jaring pengaman di bawah jembatan kaca. Dengan jaring pengaman ini, diharapkan akan memberikan perlindungan ekstra dan menghindari insiden serupa. “Tentunya, kami sangat prihatin dengan kejadian di Banyumas beberapa waktu lalu. Untuk itu, kami mengambil tindakan segera untuk melindungi para pengunjung kami,” ujarnya. Selain pemasangan jaring pengaman, tiga petugas profesional dengan sertifikasi telah ditugaskan untuk menjaga keamanan di sekitar Jembatan Kaca Tangan Emas di The Baron Hill Of Guci Tegal. Tindakan ini bertujuan untuk memberikan pengunjung rasa aman dan memastikan bahwa situasi yang aman selalu terjaga. Walaupun demikian, operasional Jembatan Kaca Tangan Emas di The Baron Hill masih berlanjut, tetapi dengan pembatasan. Sebelumnya, biasanya hingga 40 orang dapat masuk sekaligus, tetapi sekarang dibatasi hingga 15 orang per kali masuk. Pengunjung juga diminta untuk melepas sepatu atau alas kaki saat melintas di jembatan kaca demi keamanan bersama. Akibat peristiwa tersebut, jumlah pengunjung di The Baron Hill Of Guci Tegal telah mengalami penurunan yang signifikan sejak Sabtu (28/10/2023) hingga Selasa (31/10/2023). Sebelumnya, pada akhir pekan, jumlah pengunjung bisa mencapai sekitar 500 orang, tetapi saat ini berkurang hingga setengahnya, sekitar 200 hingga 250 pengunjung saja. Foto Dok. Tribun Jateng

Bupati Tegal Resmikan Taman Edukasi Sampah Terpadu di Desa Ujungrusi

Taman Edukasi Sampah Terpadu

TEGAL – Bertepatan dengan World Cleanup Day (WCD) 2022, Bupati Tegal, Umi Azizah baru-baru ini meresmikan penggunaan Taman Edukasi Sampah Terpadu (Testa) di Lapangan Desa Ujungrusi, Kecamatan Adiwerna. Testa merupakan workshop pengelolaan berbagai sampah organik dan anorganik yang diselenggarakan oleh komunitas penggiat Bank Sampah Bestari. Pembangunan tempat ini berasal dari dukungan dana Pemerintah Kabupaten Tegal kepada Pemerintah Desa Ujungrusi melalui Proyek Kampung Sampah Merdeka. Umi mengatakan keberlanjutan fungsi Testa merupakan tantangan nyata pengelolaan sampah masyarakat. Menurutnya, harus ada saran dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tegal dan dukungan dari pemerintah desa setempat. “Membangun dan meresmikannya mudah, yang sulit adalah menjaga keberlangsungan fungsi, manfaatnya mengurangi sampah. Apalagi ini di luar pemukiman, sehingga menjaga semangat komunitas pemerhati lingkungan dan bank sampah agar konsisten menjalankan perannya harus dilakukan oleh kepala desa dan DLH,” kata Umi, Rabu (21/9/2022). Sebelumnya, Umi mengatakan melalui pembersihan dan pengumpulan sampah ini, setidaknya masyarakat setempat akan terus berjuang dan bergerak untuk meningkatkan kesadaran dan melakukan perubahan perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah. Selain untuk mencapai visi Indonesia Bersih Sampah pada tahun 2025, aksi ini juga dapat mendukung visi Kabupaten Tegal Merdeka Sampah pada tahun 2024. “Saya berharap melalui aksi ini akan ada kesadaran kolektif akan pentingnya pengelolaan sampah agar tumbuh genari-generasi sehat,generasi cerdas yang memilih menolak penggunaan kantong plastik saat berbelanja, memilih mengantongi sampahnya di saku celana sampai ia menemukan tempat sampah, memilih membawa tumbler dan mengisinya dengan air isi ulang, ketimbang membeli air minum dalam kemasan plastik,” jelas Umi. Sementara itu, Ketua DLH Kabupaten Tegal, Muchtar Mawardi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mempercepat pengelolaan sampah Kabupaten Tegal. Diantaranya adalah sistem zonasi yang terdiri dari 4-5 sub-zona untuk mengurangi sampah di tingkat desa melalui pemilahan dan pengolahan, setelah itu sisanya ditugaskan ke TPA Penujah. Direktur bank sampah Bestari, Anni Mutafiah, mengatakan kiprahnya di bank sampah itu sudah berlangsung selama enam tahun. Dari perjalanannya mengelola sampah di desa Ujungrusi, timnya berhasil meraih juara kedua dalam kompetisi bank sampah tingkat nasional yang diselenggarakan oleh PT Astra Internasional Tbk. Anni yang meraih gelar Magister Kesehatan Masyarakat ini menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tegal dan Pemerintah Desa Ujungrusi atas komitmen kuatnya dalam menyelesaikan permasalahan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat, melalui program Desa Merdeka Sampah. Dari situ, pihkanya dapat terus mengembangkan bank sampah yang kini telah memiliki 10 unit yang tersebar di Desa Ujungrusi. “Alhamdulillah melalui sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat, Bank Sampah Bestari telah berhasil mengembangkan 10 unit layanan di wilayah RT dan RW Ujungrusi. Sekarang dengan Testa, kita bisa mengajak siapa saja untuk belajar membuang sampah dengan benar,” ujar Anni. Sementara itu, pemberian dukungan corporate social responsibility (CSR) dari PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kepada bank sampah Bestari, berupa alat pengolah sampah organik dan anorganik, serta insinerator sampah plastik tidak menghasilkan asap. Foto: doc. Tribun Pantura