Jowonews

Penumpang KA Antarkota Wajib Gunakan Face Shield pada New Normal

JAKARTA, Jowonews.com – Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengungkapkan bahwa dalam protokol tambahan transisi normal baru, penumpang kereta jarak jauh atau antarkota diwajibkan menggunakan pelindung muka (face shield). Zulfikri menjelaskan bahwa berdasarkan Surat Edaran Kemenhub No 14/2020, pemerintah meningkatkan kapasitas kereta antarkota menjadi 70 persen pada Fase 2 atau masa pembatasan bersyarat. Dengan peningkatan kapasitas tersebut, pemerintah juga menambah protokol kesehatan bagi penumpang yang melakukan perjalanan jarak jauh. “Khusus untuk kereta antarkota, operator harus menyediakan ‘face shield’. Dengan menambah kapasitas 70 persen, artinya dimungkinkan penumpang itu duduk berdampingan, sehingga protokol kesehatan harus kita tambah, dan ini wajib disediakan operator,” kata Zulfikri dalam diskusi daring di Jakarta, Sabtu. Zulikri menjelaskan bahwa dalam protokol tambahan, penumpang tidak hanya wajib menggunakan masker, tetapi juga mengenakan pakaian lengan panjang. Protokol ini tidak hanya berlaku saat penumpang menggunakan kereta jarak jauh saja, tetapi juga pada kereta rel listrik (KRL) dalam kota. Khusus kereta jarak jauh, penumpang yang melakukan perjalanan juga harus dinyatakan sehat dengan mengantongi surat bebas COVID-19, yang dilengkapi dengan hasil tes cepat (rapid test) atau Polymerase Chain Reaction (PCR), atau surat kesehatan dari rumah sakit. Sementara itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI), selaku operator kereta jarak jauh siap menyediakan pelindung muka (face shield) kepada penumpang secara gratis. “Untuk kereta jarak jauh, fasilitas ‘face shield’ yang kita berikan itu gratis. Jadi kami akan berikan pada saat para penumpang kami siap menaiki kereta,” kata Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo. Selain menyediakanpelindung muka, KAI sebaga operator juga diwajibkan menyediakan ruang isolasi untuk mengantisipasi jika penumpang terpapar virus dalam perjalanan. Kemudian, Kemenhub juga mewajibkan operator untuk memisahkan penumpang di atas 50 tahun dengan menyediakan rangkaian khusus, mengingat orang dengan usia tersebut sangat berisiko tinggi jika terpapar COVID-19. Terakhir, petugas operator KA jarak jauh juga wajib melakukan pengecekan suhu tubuh secara berkala, terutama pada perjalanan di atas 3 jam. “Karena perjalanan cukup panjang, bisa sampai 10 jam, ini setiap tiga jam sekali akan dilakukan pengecekan suhu tubuh,” kata Zulfikri. (jwn5/ant)

KAI Batalkan Perjalanan Sejumlah KA Lintas Selatan Jawa

PURWOKERTO, Jowonews.com – PT Kereta Api Indonesia (KAI) kembali membatalkan atau menghentikan sementara perjalanan sejumlah Kereta Api (KA) lintas selatan Jawa, khususnya yang melewati Daerah Operasional 5 Purwokerto.  “Pembatalan atau penghentian sementara terhadap perjalanan sejumlah KA ini berkaitan dengan pembatasan jam operasi transportasi umum di DKI Jakarta pada masa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), yakni pukul 06.00-18.00 WIB,” kata kata Manager Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto Supriyanto di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat. PT KAI, kata dia, menyesuaikan jadwal operasional KA dari dan menuju Jakarta dalam rangka penerapan PSBB yang mulai dilaksanakan pada tanggal 10 April 2020. Terkait dengan hal itu, ia mengatakan secara keseluruhan ada 44 perjalanan KA dari dan menuju Jakarta yang dihentikan sementara pada tanggal 10-23 April 2020. Dengan demikian, lanjut dia, masih tersisa 14 perjalanan KA yang jadwal keberangkatan dan kedatangannya di Jakarta sesuai dengan jam operasional transportasi umum yang ditetapkan selama PSBB. “Khusus kereta api lintas selatan Jawa dari dan menuju Jakarta yang masih dijalankan selama masa PSBB hanya KA Bima relasi Surabaya Gubeng-Gambir PP dan KA Serayu Pagi relasi Purwokerto-Kroya-Kiaracondong-Pasarsenen PP,” katanya. Supriyanto mengatakan hal itu disebabkan PT KAI  menghentikan sementara 12 perjalanan KA lintas selatan dari dan menuju Jakarta yang melewati Daop 5 Purwokerto, yakni KA Argo Dwipangga relasi Solo-Gambir PP, KA Gajayana relasi Malang-Gambir PP, KA Senja Utama Solo relasi Solo-Pasarsenen PP, KA Sawunggalih Pagi relasi Kutoarjo-Pasarsenen PP, KA Bengawan relasi Purwosari-Pasarsenen PP, dan KA Serayu Malam relasi Purwokerto-Kiaracondong-Pasarsenen PP. Selain KA Bima dan KA Serayu Pagi, kata dia, wilayah PT KAI Daop 5 Purwokerto masih dilayani sejumlah KA jarak jauh lintas selatan Jawa, yakni KA Wijayakusuma relasi Cilacap-Surabaya Gubeng-Ketapang PP, KA Ranggajati relasi Cirebon-Surabaya Gubeng-Jember PP, KA Kahuripan relasi Blitar-Kiaracondong PP, KA Kutojaya Selatan relasi Kutoarjo-Kiaracondong PP, KA Joglosemarkerto relasi Purwokerto-Semarang-Solo PP, dan KA Kamandaka relasi Purwokerto-Semarang PP “Untuk KA yang masih berjalan, PT KAI hanya membuka penjualan tiket sebanyak 50 persen dari kapasitas tempat duduk dengan tujuan untuk menjaga physical distancing antarpenumpang di atas kereta,” kata Supriyanto. (jwn5/ant)

KAI Prediksi Penumpang Kereta Angkutan Lebaran 2020 Naik 5 Persen

PURWOKERTO, Jowonews.com – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro memprediksi jumlah penumpang kereta api pada masa angkutan Lebaran 2020 akan mengalami kenaikan 4-5 persen atau sama seperti beberapa tahun sebelumnya. “Kalau bicara tempat duduk, ketersediaannya  tambah dua persen,” katanya usai meresmikan Loko Coffee Shop di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu. Kendati demikian, dia mengatakan total penumpang bisa lebih dari ketersediaan tempat duduk karena di kereta api ada penumpang yang sifatnya dinamis. Dia mencontohkan dalam satu kereta api dari Jakarta menuju Surabaya, ada penumpang yang turun di Semarang dan selanjutnya ada penumpang lain yang naik dari kota itu. Dengan demikian, satu tempat duduk dalam satu rangkaian kereta api bisa terdiri atas dua penumpang atau disebut dinamis. “Saya tadi bicara dua persen adalah tempat duduknya, tetapi penumpangnya nanti kita lihat realisasinya. Ya, saya kira kurang lebihnya kalau dinamis, yang tadi itu naik penumpangnya, mungkin 4-5 persen seperti tahun-tahun lalu,” kata Edi. Disinggung mengenai penjualan tiket Lebaran 2020, dia mengatakan pihaknya belum merekap data penjualan yang baru dibuka 14 Februari 2020. “Mungkin mulai hari Senin (17/2/2020) baru akan direkap tiap harinya berapa yang sudah terjual, berapa yang belum. Biasanya, kan kemarin baru dibuka, ya mungkin masih di bawah 10 persen yang terjual, tetapi nanti mulai hari Senin (17/2/2020) akan ada monitoring langsung secara harian, berapa tiket yang sudah terjual, berapa yang masih tersedia,” katanya. Terkait dengan persiapan KAI dalam menghadapi Lebaran 2020, dia mengatakan persiapan dilakukan untuk memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. Menurut dia, salah satu persiapannya adalah inspeksi yang melibatkan direksi dan komisaris KAI baik jalur utara maupun selatan. “Perjalanan inspeksi nanti sekaligus untuk  meyakinkan bahwa masing-masing stasiun antara itu mereka siap untuk menerima arus dari operasi Lebaran,” jelasnya. Dia juga mengharapkan jalur rel ganda Kroya-Kutoarjo sudah bisa dioperasikan pada Lebaran 2020. “Kita harapkan, mudah-mudahan, ya kita tunggu nanti, mudah-mudahan itu (jalur rel ganda Kroya-Kutoarjo) bisa menambah okupansi atau penumpang,” katanya. (jwn5/ant)