Menikmati Kelezatan Kuliner di Lodji Londo Coffee, Kastil Belanda di Tengah Sawah
Lodji Londo Coffee di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, menyuguhkan pengalaman unik dengan konsep kastil Belanda yang berpadu dengan pemandangan sawah.
Lodji Londo Coffee di Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, menyuguhkan pengalaman unik dengan konsep kastil Belanda yang berpadu dengan pemandangan sawah.
Menawarkan pengalaman kuliner yang unik, Sate Bawor hadir dengan penyajian istimewa menggunakan tusuk pedang mini di Purwokerto.
BOYOLALI – Di musim panas yang terik, es kelapa muda menjadi salah satu minuman favorit banyak orang. Namun, pasangan asal Boyolali, Novia Karmiana (35) dan Muhammad Nur (37), telah menghadirkan inovasi unik dengan sajian degan jelly yang tak hanya menggoda selera, tetapi juga memberikan pengalaman baru kepada pecinta kelapa muda. Degan jelly adalah produk unggulan yang telah menembus pasar di berbagai restoran dan kafe di Boyolali. Apa yang membuat degan jelly ini begitu istimewa? Air kelapa muda diubah menjadi jelly dengan tekstur lembut, namun daging kelapa muda tetap ada. Dengan begitu, selain menikmati air kelapa muda yang sudah menjadi jelly, Anda juga bisa menikmati daging kelapa muda tersebut dengan cara yang mudah. Novia Karmiana menjelaskan bahwa produk degan jelly ini saat ini masih dipasarkan secara lokal di Boyolali melalui kerjasama dengan enam restoran. Selain itu, produk ini juga tersedia secara online. Meskipun usaha ini baru berjalan selama tiga bulan terakhir, pada nyatanya produksi degan jelly dan sajian lainnya seperti coco thumb telah menyibukkan dapur mereka, yang berlokasi di Kampung Bhayangkara, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota. Di halaman belakang rumah mereka, terdapat mesin pengupas kelapa dan sejumlah keranjang berisi kelapa muda. Selanjutnya, kedua ujung kelapa muda dirapikan, direndam dalam air selama sekitar 15 menit, dan kemudian dibuka untuk mengambil airnya. Air kelapa muda itulah yang diolah menjadi jelly. Menurut Novia, ide untuk menciptakan degan jelly muncul saat ia berkunjung ke Solo dan mencicipi sajian serupa di sebuah restoran. Mereka kemudian mencoba meniru resep tersebut dan melakukan berbagai uji coba selama sebulan untuk mendapatkan takaran yang pas. Hasil uji coba tersebut dibagikan kepada teman-temannya untuk dicicipi. Pada awalnya, tekstur jelly buatan mereka cukup keras. Namun, setelah beberapa penyesuaian takaran dan komposisi, mereka akhirnya menemukan formula yang dirasa sudah tepat. Bentuk kupasan kelapa muda dalam degan jelly terinspirasi saat mereka liburan ke Bali, di mana mereka melihat kelapa muda disajikan utuh dengan kulitnya. Konsep ini kemudian digabungkan dengan isian jelly. Novia melakukan berbagai percobaan untuk mencari cara yang tepat untuk mengupas kelapa muda tersebut agar tetap terlihat segar. Ternyata kuncinya kelapa muda direndam dalam air sebelum diangkat dan ditiriskan. Degan jelly buatan Novia mendapat sambutan positif dari masyarakat. Produknya menjadi laris dan omzetnya meningkat pesat. Bahkan, mereka kesulitan memenuhi permintaan dari restoran yang menjadi pelanggan tetap. Permintaan degan jelly terus meningkat, dan produksi yang awalnya hanya beberapa biji per hari kini mencapai 50 hingga 80 biji per hari. Setiap restoran memesan sekitar 30 hingga 100 biji per minggu. Dengan inovasi degan jelly yang unik ini, pasangan Novia Karmiana dan Muhammad Nur telah menciptakan kelezatan kelapa muda dalam bentuk yang menggoda selera dan menyuguhkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi semua pecinta kelapa muda di Boyolali.
Nasi Bakar Tuna Kemangi merupakan kuliner Demak yang wajib kamu coba ketika datang ke Kota Wali. Setelah menghabiskan waktu berwisata religi di Demak atau sekedar menikmati indahnya Alun-alun Demak, tak lengkap rasanya tanpa mencoba kelezatan Nasi Bakar Tuna Kemangi dan Sop Tuna Serani di Reinz Cafe yang terletak di Kota Demak, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Sekilas Nasi Bakar Tuna Kemangi seperti nasi bakar pada umumnya, nasi putih berisikan tuna yang telah berbumbu kemangi dan dibungkus dengan daun pisang. Nasi yang telah dibungkus tersebut kemudian dibakar. Sajian ikan tuna ini layaknya sajian di hotel bintang 5, namun terkesan dengan kesederhanaan yang menonjolkan cita rasa bumbu Indonesia, kata chef kafe Reinz Demak, Ayatullah saat membuat Nasi Bakar Tuna Kemangi. “Dari bahan dasar ikan tuna yang sehat dan bergizi, kami gabungkan dengan masakan tradisional hingga menjadi nasi bakar tuna dengan kemangi,” kata sang juru masak dikutip dari Tribunjateng, Kamis (29/12/2022). Salah satu rahasia yang menjadikan kuliner ini lezat adalah dengan mempertahankan bumbu rempah dan menambahkan sedikit ebi sebagai bumbu dasarnya. “Kami selalu menggunakan bumbu tradisional yang khas seperti kemangi, daun serai, daun jeruk, bawang putih, dan cabai dan menggunakan sedikit ebi untuk mengeluarkan aroma wangi,” jelasnya. Tak hanya itu, lanjut Aya, kelezatan kuliner ini juga terletak pada jenis nasi yang digunakan, yakni nasi merah atau nasi gurih. “Tentunya untuk masakan nasi bakar ini, komplit dengan dibalut daun pisang dan nasinya pun menggunakan nasi liwet atau nasi gurih di kombinasikan dengan tumisan ikan tuna dan kemangi,” jelasnya. Untuk bisa mencicipi Nasi Bakar Tuna Kemangi di Reinz Cafe harganya hanya Rp 32.000. Salah satu tamu yang mencoba menu baru olahan Tuna tersebut adalah Evista, penyanyi dangdut lokal asal Demak yang ingin mencicipi menu baru sekaligus menghabiskan waktu berlibur di Reinz Cafe. “Kali ini bersama teman-teman, saya sedang liburan tahun baru dan ingin mencoba menu baru yaitu Ikan Bakar Tuna Kemangi,” kata Evista usai mencicipi hidangan tersebut. Perempuan asli Demak ini mengaku baru pertama kali mencoba nasi bakar ini. “Ini pertama kalinya saya makan nasi bakar dengan kemangi dan tuna,” jelasnya. Hidangan ini enak, terbuat dari daging ikan tongkol, dibumbui dengan rempah-rempah dan tentunya sangat nikmat. Ia merasa cukup senang bisa mencoba makanan lezat tersebut dengan harga yang terjangkau. “Untuk harga masih terbilang cukup terjangkau karena menu ini banyak ikan tuna dan dagingnya,” ujarnya. Hal yang sama juga disampaikan Yuni Sari, sahabat Evista, yang mencoba menu berbeda yakni Sop Tuna Serani. Dengan rasa gurih, pedas, dan sedikit asam, itulah yang Yuni rasakan saat menyantap hidangan ini. “Rasanya enak, pedas asam, enak sekali,” kata Yuni. Senada dengan itu, Nungki yang sedang jalan-jalan bersama Evista dan Yuni yang baru saja melakukan wisata religi di Demak sengaja mampir ke kafe Reinz untuk mencoba tuna yang sudah disiapkan. “Tadi baru selesai wisata religi, di makam Sunan Kalijaga, di masjid agung dan terakhir singgah di kafe reinz,” kata Nungki. Mirip dengan Yuni, Nungki juga memesan ikan tuna dengan kuah serani. Ia pun merasa sangat senang mencicipi tuna dengan saus serani. “Ini pesan tuna serani, rasanya enak dan cocok dengan campuran kemangi dan potongan tuna besar. Tentunanya enak, biasanya hanya ikan pindang tapi diganti dengan tuna kesanya berbeda ini murah sekali,” tutupnya.