Jowonews

Lazismu Jateng Serahkan Mobil Operasional ke RS Muhammadiyah Demak

SEMARANG, Jowonews- Lembaga Amil Zakat Muhammadiyah (Lazismu) Jawa Tengah menyerahkan mobil operasional ke Rumah Sakit Hj Fatimah Sulhan PKU Muhammadiyah Demak di Kantor Lazismu Jateng Jalan Singosari 33 Semarang, Rabu (3/2).  Mobil diserahkan oleh Direktur Lazismu Jawa Tengah Ikhwanushoffa ke dr. Budi Istriawan M. MK selaku Direktur RS PKU Muhammadiyah Hj Fatimah Sulhan Demak. Hadir pula dalam acara tersebut Wahidin Hasan, Manager Fundraising Lazismu Jateng, dr Aldila S. Arfah, MMR, anggota MPKU Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah. Mobil ambulans RS PKU Muhammadiyah untuk mendukung operasional rumah sakit itu diharapkan dapat mengoptimalkan pelayanan antar jemput pasien dan kegiatan lainnya. “Indonesian Mobil Clinic (IMC) sebagai mobil operasional diharapkan bisa mempermudah pelayanan pasien, mengingat RS Hj Fatimah Sulhan PKU Muhammadiyah Demak ini sebagai rumah sakit baru, dan masih membutuhkan banyak perangkat pendukung yang perlu dilengkapi,” ungkap Aldila sebagaimana dilansir Antara. Wahidin Hasan, Manager Fundraising Lazismu, juga menegaskan bahwa Masyarakat Demak tentu berbangga dengan berdirinya RS PKU Muhammadiyah Demak, meski masih dalam proses pemenuhan perangkat (alat) kesehatan, namun sudah dapat melayani masyarakat yang membutuhkan. “Hal yang sangat menggembirakan bagi masyarakat Demak akan kehadiran RS PKU Muhammadiyah, paling tidak memicu kepedulian masyarakat untuk ikut berpartisipasi dan mendukung penuh agar rumah sakit ini bisa memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat akan pentingnya pelayanan kesehatan yangberkualitas,” ujar Hasan

Kerjasama dengan LPSK, Lazismu Bantu Korban Penganiayan Berat

JAKARTA, Jowonews-Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) memberikan bantuan psikososial kepada korban penganiayaan berat yang merupakan terlindung Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). Bantuan psikososial berupa uang Rp22,7 juta dan paket sembako itu diserahkan Wakil Ketua Lazismu Barry Adhitya kepada korban penganiayaan berat Terlindung LPSK berinisial W di kediamannya di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Rabu (19/8). “Ini momentum awal (LPSK dan Lazismu) untuk membuat program (bantuan psikososial bagi korban tindak pidana) sejenis di seluruh Indonesia,” ujar Wakil Ketua LPSK Maneger Nasution dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis. W, terlindung LPSK, merupakan korban tindak pidana penganiayaan berat. Ibu rumah tangga ini menderita luka berat setelah dianiaya menggunakan balok kayu sehingga mengalami luka di kepala dan wajah. Korban mengalami cacat di bagian mata sebelah kanan akibat tindak pidana yang dialami. Untuk pemulihan medisnya, korban sampai menggadaikan sertifikat rumah dan menjual sepeda motor. Menurut Maneger, yang juga hadir dalam penyerahan bantuan tersebut, pemberian psikososial bagi terlindung LPSK di Kabupaten Batang ini merupakan salah satu bentuk memberdayakan korban tindak pidana. Dari Sumatera Hingga Papua LPSK dan Lazismu, kata dia, setidaknya memiliki lima pilot project sampai Desember 2020. Bantuan akan dilakukan di lima wilayah, mulai dari Batang, kemudian dilanjutkan ke Sumatera Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Papua. “Kerja sama dengan lembaga filantrofi seperti Lazismu, khususnya dalam pemenuhan rehabilitas psikososial akan terus berlanjut di masa mendatang,” kata Maneger. Sementara itu, Wakil Ketua Lazismu Barry Adhitya menegaskan sikap Lazismu untuk mendukung saksi dan korban agar bisa mendapatkan dukungan psikososial. Yakni berupa layanan kesehatan jika dibutuhkan dan dukungan penguatan pemberdayaan ekonomi. “Pada diskusi dengan LPSK, kita juga melihat potensi-potensi lain. Yaitu dukungan pendidikan dalam bentuk beasiswa,” kata dia. Lazismu sendiri, lanjut Barry, mengembangkan sejumlah program yang terdiri dari beberapa pilar. Yaitu pendidikan, ekonomi, kesehatan, sosial dakwah, advokasi, dan program program kemanusiaan. “Selain dukungan jangka pendek, yakni bagaimana terlindung pulih dari peristiwa yang dialami, Lazismu melihat perspektif lebih luas. Bagaimana membangun kesadaran bersama jamaah untuk bisa saling melindungi dan berbagi antarsesama,” ujar Barry.

Kurban Lewat Lembaga Filantropi Jangkau Daerah Sulit

DEMAK, Jowonews- Penyaluran hewan kurban lewat lembaga filantrofi dinilai bisa memberikan pekurban beragam pilihan. Khususnya dalam penyaluran hewan kurban ke daerah-daerah yang membutuhkan dan sulit dijangkau. Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) , misalnya, memprogramkan penyembelihan hewan kurban di pelosok-pelosok daerah. “Hari ini kami menyembelih hewan kurban di Dusun Nyangkringan, Sayung, Demak. Dusun di perbatasan Kota Semarang dan Demak yang kondisi lingkungannya dikepung air rob. Daerah yang cukup sulit dijangkau jika kita tidak mengenal medannya,” terang Hasan Pardjojo, Eksekutif Lembaga Zakat Infaq Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Semarang, kepada Jowonews, Ahad (2/8). Namun Lazismu, ujar Hasan, sengaja memilih daerah tersebut sebagai komitmennya untuk mendistribusikan hewan kurban secara merata ke berbagai pelosok. Sebagai informasi, dusun yang terletak di Desa Sriwulan, Sayung Demak ini, kondisi lingkungannya cukup memprihatinkan. Abrasi air laut menjadikan daerah ini makin lama makin tenggelam. Banyak rumah, sekolah, masjid dan bangunan lainnya yang posisinya sudah lebih rendah daripada permukaan air laut. Di dusun ini, Lazismu menyembelih seekor sapi dari wali murid SD Muhammadiyah 08 Pedurungan, Semarang. Sementara itu, 9 ekor sapi lainnya yang dipercayakan ke Lazismu Semarang diolah dalam bentuk rendang kemasan kaleng. “Dengan bentuk rendang kemasan ini, daging kurban siap disalurkan kapan pun dan di mana pun. Bahkan menjadi logistik andalan untuk penyaluran bantuan ke korban bencana,” ujar Hasan. Pengolahannya sendiri, terang Hasan, dilakukan oleh Lazismu pusat. Sedangkan prosesnya memakan waktu 3 bulan sampai siap didistribusikan. .

Ayo, Masih Ada Waktu Berkurban di Hari Tasyrik

SEMARANG, Jowonews- Belum sempat berkurban saat hari raya Iedul Adha Jumat kemarin? Jangan berkecil hati. Masih ada waktu untuk ibadah ini di hari tasyrik, sampai dengan hari Senin (3/8) mendatang. “Menurut syariat Islam selama hari tasyrik diperbolehkan menyembelih hewan kurban. Sehingga tidak salah jika penyembelihan hewan qurban dilakukan kapanpun di hari tasyrik,” terang Hasan Pardjojo, Eksekutif Lembaga Zakat Infaq Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Semarang, kepada Jowonews, Sabtu (1/8). Hari tasyrik jatuh pada tanggal 11,12,13 Dzulhijjah. Atau 3 hari setelah hari raya Iedul Adha, lanjut Hasan. Selama hari tasyrik, Lazismu Kota Semarang sendiri masih menerima dan menyalurkan hewan kurban. Kaum muslimin yang masih ingin berkurban bisa menghubungi nomor telepon 085640873531. Adapun sasaran penyalurannya ke daerah tertentu yang dinilai sangat membutuhkan. Seperti di dusun Nyangkringan, Sayung, Demak yang akan dijadikan tempat penyembelihan hewan kurban pada hari Ahad (2/8) besok. Dusun ini di nilai tepat untuk menyalurkan bantuan hewan kurban karena kondisi lingkungannya yang memprihatinkan. Abrasi air laut menjadikan tempat ini makin lama makin tenggelam. Banyak rumah, sekolah, masjid dan bangunan lainnya yang posisinya sudah lebih rendah daripada permukaan air laut. “Sudah banyak korban warga setempat yang terpaksa meninggalkan rumahnya yang terendam. Yang tersisa tinggal puing-puing rumah yang hancur diterjang air laut. Kami coba hadir di sana,” tegas Hasan. Sebelumnya, saat hari raya Lazismu juga menyalurkan hewan kurban ke lokasi pemberdayaan di daerah Wates, Kecamatan Ngaliyan, Semarang. Penyaluran hewan kurban tersebut sekaligus sebagai syiar dimulainya rencana pembangunan rumah tahfidz yang dikelola Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Ngaliyan. Rendang Kurban Selain penyembelihan di lokasi minus, Lazismu juga menggenjot program pengolahan daging kurban menjadi rendang kemasan. Program ini membuat daging kurban bisa dengan mudah disalurkan kapan saja dan dimana saja. Tahun ini pihaknya, kata Hasan, telah menerima 9 ekor sapi yang berasal dari 56 orang pekurban. Semuanya sudah di kirim ke Lazismu pusat, melalui kantor wilayah Jawa Tengah. “Tinggal menunggu produk rendangnya di proses, dengan perkiraan waktu tunggu selama 3 bulan. Setelahnya, rendang daging kurban siap didistribusikan kapanpun,” pungkas Hasan.

Lazismu Magelang Siapkan Program Lumbung Pangan

MAGELANG, Jowonews.com – Lembaga Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Kabupaten Magelang melaksanakan program lumbung pangan untuk membantu rumah tangga tidak mampu yang terdampak kebijakan pembatasan sosial dan fisik akibat pandemi virus corona jenis baru (COVID-19). “Nanti disalurkan kepada rumah tangga tidak mampu terdampak kebijakan pembatasan sosial,” kata Ketua Lazismu Kabupaten Magelang Imron Rosidi dala keterangan tertulis diterima di Magelang, Jawa Tengah, Minggu. Ia menjelaskan bahwa melalui program lumbung pangan, Lazismu Kabupaten Magelang mulai mengumpulkan bahan pokok, antara lain beras, tepung, minyak goreng, gula, mi instan dan lauk pauk yang selanjutnya dikemas dalam bentuk paket untuk disalurkan kepada mereka yang paling terdampak pandemi tersebut. Lazismu Kabupaten Magelang menerima donasi dalam bentuk barang kebutuhan pokok maupun uang. Donasi berupa uang akan dibelanjakan bahan kebutuhan pokok, sedangkan bantuan berupa barang selain kebutuhan pokok akan dilelang dengan hasil penjualannya dibelanjakan bahan kebutuhan pokok. Ia mengatakan masyarakat yang akan memberikan donasi bisa menghubungi nomor 0858 0061 4445 atau 0813 8179 5887. “Saatnya saling tolong-menolong dan gotong royong untuk meringankan beban hidup di antara sesama, mari berzakat, berinfak, dan bersedekah, Lazismu siap menerima dan menyalurkannya kepada masyarakat yang berhak dan membutuhkannya,” katanya. Ia menyebutkan bahan kebutuhan pokok sebagai kebutuhan yang langsung untuk memenuhi kelangsungan hidup masyarakat paling terdampak pandemi virus. “Oleh karenanya dalam kondisi dan situasi apapun bahan pangan harus terjamin kesediaannya,” kata dia. Ia mengatakan pandemi COVID-19 bukan hanya menyangkut sektor kesehatan akan tetapi berdampak terhadap sektor lainnya, termasuk ekonomi. Selain pemerintah, katanya, masyarakat sipil juga harus bersama-sama memperkuat solidaritas untuk mencari solusi atas dampak pandemi itu. Di tengah menurunnya daya beli masyarakat, kata dia, setiap rumah tangga perlu mendapatkan jaminan dalam hal akses bahan pangan yang sesuai standar kebutuhan konsumsi dan memiliki kandungan gizi yang cukup. Ia menjelaskan kebijakan pembatasan sosial, seperti imbauan kepada warga untuk bekerja dan beraktivitas dari rumah, mengakibatkan berkurangnya mobilitas masyarakat yang akhirnya berdampak melemahnya perekonomian. Sektor jasa transportasi, pariwisata, dan industri rumah tangga, katanya, menjadi contoh sektor kehidupan yang terdampak pandemi. Bahkan, kata dia, ada pula pemutusan hubungan kerja bagi karyawan oleh beberapa perusahaan. Ia menjelaskan realitas tersebut mengakibatkan banyak kalangan masyarakat akhirnya berkurang atau bahkan kehilangan pendapatan. Ia menjelaskan upaya menyelamatkan kehidupan melalui pembatasan sosial dan fisik untuk mencegah penularan COVID-19 memang harus dilakukan, sedangkan dampak ekonomi dari kebijakan tersebut harus menjadi perhatian dan pemikiran bersama-sama untuk jalan keluarnya. (jwn5/ant)