Jowonews

43 Napi Narkoba Asal Kalbar Dipindahkan ke Nusakambangan

PURWOKERTO, Jowonews- Sebanyak 43 napi kasus narkotika dari sejumlah lembaga pemasyarakatan (Lapas) dan rumah tahanan negara (Rutan) di Kalimantan Barat dipindah ke Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Saat dihubungi dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Kamis (17/9) sore, Koordinator Lapas Se-Nusakambangan dan Cilacap Erwedi Supriyatno mengatakan 43 napi tersebut diterbangkan dari Pontianak, Kalimantan Barat, menuju Yogyakarta dengan menggunakan pesawat terbang. Selanjutnya dibawa ke Cilacap melalui jalur darat menggunakan bus. Menurut dia, 43 napi kasus narkotika tersebut berasal dari Lapas Pontianak sebanyak 26 orang, Rutan Pontianak sebanyak 12 orang, dan Rutan Mempawah sebanyak 5 orang. “Kalau dirinci berdasarkan pidananya terdiri atas seumur hidup sebanyak 16 orang, pidana mati sebanyak 8 orang, dan pidana penjara sementara sebanyak 19 orang,” kata dia yang juga Kepala Lapas Batu, Pulau Nusakambangan. Ia mengatakan ke-43 napi tersebut akan disebar ke tiga lapas di Pulau Nukambangan, yakni Lapas Karanganyar sebanyak 23 orang, Lapas Besi sebanyak 10 orang, dan Lapas Narkotika sebanyak 10 orang. Informasi yang dihimpun Antara, ke-43 napi tersebut tiba di Dermaga Wijayapura, Cilacap, sekitar pukul 16.00 WIB, dengan menggunakan dua bus pariwisata. Selanjutnya, mereka diseberangkan menuju Dermaga Sodong di Pulau Nusakambangan dengan menggunakan Kapal Pengayoman. Sebelumnya, Direktur Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Reynhard Silitonga mengatakan pihaknya berkomitmen untuk memberantas peredaran narkoba di Indonesia. “Kami tegaskan ini bentuk keseriusan dan komitmen kami dari Ditjen Pemasyarakatan dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Dengan pemindahan ini, kami berharap peredaran narkoba di wilayah kita yang tercinta ini semakin berkurang, dengan pemindahan ini diharapkan peredaran narkoba di negara kita yang tercinta semakin berkurang,” katanya di Dermaga Wijayapura, Cilacap, 18 Juli 2020. 

Penjara Nusakambangan Siap Tampung Para Pelaku Kejahatan Narkoba

SEMARANG, Jowonews- Jangan coba-coba salah gunakan narkoba. Penjara di Pulau Nusakambangan siap menanti para pelaku extraordinary crime itu. Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Wilayah Jawa Tengah Priyadi menyebutkan masih banyak kamar kosong bagi para pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkoba di Nusakambangan. Priyadi di Semarang, Selasa (4/8), menyatakan dukungannya kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jawa Tengah dalam memberantas penyalahgunaan narkoba. Bahkan, menurut dia, petugas Kemenkumham yang terbukti tersangkut dalam tindak pidana penyalahgunaan narkotika tidak menutup kemungkinan juga bisa menempati salah satu sel di pulau penjara itu. “Masih banyak kamar kosong. Pengedar, produsen, maupun petugas Kemenkumham sendiri,” tegasnya, sebagaimana dilansir Antara. Di Nusakambangan, lanjut dia, terdapat lapas dengan super “maximum security” yang tiap kamarnya hanya dihuni satu narapidana. Ia menambahkan dari sekitar 11 ribu napi yang menghuni berbagai lapas di Jawa Tengah. Sekitar setengahnya tersangkut kasus narkotika. “Ada sekitar 5.678 napi kasus narkotika yang menjalani hukuman di berbagai lapas saat ini,” katanya.

Seorang Remaja Hilang Terseret Ombak Pantai Nusakambangan

CILACAP, Jowonews.com – Seorang remaja dilaporkan hilang akibat tenggelam di Pantai Kali Empat, Pulau Nusakambangan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Minggu. “Berdasarkan informasi yang kami terima pada pukul 16.25 WIB, korban diketahui bernama Rico Priyanto (17), warga Jalan Sirkaya RT03/RW09, Kelurahan Tambakreja, Kecamatan Cilacap Selatan,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Basarnas Cilacap I Nyoman Sidakarya di Cilacap, Minggu petang. Peristiwa itu pada Minggu, sekitar pukul 13.00 WIB, saat korban bersama teman-temannya mandi di Pantai Kali Empat, Nusakambangan. Korban terseret arus dan hanyut hingga akhirnya tenggelam karena tidak bisa bertahan. Terkait dengan informasi tersebut, pihaknya segera menyiapkan pemberangkatan regu “rescuer” Basarnas KPP Cilacap menuju lokasi kejadian guna operasi pencarian korban. Dia mengatakan tim membawa peralatan pertolongan di air, termasuk satu perahu jukung/katir, satu rigid inflatable boat (RIB), dan satu rescue car carrier cabin. “Kami juga melakukan koordinasi secara intensif dengan nelayan Kabupaten Cilacap,” katanya. Tim Recuer Basarnas KKP Cilacap pada pukul 17.30 WIB diberangkatkan menuju Pantai Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, dan selanjutnya berjalan kaki melalui jalur darat. Mereka akan bertindak sebagai tim aju di lokasi kejadian guna melakukan koordinasi awal serta pencarian di sekitar tempat kejadian. “Perjalanan jalur darat menuju TKP (Tempat Kejadian Perkara) diperkirakan memakan waktu sekitar lima jam. Rencananya tim akan bermalam di TKP,” katanya. Pihaknya pada Senin (17/2) pagi akan memberangkatkan tim yang bertugas melakukan pencarian di laut dengan menggunakan RIB dan perahu jukung. (jwn5/ant)