Jowonews

Pembangunan KIT Batang Serap 140 Ribu Pekerja

BATANG, Jowonews- Pemerintah Kabupaten Batang secara bertahap siap menyerap sekitar 140 ribu pekerja untuk mendukung percepatan pembangunan Kawasan Industri Terpadu Batang yang ditargetkan selesai pada tahun ini. Bupati Batang Wihaji di Batang, Ahad (7/2), mengatakan bahwa pembangunan KIT Batang bertujuan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru, khususnya bagi masyarakat setempat. “Pemanfaatan tenaga kerja lokal akan dimulai untuk mengerjakan pekerjaan infrastruktur ringan yang tidak memerlukan alat berat, melainkan tenaga manusia yang diperkirakan akan menyerap 140 ribu pekerja dalam lima tahun ke depan,” katanya sebagaimana dilansir Antara. Terkait investor-investor yang telah terdaftar di KIT Batang, Bupati Wihaji mengatakan hal itu menjadi wewenang Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). “Insyaallah kalau sudah selesai penandatanganan kerja sama akan dipaparkan sejelas-jelasnya. Akan tetapi, kami memperkirakan sudah ada empat investor yang siap berinvestasi di KIT Batang,” katanya. Direktur Utama Kawasan Industri Terpadu Batang Galih Saksono memperkirakan proses pembangunan jalan akan selesai pada Juni 2021. Tahapan pembangunan yang harus ditempuh untuk mendukung percepatan investaso di KIT Batang, kata dia, dimulai dari dibangunnya jalan, sarana air minum, dan rumah susun untuk pekerja. “Untuk pembangunan jembatan akan selesai April 2021, khusus untuk mempermudah akses menuju KIT Batang saja,” kata Galih Saksono. 1

DPR Dorong Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Jawa Tengah

JAKARTA, Jowonews- Ketua Komisi XI DPR RI Dito Ganinduto menyatakan, pihaknya mendorong berbagai langkah strategis dan terintegrasi guna mempercepat pembangunan ekonomi kawasan di Provinsi Jawa Tengah, selaras dengan Peraturan Presiden No. 79/2019. “Diperlukan strategi yang tepat, memiliki arah pembangunan yang merata, terarah, fokus, dan terukur guna meningkatkan daya saing kawasan yang berdampak pada pertumbuhan investasi dan peningkatan perekonomian nasional yang terintegrasi dan berkelanjutan serta mendatangkan manfaat sosial ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya,” kata Dito dalam rilis, Ahad (10/10), sebagaimana dilansir Antara.. Komisi XI DPR RI telah melakukan kunjungan kerja ke Semarang, Jawa Tengah, pada 8 Oktober 2020 lalu. Menurut Dito, guna mendukung percepatan pembangunan ekonomi tersebut, maka pihaknya meminta PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia atau PT PII (Persero) sebagai BUMN di bawah Kementerian Keuangan memberikan penjaminan atas proyek infrastruktur pemerintah. Selain itu, ia juga mendorong agar PT. SMI (Persero) yang merupakan salah satu Special Mission Vehicles (SMV) yang bergerak di bidang pembiayaan dan penyiapan proyek infrastruktur, untuk terus mendukung Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan di Provinsi Jawa Tengah. “Terkait dengan Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan di Provinsi Jawa Tengah tersebut maka diperlukan skema pendanaan yang didukung oleh PT. SMI dan penjaminan infrastruktur yang dilakukan oleh PT. PII dalam pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019,” jelas Dito. Sementara itu, Gubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam paparannya menyebutkan skenario yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yakni dengan cara antara lain mendorong investasi industri strategis, pembangunan infrastruktur, penguatan SDM, mendorong ekspor-TPT, substitusi impor, dan pengembangan sektor pariwisata. “Penerbitan Perpres Nomor 79 Tahun 2019 ini sejalan dengan skenario pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang tinggi, menyebar, dan inklusif,” kata Gubernur Jawa Tengah. Menurut Ganjar, Pemprov Jawa Tengah dalam hal ini meningkatkan investasi dan pertumbuhan ekonomi kawasan yang berdampak pada perokonomian regional dan nasional. Untuk itu, ujar dia, Pemprov Jawa Tengah mendukung dan memberikan nilai tambah pembangunan delapan kawasan prioritas yang berbasis kerja sama regional.