Jowonews

10 Miliar Digelontorkan untuk Pertanian dan Perikanan Jateng

SEMARANG, Jowonews- Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bakal mengucurkan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk membantu sektor pertanian dan perikanan yang terdampak pandemi Covid-19. “Hasil dari APBD Perubahan setidaknya pada sektor yang membutuhkan perhatian khusus seperti pertanian dan perikanan. Itu juga mendapat porsi yang bagus. Apalagi kedua sektor itu menjadi salah satu tumpuan perekonomian di Jateng saat pandemi,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai mengikuti rapat virtual Evaluasi Penanganan Covid-19 yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Kabupaten Purworejo, Selasa (1/9). Ganjar mengatakan akan menggenjot kedua sektor tersebut sebagai salah satu instrumen peningkatan pertumbuhan ekonomi di Jateng. Selain bantuan tersebut, Ganjar juga telah membuka keran bantuan keuangan untuk pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah desa.Bantuan keuangan tersebut sempat ditahan oleh Ganjar sebagai langkah antisipatif jika kondisi pandemi Covid-19 di luar kendali. Total anggaran bantuan keuangan untuk pemerintah kabupaten/kota dan pemerintah desa tersebut mencapai Rp2 triliun lebih.“Ternyata sampai hari ini masih terkontrol, maka kita genjot dengan cara mengucurkan bankeu dengan cara padat karya,” ujarnya sebagaimana dilansir Antara. Dengan berbagai upaya tersebut, Ganjar berharap pertumbuhan ekonomi di Jateng pada triwulan ketiga kembali naik dan tidak lagi terpuruk. “Kalau kemarin Jawa Tengah minus 5,9, saya berharap tren negatifnya bisa turun mendekati nol syukur-syukur bisa positif,” katanya. Selain sektor perekonomian, aspek kesehatan serta pengawalan program pemerintah pusat juga menjadi evaluasi dari Presiden Jokowi. Khususnya yang berkaitan dengan penyaluran bantuan. Apakah itu bantuan untuk tenaga kerja, subsidi penghasilan ataupun untuk UMKM.

Meski Pandemi COVID-19, Jateng Surplus Beras Hingga 2,8 Juta Ton

SEMARANG, Jowonews.com – Pandemi yang terjadi tidak berpengaruh terhadap hasil pertanian di Jawa Tengah (Jateng). Terbukti ketersediaan pangan di Jateng saat ini mencapai 2,4 juta ton beras, bahkan diperkirakan mengalami surplus hingga 2,8 juta ton sampai akhir tahun. Demikian disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Jateng Suryo Banendro. “Bahkan hasil pertanian padi di Jateng mampu memasok kebutuhan pangan di sejumlah daerah Indonesia,” lanjutnya usai kegiatan panen raya di Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal, Kamis (16/7/2020) dikutip dari laman Antara Jateng. Menurut dia, keberhasilan di sektor pertanian itu karena upaya yang dilakukan pihaknya seperti sistem percepatan, kondisi iklim lebih baik dibanding 2019 lalu, dan adanya lahan yang bisa tiga kali masa tanam dalam satu tahun “Selain itu, kita melakukan pengamatan produksi, pengamatan dini dan langsung melakukan pengendalian untuk kewaspadaan hama,” katanya. Selain itu ada program padi hamparan yakni dengan menanam padi menggunakan bibit unggul berkualitas ekspor karena sistem ini menggunakan satu manajemen untuk mengelola bibit, lahan, serta mengatasi gangguan hama dan kendala iklim. “Untuk program padi hamparan hampir di semua kabupaten di Jawa Tengah sudah ada,” imbuhnya. Suryo menambahkan selain padi hasil pertanian yang mengalami surplus adalah jagung yakni pada angka sekitar 3,2 juta ton jagung.